Kata kunci: bawang goreng, kemasan vacuum, penyimpanan Keywords: fried onion, vacuum packaging, storage

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar Air dan Aktivitas Air

Karakteristik mutu daging

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

BAB V PEMBAHASAN. Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Proses fermentasi tempe dimulai dari fase pertumbuhan cepat (0-30 jam

PERUBAHAN MUTU ABON IKAN MARLIN (Istiophorus sp.) KEMASAN VAKUM - NON VAKUM PADA BERBAGAI SUHU PENYIMPANAN DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Umur Simpan Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Duri Lunak Dengan Pengemasan Vakum Dan Non Vakum Pada Penyimpanan Suhu Ruang

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Kata kunci : dodol nangka, uji organoleptik, umur simpan, ESS ABSTRACT

PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU KERUPUK IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii)

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus)

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA ACARA V EVALUASI PERKEMBANGAN BUAH

EFEK PENAMBAHAN EKSTRAK AIR JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN PENYIMPANAN DINGIN TERHADAP MUTU SENSORI IKAN TUNA (Thunnus albacores)

Kajian Karakteristik Mutu Kerupuk Ikan Jelawat Leptobarbus hoevenii Selama Penyimpanan. Edison 1) dan Sumarto 1)*

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus) ABSTRAK

KERUSAKAN LEMAK DAN MINYAK

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

PENILAIAN MUTU ORGANOLEPTIK IKAN MUJAIR (TILAPIA MOSSAMBICA) SEGAR DENGAN UKURAN YANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN DINGIN.

Kajian Pembuatan Bumbu Dari Bawang Putih (Allium sativum) Dan Daun Jeruk Purut (Cytrus hystrix) Menggunakan Pengering Tipe Rak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

POTENSI TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DALAM PEMBUATAN KUKIS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE. Riau. Riau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

Program Studi Teknologi Pangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PENGARUH KONSENTRASI PEKTIN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU SELAI NANAS LEMBARAN SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI BUBUK BAWANG PUTIH DAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP MUTU TAHU SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR

QUALITY ASSESSMENT OF SMOKED SELAIS (Cryptopterus bicirrhis) RESULTS USING LABAN WOOD SMOKE WITH DIFFERENT METHODS FOR THE STORAGE ROOM TEMPERATURE

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BELIMBING MANIS DENGAN JAMBU BIJI MERAH DAN JUMLAH CMC (Carboxy Methyl Cellulose) TERHADAP MUTU MARGARIN GUAVSTAR

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

ANALISIS TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP OTAK-OTAK DENGAN BAHAN BAKU IKAN BERBEDA Mutemainna Karim, Aryanti Susilowati dan Asnidar ABSTRAK

MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN LEMPER MENGGUNAKAN PENGEMASAN VAKUM DAN KOMBINASI PENGEMASAN VAKUM-PASTEURISASI UAP

STUDI MUTU IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis Blkr) GORENG DAN ASAP YANG DIPASARKAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA PENGUJIAN SECARA FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI DENGAN PENGUJIAN SECARA SENSORI PADA PRODUK BANDENG PRESTO VAKUM SELAMA PENYIMPANAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI SUHU PENGGORENGAN KERIPIK UBI JALAR PADA ALAT PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYING) TIPE VACUUM PUMP SKRIPSI OLEH DEWI SARTIKA T

PENGARUH PERLAKUAN VARIASI JENIS GULA TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL PEPAYA (Carica vasconcellea)

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN PRODUK BAKCANG AYAM DENGAN KOMBINASI PERLAKUAN PENGEMASAN VAKUM DAN PASTEURISASI

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh: Robertus Sunoto NIM:

I. PENDAHULUAN. dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng berfungsi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Disusun oleh: NONI VIVIANA

KARAKTERISASI TEPUNG KASAVA YANG DIMODIFIKASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK MIE DAN BISKUIT

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

PENGARUH FORTIFIKASI VITAMIN C, WARNA KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI SARI BUAH TOMAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perbandingan Tepung Tapioka : Tepung Terigu :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAN SUHU FERMENTASI TERHADAP MUTU KIMCHI LOBAK

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAGING BEKICOT (ACHATINA FULICA) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA NASKAH PUBLIKASI

[The Effect of Vacuum Packaging on Microbiological of Smoked Roasted-Chicken during Storage] ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

LAPORAN AKHIR PENGARUHN MASSA ADSORBEN DAN KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH) HASIL ADSORBSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

ES KRIM PROBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR PROBIOTIC ICE CREAM WITH ADDITION OF SWEET POTATOES

PENGARUH JUMLAH BUBUK KUNYIT TERHADAP MUTU TAHU SEGAR SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG

PENENTUAN UMUR SIMPAN KELAPA PARUT KERING DALAM KEMASAN POLYPROPHYLENE (PP) BERDASARKAN KARAKTERISTIK KIMIA, SENSORIS DAN FISIK

PENGARUH PENGGUNAAN EDIBLE COATING TERHADAP SUSUT BOBOT, ph, DAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK BUAH POTONG PADA PENYAJIAN HIDANGAN DESSERT ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung 83-87,5 g air; 3,3 4,9 g protein dan; 4 7,3 g lemak. Susu kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

TEKSTUR CAKE BERAS KETAN HITAM DENGAN VARIASI LAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN SKRIPSI OLEH: ONNY MELIANA

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

PENGARUH KONSENTRASI PATI UBI JALAR PADA BAHAN PELAPIS EDIBEL TERHADAP MUTU BUAH SALAK SIDIMPUAN TEROLAH MINIMAL SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI OLEH :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemotongan Daging Ikan Toman (Channa micropeltes) dalam Pembuatan Ikan Kering

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

Tabel 9. Rata-rata kadar air mi sagu MOCAL

The Study of Catfish (Pangasius hypophthalmus) Freshness by Handling with Different Systems By Yogi Friski 1 N. Ira Sari 2 and Suparmi 2 ABSTRACT

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

125 PENGARUH PENGEMASAN VAKUM DAN NON VAKUM TERHADAP PERUBAHAN MUTU KIMIA DAN SIFAT ORGANOLEPTIK BAWANG GORENG SELAMA PENYIMPANAN EFFECT OF VACUUM AND NON-VACUUM PACKAGING ON CHANGES CHEMICAL QUALITY AND ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF FRIED ONION DURING STORAGE Murad 1, Sukarjo 2, dan Yogi P. Rahardjo 2 1 Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK Bawang goreng merupakan salah satu produk olahan bawang merah di Bima, Nusa Tenggara Barat. Bawang goreng dikemas dengan berbagai ukuran kemasan non-vakum. Untuk meningkatkan kualitas dan umur simpan telah dilakukan beberapa cara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemasan vakum dan non-vakum pada perubahan kualitas kimia dan sifat organoleptik dari bawang goreng selama penyimpanan. Bawang goreng dikemas vakum dan non-vakum disimpan pada suhu kamar. Parameter yang diamati meliputi warna, rasa, tekstur dan aroma dengan uji sensori; uji ketengikan bawang goreng melalui uji asam lemak bebas dan kadar air. Sifat kimia dan organoleptik antara kemasan vakum dan non-vakum dibandingkan dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kemasan vakum atau non-vakum tidak mempengaruhi kualitas kimia bawang goreng dan tidak mempengaruhi penerimaan konsumen dari segi rasa, tekstur, warna, dan aroma bawang goreng. ABSTRACT Fried onion is one of processed onion products in Bima, West Nusat Tenggara. Fried onions are packed with non-vacuum packaging in various sizes. To improve its quality and storage life, several ways have been done. This study aimed to determine the effect of vacuum and non vacuum packaging on changes in chemical quality and organoleptic properties of fried onions during storage. Fried onions are vacuum and non vacuum packed and stored at room temperature. The parameters observed were color, taste, texture and aroma by sensory test; rancidity test through tests of free fatty acids and water content. Chemical and organoleptic qualities of fried onions between vacuum and non vacuum packagings were compared using t test. The results showed that the use of vacuum or non vacuum packaging did not affect the chemical quality of fried onions, as well as consumer acceptance based on its color, flavor, texture and aroma. Kata kunci: bawang goreng, kemasan vacuum, penyimpanan Keywords: fried onion, vacuum packaging, storage PENDAHULUAN Banyak manfaat dari bawang merah untuk kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang merah memberikan efek antiasthmatic (Wagner et al, 1990), anti bakteri gram positif (Dankert et al, 1979; Elnima et al, 1983; Zohri et al, 1995), menghambat bakteri mulut (Kim, 1997), bahkan bangsa Mesir Papyrus Ebers disebutkan bawang merah mengandung obat cacing, diare, infeksi lain dan penyakit inflamasi (Dorsch, 1996). Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mudah mengalami kerusakan. Untuk meningkatkan umur simpan dilakukan pengolahan; salah satunya yaitu menjadi olahan bawang goreng. Bawang goreng mempunyai umur simpan yang jauh lebih lama dibandingkan dengan bahan segarnya. Umur simpan bawang goreng bisa mencapai 7-11 bulan tergantung suhu penyim-panan dan teknik pengolahannya (Rahardjo et al, 2010). Penggunaan beberapa jenis kemasan yang berbeda dapat memberikan umur simpan yang berbeda. Demikian juga dengan teknik kemasannya. Penggunaan teknik kemasan vakum pada beberapa komoditas pangan dapat meningkatkan mutu pangan dibandingkan tanpa kemasan vakum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengemasan vakum dan non vakum terhadap perubahan mutu kimia dan sifat organoleptik bawang goreng selama penyimpanan. Agroteksos Vol. 20 No.2-3, Desember 2010

126 METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kota Bima Provinsi NTB pada Bulan Mei Desember 2009. Kegiatan yang dilakukan adalah pengujian kemasan vakum. Uji coba penggunaan alat pengemas vakum di tingkat pengusaha bawang goreng dilakukan dengan membandingkan bawang goreng yang dihasilkan dengan kemanasan non vakum dan kemasan vakum. Bawang goreng yang disimpan kemudian diamati perubahan parameter yang meliputi tekstur, aroma dan rasa melalui uji organoleptik serta uji ketengikan bawang goreng melalui uji asam lemak bebas dan kadar air. Pengujian parameter tersebut dilakukan setiap seminggu selama 2 bulan. Bawang yang dipergunakan adalah bawang yang seragam dan setiap perlakuan memiliki 3 kali ulangan. Mutu kimia dan organoleptik dengan kemasan vakum dan non vakum dibandingkan dengan mempergunakan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Mutu Kimia 1. Kadar Air Kadar air sangat penting dalam menentukan daya awet dari bahan makanan karena mempengaruhi sifat fisik, kimia, perubahan mikrobiologi, dan perubahan enzimatis. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan penerimaan konsumen, kesegaran, dan daya tahan bahan. Kandungan air yang tinggi dalam bahan menyebabkan daya tahan bahan rendah. Kadar air juga berhubungan nilai a w (aktivitas air). Prabhakar dan Amia (1978) menyatakan, pada a w yang tinggi, oksidasi lemak berlangsung lebih cepat dibanding pada a w rendah. Kandungan air dalam bahan pangan, selain mempengaruhi terjadinya perubahan kimia juga ikut menentukan kandungan mikroba pada pangan. Hasil kadar air rata-rata selama penyimpanan diajikan pada Tabel 1. Pada Tabel 1 terlihat kadar air bawang goreng berkisar antara 3-5%. Berdasarkan SNI makanan kering seperti kripik nangka (SNI 01-4269-1996), kripik tempe dan kripik kentang maksimal kadar air yang diperbolehkan adalah 5%. Kerenyahan bawang goreng dapat menurun bila kadar air meningkat. Bila dibandingkan dari penggunaan kemasan terkemas vakum dan tidak vakum diperoleh kadar air vakum sebesar lebih besar dibandingkan non vakum. Tingginya kadar air pada penggunaan pengemas vakum bisa dimungkinkan karena kemasan yang dipakai terlalu tipis sehingga difusifitas air masuk ke bahan menjadi lebih besar pada keadaan vakum. Cepatnya kenaikan kadar air baik pada kemasan vakum maupun non vakum mengindikasikan kemasan yang dipilih difusifitas airnya masih tinggi sehingga perlu dikaji ulang. Pada Gambar 1. menunjukkan bahwa hubungan antara kadar air dengan lama penyimpanan ada korelasi linier baik pengemasan secara vakum maupun secara tidak vakum. 2. Asam Lemak Bebas (free fatty acid, FFA) Jumlah asam-asam lemak bebas yang semakin meningkat merupakan tanda dari adanya proses ketengikan dalam bahan pangan. Asam-asam lemak bebas dihasilkan dari proses hidrolisis karena terdapatnya sejumlah air dalam lemak atau minyak. Hasil hidrolisa lemak dalam bahan pangan tidak hanya mengakibatkan bau yang tidak enak, tetapi juga dapat menurunkan nilai gizi dan menyebabkan kerusakan vitamin larut lemak dan asam lemak esensial dalam lemak (Ketaren 1986). Hasil uji FFA pada setiap bawang goreng yang diujikan disajikan pada Tabel 2. Hasil statistic menyatakan pada uji t antara penggunaan terkemas vakum dan tidak vakum tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. Bilangan asam lemak bebas yang semakin tinggi mengindikasikan kerusakan lemak akibat pemanasan. Semakin tinggi kadar asam lemak suatu bahan pangan maka semakin tinggi pula kerusakan lemak akibat proses pengolahan pangan itu sendiri. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa teknik pengemasan vakum dan non vakum tidak memberikan efek yang signifikan terhadap perbuahan jumlah asam lemak bebas. Gambar 2. menunjukkan bahwa kadar FFA tidak berhubungan linier dengan lama penyimpanan baik pengemasan secara vakum maupun secara tidak vakum, karena korelasinya kecil (jauh dari 1 atau mendekati 0). Murad dkk: Pengaruh pengemasan vakum

127 Tabel 1. Kadar air bawang goreng yang dikemas vakum dan tidak dikemas vakum Lama Penyimpanan (hari) Kadar Air (%) 0 3.43a 3.43a 30 3.75a 4.80b 60 4.48a 4.90b Gambar 1. Grafik hubungan antara kadar air dengan lama penyimpanan Tabel 2. FFA bawang goreng yang dikemas vakum dan tidak dikemas vakum Kadar FFA (%) Lama Penyimpanan (hari) 0 0.131a 0.131a 30 0.118a 0.133a 60 0.137a 0.141a Agroteksos Vol. 20 No.2-3, Desember 2010

128 Gambar 2. Grafik hubungan antara kadar FFA dengan lama penyimpanan Tabel 3. Hasil uji TBA bawang goreng yang dikemas vakum dan tidak dikemas vakum Bilangan TBA Lama Penyimpanan (hari) 0 2.103a 2.103a 30 2.783a 2.784a 60 2.621a 2.513a 3. Bilangan TBA (Thiobarbituric Acid) TBA adalah suatu test kimia untuk uji ketengikan yang dapat digunakan pada bermacam-macam bahan dan merupakan uji yang paling sering digunakan untuk mengukur ketengikan. Kelebihan lain dari uji ini adalah pereaksi TBA dapat digunakan langsung untuk menguji lemak dalam suatu bahan tanpa mengekstraksi fraksi lemaknya (Ketaren 1986). Hasil uji TBA untuk mengukur ketengikan bawang goreng sebagaimana disajikan pada Tabel 3. Hasil statistic menyatakan pada uji t antara penggunaan terkemas vakum dan tidak vakum tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai TBA rendah menunjukkan kandungan senyawa aldehida; senyawa hasil reaksi oksidasi; dalam produk juga rendah. Hal ini dikarenakan nilai TBA lebih di sebabkan oleh proses ketengikan bawang goreng (minyak didalamnya) dan penyimpanan selama dua bulan belum terlihat kerusakan atau ketengikan. Gambar 3. menunjukkan bahwa bilangan TBA ada korelasi linier dengan lama penyimpanan baik pengemasan secara vakum maupun secara tidak vakum. 4. Uji Organoleptik Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Sifat organoleptik yang diuji pada penelitian ini meliputi warna, rasa, tektur dan aroma. Hasil uji organoleptik bawang goring disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan pada hasil uji organoleptik terhadap warna, rasa, tekstur dan aroma pada Tabel 4 menunjukkan bahwa semua komponen yang duji tidak terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kemasan vakum tidak mengurangi penerimaan konsumen terhadap warna, rasa, tekstur maupun aromanya. Murad dkk: Pengaruh pengemasan vakum

129 Gambar 3. Grafik hubungan antara Bilangan TBA dengan lama penyimpanan Tabel 4. Hasil uji organoleptik terhadap bawang goreng yang dikemas vakum dan tidak dikemas vakum. Sifat Organoleptik yang diuji Skor Warna 3.54a 3.48a Rasa 3.56a 3.25a Tekstur 3.94a 3.77a Aroma 3.44a 3.48a Warna makanan memiliki peranan utama dalam penampilan makanan, meskipun makanan tersebut lezat, tetapi bila penampilan tidak menarik waktu disajikan akan mengakibatkan selera orang yang akan memakannya menjadi hilang (Moehyi 1992). Warna biasanya merupakan tanda kemasakan atau kerusakan dari makanan, seperti perlakuan penyimpanan yang memungkinkan adanya perubahan warna. Oleh karena itu untuk mendapatkan warna yang sesuai dan menarik harus digunakan tehnik memasak tertentu atau dengan penyimpanan yang baik (Meilgaard et al. 2000). Dari hasil uji organoleptik terhadap komponen warna, bawang goreng setelah disimpan selama 60 hari masih memiliki tingkat kesukaan warna 3.48-3.54 atau panelis masih cenderung menyukai warna bawang goring. Rasa makanan merupakan faktor kedua yang mempengaruhi citarasa makanan setelah penampilan makanan itu sendiri (Moehyi 1992). Rasa merupakan tanggapan atas adanya rangsangan kimiawi yang sampai di indera pengecap lidah, khususnya jenis rasa dasar yaitu manis, asin, asam, dan pahit (Meilgaard et al. 2000). Pada konsumsi tinggi indera pengecap akan mudah mengenal rasa-rasa dasar tersebut. Beberapa komponen yang berperan dalam penentuan rasa makanan adalah aroma makanan, bumbu masakan dan bahan makanan, keempukan atau kekenyalan makanan, kerenyahan makanan, tingkat kematangan dan temperatur makanan (Meilgaard et al. 2000). Dari hasil uji organoleptik terhadap komponen rasa, bawang goreng setelah disimpan selama 60 hari masih memiliki tingkat kesukaan rasa 3.25-3.54 atau panelis masih cenderung menyukai rasa bawang goreng. Penilaian tekstur makanan dapat dilakukan dengan jari, gigi, dan langit langit (tekak). Dari Agroteksos Vol. 20 No.2-3, Desember 2010

130 nilai yang diperoleh diharapkan dapat diketahui kualitas makanan. Menurut Meilgaard et al. (2000). Faktor tekstur diantaranya adalah rabaan oleh tangan, keempukan, kemudahan dikunyah serta kerenyahan makanan. Untuk itu cara pengolahan dan kondisi penyimpanan dapat mempengaruhi kualitas mutu makanan. Dari hasil uji organoleptik terhadap komponen tekstur, bawang goreng setelah disimpan selama 60 hari masih memiliki tingkat kesukaan tekstur 3.77-3.94 atau panelis masih cenderung menyukai tekstur bawang goreng. Aroma adalah rasa dan bau yang sangat subyektif serta sulit diukur, karena setiap orang mempunyai sensitifitas dan kesukaan yang berbeda. Meskipun mereka dapat mendeteksi, tetapi setiap individu memiliki kesukaan yang berlainan (Meilgaard et al. 2000). Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah menguap. Aroma yang dikeluarkan setiap makanan berbeda-beda. Selain itu, cara memasak yang berbeda akan menimbulkan aroma yang berbeda pula (Moehyi, 1992). Walaupun udara yang didalam kemasan vakum ditarik keluar ternyata keharuman bawang goreng tidak hilang. Dari hasil uji organoleptik terhadap komponen aroma, bawang goreng setelah disimpan selama 60 hari masih memiliki tingkat kesukaan aroma 3.44-3.48 atau panelis masih cenderung menyukai aroma bawang goreng. KESIMPULAN 1. Penggunaan kemasan vakum dan non-vakum tidak mempengaruhi mutu kimia bawang goreng. 2. Penggunaan kemasan vakum dan non-vakum tidak mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap warna, rasa, kerenyahan dan aroma bawang goreng. DAFTAR PUSTAKA Dankert, J., Tromp, T.F., de Vries, H. and Klasen, H.J. 1979. Antimicrobial activity of crude juices of Allium ascalonicum, Allium cepa and Allium sativum. Zentralblatt für Bakteriologie, Parasitenkunde, Infektionskrankheiten und Hygiene, 1, Originale A 245, 229 239. Dorsch, W. 1996. Allium cepa L. (onion): Part 2. Chemistry, analysis and pharmacology. Phytomedicine 3, 391 397. Elnima, E.I., Ahmed, S.A., Mekkawi, A.G. and Mossa, J.S. 1983. The antimicrobial activity of garlic and onion extracts. Die Pharmazie 38, 747 748. Ketaren. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UIPress. Kim, J.H. 1997. Anti-bacterial action of onion (Allium cepa L.) extracts against oral pathogenic bacteria. Journal of Nihon University School of Dentistry 39, 136 141. Meilgaard, M., Civille G.V., Carr B.T. 2000. Sensory Evaluation Techniques. Boca Raton, Florida: CRC Press. Moehyi, S. 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta: Bharata. Prabhakar, J.V. and B.L. Amia. 1978. Influence of water activity on the information on monocarbonyl compounds in oxidizing walnut oil. J. Food Sci. 43: 1.839 1.843. Wagner, H., Dorsch, W., Bayer, T., Breu, W. and Willer, F. 1990. Antiasthmatic effects of onions: inhibition of 5-lipoxygenase and cyclooxygenase in vitro by thiosulfinates and Cepaenes. Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids 39, 59 62. Yogi P. Rahardjo, Syamsul Bakhri dan Caya Khairani, 2010. Penghitungan Umur Prima dan Umur Simpan Bawang Goreng Palu Dalam Kemasan Komersil, disampaikan pada Seminar Nasional 8-11 Desember 2010, Cisarua, Bogor. Zohri, A.N., Abdel-Gawad, K. and Saber, S. 1995. Antibacterial, antidermatophytic and antitoxigenic activities of onion (Allium cepa L.) oil. Microbiological Research 150, 167 172. Murad dkk: Pengaruh pengemasan vakum