BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan kegiatan observasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan kelas ini berjumlah 28 orang siswa, yang terdiri dari 13 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku tanggung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GRAFIK...

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Titidu Kabupaten

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bilato

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Metode Peta Konsep di Kelas IV SDN 4 Pusungi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA GAMES INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS KELAS 2 DI SDN PAMOTAN 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara didirikan pada tahun 1993 dan

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pendidikan dapat mengarahkan pola pikir manusia untuk menjadi lebih. pendidikan menjadi penting dalam kehidupan manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Telepon Dengan Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN Tontouan Luwuk Banggai

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN. objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi Design A Test dan

OLEH : ERI SANTI. UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN erisanti3@gmail.com

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

dan Refleksi. Adapun silkus tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

MEMINIMALKAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VII.9 SMP NEGERI 8 GORONTALO MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Permainan Siswa Kelas IV SDK Uwemea

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian tindakan kelas ini ditetapkan pokok bahasan suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

pemahaman siswa kelas III terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan (PTK) yang bertujuan untuk meminimalkan perilaku bolos melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran siswa di V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Adapun peneliti dibantu oleh seorang tim peneliti melaksanakan penelitian ini dalam dua siklus. 4.1.1 Hasil Observasi Awal Sebelum melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Siklus I, peneliti melaksanakan kegiatan observasi awal terhadap kelas V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara tentang meminimalkan perilaku bolos melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran siswa. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan penelitian pada beberapa aspek yakni tidak betah di kelas, tidak datang terlambat, serta aspek tidak mengikuti pelajaran. Adapun dalam penelitian ini peneliti menemukan jumlah siswa yang berperilaku bolos sebanyak 7 siswa atau 43,75% dari jumlah 16 siswa. Berikut data hasil observasi awal yang dilaksanakan oleh peneliti di lokasi penelitian yaitu sebagai berikut. 32

33 Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka peneliti menjabarkan hasil observasi pertemuan pertama yang dilaksanakan di kelas V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara tentang meminimalkan perilaku bolos melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran siswa sebagaimana tabel di bawah ini. Tabel 1. Hasil Observasi Awal Pengamat 1 No Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 7 0 7 0 7 0 Rata-rata (%) 100.00 0.00 100.00 0.00 100.00 0.00 Sumber Data: Hasil Observasi Awal Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1 ditemukan pada siswa yang berperilaku bolos yang berjumlah 7 orang atau 100% antara lain tidak betah di kelas, tidak datang terlambat, serta tidak mengikuti pelajaran. Selanjutnya adalah hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 2.

34 Tabel 2. Hasil Observasi Awal Pengamat 2 No Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 7 0 7 0 7 0 Rata-rata (%) 100.00 0.00 100.00 0.00 100.00 0.00 Sumber Data: Hasil Observasi Awal Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 2 tidak jauh berbeda dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1. Hal ini diperoleh dimana masih ada siswa tidak betah di kelas, tidak datang terlambat, serta tidak mengikuti pelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan pada tabel 2 diperoleh gambaran tentang meminimalkan perilaku bolos melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran siswa di V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Oleh karena itu dipersiapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam kegiatan siklus I. Untuk lancarnya kegiatan yang dimaksud, peneliti mempersiapkan suatu layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran dan fasilitas lainnya yang dapat membantu kegiatan tersebut.

35 4.1.2 Siklus I Dari kegiatan Pembimbingan dengan persiapan satuan layanan terlampir, diperoleh hasil sesuai tabel di bawah ini. No Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Pertama Pengamat 1 Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 5 2 3 4 5 2 Rata-rata (%) 71.43 28.57 42.86 57.14 71.43 28.57 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus I Pengamatan yang dilaksanakan oleh pengamat 1 pada tahap siklus I pertemuan pertama, dimana peneliti menemukan bahwa sudah nampak siswa diantara 7 orang siswa di V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara dalam meminimalkan perilaku bolos menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat digambarkan bahwa 5 orang siswa atau 71.43% tidak betah di kelas sedangkan 2 orang siswa atau 28.57% dari 7 orang siswa sudah menunjukkan betah di kelas. Untuk aspek tidak terlambat kesekolah 3 orang siswa 42.86% telah menunjukkan bahwa tidak terlambat ke sekolah sedangkan 4 orang siswa atau 57.14% masih terlambat. Sedangkan untuk aspek tidak mengikuti pelajaran, 5 orang

36 atau 71.43% tidak mengikuti pelajaran dan 2 orang siswa lainnya atau 28.57% mengikuti pelajaran. No Tabel 4. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Pertama Pengamat 2 Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 4 3 3 4 5 2 Rata-rata (%) 57.14 42.86 42.86 57.14 71.43 28.57 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus I Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 2 hanya memiliki perbedaan pada aspek tidak betah di kelas, dimana ditemukan bahwa 4 orang siswa atau 57.14% tidak betah di kelas dan 3 orang siswa atau 42.86% betah di kelas. Untuk aspek tidak datang terlambat 3 orang siswa atau 42.86% tidak terlambat ke sekolah dan 4 orang lainnya atau 57.14% masih terlambat ke sekolah. Untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 5 orang siswa atau 71,43% tidak mengikuti pelajaran sedangkan 2 orang siswa atau 28,57% mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4, menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan pada tahap penelitian siklus I sudah ada siswa yang dapat diminimalkan perilaku bolosnya.

37 No Tabel 5. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kedua Pengamat 1 Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 3 4 4 3 4 3 Rata-rata (%) 42.86 57.14 57.14 42.86 57.14 42.86 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus I Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1 pada siklus I pertemuan kedua telah menunjukkan hasil baik. Dimana pada pertemuan kedua yang dilakukan oleh pengamat 1 untuk aspek tidak betah di kelas, 3 orang siswa atau 42.86% tidak betah di kelas sedangkan 4 orang siswa atau 57.14% menunjukkan betah di kelas. Untuk aspek tidak datang terlambat 4 orang siswa atau 57.14% tidak datang terlambat sedangkan 3 orang masih atau 42.86% datang terlambat, dan untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 4 orang lainnya atau 57.14% tidak mengikuti pelajaran sedangkan 3 orang siswa atau 42.86% mengikuti pelajaran.

38 No Tabel 6. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan Kedua Pengamat 2 Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 3 4 4 3 3 4 Rata-rata (%) 42.86 57.14 57.14 42.86 42.86 57.14 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus I Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 2 tidak berbeda dengan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1. Hasil yang diperoleh sama halnya dengan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1 yakni pada aspek tidak betah di kelas, 3 orang siswa atau 42.86% tidak betah di kelas sedangkan 4 orang siswa atau 57.14% menunjukkan hasil betah di kelas. Untuk aspek tidak datang terlambat 4 orang siswa atau 57.14% tidak datang terlambat sedangkan 3 orang atau 42.86% masih datang terlambat, dan untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 3 orang atau 42.86% tidak mengikuti pelajaran sedangkan 4 orang siswa atau 57.14% menunjukkan hasil baik dengan mengikuti pelajaran. Dari jurnal pengamat diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada siklus I telah manampakkan hasil sebagian siswa sudah dapat diminimalkan perilaku bolosnya seperti nampak

39 pada berbagai aspek penelitian seperti tidak betah di kelas, tidak datang terlambat, dan tidak mengikuti pelajaran walaupun belum maksimal. 2. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran banyak membantu peneliti dalam meminimalkan prilaku bolos siswa. Dari refleksi bersama terungkap bahwa masih ada aspek yang perlu diangkat, yakni: a. Beberapa aspek-aspek yang menjadi fokus dalam penelitian tindakan kelas ini seperti tidak betah di kelas, tidak datang terlambat, dan tidak mengikuti pelajaran menunjukkan hasil yang cukup baik dalam hal meminimalkan perilaku bolos siswa. b. Layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran yang diberikan kepada siswa, seharusnya lebih diarahkan pada bagaimana meminimalkan perilaku bolos siswa, sehingganya siswa tidak terpengaruh dengan hal-hal lain di luar kegiatan belajar dan bolos pada saat pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dirasa sangat perlu untuk melaksanakan siklus II.

40 4.1.3 Siklus II Dari kegiatan pembimbingan dengan persiapan suatu layanan terlampir, diperoleh hasil sebagai berikut. No Tabel 7. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Pertama Pengamat 1 Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 1 6 6 1 3 4 Rata-rata (%) 14.29 85.71 85.71 14.29 42.86 57.14 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus II Pengamatan yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan pertama oleh pengamat 1 telah menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah siswa pada tiap aspek yang menjadi fokus penilaian. Pada tahap siklus II pertemuan pertama ini menunjukkan bahwa 1 orang siswa atau 14.29% tidak betah di kelas sedangkan 6 orang siswa atau 85.71% betah di kelas. Untuk aspek tidak datang terlambat 6 orang siswa atau 85.71% tidak datang terlambat sedangkan 1 orang siswa atau 14.29% masih terlambat datang ke sekolah. Untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 3 orang siswa atau 42.86% tidak mengikuti pelajaran sedangkan 4 orang siswa atau 57.14% telah nampak mengikuti pelajaran.

41 No Tabel 8. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Pertama Pengamat 2 Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 1 6 6 1 2 5 Rata-rata (%) 14.29 85.71 85.71 14.29 28.57 71.43 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus II Pengamatan yang dilaksanakan oleh pengamat 2 pada tahap siklus II pertemuan pertama menunjukkan hasil yang hampir sama dengan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1 yakni 1 orang siswa atau 14.29% tidak betah di kelas sedangkan 6 orang siswa atau 85.71% betah di kelas. Untuk aspek tidak datang terlambat 6 orang siswa atau 85.71% tidak terlambat datang ke sekolah sedangkan 1 orang siswa atau 14.29% masih terlambat datang ke sekolah. Untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 2 orang siswa atau 28.57% tidak mengikuti pelajaran sedangkan 5 orang siswa atau 71.43% telah mengikuti pelajaran.

42 Tabel 9. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Kedua Pengamat 1 No Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 0 7 7 0 1 6 Rata-rata (%) 0.00 100.00 100.00 0.00 14.29 85.71 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus II Pengamatan pada tahap siklus II pertemuan kedua yang dilaksanakan oleh pengamat 1 telah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dengan diperoleh bahwa 7 orang siswa yang berperilaku bolos, setelah pelaksanaan siklus ke II menunjukkan hasil sebagai berikut. Pada aspek tidak betah di kelas dan tidak datang terlambat, keseluruhan siswa yakni 7 orang siswa atau 100% menampakkan hasil betah di kelas dan tidak terlambat ke sekolah. Sedangkan untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 1 orang siswa atau 14.29% masih tidak mengikuti pelajaran dan 6 orang siswa atau 85.71% telah mengikuti pelajaran.

43 Tabel 10. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan Kedua Pengamat 2 No Nama Siswa Tidak Betah di Tidak Datang Tidak Mengikuti Jumlah 0 7 7 0 1 6 Rata-rata (%) 0.00 100.00 100.00 0.00 14.29 85.71 Sumber Data: Hasil Pengamatan Siklus II Pengamatan siklus II pertemuan kedua yang dilakukan oleh pengamat 2 tidak jauh berbeda dengan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1 yakni pada aspek tidak betah di kelas dan tidak datang terlambat keseluruhan siswa yakni 7 orang siswa atau 100% menunjukkan betah di kelas dan tidak datang terlambat. Sedangkan untuk aspek tidak mengikuti pelajaran 1 orang siswa atau 14.29% masih tidak mengikuti pelajaran dan 6 orang siswa atau 85.71% telah mengikuti pelajaran. berikut.. Dari hasil jurnal pengamat diperoleh beberapa hasil pengamatan sebagai 1. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada tahap siklus II telah menunjukkan sebagian besar siswa dapat diminimalkan perilaku bolosnya, sehingga menampakkan keikutsertaan siswa dalam kegiatan belajar di dalam kelas.

44 2. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sebagian besar siswa sudah dapat diminimalisirkan prilaku bolosnya. Hal ini dapat dilaksanakan setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II, dimana siswa lebih banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak bolos saat jam pelajaran berlangsung. Memperhatikan hasil refleksi bersama dan deskripsi data yang telah diuraikan di atas, jelas bahwa pencapaian hasil baik telah mencapai indikator yang ditetapkan. sebagaimana dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 11. Analisis Hasil Persentase Rata-rata Aspek yang diamati Awal Jumlah Siswa Hasil Observasi Jumlah Siklus I Siswa Siklus II Betah di kelas 0.00 0 42.86 3 92.86 7 Tidak terlambat ke sekolah Jumlah Siswa 0.00 0 50.00 4 92.86 7 Aktif dalam belajar 0.00 0 39.29 3 75.00 5 Rata-rata (%) 0.00 0 44.05 3 86.90 6 Sumber Data: Persentase Rata-rata Hasil Pengamatan Observasi Awal, Siklus I & II Hasil yang diperoleh pada tabel persentase rata-rata Observasi Awal, Siklus I & II, diperoleh siklus I mencapai rata-rata 45.24% atau jumlah siswa yang dapat diminimalisir perilaku bolos berjumlah 3 orang siswa dari 7 orang siswa. Pada tahap Siklus II mencapai rata-rata 86.90% atau jumlah siswa yang dapat diminimalisir perilaku bolosnya menjadi 6 orang siswa.

45 Berdasarkan hasil pada siklus II maka dapat disimpulkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan di tiap-tiap siklusnya menunjukkan hasil yang baik, dimana perilaku bolos siswa di V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara dapat diminimalkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran. Meskipun pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus II sudah mencapai target, namun penilaian yang dilakukan pada siswa dalam meminimalkan perilaku bolos siswa belum mencapai hasil yang maksimal, dimana masih ada siswa yang menunjukkan perilaku bolos dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu beberapa aspek yang menjadi topik dalam penelitian ini belum menunjukkan hasil maksimal, seperti masih ada siswa yang tidak betah di dalam kelas, siswa yang datang terlambat, dan siswa yang tidak mengikuti pelajaran. Untuk itu setelah penelitian dilaksanakan, kegiatan pembelajaran dengan layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran masih akan dilanjutkan untuk membantu siswa tersebut. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan observasi yang dilakukan pada siswa kelas V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara yang dilaksanakan oleh tim peneliti menemukan hasil sebagai berikut. Siswa kelas V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara menunjukkan sebagian besarnya sering bolos saat jam pelajaran berlangsung. Sebagaimana tampak dalam beberapa aspek yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu banyak siswa tidak betah berada di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung,

46 siswa yang sering datang terlambat lebih banyak dari siswa yang datang tepat waktu, serta siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau tidak masuk kelas. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim peneliti melalui siklus I melakukan pemberian layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran kepada siswa yang didesain sebagai berikut: 1. Langkah awal yang dilakukan adalah guru memberikan arahan kepada siswa tentang pentingnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok khususnya teknik bermain peran secara detail. 2. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah guru menjelaskan topik pelaksanaan layanan bimbingan kelompok khususnya teknik bermain peran kepada siswa yang berkaitan dengan meminimalkan perilaku siswa yang sering bolos dalam kegiatan pembelajaran. 3. Selanjutnya guru melibatkan seluruh siswa kelas V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran. Setelah dilaksanakannya siklus I dalam dua kali pertemuan, maka terlihat adanya perubahan yang cukup baik yaitu peningkatan jumlah siswa yang menunjukkan hasil yang meminimalisir perilaku bolos dalam kegiatan pembelajaran. Meskipun telah menunjukkan hasil yang baik pada tahap siklus I yang dilaksanakan, namun masih ada beberapa kelemahan yang perlu untuk diatasi, yaitu: 1. Pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan telah menunjukkan hasil yang baik, namun masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih ada siswa yang

47 belum dapat diminimalisir prilaku bolos dalam kegiatan pembelajaran. Sebagaimana hasil penelitian yang diperoleh pada beberapa aspek yang diamati seperti tidak betah di kelas, tidak datang terlambat dan tidak mengikuti pelajaran menunjukkan hasil yang belum maksimal. 2. Pelaksanaan siklus I ini belum menunjukkan hasil maksimal, sebab masih ada siswa yang belum maksimal dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pelaksanan teknik bermain peran. 3. Layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran yang diberikan kepada siswa belum keseluruhan diikuti oleh siswa kelas V SDN I Popalo Jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Berdasarkan hasil penelitian pada tahap siklus I serta melihat hasil yang diperoleh beserta beberapa kelemahan-kelemahannya maka peneliti melanjutkan ketahap penelitian tindakan kelas siklus II. Adapun aspek-aspek yang akan diamati dalam pelaksanaan siklus II sama halnya dengan pelaksanaan pada tahap siklus I, yaitu aspek siswa tidak betah di kelas, tidak datang terlambat, dan tidak mengikuti pelajaran. Pada tahap siklus II aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian kemudian dihubungkan dalam kegiatan yang berlangsung dalam kehidupan siswa sehari-hari. Sehingganya siswa akan terdorong untuk aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Pada saat pemberian layanan bimbingan kelompok guru memberikan gambaran tentang siswa yang sering melakukan bolos serta siswa yang tidak melakukan bolos dengan memberikan contoh-contoh hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat diambil manfaatnya. Selanjutnya guru ikut

48 melibatkan siswa pada layanan bimbingan kelompok melalui teknik bermain peran, dimana setiap siswa diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, ide. Hal ini dimaksudkan agar setiap siswa mempunyai keberanian dan bebas dalam berekspresi dalam kegiatan pembelajaran melalui teknik bermain peran dilaksanakan. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, maka hasil yang diperoleh adalah rata-rata persentase jumlah siswa yang dapat diminimalkan prilaku bolosnya yakni 45.24% atau 3 orang siswa setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I. Selanjutnya pada tahap siklus II yang dilaksanakan menjadi 86.90% atau menjadi 6 orang siswa, tahap pada siklus II menunjukkan bahwa bertambahnya jumlah siswa sebesar 41.67% atau 3 orang siswa dari tahap siklus I yang dilaksanakan dapat diminimalkan perilaku bolosnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang dapat diminimalisir perilaku bolosnya yakni berjumlah 6 orang siswa atau 86.90% dari 7 orang siswa yang berperilaku bolos, sehingga siswa yang dapat diminimalisir perilaku bolosnya hanya 1 orang siswa atau 14,29% yang berperilaku bolos. Dari hasil yang dicapai pada siklus kedua, maka disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa: Jika digunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran pada siswa kelas V SDN I Popalo kelas jauh Hiyalooyile Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara maka perilaku bolos siswa dapat diminimalkan.