OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 KESIMPULAN. X 1 = faktor kecepatan X 2 = faktor tekanan X 3 = faktor suhu. 0,4583 X 1 X 2, dimana:

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN A RANCANGAN DAN ANALISIS PERCOBAAN DENGAN METODE RESPONSE SURFACE MENGGUNAKAN MINITAB 16 SOFTWARE

Optimasi Parameter Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan Produk

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

Rekayasa Mutu Produksi Gate Valve di P.T. Barindo Anggun Industri *

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang dan Permasalahan

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir

MODEL REGRESI LINIER DALAM MELIHAT KEBERHASILAN BELAJAR SISWA SMU

DAFTAR PUSTAKA. Albin, D., 2001, The Use of Statistical Experimental Design for PCB Process Optimization, Inggris.

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Optimasi Parameter Proses Pemotongan Acrylic terhadap Kekasaran Permukaan Menggunakan Laser Cutting Dengan Metode Response Surface

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

Oleh : Fuji Rahayu W ( )

ABSTRAK. Pada prakternya tolak ukur yang dapat dilihat oleh keberhasilan mahasiswa adalah

Kata kunci: Taguchi method, Multirespon, Combined Array, TOPSIS

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding

Lampiran 1. Struktur Organisasi PTP Nusantara VIII Kebun Cianten

Optimasi Parameter Operasi Mesin Air Slip Forming untuk Meminimalkan Cacat Produk

OPTIMASI KINERJA BTS PADA JARINGAN RADIO SELULER GSM DENGAN METODE MULTIPLE RESPONSE SURFACE DI PT. INDOSAT

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

Optimasi Kekerasan Kampas Rem Dengan Metode Desain Eksprimen

PROPOSAL PENELITIAN. Oleh : Randi Nugraha Putra ( )

PENGARUH VARIASI TEBAL PELAT DAN BESAR ARUS LISTRIK TERHADAP DISTORSI PADA PENGELASAN MULTILAYER PROSES GMAW DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFER SPRAY

Peningkatan Kualitas melalui Desain Eksperimen (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Krupuk, Blitar)

STATISTIKA I. Ari Wibowo, MPd Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta. Kode Matakuliah: PAI111, 2sks Tujuan Instruksional Umum:

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB

DESAIN EKSPERIMEN & SIMULASI 5

Model regresi linier berganda dapat dirumuskan : Y = β + β X + β X +. + β X + ε

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Program Magister Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor 2014

Pengujian Kestabilan Parameter pada Model Regresi Menggunakan Dummy Variabel

Oleh: KELOMPOK SOYA E46. Ahmad Mukti Almansur Batara Manurung Ika Novi Indriyati Indana Saramita Rachman Sali Subakti Tri Wulandari

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

STUDI PENGARUH SUDUT POTONG (Kr) PAHAT KARBIDA PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN OBLIQUE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tipe Penggunaan Lahan di Kabupaten Bogor

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

TEKNIK PRODUKSI DAN MATERIAL KELAUTAN PROGRAM PASCA SARJANA TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Lampiran 1. Distribusi Nilai WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus

Sabrina Hudani Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE. Your Ihr Logo

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Appendix A. Cara Kerja Pengujian

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

Contoh Kasus. Regresi Berganda Jesse of 5

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGENDALIAN KUALITAS KERAMIK DENGAN PENDEKATAN DESIGN OF EXPERIMENT

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas konstruksi dan validitas isi. Validitas konstruksi yaitu validitas yang

LAPORAN PRAKTIKUM. Mata Kuliah : Penerapan Komputer Tanggal : 21 Desember Nama : Desi Aryanti Dosen : Ir. Rini Herlina M.S

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

PEMANFAATAN SILICA FUME LIMBAH SANDBLASTING UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATAKO PEJAL DENGAN TAGUCHI QUALITY ENGINEERING (Studi Kasus: PT X Pasuruan)

Tabel Perhitungan Waktu Standar

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jumlah tanggungan (org) Lama bekerja di kawasan TWA (thn)

Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

III. METODOLOGI. Gambar 5. Reaktor eterifikasi gliserol

OPTIMASI PRODUKTIFITAS BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaues vannamae) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPON SURFACE DAN NON LINIER PROGRAMMING

Oleh : M. Mushonnif Efendi ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si.

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

STUDI BANDING PERFORMANCE MESIN HOT PRESS BERBASIS KONTROL RELAY DAN KONTROL PLC

ANALISA DESAIN EKSPERIMEN PEMBUATAN BATAKO BERBAHAN ALTERNATIF LUMPUR LAPINDO DAN FLY ASH DENGAN METODE TAGUCHI

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

: - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB

OPTIMASI DENGAN METODE DAKIAN TERCURAM

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE Siswo Hadi Sumantri, Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Bahan peledak seperti TNT dan Tetril tergolong bahan peledak jenis high explosive yang memiliki kecepatan detonasi 1000 s/d 8500 m/dt, apabila kedua bahan peledak ini digabungkan dengan perbandingan komposisi tertentu serta melalui proses sesuai dengan prosedur pencampuran yang benar, maka akan menghasilkan bahan peledak (heigh explosive) yang memiliki kecepatan dan daya ledak ( detonasi) yang lebih tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari gudang bahan peledak Arsenal Batuporon dan hasil uji laboratorium di Laboratorium Induk Senjata (Labinsen) milik TNI AL, kekuatan dan pola (arah) ledakan bahan peledak campuran antara Tetril dan TNT akan sangat tergantung pada komposisi dan bentuk dari hasil campuran kedua bahan tersebut, sehingga apabila campuran kedua bahan tersebut diberi bentuk tertentu maka akan menghasilkan pola ledakan tertentu pula. Untuk membuktikan bahwa komposisi campuran dan bentuk sangat berpengaruh terhadap pola (arah) dan besarnya detonasi, maka dalam penelitian ini digunakan desain eksperimen dengan metode response surface untuk menentukan komposisi campuran bahan peledak dan variasi sudut rongga (Cone) yang dapat menghasilkan respon diameter tebaran (perkenaan) yang optimal dan detonasi yang tinggi, sehingga akan menghasilkan bahan peledak (heigh explosive) yang memi liki kekuatan hancur lebih besar serta memiliki arah/pola ledakan tertentu. Kata kunci : Bahan peledak, diameter tebar, detonasi, TNT, Tetryl, sudut rongga (Cone), desain eksperimen, metode response surface. PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan sifatnya bahan peledak seperti TNT dan Tetril tergolong bahan peledak high explosive yang memiliki kecepatan detonasi 1000 s/d 8500 m/dt, apabila kedua bahan peledak ini digabungkan dengan perbandingan komposisi tertentu serta melalui proses sesuai dengan prosedur pencampuran yang benar, maka akan menghasilkan bahan peledak (high explosive) yang memiliki kecepatan detonasi dan daya ledak yang lebih tinggi. Dari hal tersebut diatas, maka penelitian ini mempergunakan desain eksperimen untuk mengetahui perbandingan komposisi campuran bahan explosive dan variasi sudut rongga (cone) yang dapat menghasilkan respon diameter tebaran (perkenaan) yang optimal dengan detonasi yang tinggi, sehingga menghasilkan bahan peledak (high explosive) yang memiliki kekuatan hancur yang lebih besar serta memiliki arah ledakan yang tertentu (terfocus).

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan yaitu : Bagaimana menentukan setting parameter pada pembuatan bahan peledak dapat menghasilkan arah dan tebaran gotri secara optimal serta dapat menghasilkan detonasi yang tinggi guna menghasilkan daya hancur yang lebih besar dari pada TNT maupun Tetril. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mencari komposisi campuran yang optimal antara TNT, Tetril dan besar sudut rongga (cone) untuk memperoleh hasil ledakan yang terarah dengan diameter tebaran gotri yang kecil serta detonasi yang tinggi pada jarak tertentu. Batasan Permasalahan Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas dan untuk menjadikan penelitian lebih terfokus, maka dibuat batasan-batasan dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Jenis bahan peledak yang dibuat adalah bahan peledak komposisi baru dengan bentuk tertentu yang memiliki daya hancur lebih besar dari TNT dan Tetril serta memiliki arah sesuai yang dikehendaki. b. Analisis akan dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil eksperimen langsung di Laboratorium Induk Senjata TNI AL dengan melakukan setting proses dengan kombinasi level faktor yang ada. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah Penelitian Identifikasi masalah. Pengumpulan data awal, studi pustaka dan studi lapangan. Penetapan variabel respon, faktor dan level faktor. Pemilihan desain eksperimen. Pelaksanaan percobaan. Analisis data hasil percobaan dan pengambilan keputusan. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh landasan atau metoda untuk pengolahan data serta mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti, informasi-informasi tersebut berupa literatur, laporan hasil penelitian maupun buku-buku teori tentang bahan peledak. Studi Lapangan Untuk memperoleh informasi yang riil dan benar dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung di laboratorium maupun di lapangan(goa peledakan). Pengamatan dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan tim ahli yang berpengalaman dibidang peledakan dengan tetap mengacu pada prosedur pelakasanaan penelitian. A-42-2

Penentuan Variabel Faktor dan Respon Percobaan Dalam pembuatan bahan peledak (high explosive) yang mempunyai daya ledak tinggi dan mempunyai arah ledakan tertentu, sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain yaitu komposisi dari senyawa kimia Tetril dan TNT maupun pemberian sudut rongga (Cone). Respon yang dicari adalah diameter tebaran gotri (perkenaan dari gotri yang diletakan didalam rongga) dan besarnya detonasi yang diukur dengan db meter. Penentuan Level Faktor Percobaan Untuk menentukan level faktor terlebih dahulu diadakan suatu percobaan pendahuluan di laboratorium dan juga disesuaikan dengan kebutuhan operasi dilapangan, level faktor yang digunakan adalah level atas, level tengah dan level. Faktor Tabel 1. Level Faktor Level Low (-) Medium (0) High (+) TNT (gr) 100,0 120,00 140,00 Tetril (gr) 60,00 80,00 100,00 Sudut α ( ) 35,00 42,50 50,00 Pembuatan Rancangan Percobaan. Rancangan percobaan yang dipilih untuk melakukan percobaan diatas adalah rancangan eksperimen Box-Behnken. Model ini merupakan rancangan yang optimal untuk melihat atau mendapatkan respon dengan jumlah variabel yang besar tetapi hanya melakukan percobaan yang tidak banyak yaitu hanya lima belas kali percobaan. Dengan jumlah percobaan yang relatif kecil tidak akan menyebabkan hasil percobaan tidak valid, hal ini disebabkan karena menurut Box-Behnken dengan lima belas kali percobaan yang terdiri dari dua belas kali percobaan dilakukan pada level atas, tengah dan bawah ditambah tiga kali percobaan yang sama untuk semua variabel adalah cukup untuk mengetahui hasil respon yang diinginkan. Standart order Run order Tabel 2. Rancangan Percobaan Box-Behnken. Blocks Uncoded Level Code Level Respon Tetril TNT Sudut Tetril TNT Sudut Detonasi Tebar 2 1 1 100,00 100,00 42,50 + - 0 6 2 1 100,00 120,00 35,00 + 0-13 3 1 80,00 120,00 42,50 0 0 0 5 4 1 60,00 120,00 35,00-0 - 7 5 1 60,00 120,00 50,00-0 + 15 6 1 80,00 120,00 42,50 0 0 0 9 7 1 80,00 100,00 35,00 0 - - 10 8 1 80,00 140,00 35,00 0 + - 12 9 1 80,00 140,00 50,00 0 + + 1 10 1 60,00 100,00 42,50 - - 0 3 11 1 60,00 140,00 42,50 - + 0 4 12 1 100,00 140,00 42,50 + + 0 8 13 1 100,00 120,00 50,00 + 0 + 11 14 1 80,00 100,00 50,00 0 - + 14 15 1 80,00 120,00 42,50 0 0 0 A-42-3

Optimasi Respon Dengan menggunakan desain dan analisis eksperimen kita dapat menentukan kondisi optimal dari suatu model dengan batasan yang ditetapkan. Sedangkan dalam melakukan optimasi digunakan linier atau non linier programming tergantung pada persamaan matematis yang diperoleh, selanjutnya untuk penyelesaian permasalahan model dilakukan dengan bantuan software matematis. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Hasil Percobaan Standart order Tabel 3. Hasil Uji pengukuran Diameter Tebar dan Uji Pengukuran Detonasi Run order Blocks Uncoded Level Code Level Respon Tetril TNT Sudut Tetril TNT Sudut Detonasi Tebar 2 1 1 100,00 100,00 42,50 + - 0 105,7 90,2 6 2 1 100,00 120,00 35,00 + 0-96,5 75,7 13 3 1 80,00 120,00 42,50 0 0 0 105,5 85,7 5 4 1 60,00 120,00 35,00-0 - 96,2 76,3 7 5 1 60,00 120,00 50,00-0 + 103,3 89,7 15 6 1 80,00 120,00 42,50 0 0 0 104,5 86,3 9 7 1 80,00 100,00 35,00 0 - - 102,4 83,2 10 8 1 80,00 140,00 35,00 0 + - 98,4 78,1 12 9 1 80,00 140,00 50,00 0 + + 102,7 90,2 1 10 1 60,00 100,00 42,50 - - 0 106,6 90,1 3 11 1 60,00 140,00 42,50 - + 0 104,7 89,7 4 12 1 100,00 140,00 42,50 + + 0 101,7 81,7 8 13 1 100,00 120,00 50,00 + 0 + 100,7 86,7 11 14 1 80,00 100,00 50,00 0 - + 104,9 91,7 14 15 1 80,00 120,00 42,50 0 0 0 106,2 85,3 Analisis Regresi dengan Respon Detonasi Dari hasil uji pengukuran detonasi diatas, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Software untuk mendapatkan hasil persamaan regresi, adapun hasil olahan untuk respon detonasi terdapat pada tabel berikut. a. Estimated Regression Coefficients for DETONASI Term Coef SE Coef T P Constant 105,433 0,5385 195,804 0,000 TETRIL -0,775 0,3297-2,350 0,066 TNT -1,512 0,3297-4,587 0,006 SUDUT 2,262 0,3297 6,861 0,001 TETRIL*TETRIL -1,842 0,4854-3,794 0,013 TNT*TNT 1,083 0,4854 2,232 0,076 SUDUT*SUDUT -4,417 0,4854-9,100 0,000 TETRIL*TNT -0,525 0,4663-1,126 0,311 TETRIL*SUDUT -0,725 0,4663-1,555 0,181 TNT*SUDUT 0,450 0,4663 0,965 0,379 S = 0,9326 R-Sq = 97,3% R-Sq(adj) = 92,5% b. Analysis of Variance for DETONASI Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression 9 157,220 157,220 17,4689 20,08 0,002 Linear 3 64,057 64,057 21,3525 24,55 0,002 Square 3 89,148 89,148 29,7159 34,16 0,001 Interaction 3 4,015 4,015 1,3383 1,54 0,314 Residual Error 5 4,349 4,349 0,8698 Lack-of-Fit 3 2,862 2,862 0,9542 1,28 0,466 Pure Error 2 1,487 1,487 0,7433 Total 14 161,569 A-42-4

Dari hasil pengolahan data dengan perhitungan Software didapat nilai koefisien seperti pada tabel (dalam kolom Coe f). maka persamaan regresi untuk detonasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: ŷ = 105.433-0.775x 1-1.512 x 2 + 2.262 x 3-1.842 x 12 + 1.083 x 22-4.417 x 32-0.525x 1x 2-0.725 x 1x 3 + 0.450 x 2x 3. ŷ : Detonasi yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. Untuk dapat mengetahui bahwa persamaan regresi tersebut dianggap memadai atau tidak, yaitu dapat dilihat pada kolom P yang merupakan nilai probabilitas dari masing-masing t-ratio yang dihasilkan oleh persamaan regresi. Kemudian nilai P tersebut dibandingkan dengan nilai α (0.05), maka akan dapat diketahui apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel tak bebas, jika nilai P < α berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tak bebas. sehingga dapat diikutkan seleksi dalam analisis regresi lanjutan dengan hasil pada table berikut. Tabel Estimated Regression Coefficients for DETONASI (Lanjutan) Term Coef SE Coef T P Constant 106,100 0,5706 185,947 0,000 TETRIL -0,775 0,4199-1,845 0,098 TNT -1,512 0,4199-3,602 0,006 SUDUT 2,262 0,4199 5,388 0,000 TETRIL*TETRIL -1,925 0,6163-3,123 0,012 SUDUT*SUDUT -4,500 0,6163-7,302 0,000 S = 1,188 R-Sq = 92,1% R-Sq(adj) = 87,8% Hasil dari analisis regresi lanjutan didapatkan nilai R-Sq yang baru, R-Sq adalah nilai yang menunjukkan kuatnya hubungan antara tiap-tiap variabel bebas (Tetril, TNT dan Sudut) dengan variabel tidak bebas (Detonasi). Nilai R-Sq sebelum proses lanjutan besarnya 97.3% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 97.3% dan sisanya 2.7% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan, kemudian untuk proses lanjutan nilai R- Sq besarnya 92.1% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 92.1% dan sisanya 7.9% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan. Nilai R-Sq minimal adalah sebesar 60%, jadi dalam percobaan ini variabel bebas yang digunakan sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas, sehingga persamaan regresi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengestimasi nilai variabel tidak bebas (Detonasi). Berdasarkan hasil analisis regresi diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk detonasi yaitu sebagai berikut: ŷ = 106.100 0.775 x1 1.512 x2 + 2.262 x3 1.925 x1 2 4.500 x3 2 ŷ : Detonasi yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. Analisis Regresi Dengan Respon Diameter Tebar Gotri. Dari hasil uji pengukuran diameter tebar diatas, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Software untuk mendapatkan hasil persamaan regresi, adapun hasil olahan untuk respon diameter tebar terdapat pada tabel berikut. A-42-5

a. Estimated Regression Coefficients for TEBAR Term Coef SE Coef T P Constant 85,767 0,5935 144,503 0,000 TETRIL -1,437 0,3635-3,955 0,011 TNT -1,938 0,3635-5,331 0,003 SUDUT 5,625 0,3635 15,476 0,000 TETRIL*TETRIL -0,771 0,5350-1,441 0,209 TNT*TNT 2,929 0,5350 5,475 0,003 SUDUT*SUDUT -2,896 0,5350-5,413 0,003 TETRIL*TNT -2,025 0,5140-3,940 0,011 TETRIL*SUDUT -0,600 0,5140-1,167 0,296 TNT*SUDUT 0,900 0,5140 1,751 0,140 S = 1,028 R-Sq = 98,7% R-Sq(adj) = 96,3% b. Analysis of Variance for TEBAR Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression 9 390,865 390,865 43,4295 41,09 0,000 Linear 3 299,688 299,688 99,8958 94,52 0,000 Square 3 70,095 70,095 23,3651 22,11 0,003 Interaction 3 21,083 21,083 7,0275 6,65 0,034 Residual Error 5 5,284 5,284 1,0568 Lack-of-Fit 3 4,777 4,777 1,5925 6,29 0,140 Pure Error 2 0,507 0,507 0,2533 Total 14 396,149 Dari hasil pengolahan data dengan perhitungan Software didapat nilai koefisien seperti pada tabel (dalam kolom Coef), maka persamaan regresi untuk detonasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: ŷ = 85.767-1.437 x 1-1.938 x 2 + 5.625 x 3-0.771 x 12 + 2.929 x 22-2.896 x 32-2.025 x 1x 2-0.600 x 1x 3 + 0.900 x 2x 3. ŷ : Diameter Tebar gotri yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. Untuk dapat mengetahui bahwa persamaan regresi tersebut dianggap memadai atau tidak, yaitu dapat dilihat pada kolom P yang merupakan nilai probabilitas dari masing-masing t-ratio yang dihasilkan oleh persamaan regresi. Kemudian nilai P tersebut dibandingkan dengan nilai α (0.05), maka akan dapat diketahui apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel tak bebas, jika nilai P < α berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tak bebas. sehingga dapat diikutkan seleksi dalam analisis regresi lanjutan dengan hasil pada table berikut. Tabel Estimated Regression Coefficients for Diameter Tebar (Lanjutan) Term Coef SE Coef T P Constant 85,292 0,5922 144,024 0,000 TETRIL -1,437 0,4359-3,298 0,011 TNT -1,938 0,4359-4,445 0,002 SUDUT 5,625 0,4359 12,906 0,000 TNT*TNT 2,988 0,6397 4,672 0,002 SUDUT*SUDUT -2,837 0,6397-4,434 0,002 TETRIL*TNT -2,025 0,6164-3,285 0,011 S = 1,233 R-Sq = 96,9% R-Sq(adj) = 94,6% Hasil dari analisis regresi lanjutan untuk diameter tebar didapatkan nilai R-Sq yang baru, R-Sq adalah nilai yang menunjukkan kuatnya hubungan antara tiap-tiap variabel bebas (Tetril, TNT dan Sudut) dengan variabel tidak bebas (Diameter Tebar). A-42-6

Nilai R-Sq sebelum proses lanjutan besarnya 98.7% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 98.7% dan sisanya 1.3% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan, kemudian untuk proses lanjutan nilai R-Sq besarnya 96.9% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 96.9% dan sisanya 3.1% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan. Nilai R-Sq minimal adalah sebesar 60%, jadi dalam percobaan ini variabel bebas yang digunakan sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas, sehingga persamaan regresi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengestimasi nilai variabel tidak bebas (Diameter Tebar). Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk diameter tebar gotri yaitu sebagai berikut: ŷ = 85.292 1.437 x1 1.938 x2 + 5.625 x3 + 2.988 x2 2 2.837 x3 2 2.025 x1x2 ŷ : Diameter tebar gotri yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. Optimasi Respon Diameter Tebar Gotri Agar mendapatkan hasil ledakan yang terarah dan terfokus, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis respon dengan meminimalkan fungsi tujuan dalam hal ini adalah Diameter tebar gotri. Kemudian untuk fungsi kendala dari masing-masing faktor adalah merupakan batasan-batasan pada nilai faktor Tetril, TNT dan Sudut dengan coded yaitu 1 batas bawah dan +1 untuk batas atas. Selanjutnya diadakan analisis terhadap respon diameter tebar gotri dengan menggunakan perhitungan program matematis, hasilnya sebagai berikut: Fungsi Tujuan adalah: Min ŷ 1 = 85.292 1.437x 1 1.938x 2 + 5.625x 3 + 2.988 x 22 2.837 x 32 2.025x 1x 2 Fungsi Kendala adalah: x1 > -1; x2 > -1; x3 > -1; x1 < 1; x2 < 1; x3 < 1; Dari formulasi diatas kemudian diolah dengan menggunakan software matematis dan didapatkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut: a. Fungsi tujuan nilai : 82,54096 b. Variabel x1 nilai : 1,000000 c. Variabel x2 nilai : 0,6631524 d. Variabel x3 nilai : 0,000000 Optimasi Respon Detonasi Untuk membuat bom yang memiliki daya hancur yang besar, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis respon dengan memaksimalkan fungsi tujuan yaitu pada fungsi tujuan Detonasi. Kemudian untuk fungsi kendala dari masing-masing faktor adalah merupakan batasan-batasan pada nilai faktor Tetril, TNT dan Sudut dengan coded yaitu 1 batas bawah dan +1 untuk batas atas. Selanjutnya diadakan analisis terhadap respon detonasi dengan menggunakan perhitungan program matematis, hasilnya adalah sebagai berikut: Fungsi Tujuan adalah: Max ŷ 2 = 106.100 0.775 x1 1.512 x2 + 2.262 x3 1.925 x1 2 4.500 x3 2. A-42-7

Fungsi Kendala adalah: x1 > -1; x2 > -1; x3 > -1; x1 < 1; x2 < 1; x3 < 1; 85.292 1.437x 1 1.938x 2 + 5.625x 3 + 2.988x 22 2.837x 32 2.025x 1x 2 = 82,54096; Dari formulasi diatas kemudian diolah dengan menggunakan software matematis dan didapatkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut: a. Fungsi tujuan nilai : 102,3979 b. Variabel x1 nilai : 1,000000 c. Variabel x2 nilai : 0,6627749 d. Variabel x3 nilai : 0,000000 Dalam penelitian ini, dari dua fungsi tujuan yang diharapkan maka setelah diadakan analisis dapat ditetapkan nilai level faktor seperti pada Tabel berikut. Tabel Analisis Penetapan Level Faktor dengan Beberapa Fungsi Tujuan Fungsi Tujuan Variabel Keterangan Level Faktor (variabel) Minimize DIAMETER TEBAR GOTRI Maximize DETONASI X 1 Tetril 1,000000 100,0 gr X 2 TNT 0,6631524 133,3 gr X 3 Sudut Cone 0,000000 42,5 X 1 Tetril 1,000000 100,0 gr X 2 TNT 0,6627749 133,3 gr X 3 Sudut Cone 0,000000 42,5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengolahan dan analisis data pada penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan dalam melakukan optimasi diameter tebar gotri dan detonasi pada pembuatan cone explosive adalah sebagai berikut: a. Faktor Tetril, TNT dan Sudut cone merupakan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap respon diameter tebar dan detonasi. b. Dari hasil analisis didapatkan persamaan regresi untuk diameter tebar yaitu sebagai berikut : ŷ = 85.292 1.437x1 1.938x2+ 5.625x3+ 2.988x2 2 2.837x3 2 2.025x1x2 ŷ : Diameter tebar gotri yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. c. Dan persamaan regresi untuk detonasi adalah sbagai berikut : ŷ = 106.100 0.775 x1 1.512 x2 + 2.262 x3 1.925 x1 2 4.500 x3 2 ŷ : Detonasi yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. A-42-8

d. Setting parameter untuk ketiga variabel faktor penyusun cone explosive yang dapat menghasilkan diameter tebar gotri dan detonasi yang optimum adalah sebagai berikut : x1 : Tetril = 100,0 gr. x2 : TNT. = 133,3 gr. x3 : Sudut. = 42,5 DAFTAR PUSTAKA Arthur and Elizabeth Rose, 1952, The Condensed Chemical Dictionary, Reinhold Publishing Corporation, New York. Allen L. Olscn, John Greene, 1943, Laboratory Manual of Explosive Chemistry, Chapman dan Hall, Limited London. Algifari, 2000, Analisis Regresi, PT BPFE, Jogjakarta. Rudolf Meyer, 1981, Explosives, Verlag Chemic, Germany. Robert O. Kuehl, 2000, Design of Experimen Statistical Principles of Research Design and Analysis, Brooks/Cole, USA. Myer, Raymon H., 1971, Response Surface Methodology, Boston. Sudjana, 1995, Desain Experimen, Tarsito, Bandung. Rheinmetall, 1982, Handbook on Weaponry, Dusseldorf. I Made Jiwa A, 2003, Optimasi Sensitifitas Campuran Isian Primer Amunisi Kal 57 mm C-60 APT Untuk Tingkat Detonasi Tertentu dengan Dual Response Surface, Tesis MMT ITS, Surabaya. Lukman H, 2005, Optimasi Produktifitas Budidaya Udang Vaname dengan Menggunakan Metode Respon Surface dan Non Linier, Tesis MMT ITS, Surabaya. A-42-9