MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH Oleh: Imas Nurjanah 0. 043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 0
MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT Imas Nurjanah 0. 043 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidkan ( STKIP ) Siliwangi Bandung 0 ABSTRAK Model Pembelajaran Kosakata Dasar Dengan Teknik Bermain Kata Di Kelas V SMPN VII Sukawening Kabupaten Garut Tahun Pembelajaran 0-0. Peranan metode pembelajaran sebagai sarana penunjang suatu keberhasilan pembelajaran. Berkenan dengan hal tersebut diperlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Guru seharusnya berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas bahsa murid. Banyak cara yang dapat di lakukan antara lain penggunaan metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi dan menarik minat siswa untuk belajar. Berdasarkan latar belakang di atas penulis akan mengadakan penelitian penerapan teknik bermain kata dalam pembelajaran kosakata dasar. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. Apakah pembelajaran kosakata dasar dengan menerapkan teknik bermain kata melibatkan aktivitas siswa.. Apakah kompetensi siswa dalam menggunakan kosakata dasar lebih baik setelah pembelajaran dengan teknik bermain kata. Pada kesempatan ini penulis ingin mengetahui sejauhmana keberhasilan pembelajaran kosakata dasar dengan teknik bermain kata pada kelas VII SMPN Sukawening Kabupaten Garut, oleh karena itu metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Hipotesis yang di rumuskan yaitu model pembelajara kosa kata dasar dengan teknik bermain kata akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata -rata hasil pretes 5,5 maka terbukti ada peningkatan dari hasil pretes terhadap postes sebesar,. Dari perhitungan terserbut penulis memperoleh harga t sebesar 8,8 jadi harga t 8,88 >,00. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara hasil pretes dan postes pada tarap signiflkansi 5% atau pada tingkat kepercayaan. Terbuktinya hipotesis ini dapat diterima, karena setelah pembelajaran kosakata dasar yang di milikinya, siswa mampu menjelaskan dan membuat kalimat dari kosakata dasar sendiri dengan baik dan benar. Kata kunci :Kosa kata, teknik bermain kata PENDAHULUAN Pembelajaran kosa kata diajarkan dalam konteks wacana, dipadukan dengan pembelajaran : percakapan, membaca, menulis, dan pembelajaran sastra. Usaha memperkaya kosakata perlu dilakukan secara terus menerus dengan menekankan pada makna kata dan dapat diperoleh melalui membaca surat kabar, majalah serta mendengarkan berita. Kosa kata yang perlu dikuasai siswa tidak saja terbatas pada kata-kata yang berasal dari daerah-daerah yang ada di
tanah air melainkan juga kata-kata dari negara lain, mengingat pentingnya penguasaan kosa kata dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Pelajaran mengenai kosa kata dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu untuk mendidik siswa berkomunikasi secara dinamis serta memahami makna dalam mengambil kesimpulan dari suatu proses berbahasa lisan atau tertulis. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia harus mencakup keempat keterampilan berbahasa, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Metode pembelajaran dan teknik penyajian adalah salah satu cara yang digunakan dalam kurikulum dan buku pembelajaran, dalam pelaksanaannya akan dipengaruhi oleh guru yang mengajar. Peranan metode pembelajaran sebagai sarana penunjang suatu keberhasilan pembelajaran. Besar kemungkinan kurang baiknya hasil PBI selama ini disebabkan oleh lemahnya metode dan teknik yang dipakai. Walaupun metode bukan mutlak merupakan causa prima suatu proses pengajaran, sebuah metode yang baik pasti akan merupakan sarana penunjang untuk mencapai hasil yang lebih baik. KAJIAN TEORI DAN METODE Teori Belajar Belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap (episode) episode tersebut terdiri dari informasi, transportasi, dan evaluasi. Informasi menyangkut materi yang akan diajarkan, transpormasi berkenaan dengan proses memudahkan materi dan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses yang dilakukan dari pembelajar dan pengajar. (Jerome S. Model Model adalah pola, contoh, acuan, ragam dari sesuatu yang akan dibuat atau Dihasilkan (KBBI, 00 : 75). Menurut Komarudin dalam Sagala Syaiful (005 : 75) mengatakan model adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai tipe atau desain, suatu deskripsi atau analog!, suatu sistem asumsi-asumsi, suatu desain yang disederhanakan dari sistem kerja, suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin imajiner, dan penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya. Bruner, Hidayat dkk, 990 : ). Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau konsep (Sagala Syaiful, 003 : 6). Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset dari pendidikan Kosakata Dasar Kemampuan berbahasa seseorang bergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya, semakin kaya kosakata yang dimilikinya, maka semakin besar pula kemungkinan terampil berbahasa. Pada umumnya kita mempelajari sesuatu dari dasar, demikian pula dalam mempelajari kosakata, sebaiknya kita mempelajari dulu kosakata dasarnya. Kita tidak akan terampil berbahasa dan sulit memahami suatu pembicaraan atau tulisan apabi/a kita tidak menguasai kosakata dasar terlebih dahulu, yang kemudian kita lengkapi dengan kosakata yang beraneka ragam. Kosakata dasar disebut juga dengan istilah 'Basic Vocabulary'. Adapun kosakata berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia "Kosakata berarti perbendaharaan kata atau vokabuler" (KBBI. 003). Kata Kerja Pokok Pengertian kata kerja di dalam bahasa Indonesia sudah tidak asing lagi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kelas kata yang mengandung makna dasar perbuatan (aksi) atau proses disebut kata kerja (verba). Kata kerja pokok sebagai kosakata dasar meliputi bentuk kata kerja, baik kata kerja asal maupun kata kerja turunan, misalnya : bangun, tidur, makan, minum, lari, bermain, belajar, pergi, datang, mencuci. Kata kerja pokok adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Oleh karena itu, kata kerja pokok ini termasuk kedalam kosakata dasar atau "basic vocabulary". Teknik Bermain Kata
Permainan pada umumnya mengajukan halhal yang menarik dengan cara yang lebih menyenangkan untuk menguasai bahasa yang dipelajarinya, selain itu dapat memberi pengertian yang lebih luas sehingga siswa dapat mengerti dengan mudah dan cepat. Teknik permainan merupakan salah satu cara efektif yang dapat digunakan tn pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pembelajaran kata. Permainan merupakan situasi yang menyatu dalam kehidupan anak-anak, oleh karena itu permainan merupakan dunia anak-anak. Sebab itu, bermain liliki andil yang sangat besar terhadap perkembangan anak, baik aspek fisik, is, maupun perkembangan sosial. Metode Penelitian Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran kosa kata dasar dengan teknik bermain kata pada kelas V SD Negeri Sindangsari Garut. Oleh karena itu metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif Teknik Penelitian Teknik penelitian yang digunakan, yaitu :. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui atau mengamati kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran kosa kata dasar dengan teknik bermain kata.. Wawancara Wawancara yang digunakan berupa pedoman, yaitu suatu daftar pertanyaan yang akan diuji kepada responden. 3. Tes Tes yang digunakan dalam bentuk tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah selesai merumuskan perencanaan pembelajaran, melaksanakan dan mengadakan evaluasi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data : FREKUENSI NILAI POSTES No urut X F FX FX 3 4 5 6 7 6 6,5 7 7,5 8 36 3 7 7,5 8 6 84,5 49 56,5 64 Jumlah N = 93,5 090,7 Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada postes adalah 9,5 sedangkan nilai terendah adalah 6,5 nilai rata-rata yang diperoleh adalah 7,7 dan selanjutnya penulis menghitung rata-rata nilai postes siswa kelas VII SMPN Sukawening dengan rumus. fy Mean : = N 70 = Y = 7,7 Keterangan : Y = Nilai F = Frekuensi X nilai N = Jumlah Siswa Harga t perbedaan mean pretes dan mean postes dapat diketahui dengan mengggunakan rumus : Mx My T SDbm Untuk mengetahui tingkat keberartian dan tidak keberartian harga t, penulis menetapkan taraf signifakansi 5 % atau tingkat kepercayaan 45 % dengan ketentuan sebagai berikut :. Hipotesis nol diterima harga t <, 00. Hipotesis nol ditolak apabila harga t >,00 perbedaan t Mean pretes dan Non postes 93 Mx = fx 5, 5 090 fx Mx 5,5 Nx 5 5,5 0 4 00 500 SD x = 3,4 30,5 = 0,89 SDM X SDX 0,89 0,0 N
My fy N 70 7,7 fy SD x My Ny = 60,85 59,9 =,56 SDY,56 SDM Y 0,045 Ny 34 SD bm SD mx SD my 30 7,7 0,00 0,045 = 0, 065 = 0,5 My Mx 7,7 5,5 t SDbm 0,5, t 8,8 0,5 Jadi harga t =8, 8 >, 00 Rata-rata hasil pretes 5,5 maka terbukti ada peningkatan dari hasil ptetes terhadap postes sebesar,. Dari perhitungan tersebut penulis memperoleh harga. t sebesar 8,8 >,00. Hal ini membuktikan bahwa ada perbedaan yang berarti antara hasil pretes dan postes pada taraf signifakansi 5 % atau pada tingkat kepercayaan. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Dalam Pembelajaran Kosakata Dasar Prosedur evaluasi yang penulis laksanakan adalah pretes dan postes. Dengan menggunakan prosednr ini ternyata penulis mendapat gambaran tentang pengetahuan sebelum dan sesudah proses belajar dan mengajar dilaksanakan. Baik buruknya hasil evaluasi menggambarkan berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Walaupun tidak berarti bahwa tes ini merupakan satu-satunya bukti keberhasilan suatu pembelajaran tetapi hasil tes tersebut dapat dijadakan ukuran keberhasilan siswa dalam belajar serta guru dalam mengajar Pada bagian ini penulis menganalisis hasil pretes dan postes yang telah penulis laksanakan. Dari hasil analisis ini diketahui rata-rata pretes dan postes. Hasil perbandingan rata-rata tersebut akan menggambarkan apakah penulis berhasil atau tidak dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar kosakata dasar dengan teknik bermain kata di kelas VII SMPN Sukawening Untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa baik hasil nilai preetes maupun nilai postes dapat dilihat pada tabel berikut yaitu : deskripsi data pretes, frekuensi nilai pretes, deskripsi data postes, frekuensi nilai postes dan perbandingan hasil pretes dan postes. Dari hasil pretes yang diperoleh oleh siswa kelas. Aan Abdullah memperoleh skor 0 sehingga mendapat nilai 5 dimana siswa mendapatkan poin dari jawaban benar untuk soal no, 3, 5, 6, 7,, 4, 8,9 masing-masing mendapat poin. Ahmad Ridwan memperoleh skor sehingga mendapat nilai 6 dimana siswa mendapat sehingga mendapat nilai 6 dimana siswa mendapatkan poin darijawabanbenar untuk soal no, 3, 4, 7, 9, 0,, 3, 5, 7, 8, 0, masing-masing mendapat poin. Astuni memperoleh skor 0 sehingga mendapat nilai 5 dimana siswa mendapatkan poin dari jawaban benar untuk soal no., 3, 4, 5,0,3,4,6.8.9 yang masing - masing mendapat nilai. Bella memperoleh skor sehingga mendapat nilai 6 dimana siswa mendapatkan poin dari jawaban benar untuk soal no 3, 4, 5, 6, 7, 8,, 3, 5,6.8.0 masing-masing mendapatkan poin. Endi Holili memperoleh skor 4 sehingga mendapat nilai 6,5 dimana siswa mendapatkan poin jawaban benar untuk soal no,3, 4, 5, 7, 8, 9,,3, 4,6,7, 8 yang masing-masing mendapat poin. Haris Muhadi memperoleh skor 4 sehingga mendapat nilai 7 dimana siswa mendapatkan poin dari jawaban untuk soal no, 3, 4, 5, 6, 7, 0,, 3, 5,6,7,8, 9 yang masing-masing mendapat poin. Henah Saputri memperoleh skor 3 sehingga mendapat nilai 6,5 dimana siswa mendapatkan poin dari jawaban benar untuk soal no 3, 4, 5, 6, 7, 0,,,3,4,5,7,8 yang masih mendapat poin. Pembuktian Hipotesis Setelah penulis selesai mengolah dan menganalisis data, selanjutnya penulis membandingkan atau menguji hasil penelitian tersebut dengan hipotesis yang telah disusun, hasil perbandinngan tersebut merupakan ujian yang akan terbukti atau tidaknya hipotesis yang penguji ajukan. Adapun hasil lengkap pengujian tersebut tercantum dengan uraian di bawah ini. Hipotesis pertama Proses belajar dan mengajar kosakata dasar di kelas VII SMPN Sukawening. Setelah melihat hasil penganalisisan dan pengolahan data, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis pertama dapat diterima, sebab nilai pretes menunjukan nilai yang
rendah, dengan memperoleh nilai rata-rata bawah setandar yaitu: 5,5 Hipotesis kedua Metode deskriptif sangat efektif digunakan dalam peroses belajar dan meagajar kosakata dasar. Setelah melihat penganalisisan dan pengolahan data, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis kedua dapat diterima, sebab kegiatan belajar dan mengajar dengan menggunakan metode deskriptif menunjukan kegiatan siswa yang aktif. Hipotesis ketiga Penguasaan kosakata yang memadai sangat membantu siswa terampil menyatakan dan memahami gagasan yang dikomunikasakan baik secara lisan maupun tulis, setelah melihat hasil pengujian hipotesis, penulisan menyimpulkan bahasa hipotesis ini dapat diterima, terlihat dari pemahaman siswa pada pembelajaran kosakata dasar. Hipotesis keempat Pembelajaran kosakata dasar menunjang pembendaharaan kata siswa, Hipotesis ini dapat diterima, karena setelah pembelajaran kosakata dasar yang dimilikinya, siswa mampu menjelaskan dan membuat kalimat darikosakata dasar sendiri dengan baik dan benar. Arikunto, Suharsimi. (005). Pendidikan, Jakarta : Aksara. Dasar-dasar Evaluasi Arikunto, Suharsimi. (006). Prosedur Penelilian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas (003), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas (003) Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan. Dimyati (006). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta. :Rineka Cipta. Monks. F.J (00), Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Nazir, Moh. Ph.D (003) Jakarta : Ghalia Indonesia. Ngalim Purwanto (004) Metodologi Pengejaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung : Rosdakarya. SIMPULAN Hasil penelitian dan pengolahan data mengenai pembelajaran kosakata dasar dengan teknik bermain kata, penulis memperoleh simpulan yaitu membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan masing-masing, memperbanyak perbendaharaan kata, dan dari hasil pembandingan pretes 5,5 dan postes 8,8 kenaikan dari nilai tersebut sebesar,. Penulis hitung dengan menggunakan rumus tes -t dari perhitungan tersebut penulis memperoleh harga t 8,8 >.00. Dengan demikian hipotesis penelitian yang penulis ajukan dapat diterima dalam pelaksanaan pembelajaran kosakata dasar menggunakan teknik bermain kata penulis merasa bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik, hal ini dilihat dari respon siswa terhadap materi pembelajaran sehingga hasil yang mereka peroleh dari tes memuaskan DAFTAR PUSTAKA Abdul, Madjid (005) Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Rosdakarya. Agoes, Soejanto (005). Psikologi Perkembangan, Jakarta : Rineka Cipta.