BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Seiring dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pusat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERANGKAT KEARSIPAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam Laporan Tugas Akhir yang berjdul Pengelolaan Arsip Dinamis

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III PENGURUSAN ARSIP

BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

1. Organisasi dan Tata Kerja Unnes 2. Jadwal Retensi Arsip 3. Folder 4. Tab/Guide 5. Filling Cabinet 6. Komputer

KATA PENGANTAR. Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Garibaldi Sujatmiko

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dan organiasai merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT ARSIP PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KEWENANGAN DAN PROSEDUR PEMUSNAHAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH Oleh Rusidi*

PENTINGNYA JADWAL RETENSI ARSIP DALAM MANAJEMEN KEARSIPAN

Diklat Penyusutan Arsip

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

WALIKOTA TASIKMALAYA

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektron

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB II LANDASAN TEORI. pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan

G U B E R N U R J A M B I

PEDOMAN KEARSIPAN Suatu naskah tertulis yang berisi segala karangan yang diperlukan mengenai pekerjaan arsip / dokumen dalam suatu organisasi

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 250 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,

PENANGANAN ARSIP INAKTIF TIDAK TERATUR

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

PENYUSUTAN ARSIP DINAMIS INAKTIF DI KANTOR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PEDOMAN ADMINISTRASI UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KEPUTUSAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM LEGISLASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada setiap organisasi atau perusahaan terdapat dua kegiatan perkantoran

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kearsipan meliputi : data, SDM/ arsiparis, fasilitas dan dana.

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

r'-- SALINAN TERKENDALI : ]\t1aster 12. (;flms) AIRLANGGA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM PEDOMAN PROSEDUR MANAJEMEN ARSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

MANAJEMEN KEARSIPAN. Anna Riasmiati, S.E. : Manajemen Kearsipan : Drs. Sularso Mulyono, dkk. Cetakan : I, 2011

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : 57/KPTS/1995. Tentang JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

IMPLEMENTASI PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. Machmoed Effendhie Kepala Arsip Universitas Gadjah Mada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Seiring dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pusat Statistik Provinsi DIY menghasilkan berbagai jenis arsip. Jenis arsip yang dihasilkan diantaranya berupa arsip tekstual dan arsip elektronik. Arsip-arsip tersebut akan semakin bertambah sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Apabila hal tersebut tidak diimbangi dengan pelaksanaan penyusutan arsip maka arsip akan menumpuk dan menyebabkan pemborosan di berbagai bidang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyusutan arsip secara periodik. Untuk dapat melaksanakan penyusutan arsip di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY banyak kegiatan yang perlu dilakukan selain penilaian arsip. Hal ini dikarenakan arsip di lembaga ini tergolong arsip tidak teratur sehingga perlu dilakukan rekonstruksi arsip terlebih dahulu. Rekonstruksi arsip dilakukan guna mengembalikan pengaturan arsip berdasarkan sistem yang digunakan dan melakukan pendataan arsip yang nantinya dapat membantu dalam proses penilaian arsip. Dalam kegiatan penilaian arsip ada beberapa pertimbangan guna menentukan nasib akhir arsip. Untuk arsip tertentu, seperti Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) penilaiannya menggunakan metode yang berbeda dari arsip lainnya. Hal ini dikarenakan terlalu banyaknya duplikat pada arsip DP3

91 ini sehingga petugas mempunyai pertimbangan lain dalam menentukan metode yang digunakan untuk pelaksanaan penilaian arsip DP3. Prosedur penyusutan di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY berpedoman pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 tentang Kearsipan. Dalam peraturan tersebut dijelaskan mengenai prosedur penyusutan yang terdiri dari pemindahan, pemusnahan, dan penyerahan arsip. Prosedur yang tercantum dalam peraturan tersebut tidak serta merta digunakan sebagai pedoman pelaksanaan penyusutan arsip. Ada hal-hal khusus yang menjadi dasar pertimbangan mengenai kebijakan yang diambil oleh lembaga ini guna pelaksanaan penyusutan arsip. Dalam pelaksanaan penyusutan arsip di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh petugas. Kendala utama yang dihadapi adalah berkaitan dengan SDM dan sarana yang kurang memadai. SDM yang mengerti mengenai bidang kearsipan hanya ada satu orang pegawai, beliau menjabat sebagai Sekretaris di lembaga ini. Oleh karena itu, kesibukan beliau menjadi seorang sekretaris tidak memungkinkan untuk sepenuhnya mengelola arsip. Selain itu, sarana juga menjadi faktor penting dalam pelaksanaan kegiatan kearsipan. Ada beberapa sarana yang belum tersedia di lembaga ini, yakni boks arsip, rak arsip, dan Record Center yang sesuai standar guna menyimpan arsip inaktif.

92 Dari kegiatan penyusutan arsip akan memberikan manfaat terhadap lembaga yang bersangkutan. Manfaat yang didapat dengan adanya pelaksanaan penyusutan arsip dapat mempermudah dalam proses penemuan kembali arsip karena arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna tidak memenuhi tempat penyimpanan arsip dan sarana yang ada dapat digunakan untuk menyimpan arsip yang bernilai guna. Apabila arsip tertata secara sistematis maka kehilangan arsip dapat diminimalisasi karena arsip tidak menumpuk banyak yang mana adanya pemisahan antara arsip yang masih bernilai guna dengan arsip yang sudah tidak benilai guna. Dengan demikian, arsip yang benilai guna dapat terselamatkan. Apabila arsip mudah ditemukan kembali maka tertib administrasi tidak hanya sekedar menjadi wacana dan kegiatan administrasi menjadi lebih lancar karena arsip dapat dengan mudah ditemukan kembali. Penyusutan arsip juga dapat menghindari terjadinya pemborosan terhadap biaya dan sarana guna pemeliharaan arsip yang sudah tidak benilai guna. B. SARAN Berdasarkan kondisi pengelolaan arsip di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY, untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Dikarenakan belum adanya pola klasifikasi arsip di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY, maka sebaiknya perlu dibuat skema penataan arsip sehingga penentuan pokok masalah dalam penyimpanan arsip bisa konsisten.

93 2. Sebaiknya sistem yang digunakan untuk menyimpan arsip DP3 tidak berdasarkan struktur organisasi yang kemudian setiap stafnya diurutkan berdasarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan tidak diiringi dengan pemindahan fisik arsipnya apabila terdapat pegawai yang pindah antar bagian pada lingkup Badan Pusat Statistik Provinsi DIY. Selain itu, petugas yang mencari arsip DP3 harus mengetahui arsip DP3 pegawai yang dicari menjabat sebagai apa dan apabila menjabat sebagai staf maka petugas juga harus mengetahu NIP dari pegawai yang bersangkutan. Apabila ada pergantian pegawai di Subbagian Kepegawaian dan Hukum, pegawai baru akan kesulitan mencari arsip tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya arsip tersebut disimpan berdasarkan abjad nama pegawai. 3. Perlu dilakukan rekonstruksi arsip sehingga arsip dapat tertata secara sistematis dan mempermudah dalam proses penemuan kembali arsip 4. Sebaiknya Subbagian Urusan Dalam yang mempunyai tugas dalam kegiatan kearsipan lebih dioptimalkan lagi sebagai unit kearsipan. 5. Sebaiknya perlu dibuat Records Center beserta pengadaan sarana penyimpanannya, seperti boks arsip, kertas casing, dan rak arsip. Selain itu, perlu adanya manajemen Records Center guna mendukung pelaksanaan kegiatan penyimpanan di Records Center tersebut. Sebaiknya Records Center tersebut berada dibawah tanggung jawab Subbagian Urusan Dalam sebagai unit kearsipan di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY. 6. Sebaiknya filing cabinet dan hanging map yang ada dioptimalkan fungsinya untuk menyimpan arsip.

94 7. Sebaiknya dilakukan penyusutan arsip secara periodik sehingga arsip tidak menumpuk di ruang penyimpanan dan arsip yang masih bernilai guna dapat terselamatkan. 8. Sebaiknya BPS Provinsi DIY mengusulkan kepada BPS RI untuk menyusun pedoman tertulis mengenai pelaksanaan penyusutan arsip sehingga prosedurnya menjadi lebih jelas. 9. Sebaiknya BPS Provinsi DIY mengusulkan kepada BPS RI untuk menyusun JRA secara keseluruhan. 10. Sebaiknya BPS Provinsi DIY mengusulkan kepada BPS RI untuk menyusun kode klasifikasi arsip sehingga penyimpanan arsip bisa lebih sistematis. 11. Perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai pengelolaan arsip kepada pegawai di setiap bagian atau bidang di Badan Pusat Statistik Provinsi DIY sehingga setiap pegawai di bagian atau bidang dapat mengimplementasikan pengelolaan arsip yang benar. 12. Perlu penambahan SDM yang berkompeten di bidang kearsipan untuk mengelola arsip di Badan Statistik Provinsi DIY.