DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian. Lokasi penelitian adalah di Nusantara Polo Club bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian dilakukan di Nusantara Polo Club bertempat di kawasan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIMPANGAN BOBOT BADAN MENURUT RUMUS SCHOORL TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL PADA KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumba Timur terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

I PENDAHULUAN. tunggang dan juga dapat digunakan dalam bidang olahraga. Salah satu bidang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kuda kavaleri yang telah lulus program remonte di

MATERI DAN METODE. Materi

PEMBAHASAN. Pulau Sumba terletak di Barat-Daya Propinsi NTT, berjarak sekitar 96 km

I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai simbol status sosial pada kebudayaan tertentu. Seiring

HASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm

PENDAHULUAN. dibangun oleh Prabowo Subianto di kawasan Jagorawi Golf dan Country Club.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

PENDAHULUAN. alat transportasi aktivitas sehari-hari, bahkan sejauh ini kuda dijadikan hewan

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebanyak 25 ekor, yang terdiri dari 5 ekor jantan dan 20 ekor betina dan berumur

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Susilorini, dkk (2010) sapi Bali memiliki taksonomi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. manusia, entah itu diambil tenaganya, kecepatannya, bahkan dagingnya sebagai

MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

Penyimpangan Bobot Badan dengan Rumus Winter Alfi Fauziah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kuda Pony dengan tinggi pundak kurang dari 140 cm. dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (Przewalski) dan kuda Arab.

PENGGEMUKAN SAPI Oleh : Arif fachul anam BP3K Binangun

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero

TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1. Domba Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,

BAB I PENDAHULUAN. Kuda memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan Mei-Juli 2013 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

Penyiapan Mesin Tetas

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar. Sebagian ahli yakin

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

21 DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah di Nusantara Polo Club bertempat di kawasan Jagorawi Golf & Country Club, Jalan Karanggan Raya, Kampung Kranji Timur, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong. Nusantara Polo Club ini berbatasan langsung dengan Kota Depok dan Kota Jakarta. Letak astronomis Kabupaten ini antara 6.19-6.47 lintang selatan dan 106 1'-107 103' bujur timur. Kelembaban di Nusantara Polo Club 63-96 %, dengan temperature udara berkisar antara 23-32 C, dan kecepatan angin 15 km/jam (hhtp://id.m.wikipedia.org/wiki/cibinong Bogor./ Diakses pada tanggal 05 Maret 2016. Pukul 10.14 PM). Nusantara Polo Club memiliki lapangan yang digunakan untuk pertandingan polo dengan luas lapangan 320 m x 130 m atau luas bersih sekitar 3,8 hektar. Lapangan ini ditanami rumput muda jenis Star Grass. Selain itu, jenis rumput lainnya adalah rumput gajah mini dan rumput Argentina. Pemotongan rumput di lapangan dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu, penyiraman dilakukan hampir setiap hari terutama bila tidak turun hujan (Tevinsa, 2014). 4.2 Tata Laksana Pemeliharaan Kuda 4.2.1 Merapikan Kuda (Grooming) Pemeliharaan Kuda Polo di Nusantara Polo Club dilakukan mulai pukul 06.00 pagi dengan dilakukan pembersihan kandang dari feses, urine dan kotoran-kotoran lainnya. Setelah pembersihan kandang selesai, dilakukan grooming atau merapikan 21

22 dan pembersihan badan kuda dengan menggunakan body brush, curry comb dan dandy brush. Grooming ini berfungsi agar badan kuda selalu bersih dari kotoran, menghindari dari penyakit kulit, dan menghaluskan, mengilapkan bulu kuda. Kuda yang sudah selesai di grooming, akan dibawa untuk excercise selama 30 menit jika ditunggangi dirumput, dan 15 menit bila ditunggangi dan di tuntun oleh groom di jalan yang beralaskan aspal, semen, atau lantai yang keras. Kegiatan pembersihan kandang, grooming dan excercise ini dilakukan kembali pada siang hari pukul 14.00. 4.2.2 Pembersihan Kaki dan Kuku Kaki kuda mempunyai peranan penting karena kekuatan seekor kuda bergantung pada kakinya, oleh sebab itu kesehatan kaki dan kuku kuda perlu diperhatikan dengan baik. Tapak kaki harus dibersihkan dengan hoof pick setiap hari atau sehabis kuda dimandikan, tujuannya agar kuku tidak kering dan merekah. 4.2.3 Memandikan Kuda dan Pencukuran Surai Kuda Polo di Nusantara Polo Club pun perlu dimandikan, tetapi memandikan kuda ini tidak boleh terlalu sering. Karena kulit kuda yang terlalu sensitive, jenis shampoo yang dipakai pun harus memiliki ph yang sama atau mendekati dengan ph kulit kuda, misalnya shampoo Lifeboy dan Clear Menthol. Pencukuran surai untuk kuda yang aktif polo dilakukan setiap hari senin, sedangkan untuk kuda yang tidak aktif polo bisa dilakukan kapan saja, asalkan surai kuda tidak sampai panjang. Tujuan dari pencukuran surai ini agar surai tidak mengganggu pada saat permainan polo. 22

23 4.2.4 Pemberian Pakan Ketersediaan pakan yang baik akan menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan kuda sehingga pakan merupakan faktor penting dalam peternakan. Pakan utama kuda adalah rumput dengan berbagai jenis rumput seperti Star grass. Pakan rumput hanya cukup untuk digunakan bagi kelangsungan hidup tetapi untuk kuda pacu atau olahraga perlu tambahan konsentrat dan vitamin. Pakan konsentrat merupakan pakan tambahan energi bagi kuda. Konsentrat yang dapat diberikan antara lain konsentrat sereal yang terdiri dari gandum, jagung, produk tepung, sorgum, berbagai produk padi dan produk non sereal yang terdiri dari gula bit, rumput kering, kacang-kacangan (legum) seperti kedelai dan kacang (McBane,1994). Pakan yang diberikan untuk kuda polo di Nusantara Polo Club, yaitu Pellet dan Rumput. Pemberian pellet dilakukan pada pukul 05.00 pagi dan 17.30 sore. Kuda yang aktif polo diberikan pellet sebanyak 3 kg dalam sekali pemberian pakan, dan kuda yang tidak aktif polo diberikan pellet sebanyak 2.5kg. Untuk pemberian rumput dilakukan pukul 09.00 pagi dan 17.00 sore. kuda yang aktif polo biasanya diberikan pakan tambahan grand pix. Konsentrat yang diberikan adalah jagung, oat, kwaci, kacang hijau, dan ada juga yang berbentuk pellet. Rumput (hijauan) yang diberikan merupakan Star grass. Pemberian pakan kuda dua kali dalam sehari dicampur dengan sedikit minyak goreng, dengan tujuan melancarkan proses defekasi pada kuda. 4.2.5 Pemberian Obat 23

24 Pemberian obat yang rutin dilakukan di Nusantara Polo Club yaitu pemberian obat cacing panacur sebanyak 20-25 ml yang dilakukan 3 bulan sekali. Pemberian vitamin dan suplemen pun diberikan setiap 3 bulan sekali pada saat off season, dan satu bulan sekali pada saat active season. Jika kuda mengalami luka- luka, penangannya dengan dibersihkan menggunakan rivanol konsetrasi 0,1%, setelah itu diteteskan betadine dan limoxin spray. Kuda yang terserang penyakit kolik, penanganannya dapat dilakukan exercise atau lunging selama 30 menit, dan disuntik dengan flunixin norbrook 15 ml. jika kolik tidak kunjung sembuh, maka 8 jam kemudian kuda disuntik kembali dengan flunixin. Cara untuk melihat apakah kuda terserang kolik atau tidak, yaitu dilihat bagaimana konsentrasi fesesnya keras apa tidak, kuda tampak gelisah, dan kuda menggaruk-garuk lantai dengan melihat kearah perut. 4.2.6 Perkandangan Kandang setiap individu (kandang / istal individu) berukuran 3m x 3m, dengan fasilitas kipas angin dan fogging uap air di setiap kandang, yang terletak diatas kandang individu, untuk menjaga suhu udara agar kuda-kuda merasa nyaman, tidak kepanasan dan stres, karena sebelumnya kuda berasal dari daerah subtropis. Panjang koridor barisan kandang individu adalah 20 m atau 6 kandang individu, dengan lebar (jarak) kandang (face-to-face type) dengan kandang di depannya sejauh lima meter. Kandang beralaskan serutan kayu (litter & bedding) yang tidak terlalu halus setebal 15 cm, yang dibersihkan dari feses dan urin sertiap 2 kali sehari. Pada pojok kiri belakang kandang terdapat tempat minum dengan dalam volume 50 liter 24

25 dan tempat pakan (berupa drum kayu) berada pada pojok depan kanan dari kandang individu. Hal ini sesuai menurut Mcbane, 1991, menyatakan bagian kandang harus tersedia air bersih. Air minum harus diperhatikan bagi kuda betina yang sedang menyusui, karena jika kuda betina tersebut kekurangan air dalam kondisi menyusui maka air susu induk akan berkurang pula. Kandang juga harus memiliki sistem pembuangan kotoran yang baik dan adanya ketersediaan listrik untuk lampu, kipas, dan lain sebagainya. Alas kandang kuda harus selalu dalam keadaan bersih dan lunak serta beralaskan serbuk gergaji atau jerami. Alas yang lunak bertujuan agar melindungi kuda ketika sedang berguling, memberikan kehangatan dan untuk kenyaman kuda serta melindungi kaki kuda, terutama untuk kuda olahraga dan kuda pacu. Peternakan kuda lebih baik dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti tempat penyimpanan peralatan, tempat penyimpanan pakan, ruang groom pada setiap kandang sehingga memudahkan dalam pengawasan kuda (Mcbane, 1991). 4.3 Deskripsi Data Ukuran Tubuh dan Bobot Badan Data yang dianalisis adalah data bobot badan dan lingkar dada yang dilakukan terhadap 25 ekor kuda polo di Nusantara Polo Club, jenis kelamin jantan dan betina dengan umur berkisar 10-15 tahun, bertempat di Kawasan Jagorawi Golf and Country Club, Jalan Karanggan Raya Cibinong, Kabupaten Bogor. 4.3.1 Lingkar Dada 25

26 Lingkar dada merupakan bagian depan antara leher dan perut. Lingkar dada dengan bentuk baik dan sempurna adalah bagian depan rusuk sampai bahu dengan dada yang lebar. Dada harus dalam dan lebar serta pada bagian belakang siku memiliki lingkaran penuh. Lingkar dada merupakan lingkar rongga dada di belakang sendi bahu (os scapula). Kuda dengan lingkar dada yang besar dipercaya dapat memberikan tempat yang cukup untuk organ-organ tubuh yang sangat penting seperti jantung dan paru- paru. Organ- organ tersebut sangat penting dalam system sirkulasi dan metabolism energy yang dapat mempengaruhi fungsi organ lain terutama untuk pertumbuhan otot (Ensminger, 1991). Besar kecilnya lingkar dada sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya berat badan seekor ternak. Lingkar dada biasanya memiliki nilai lebih besar dari tinggi pundak (Sasimouwski, 1987). Menurut Ensminger, (1987) lingkar dada diukur melingkari bagian dada di bagian belakang pundak dan bagian depan punggung. Hasil penelitian mengenai lingkar dada yang dilakukan terhadap kuda polo di Nusantara Polo Club dengan jumlah kuda sebanyak 25 ekor dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Lingkar Dada pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Statistik Lingkar Dada (cm) Rata- rata 180,02 Koefisien Variasi (%) 1,95 Maksimal 188,33 Minimal 173,66 26

27 Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa nilai maksimal lingkar dada adalah sebesar 188,33 cm, sedangkan nilai minimal 173,66 cm dengan rata-rata lingkar dada kuda polo di Nusantara Polo Club sebesar 180,02 cm. Koefisien variasi 1,95% menunjukan bahwa data sampel yang diamati pada lingkar dada hampir seragam, sesuai dengan pendapat Nasoetion (1992) yang menyatakan bahwa koefisien variasi kurang dari 15% menunjukan bahwa sampel yang diamati hampir seragam. Lingkar dada mempunyai korelasi yang tinggi dengan bobot badan, oleh karena itu banyak para peneliti menentukan bobot badan berdasarkan lingkar dada (Ensminger, 1987). Bila dikaji per ekor maka ada kalanya kuda yang sama besar lingkar dadanya tetapi menampilkan bobot badan yang berbeda, hal ini disebabkan tinggi pundak dan perdagingan serta perototan tiap individu kuda yang berbeda. 4.3.2 Bobot Badan Aktual Bobot badan ternak dipengaruhi oleh keadaan pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh yang terdiri dari jaringan otot daging, tulang rusuk dan lemak. Ukuran tubuh yang ideal adalah besar sesuai dengan umur, berisi, dan konformasi tulang yang kuat (Ensminger, 1987). Bobot badan perlu diketahui untuk menentukan takaran pakan yang harus diberikan, pada saat ternak kawin, ternak akan dijual, dan untuk mengetahui dosis obat atau vaksin yang akan diberikan guna menerapkan manajemen pemeliharaan dan kesehatan yang baik. Hasil penelitian mengenai bobot badan aktual yang dilakukan terhadap kuda polo di Nusantara Polo Club dengan jumlah kuda sebanyak 25 ekor dapat dilihat pada Tabel 3. 27

28 Tabel 3. Data Bobot Badan pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Statistik Bobot Badan (Kg) Rata- rata 429,88 Maksimal 468,50 Minimal 385,00 Dari Tabel 3 dapat terlihat bahwa nilai maksimal bobot badan hasil penimbangan sebenarnya adalah sebesar 468,5 Kg dan nilai minimal sebesar 385 Kg, sedangkan rata-rata bobot badan kuda polo di Nusantara Polo Club sebesar 429,88 Kg. Kuda polo yang dipakai di Nusantara Polo Club adalah kuda yang berasal dari Argentina, yaitu Criollo yang disilangkan dengan Thoroughbred menghasilkan Pony Argentina. Menurut Bakeley, (1994), kuda- kuda tersebut tergolong kuda ringan dengan bobot badan sekitar 400-600 Kg. Bobot badan kuda polo di Nusantara Polo Club mempunyai kisaran sebesar 468,5 385 Kg, bobot badan tersebut dapat digolongkan sebagai kuda tipe ringan. Bobot badan kuda berbeda- beda disetiap bangsa dan umurnya, perbedaan bobot badan dipengaruhi oleh bobot lahir dan faktor lingkungan. Fungsi dari bobot badan ini adalah untuk mempermudah para peternak dalam mengetahui berapa banyak pakan yang diberikan, dan mengetahui obat dan dosis feed supplement yang diberikan (Ensminger, 1991). 4.3.3 Bobot Badan Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Schoorl Hasil perhitungan pendugaan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club dapat dilihat dari Tabel 4. 28

29 Tabel 4. Data Bobot Badan Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Schoorl pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Statistik Bobot Badan (Kg) Rata- rata 408,25 Maksimal (kg) 442,38 Minimal (kg) 382,82 Simpangan Baku 14,28 Koefisien Variasi (%) 3,49 Ragam 204,09 Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa bobot badan dugaan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club berkisar antara 382,82-442,38 Kg. Nilai rata-rata dari bobot badan sebesar 408,25 Kg, ragam sebesar 204,09 Kg, dan simpangan baku sebesar 14,28 Kg. Koefisien variasi bobot badan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club adalah sebesar 3,49%, koefisien variasi ini dengan angka dibawah 15% untuk bobot badan dugaan dengan cara perhitungan menggunakan rumus Schoorl dapat dikatakan seragam (Nasoetion, 1992). Pada perhitungan bobot badan dugaan dengan menggunakan rumus Schoorl melibatkan variabel lingkar dada saja. Lingkar dada di ukur melingkar di sekeliling rongga dada di belakang sendi bahu (os scapula). Rumus Schoorl menggunakan satu variable ukuran yang diangap lebih sederhana dalam melakukan pendugaan bobot 29

30 badan ternak. Pendugaan penyimpangan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda sekitar 1,5-15% dari bobot badan aktual (Maswarni, 2002). 4.3.4 Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Berdasarkan Rumus Schoorl Terhadap Bobot Badan Aktual pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Hasil perhitungan penyimpangan bobot badan dugaan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club dapat dilihat dari Tabel 5. Tabel 5. Data Penyimpangan Bobot Badan Dugan Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Schoorl pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club. Statistik Bobot Badan (Kg) Rata- rata 21,62 Maksimal (kg) 44,99 Minimal (kg) 11,36 Penyimpangan (%) 5,00 Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa nilai penyimpangan bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terendah adalah sebesar 11,36 Kg, sedangkan nilai penyimpangan yang paling tinggi adalah 44,99 Kg, rata- rata penyimpangan bobot badan hasil rumus Schoorl adalah sebesar 21,62 Kg, dan nilai peyimpangannya adalah sebesar 5 %. Setelah dilakukan penelitian dan perhitungan besar nilai penyimpangan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo sebesar 5%, otomatis rumus Schoorl ini dapat dipergunakan untuk kuda polo. 30