ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA PENGINAPAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABC SYSTEM DAN DAMPAKNYA BAGI PENDAPATAN PADA SAMUDERA HOTEL

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

ABSTRACT. Key words: product cost, overhead cost, ABC system. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Pada RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENENTUAN TARIF JASA KAMAR HOTEL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA. Abstract

METODE PEMBEBANAN BOP

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK

ABSTRAK. Kata kunci : Activity Based Costing System dan Harga Pokok Produk. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing

SHITA TIARA 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara

Potensi wisata dalam negeri berperan penting bagi industri jasa penginapan. Bisnis

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012)

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

PENENTUAN HARGA POKOK TARIF KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI PENDEKATAN BARU PADA HOTEL SEGORO JEPARA

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keyword: Activiity based Costing system, Cost of Goods Manufacture, Cost Driver, Overhead Cost. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

Management Analysis Journal

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone

ABC SYSTEM (ACTIVITY BASED COSTING) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGHITUNG TARIF KAMAR PADA HOTEL INDRAPRASTA SEMARANG

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

Keywords: Activity Based Costing, Price and Hotel

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADAA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

ABSTRACK. Keywords: Activity-based costing system, Mark-up. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

Carissa Vaudia Carmelita Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA SEWA KAMAR HOTEL (Studi Kasus Pada Hotel Pandanaran Semarang)

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dalam

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

ABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan

Transkripsi:

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU Novita Ariyani Dibawah bimbingan: Gusnardi dan Rina Selva Johan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru Unri.ac.id ABSTRACT Pekanbaru Aziza Hotel By Horison a service company enganged in the provision of servive of residence, eating and drinking as well as other amenities. Company is still applying traditional cost accounting system for calculating and allocating costs. In room rate calculation, traditional cost accounting system has some weaknesses. Of which there are may not reflect the actual cost of the product and also resulted absorbed under costing product and over costing product. Purpose of this research is to improve the way of allocating overhead costs to produce calculations are accurate hotel room rates with the use of Activity Based Costing System. Activity Based Costing is a pricing method that tracing costs to activities and then to products. Activity Based Costing method is considered more accurate in charge overhead costs to the product because it uses more than one cost driver. So that overhead costs will be allocated proportionally. The result showed the use of Activity Based Costing System (ABC) in a hotel room rate calculation produces an accurate room rates. There is a difference in price that is lower than the pricing of hotel management with the calculation using Activity Based Costing method that is Superior room of 4,4 %. And for the Executive room of 3,2 %. While higher prices using Activity Based Costing, that is Deluxe room with a difference of 4 %. Keywords : Activity Based Costing 1

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU Novita Ariyani Dibawah bimbingan: Gusnardi dan Rina Selva Johan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru Unri.ac.id ABSTRAK Hotel Aziza By Horison Pekanbaru merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang penyediaan jasa penginapan, makan dan minum serta fasilitas lain. Perusahaan sampai saat ini masih menerapkan sistem akuntansi biaya tradisional dalam mengitung dan mengalokasikan biaya. Dalam perhitungan tarif kamar, sistem akuntansi biaya tradisional memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya adalah tidak dapat mencerminkan biaya sebenarnya yang diserap produk dan juga mengakibatkan produk under costing dan produk over costing. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memperbaiki cara pengalokasian biaya overhead agar menghasilkan perhitungan tarif kamar hotel yang akurat dengan menggunakan sistem Activity Based Costing. Activity Based Costing adalah metode penentuan harga yang menelusur biaya ke aktivitas, kemudian ke produk. Metode Activity Based Costing dinilai lebih akurat dalam membebankan biaya overhead kepada produk karena menggunakan lebih dari satu cost driver. Sehingga biaya overhead yang dialokasikan akan lebih proporsional. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode Activity Based Costing System (ABC) dalam perhitungan tarif kamar hotel menghasilkan tarif kamar yang akurat. Terdapat selisih harga yang lebih rendah dari penetapan harga manajemen hotel dengan hasil perhitungan menggunkan metode Activity Based Costing yaitu, untuk kamar Superior sebesar 4,4%. Dan untuk kamar Executive sebesar 3,2%. Sedangkan harga yang lebih tinggi menggunakan Activity Based Costing, yaitu pada kamar Deluxe dengan selisih sebesar 4%. Kata kunci : Activity Based Costing 2

PENDAHULUAN Hotel merupakan salah satu faktor pendukung pariwisata yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata. Semakin menjamurnya hotel yang berdiri khususnya hotel bintang tiga di Pekanbaru, sehingga terjadi persaingan yang ketat dalam penetapan harga meskipun memiliki tipe dan fasilitas yang relatif sama. Seharusnya hotel tersebut dapat menentukan harga jual yang lebih kompetitif. Keberhasilan dalam memenangkan persaingan juga dapat ditentukan oleh beberapa hal antara lain quality, services dan price. Harga pokok mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan harga jual produk. Penetapan biaya yang lebih tepat akan menghasilkan harga pokok produksi/jasa yang lebih akurat. Menurut Hansen dan Mowen (2007), cost of production is the total cost of items that were completed in the period. Artinya harga pokok produksi adalah total biaya barang yang diselesaikan pada periode tersebut. Dalam perhitungan biaya produk untuk menentukan harga pokok produksi/ jasa masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem tradisional. Secara tradisional, pembebanan biaya atas biaya tidak langsung dilakukan dengan menggunakan dasar pembebanan secara menyeluruh atau per departemen. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah karena produk yang dihasilkan tidak dapat mencerminkan biaya yang sebenarnya diserap. Sebagai akibatnya akan muncul produk under costing dan produk over costing. Inilah yang mendasari dikembangkannya metode Activity Based Costing (ABC). Garrison et. al (2011) menjelaskan Activity Based Costing is a costing method (costing) are designed to provide cost information for managers to strategic decisions and other decisions that may affect the capacity and fixed costs. Artinya Activity Based Costing adalah metode perhitungan biaya (costing) yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. Sistem Activity Based Costing dapat menyediakan informasi perhitungan biaya yang lebih baik dan dapat membantu manajemen mengelola perusahaan secara efisien. Mengacu pada pendapat Widjaja (2011), manfaat utama ABC adalah: (1) Activity Based Costing menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif dan (2) Activity Based Costing menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh adanya aktivitas. Hotel Aziza By Horison merupakan hotel bintang tiga yang terletak di Pekanbaru dan memiliki jumlah kamar yang relatif banyak. Hotel ini dihadapkan dengan berbagai tipe kamar dan melalui berbagai tahap dalam penyelesaian produk/jasa sehingga muncul berbagai biaya diluar biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang turut mendukung penyelesaian produk/jasa. Hal tersebut memerlukan adanya pengalokasian biaya secara akurat ke produk/jasa yang didasarkan pada sumber daya yang dikonsumsi. Dengan melihat karakteristik spesifikasi jenis kamar, pelayanan, serta potensi persaingan dari kompetitor maka salah satu cara yang dilakukan Hotel Aziza By Horison dalam upaya meningkatkan efesiensi biayanya adalah dengan menentukan harga pokok produk/jasa secara tepat. 3

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian ini difokuskan tentang Analisis Penerapan Metode Activity Based Costing System dalam Akurasi Perhitungan Tarif Kamar pada Hotel Aziza By Horison di Pekanbaru. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah sumber daya dengan menerapkan metode Activity Based Costing System dalam akurasi perhitungan tarif kamar hotel pada Hotel Aziza By Horison. Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian di Hotel Aziza By Horison Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai No. 9, Komp. Lancang Kuning Square, Pekanbaru. Waktu penelitian dimulai dari bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. Penelitian ini menganalisa sumber daya (biaya langsung dan biaya tidak langsung) yang terjadi pada Hotel Aziza dalam tahun 2012 sehingga menghasilkan perhitungan tarif kamar. Data yang diperoleh melalui metode observasi dan wawancara. Jenis data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan kuantitatif, sedangkan sumber data yaitu data primer dan sekunder. Pengolahan data penelitian menggunakan mekanisme pendesainan Activity Based Costing System (ABC). Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini antara lain : (1) Mengidentifikasi biaya dan menghubungkan aktivitas-aktivitasnya, (2) Biaya inderect cost diidentifikasi dulu biaya aktivitas dan level aktivitasnya, (3) Kemudian menghubungkan cost driver dengan tiap aktivitasnya dan (4) Membebankan biaya overhead. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah dijabarkan diatas, penetapan harga jual dengan menggunakan metode ABC dilakukan dengan berbagai tahap antara lain : (1) Mengidentifikasi biaya dan menghubungkan aktivitas-aktivitasnya, (2) Biaya inderect cost diidentifikasi dulu biaya aktivitas dan level aktivitasnya, (3) Kemudian menghubungkan cost driver dengan tiap aktivitasnya dan (4) Membebankan biaya overhead. Tahap pertama yaitu mengidentifikasi biaya dan mengubungkan aktivitasaktivitasnya. aktivitas-aktivitas biaya tidak langsung yang ada Hotel Aziza By Horison sebagai berikut : Biaya penginapan, Biaya laundry, Biaya listrik, air dan Telepon, Biaya konsumsi pelanggan (full breakfast), Biaya pemeliharaan gedung & fasilitas, Biaya penyusutan (depresiasi) gedung & fasilitas, Biaya asuransi, Biaya administrasi, Biaya pemasaran dan Biaya penggajian karyawan. Biaya tersebut dikelompokkan menjadi beberapa pusat aktivitas, yaitu: 1. Aktivitas penginapan : biaya penginapan 2. Aktivitas laundry : biaya laundry 3. Aktivitas listrik, air dan telepon : biaya listrik, air dan telepon 4. Aktivitas konsumsi pelanggan (full breakfast) : biaya konsumsi pelanggan 5. Aktivitas pemeliharaan : biaya pemeliharaan gedung & fasilitas 6. Aktivitas penyusutan (depresiasi) : biaya penyusutan gedung &fasilitas 7. Aktivitas asuransi : biaya asuransi 4

8. Aktivitas administrasi : biaya administrasi 9. Aktivitas pemasaran : biaya pemasaran 10. Aktivitas penggajian : biaya penggajian karyawan Tahap kedua yaitu mengidentifikasi aktivitas biaya tidak langsung dan level aktivitasnya. Tabel 1 menjelaskan bahwa hanya ada dua level aktivitas, yaitu unit level dan facility level yang digunakan oleh perusahaan dari enam level aktivitas yang terdapat dalam metode ABC, meliputi unit level, batch level, product level, facility level, costumer level dan organization level. Tabel 1 Identifikasi Aktivitas dan Level Aktivitas No. Aktivitas Level Aktivitas 1. Aktivitas penginapan Unit level 2. Aktivitas laundry Unit level 3. Aktivitas listrik, air dan telepon Unit level 4. Aktivitas konsumsi pelanggan Unit level 5. Aktivitas pemeliharaan Fasility level 6. Aktivitas penyusutan (depresiasi) Fasility level 7. Aktivitas asuransi Fasility level 8. Aktivitas administrasi Fasility level 9. Aktivitas pemasaran Fasility level 10. Aktivitas penggajian Fasility level Sumber : diolah berdasarkan klasifikasi ABC (2013) Setelah mengidentifikasi level aktivitas, selanjutnya membebankan biaya dengan cara menentukan cost driver atas aktivitas yang terjadi. Tabel 2 menjelaskan cost driver yang digunakan tiap-tiap aktivitas. Tabel 2 Data Aktivitas dan Cost Driver No. Aktivitas Cost driver 1. Aktivitas penginapan Jumlah hari hunian 2. Aktivitas laundry Jumlah hari hunian 3. Aktivitas listrik, air dan telepon KWH 4. Aktivitas konsumsi pelanggan Jumlah tamu menginap 5. Aktivitas pemeliharaan Jumlah luas kamar & kamar tersedia 6. Aktivitas penyusutan (depresiasi) Jumlah luas kamar & kamar tersedia 7. Aktivitas asuransi Jumlah hari hunian 8. Aktivitas administrasi Jumlah tamu menginap 9. Aktivitas pemasaran Jumlah kamar tersedia 10. Aktivitas penggajian Jumlah jam kerja karyawan Sumber : diolah berdasarkan pendesainan ABC (2013) Setelah menentukan cost driver untuk setiap aktivitas, kemudian dikelompokkan beserta biaya yang terjadi. Tabel 3 menjelaskan tentang pengelompokkan biaya dan cost driver kamar hotel Aziza. 5

Tabel 3 Pengelompokan Biaya dan Cost Driver Kamar Hotel Aziza No. Aktivitas Driver Cost driver Jumlah (Rp) 1. Unit level a. Biaya Penginapan Jmlh hr hunian 3.819 57.915.194 Superior room Jmlh hr hunian 1.820 Deluxe room Jmlh hr hunian 1.767 Executive room Jmlh hr hunian 232 b. Biaya Laundry Jmlh hr hunian 3.819 4.503.539 Superior room Jmlh hr hunian 1.820 Deluxe room Jmlh hr hunian 1.767 Executive room Jmlh hr hunian 232 c. Biaya listrik, air & tlp KWH 91.867 75.506.000 Superior room KWH 36.577 Deluxe room KWH 33.420 Executive room KWH 21.870 d. Biaya Konsumsi Pelanggan Jmlh tamu menginap 6.598 197.940.000 Superior room Jmlh tamu menginap 3.571 Deluxe room Jmlh tamu menginap 2.458 Executive room Jmlh tamu menginap 569 2. Facility level a. Biaya Pemeliharaan Gedung Jmlh luas kamar 1.600 5.430.600 Superior room Jmlh luas kamar 480 Deluxe room Jmlh luas kamar 1.000 Executive room Jmlh luas kamar 120 b. Biaya Pemeliharaan Fasilitas Jmlh kmr tersedia 27.740 4.750.200 Superior room Jmlh kmr tersedia 8.760 Deluxe room Jmlh kmr tersedia 18.250 Executive room Jmlh kmr tersedia 730 c. Biaya Penyusutan Gedung Jmlh luas kmr 1.600 101.980.000 Superior room Jmlh luas kmr 480 Deluxe room Jmlh luas kmr 1.000 Executive room Jmlh luas kmr 120 d. Biaya Penyusutan Fasilitas Jmlh kmr tersedia 27.740 54.866.000 Superior room Jmlh kmr tersedia 8.760 Deluxe room Jmlh kmr tersedia 18.250 Executive room Jmlh kmr tersedia 730 e. Biaya Asuransi Jmlh hr hunian 3.819 52.750.000 Superior room Jmlh hr hunian 1.820 Deluxe room Jmlh hr hunian 1.767 Executive room Jmlh hr hunian 232 f. Biaya Administrasi Jmlh tamu menginap 6.598 31.890.000 Superior room Jmlh tamu menginap 3.571 Deluxe room Jmlh tamu menginap 2.458 Executive room Jmlh tamu menginap 569 g. Biaya Pemasaran Jmlh kmr tersedia 27.740 17.782.340 Superior room Jmlh kmr tersedia 8.760 Deluxe room Jmlh kmr tersedia 18.250 Executive room Jmlh kmr tersedia 730 h. Biaya Penggajian Jmlh jam kerja 159.744 160.862.208 Superior room Jmlh jam kerja 54.912 Deluxe room Jmlh jam kerja 89.856 Executive room Jmlh jam kerja 14.976 Sumber : data olahan (2013) Setelah mengidentifikasi cost driver, kemudian menentukan cost per unit. Menurut Hansen dan Mowen (2007) cost per unit dapat dihitung dengan cara membagi jumlah biaya dengan cost driver. 6

Tabel 4 Penentuan Cost Per Unit Kamar Hotel Aziza No. Aktivitas Jumlah (Rp) Cost Driver Cost Per unit (Rp) 1. Unit level a. Biaya Penginapan 57.915.194 3.819 15.165 Superior room 1.820 Deluxe room 1.767 Executive room 232 b. Biaya Laundry 4.503.539 3.819 1.179 Superior room 1.820 Deluxe room 1.767 Executive room 232 c. Biaya listrik, air & tlp 75.506.000 91.867 822 Superior room 36.577 Deluxe room 33.420 Executive room 21.870 d. Biaya Konsumsi Pelanggan 197.940.000 6.598 30.000 Superior room 3.571 Deluxe room 2.458 Executive room 569 2. Facility level a. Biaya Pemeliharaan Gedung 5.430.600 1.600 3.394 Superior room 480 Deluxe room 1.000 Executive room 120 b. Biaya Pemeliharaan Fasilitas 4.750.200 27.740 171 Superior room 8.760 Deluxe room 18.250 Executive room 730 c. Biaya Penyusutan Gedung 101.980.000 1.600 63.378 Superior room 480 Deluxe room 1.000 Executive room 120 d. Biaya Penyusutan Fasilitas 54.866.000 27.740 1.978 Superior room 8.760 Deluxe room 18.250 Executive room 730 e. Biaya Asuransi 52.750.000 3.819 13.813 Superior room 1.820 Deluxe room 1.767 Executive room 232 f. Biaya Administrasi 31.890.000 6.598 4.833 Superior room 3.571 Deluxe room 2.458 Executive room 569 g. Biaya Pemasaran 17.782.340 27.740 641 Superior room 8.760 Deluxe room 18.250 Executive room 730 h. Biaya Penggajian 160.862.208 159.744 1.007 Superior room 54.912 Deluxe room 89.856 Executive room 14.976 Sumber : data olahan (2013) Langkah terakhir yaitu membebankan biaya overhead. Dalam tahap ini, menurut Hansen dan Mowen (2006) biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas produk. Pembebanan biaya 7

overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar hotel dihitung dengan rumus sebagai berikut : Biaya yang melekat pada aktivitas dibebankan ke kamar berdasarkan konsumsi aktivitas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5 Perhitungan Tarif Kamar Superior No. Aktivitas Cost Per unit Cost Total Cost (Rp) Driver (Rp) 1. Biaya Penginapan 15.165 1.820 27.600.300 2. Biaya Laundry 1.179 1.820 2.145.780 3. Biaya Listrik, Air dan Tlp 822 36.577 30.066.294 4. Biaya Konsumsi Pelanggan 30.000 3.571 107.130.000 5. Biaya Pemeliharaan Gedung 3.394 480 1.629.120 6. Biaya Pemeliharaan Fasilitas 171 8.760 1.497.960 7. Biaya Penyusutan Gedung 63.738 480 30.594.240 8. Biaya Penyusutan Fasilitas 1.978 8.760 17.327.280 9. Biaya Asuransi 13.813 1.820 25.139.660 10. Biaya Administrasi 4.833 3.571 17.258.643 11. Biaya Pemasaran 641 8.760 5.615.160 12. Biaya Penggajian 1.007 54.912 55.296.384 Total Biaya Tidak Langsung 321.300.821 Total Biaya Langsung 118.659.800 Total Biaya Untuk Kamar Superior 439.960.621 Jumlah Kamar terjual (Hari hunian) 1.820 Harga Pokok Kamar Superior 241.737 30% Laba 72.521 Tarif Kamar Superior 314.258 Sumber : data olahan berdasarkan tabel 4 (2013) Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan tarif kamar Superior dengan metode Activity Based Costing yaitu dimulai dengan mengalikan cost per unit dan cost driver untuk masing-masing biaya khusus yang dikonsumsi dalam aktivitas kamar Superior, sehingga di dapat total biaya overhead yang kemudian ditambah biaya langsung, kemudian dibagi dengan jumlah hari hunian yang mengasilkan harga pokok kamar Superior. Harga pokok kamar dikalkulasikan dengan laba yang diinginkan Hotel Aziza yaitu 30% sehingga didapat tarif kamar sebesar Rp 314.258. 8

Tabel 6 Perhitungan Tarif Kamar Deluxe No. Aktivitas Cost Per unit Cost Total Cost (Rp) Driver (Rp) 1. Biaya Penginapan 15.165 1.767 26.796.555 2. Biaya Laundry 1.179 1.767 2.083.293 3. Biaya Listrik, Air dan Tlp 822 33.420 27.471.240 4. Biaya Konsumsi Pelanggan 30.000 2.458 73.740.000 5. Biaya Pemeliharaan Gedung 3.394 1.000 3.394.000 6. Biaya Pemeliharaan Fasilitas 171 18.250 3.120.750 7. Biaya Penyusutan Gedung 63.738 1,000 63.738.000 8. Biaya Penyusutan Fasilitas 1.978 18.250 36.098.500 9. Biaya Asuransi 13.813 1.767 24.407.571 10. Biaya Administrasi 4.833 2.458 11.879.514 11. Biaya Pemasaran 641 18.250 11.698.250 12. Biaya Penggajian 1.007 89.856 90.484.992 Total Biaya Tidak Langsung 374.912.665 Total Biaya Langsung 132.204.349 Total Biaya Untuk Kamar Deluxe 507.117.014 Jumlah Kamar terjual (Hari hunian) 1.767 Harga Pokok Kamar Deluxe 286.993 30% Laba 86.098 Tarif Kamar Deluxe 373.091 Sumber : data olahan berdasarkan tabel 4 (2013) Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan tarif kamar Deluxe dengan metode Activity Based Costing yaitu dimulai dengan mengalikan cost per unit dan cost driver untuk masing-masing biaya khusus yang dikonsumsi dalam aktivitas kamar Deluxe, sehingga di dapat total biaya overhead yang kemudian ditambah biaya langsung, kemudian dibagi dengan jumlah hari hunian yang mengasilkan harga pokok kamar Deluxe. Harga pokok kamar dikalkulasikan dengan laba yang diinginkan Hotel Aziza yaitu 30% sehingga didapat tarif kamar sebesar Rp 373.091. 9

Tabel 7 Perhitungan Tarif Kamar Executive No. Aktivitas Cost Per unit Cost Total Cost (Rp) Driver (Rp) 1. Biaya Penginapan 13.202 232 3.062.864 2. Biaya Laundry 1.027 232 238.264 3. Biaya Listrik, Air dan Tlp 822 21.870 17.977.140 4. Biaya Konsumsi Pelanggan 30.000 569 17.070.000 5. Biaya Pemeliharaan Gedung 3.394 120 407.280 6. Biaya Pemeliharaan Fasilitas 171 730 124.830 7. Biaya Penyusutan Gedung 63.738 120 7.648.560 8. Biaya Penyusutan Fasilitas 1.978 730 1.443.940 9. Biaya Asuransi 12.024 232 2.789.568 10. Biaya Administrasi 4.833 569 2.749.977 11. Biaya Pemasaran 641 730 467.930 12. Biaya Penggajian 1.007 14.976 15.080.832 Total Biaya Tidak Langsung 69.061.185 Total Biaya Langsung 11.907.538 Total Biaya Untuk Kamar Executive 80.968.723 Jumlah Kamar terjual (Hari hunian) 232 Harga Pokok Kamar Executive 349.003 30% Laba 104.701 Tarif Kamar Executive 453.704 Sumber : data olahan berdasarkan tabel 4 (2013) Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan tarif kamar Executive dengan metode Activity Based Costing yaitu dimulai dengan mengalikan cost per unit dan cost driver untuk masing-masing biaya khusus yang dikonsumsi dalam aktivitas kamar Executive, sehingga di dapat total biaya overhead yang kemudian ditambah biaya langsung, kemudian dibagi dengan jumlah hari hunian yang mengasilkan harga pokok kamar Executive. Harga pokok kamar dikalkulasikan dengan laba yang diinginkan Hotel Aziza yaitu 30% sehingga didapat tarif kamar sebesar Rp 453.704. Tabel 8 Perbandingan Tarif Kamar Hotel Sistem Akuntansi Konvensional dan Sistem Activity Based Costing Jenis Kamar Tarif Kamar Sistem Konvensional (Rp) Tarif Kamar Activity Based Costing System (Rp) Selisih (Rp) Superior room 329.000 314.258 14.742 Deluxe room 359.000 373.091-14.091 Executive room 469.000 453.704 15.296 Sumber : data olahan (2013) 10

Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan tarif kamar dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk jenis kamar Superior sebesar Rp 314.258. Untuk kamar Deluxe sebesar Rp 373.091. Dan untuk kamar Executive sebesar Rp 453.704. Dari hasil yang diperoleh dapat dibandingkan selisih tarif kamar yang telah ditentukan manajemen keuangan Hotel Aziza dengan hasil perhitungan menggunakan metode Activity Based Costing. Untuk metode ABC pada kamar Superior dan Executive memberikan hasil perhitungan yang lebih kecil dari pada tarif kamar yang telah ditentukan oleh pihak manajemen hotel. Untuk selisih tarif kamar Superior sebesar Rp. 14.742 atau 4,4%. Dan untuk selisih tarif kamar Executive sebesar Rp 15.296 atau 3,2%. Sedangkan pada kamar Deluxe hasil perhitungan Activity Based Costing lebih besar dari pada tarif kamar yang telah ditentukan oleh manajemen hotel yaitu dengan selisih sebesar Rp 14.091 atau 4%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan metode Activity Based Costing System dalam perhitungan tarif kamar hotel menghasilkan perhitungan tarif kamar yang akurat. 2. Hasil dari perhitungan tarif kamar hotel dengan menggunakan metode Activity Based Costing System, untuk kamar Superior sebesar Rp 314.258. Untuk kamar Deluxe sebesar Rp 373.091. Dan untuk kamar Executive sebesar Rp 453.704. Terdapat selisih harga yang lebih rendah dari penetapan harga manajemen hotel dengan hasil perhitungan menggunkan metode Activity Based Costing yaitu, untuk kamar Superior sebesar Rp. 14.742 atau 4,4%. Dan untuk kamar Executive sebesar Rp 15.296 atau 3,2%. Sedangkan harga yang lebih tinggi menggunakan Activity Based Costing, yaitu pada kamar Deluxe dengan selisih sebesar Rp 14.091 atau 4%. Hal ini dikarenakan biayabiaya yang terjadi dibebankan pada produk atas dasar aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver. Dengan menggunakan metode Activity Based Costing System perusahaan dapat melakukan perhitungan tarif kamar hotel lebih akurat dan dapat mengendalikan biaya lebih baik karena metode Activity Based Costing System merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun operasional. Maka saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu : 1. Agar pihak manajemen hotel mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan Activity Based Costing dalam perhitungan tarif kamar hotelnya, sehingga informasi mengenai tarif kamar hotel yang lebih akurat dapat diperoleh, sehingga dapat lebih meningkatkan penjualannya. 2. Jika pihak manajemen hotel ingin menerapkan Activity Based Costing System, sebaiknya didukung oleh sistem informasi dan tenaga kerja yang memadai. 11

DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal. 2011. Activity Based Costing Suatu Pengantar. Rineka Cipta : Jakarta Garrison Ray H. and Noreen Eric W. 2011. Managerial Accounting. 2 nd Edition. McCraw Hill/Irwin : USA Hansen Don R. dan Mowen Maryanne M. 2007. Management Accounting; Akuntansi Manajemen. Edisi Kedelapan. Salemba Empat : Jakarta 12