ANALISA KEPADATAN RUAS JALAN DI KECAMATAN RUNGKUT DENGAN PEMETAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN ( STUDI KASUS BUNDARAN WARU ) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

ANALISA KEPADATAN KENDARAAN DI JALAN RAYA KEDUNGTURI HINGGA JALAN RAYA KLETEK SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S - 1) Dikerjakan Oleh :

PEMETAAN KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN KALIANAK ROMOKALISARI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE TUGAS AKHIR

PEMETAAN KINERJA LALU LINTAS BUNDARAN WARU SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI TUGAS AKHIR

SURVEI KEPADATAN ARUS LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN PENCENG JALAN RA. RUKMINI, KECAPI KEBUPATEN JEPARA

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2014

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

ANALISA KINERJA RUAS JALAN BERDASARKAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

Laporan Survey RLL Traffic Counting Jalan Kertajaya Indah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGARUH PENERAPAN JALAN SATU ARAH TERHADAP JALAN KOLEKTOR SEKUNDER

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Analisa Tinjauan Pemisah Arah Permanen Terhadap Arus Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso - Rumbai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN SETIABUDI SEMARANG. Laporan Tugas Akhir

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN GUDANG WORKSHOP PETI KEMAS TERHADAP KINERJA RUAS JL. KH. SYAFII KABUPATEN GRESIK

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

EVALUASI KINERJA JALAN DI BANDA ACEH DAN PENERAPAN MANAJEMEN LALU LINTAS

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN INDEKS TINGKAT LAYANAN JALAN PASIR PUTIH DI KOTA PEKANBARU DITINJAU DARI ARUS PERGERAKAN LALU LINTAS

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

Scaffolding 3 (1) (2014) Scaffolding.

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

ANALISA KAPASITAS DAN KINERJA RUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

PEMODELAN SPASIAL TINGKAT KERAWANAN KEMACETAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN KOLEKTOR SEKUNDER KELURAHAN TERBAN KOTA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PERSIMPANGAN SEPANJANG Jl. A. YANI SISI BARAT AKIBAT PEMBANGUNAN FRONTAGE ROAD

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH OUT A MEDIAN PERFORMANCE

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SULTAN SALEH PONTIANAK

E:mail :

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

ANALISIS KEMACETAN DI JALAN AHMAD YANI KOTA PEKANBARU. Fitra Ramdhani 1) Husnah 2)

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISA KINERJA JALAN PENDEKAT PADA BEBERAPA JEMBATAN DI KOTA PALU (Studi kasus: Jembatan Palu I, II, III dan IV)

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

KAJIAN PENGARUH TATA GUNA LAHAN TERHADAP KINERJA JALAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN, SEMARANG

ANALISA KEMACETAN LALU LINTAS PADA PASAR TRADISIONAL DI RUAS JALAN SEKARAN-MADURAN

STUDI PENATAAN TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN SURABAYA DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

RENCANA MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS ATAS DIBANGUNNYA CITIMALL DI JALAN GATOT SUBROTO KABUPATEN KETAPANG

Analisis Kinerja Ruas Jalan HOS Cokroaminoto Akibat Perkembangan Lalu Lintas di Yogyakarta

ANALISA ANTRIAN KENDARAAN AKIBAT KEMACETAN PASAR DI KECAMATAN BLEGA -BANGKALAN

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan.

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Transkripsi:

ANALISA KEPADATAN RUAS JALAN DI KECAMATAN RUNGKUT DENGAN PEMETAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hendrata Wibisana 1 dan Siti Zainab ABSTRACT Traffic jam is a complex problem that has the wide impacts to the road and economical users. In this research, the connection between the traffic volume and the density citizen of a sub district will be analyzed. The location of this research taken place in Rungkut, its part of the municipality of Surabaya and for this research, the location is divided on the village zone. The method used for this research is Arc View 3.3, namely Roads and Arterical Capacity method with formulation C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs. The calculation result of the capacity value (C) is obtained by the value of degree saturation (DS) which describes the rate of comfortability of a road. The research shows that the degree saturation value whose more than 0,7 (DS > 0,7) is the roads of Medokan Ayu, Rungkut Puskesmas, Pandugo, Baruk Utara, Wonorejo Rungkut, Medokan Kampung. The road which has the middle degree saturation value ( 0,7 < DS < 0,85) is the roads of Rungkut Madya, KH Zamhuri, Rungkut Asri Tengah, Rungkut Asri Timur, Rungkut Asri Utara, Kedung Asem, and Kedung Baruk. The result of the calculation and analyse of the road route in Rungkut region is used as the data attribute and the spatial data of the road condition is used to building of thematic map, including the rate of density of the road in sub district of Rungkut, in the municipality of Surabaya. Key words: Geographic information system, degree saturation, municipality Rungkut mapping ABSTRAK Kemacetan adalah permasalahan pelik yang berdampak luas kepada masyarakat pengguna jalan serta pelaku ekonomi. Kemacetan berhubungan dengan volume lalu lintas yang melintas pada suatu ruas jalan. Pada penelitian ini dilakukan analisa hubungan antara volume lalu lintas dengan kepadatan jumlah penduduk di sebuah kecamatan.penelitian ini dilakukan di wilayah Rungkut kotamadya Surabaya, dimana jumlah penduduk dibagi dalam zona kelurahan. Metode yang digunakan untuk membantu proses analisa dan pemetaan adalah Arc View versi 3.3, metode Roods dan metode Arterical Capacity dengan persamaan rumus C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs. Dari hasil perhitungan nilai Kapasitas (C )maka akan didapat nilai derajat kejenuhan (DS) yang menggambarkan layak tidaknya jalan tersebut digunakan secara nyaman. Dan jalan yang mengalami derajat rendah (dengan nilai DS > 0.7 )adalah jalan Medokan Ayu, jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung. sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara 0.7 < 0.85 )adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk. Hasil perhitungan dan analisa kepadatan ruas jalan di wilayah Rungkut dimasukkan sebagai data atribut dan dengan data spasial dari peta kondisi jalan di wilayah Rungkut dapat dibuatkan Peta Tematik Kepadatan Jalan di Kecamatan Rungkut Kotamadya Surabaya. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, derajat kejenuhan, pemetaan kecamatan Rungkut. 1 E-mail: hw00198@yahoo.com E-mail: siti_zaen007@yahoo.com Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 143

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar kedua di Indonesia masalah kemacetan sudah menjadi makanan penduduk kota sehari hari. Dengan jumlah penduduk mendekati 5 juta jiwa, aktivitas kendaraan moda darat sangat padat terutama pada jam jam sibuk di pagi dan sore hari. Kepadatan di kota Surabaya ini dapat terjadi karena ruas jalan yang ada kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi dengan banyaknya jumlah kendaraan yang melaju di jalan tersebut, belum lagi pengaruh hambatan samping yang memakan badan jalan cukup signifikan. Untuk mengatasi hal ini perlu penanganan yang serius, sistematis dan berkesinambungan agar diperoleh solusi yang efektif dan efisien dengan budget yang sesuai dengan anggaran pemerintah daerah setempat. Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu disiplin ilmu yang baru berkembang (Lang, 1999 dan Prahasta, 001) dirasakan cukup akurat untuk membantu memecahkan masalah kepadatan kendaraan di perkotaan terutama kota besar seperti Surabaya ini. SIG dipandang sebagai alat bantu yang tepat untuk diaplikasikan pada kasus ini mengingat kelebihan kelebihan yang dimiliki. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian awal tentang peranan SIG dalam mengelola jumlah kendaraan yang melaju di suatu ruas dalam kota besar seperti Surabaya, mengingat belum banyak penelitian serupa yang dilakukan. 1.. Permasalahan Kemacetan di suatu ruas jalan dapat terjadi apabila kendaraan yang lewat pada ruas jalan tersebut jumlahnya lebih banyak dari kapasitas yang dipersyaratkan. Dengan alasan ini dan dengan bantuan alat bantu berupa perencanaan SIG yang terpadu diuraikan beberapa pokok permasalahan yaitu : a. Apakah Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat bantu mampu memetakan jumlah kendaraan pada suatu ruas jalan di kotamadya Surabaya. b. Dengan adanya SIG, apakah kemacetan yang terjadi pada suatu ruas jalan dapat diprediksikan sebelumnya? c. Apakah pemetaan kondisi ruas jalan di kota Surabaya, terutama jalan utama dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaca dalam proses pengambilan keputusan, khususnya untuk perhitungan kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS) 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mencari nilai kapasitas (C) dan nilai derajat kejenuhan (DS) pada setiap ruas jalan arteri dan jalan kolektor di kecamatan Rungkut.. Untuk memberikan sistem informasi di ruas jalan di kawasan Rungkut dengan menggunakan SIG. 3. Untuk memetakan secara parsial ruas jalan beserta atributnya di ruas jalan di kecamatan Rungkut dengan meggunakan SIG. 1.4. Batasan Masalah 1. Penelitian ini dibatasi untuk daerah kecamatan Rungkut kotamadya Surabaya dimana jalan yang diukur hanya jalan arteri yang ada di kecamatan Rungkut serta tidak 144 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.3, Agustus 008

membahas jalan lokal yang ada di kecamatan Rungkut.. Volume kendaraan yang diteliti berdasarkan pengambilan data di lapangan secara langsung 3. Jumlah penduduk yang diteliti berdasarkan data sekunder yang diambil dari instansi tertertentu yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) dan data yang diambil sebagian dari data kecamatan Rungkut. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini maksudkan sebagai bahan masukan akan penelitian dasar dan kajian awal sistem informasi geografis pada perencanaan perhubungan darat berkenan dengan kondisi ruas jalan yang ada pada suatu kecamatan. Dan dapat juga dipakai sebagai database awal kondisi ruas jalan utama di kecamatan Rungkut kotamadya Surabaya. 1.6. Lokasi Studi Lokasi yang ditinjau dalam penelitian ini adalah jalan arteri pada Kecamatan Rungkut, yang mana meliputi berbagai Kelurahan. Diantaranya Kelurahan Medokan Ayu, Kelurahan Rungkut Kidul, Kelurahan Penjaringan Sari, Kelurahan Kedung Baruk, Kelurahan Wonorejo, Kelurahan Kali Rungkut. Gambar 1. Lay out kecamatan Rungkut Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 145

. TINJAUAN PUSTAKA.1. Umum Pada dasarnya sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga pokok unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan demikian pengertian terhadap ketiga unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan melihat unsur pokoknya SIG merupakan sistem sebuah informasi dengan tambahan unsur Geografi yakni penekanan pada unsur informasi geografi... Konsep Sistem Informasi Semua organisasi pasti memiliki sistem informasi. Sistem informasi ini adalah entity (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. Dari organisasi ke organisasi, sumberdaya-sumberdaya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara yang berlainan karena organisasi dan sistem informasi merupakan sumber daya-sumber daya yang bersifat dinamis. Dengan demikian, struktur organisasi yang dibuat pada saat ini bisa jadi harus dapat menggambarkan struktur sistem informasi, yang dipresentasikan oleh semua sumberdaya fisiknya, untuk berbagai ukuran sistem informasi di dalam bermacam-macam tipe organisasi..3. Penggunaan SIG dalam Kehidupan Berikut diberikan contoh contoh kasus dalam berbagai disiplin ilmu antara lain : Dengan SIG, pengguna dapat menyatakan relasi atau hubungan (relationship), pola (pattern), dan kecenderaungan (trend) seperti telah disinggung dimuka. Seorang pakar jalan raya atau perencanaan perkotaan dapat menampilkan segmen-segmen jalan mana saja berdasarkan informasi kondisi-kondisi segmen-segmen jalan tersebut, kemudian memutuskan segmen-segmen jalan mana saja yang memerlukan perbaikan. Selain itu, dengan penggunaan SIG, seorang pakar jalan raya dan perkotaan dapat menemukan lokasi-lokasi keecelakaan lalulintas di jalan raya atau jembatan. Mereka juga dapat men-zoom daerah-daerah tertentu. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Percobaan Desain percobaan dijelaskan pada Gambar 1. 3. Prosedur Kerja Adapun tahapan tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu : 1. Observasi lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data data yang dibutuhkan. Dalam pengumpulan data ini, dibagi menjadi bagian : a. Data Primer, yaitu data yang didapat langsung dari lapangan. Contohnya Data: a) Volume Kendaraan b) Data Kepemilikan Kendaraan Data yang diambil dari SAMSAT. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan penelitian ini. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik), Kecamatan dan Kelurahan dimana data yang diambil dari berbagai instasi tersebut di masukkan sebagai atribut seperti yang tertera di bawah ini: 146 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.3, Agustus 008

START OBSERVASI LAPANGAN PRIMER -Volume Kendaraan PENGUMPULAN DATA SEKUNDER - DataJumlah Penduduk - Data Jenis Kelamin -Laki Laki -Perempuan PEMETAAN ( Poligon, Line, Point ) PENYUSUNAN DATA BASE ( Atribut ) PENGOLAHAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ANALISA HASIL PETA SIG RUAS JALAN KECAMATAN RUNGKUT SELESAI Gambar 1. Desain percobaan Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 147

a) Data Jumlah Penduduk b) Data Kendaraan c) Data Angkutan Kerja d) Data Usia Sekolah e) Data Status Perkawinan. Dari pengumpulan data data tersebut dilakukan pemetaan dan penyusunan data base. Penyusunan data base menggunakan software Microsoft office excel 003. 3. Setelah dilakukan pemetaan dan penyusunan data base, baru kita olah dengan menggunakan sistem informasi geografis. 4. Dari pengolahan data dengan sistem informasi geografis, didapat analisis hasil. Sehingga kita dapat menyusun peta thematik Kecamatan Rungkut untuk LHR kendaraan bermotor. 3.4 Prosedur Mencari Nilai Derajat Kejenuhan ( DS ) 1. Langkah awal mencari nilai Kapasitas ( C ), dengan rumus sbb: C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam) Dimana: a) C = Kapasitas (smp/jam) b) Co = Kapasitas dasar untuk kondisi tertentu (ideal) (smp/jam) c) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas d) FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah e) FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping f) FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota Dimana nilai C, Co, FCw, FCsp, FCsf dan FCcs didapat dari data yang ditentukan.. Setelah di dapat nilai C maka dilanjutkan dengan mencari nilai DS dengan rumus sbb : DS = Q / C Dimana : DS = Derajat Kejenuhan; Q = Arus Kendaraan 3. Katagori nilai derajat kejenuhan (DS) a. Tingkat Kapasitas Tinggi apabila didapat nilai DS diatas 0,85 b. Tingkat Kapasitas Sedang apabila didapat nilai DS antara 0,7 sampai 0.85 c. Tingkat Kapasitas Rendah apabiladidapat nilai DS dibawah 0,7. 3.5 Software yang Dipergunakan Microsoft Excel (Rosalina, 005 dan LPKBM, 000), digunakan untuk membuat data atribut, Auto Cad 000, digunakan untuk penggambaran peta ruas jalan kemacetan Rungkut, Auto Cad Map, digunakan untuk transformasi peta format vector raster, Arc View versi 3.3 (Budiyanto, 00), digunakan untuk analisa sistem informasi geografis. 4. ANALISA DATA 4.1 Data Jumlah Kendaraan di Kecamatan Rungkut dan Perhitungan DS Data jumlah kendaraan yang diperoleh melalui survey lapangan di setiap ruas jalan dikecamatan Rungkut serta data jumlah penduduk yang didapat dari kecamatan diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus dan teori rekayasa lalu lintas (DGBM, 1997) dan rumus yang digunakan sebagai berikut (Pignataro, 1973): 148 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.3, Agustus 008

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam) Dimana nilai C, Co, FCw, FCsp, FCsf dan FCcs didapat dari data yang ditentukan. Setelah di dapat nilai C maka mencari nilai DS rumusnya sebagai berikut: DS = Q / C Dimana : DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus Kendaraan C = Kapasitas 4.1. Perhitungan Kapasitas (C) dan Derajat Kejenuhan (DS) pada Setiap Ruas Jalan Kecamatan Rungkut Perhitungan nilai C dan DS pada ruas jalan Medokan Ayu dijelaskan berikut ini (Gambar ). Gambar. Layout jalan Medokan Ayu Tabel 1. Standar derajat kejenuhan (DS) Tingkat Derajat Kejenuhan ( DS ) Batasan Nilai Tinggi > 0.85 Sedang 0.7 0.85 Rendah < 0.70 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 149

Pada pagi hari, diketahui : Co :.900 (CO dari data yang FCw :1,5 (FCw dari data yang FCsp :1,00 (FCsp dari data yang FCsf :0,89 (FCsf dari data yang FCcs :1,04 (FCcs dari data yang Jumlah kendaraan (Q ) : MC : 3.90 = 1.645 x 0.5 =,5 LV : 606 = 303 x 1 = 303 HV : 13 = 6.5 x 1,3 = 8,45 Jadi nilai kapasitas (C) dan nilai derajat kejenuhan (DS) yang didapat adalah: C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs =.900 x 1,5 x 1,00 x 0,89 x 1,04 = 3.355,3 Q = MC + LV + HV = 8,5 + 303 + 8,45 = 1.133,95 DS = Q C = 1.133,5 3.355,3 = 0.338 smp/jam Pada sore hari, diketahui: Co :.900 (Nilai CO dari data yang FCw :1,5 (FCw dari data yang FCsp :1,00 (FCsp dari data yang FCsf :0,89 (FCsf dari data yang FCcs :1,04 (FCcs dari data yang Jumlah kendaraan (Q ) : MC : 3.151 = 1.575,5 x 0.5 = 787,75 smp/jam LV : 594 = 97 x 1 = 97 smp/jam HV : = x 1,3 =,6 smp/jam Jadi nilai kapasitas (C) dan nilai derajat kejenuhan (DS) yang didapat adalah: C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs =.900 x 1,5 x 1,00 x 0,89 x 1,04 = 3.355,3 Q = MC + LV + HV = 787,75 + 97 +,6 = 1.087,35 DS = Q C = 1.087,35 3.355,3 = 0,34 smp/jam 150 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.3, Agustus 008

Tabel. Hasil perhitungan derajat kejenuhan ( DS ) dan kapasitas (C ) Berdasarkan standar derajat kejenuhan (DS), Tabel 1, jalan Medokan Ayu termasuk derajat kejenuhannya rendah dengan nilai DS antara 0.7 < 0.85 dan pada pagi hari sebesar 0,338 dan nilai DS pada sore hari sebesar 0,34 (Tabel ). Serta ruas jalan yang mengalami derajat kejenuhan rendah selain jalan mendokan ayu adalah ruas jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung. Sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara (0.7 < 0.85) adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk. 4. Hasil Dari Arc View Serta Atributnya Hasil akhir dari penelitian ini berupa gambar yang lengkap dengan atributnya. Atribut yang ditampilkan sebagai berikut (Gambar 3): Atribut yang masuk dalam line atau jalan antara lain: Nama jalan, Jumlah kendaraan jenis MC (Gambar 4), Jumlah kendaraan jenis LV (Gambar 5), Jumlah kendaraan jenis HV (Gambar 6), Nilai DS pagi dan sore hari, Nilai C pagi dan sore, Jenis jalan, Lebar jalan, Panjang jalan. Atribut yang masuk dalam polygon atau setiap kelurahan dikecamatan Rungkut antara lain: Nama kelurahan, Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin (Laki laki, perempuan). Jumlah penduduk yang bekerja dan tidak bekerja. Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 151

Gambar 3. Arc view jalan dan atributnya Gambar 4. Grafik jumlah kendaraan jenis MC 15 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.3, Agustus 008

Gambar 5. Grafik jumlah kendaraan jenis LV Gambar 6. Grafik jumlah kendaraan jenis HV 5. KESIMPULAN Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah 1. Dengan adanya sistem informasi geografis sebagai alat bantu maka dapat memetakan jumlah kendaraan yang ada masing masing ruas jalan dimana dari hasil perhitungan diperoleh ruas jalan yang paling ramai Rungkut asri tengah dengan nilai volume kendaraan 3.599 smp/jam. Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dipetakan secara kualitatif kemacetan yang terjadi pada suatu ruas jalan, khususnya yang diteliti pada ruas jalan dikecamatan Rungkut. Dengan SIG dapat juga dilihat faktor faktor penyebab kemacetan lalu lintas antara lain kendaraan yang melintas pada ruas jalan serta kondisi geometrik jalan yang ada di kecamatan Rungkut 3. Dengan sistem informasi geografis dapat diketahui kondisi aktual ruas jalan arteri dan jalan kolektor di kecamatan Rungkut sebagai contoh adalah informasi kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS), dengan Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 153

Gambar 7. Peta jalan di kecamatan Rungkut 154 Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.3, Agustus 008

hasil sebagai berikut derajat kejenuhan rendah (dengan nilai DS > 0.7)adalah jalan Medokan Ayu, jalan Rungkut Puskesmas, jalan Pandugo, jalan Baruk Utara, jalan Wonorejo Rungkut, dan jalan Medokan Kampung. Sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara (0.7 < 0.85) adalah jalan Rungkut Madya, jalan KH Zamhuri, jalan Rungkut Asri Tengah, jalan Rungkut Asri Utara, jalan Kedung Asem dan jalan Kedung Baruk. Saran Saran yang dapat diberikan adalah: 1. Perlunya adanya pelebaran jalan pada jalan yang ramai yang terjadi pada jam jam sibuk sebagai contoh jalan Rungkut Asri Utara dan Rungkut Asri Tengah.Sebagai salah satu alternatif penyelesaian kemacetan diruas jalan kecamatan Rungkut.. Penambahan pemasangan ramburambu seperti dilarang parkir atau berhenti di sepanjang jalan yang padat kendaraan. 3. Sistem informasi geografis untuk kedepannya dapat dimasukkan sebagai bahan referensi untuk pembuatan peta jalan Surabaya DAFTAR PUSTAKA Budiyanto, E. (00), System Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS, Andi, Jogyakarta. Directorate General Bina Marga/ DGBM (1997), Indonesia Highway Capasicy Manual (IHCM), Feb. Lang, L. (1999), Transportation GIS, Esri Press, California. Pignataro, L.J. (1973), Engineering Theory and Practice, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey, 1973 Prahasta, E. (001), Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung. Rosalina (005), Analisa Statistik Menggunakan Aplikasi Excel, Alfabeta, Bandung. Tim Penelitian dan Pengembangan/ LPKBM Madcoms (000), Microsoft Excel 000, Andi Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No. 3, Agustus 008 155