Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. 3/7/2016 Marlan Hutahaean

Analisis Kebijakan Publik

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

Lembaga Administrasi Negara 2014

Kuliah 2. Kerangka Analisis Kebijakan

MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4.

Kebijakan Sebagai Proses. Darmawan Senin, 24 September 2012

MERANCANG POLICY BRIEF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan yang dalam bahasa Inggris adalah policy dimaknai sebagai

KEWIRAUSAHAAN - 2. Teknik Evaluasi. Modul ke: Perencanaan. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Fakultas. Program Studi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Effective Writing Skills DR. RIZALDI PUTRA TRAINING & CONSULTING

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutama (2010:25) penelitian diartikan sebagai suatu

Bunga Wulan Sari ABSTRAK

HUKUM & KEBIJAKAN PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbicara kebijakan publik tidak terlepas dari masalah publik. Masalah

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik

Monitoring & Evaluation of Policy Research. Indra K. Nasution

PROSES AUDIT. Titien S. Sukamto

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN

TPU/ KOMPETENSI DASAR

MATERI LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah

Dasar Dasar Analisis Kebijaksanaan Kesehatan SURYA UTAMA. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN

OTAK MANUSIA. BELAHAN OTAK KANAN * Berfikir Holistik * Spatial * Sintesis * Intuitif * Elaboratif * Humanistik

Bentuk Tesis di IKM dan Perumusan masalahtujuan. Adi Utarini

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro

KERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

MAU MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN???

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai Evaluasi Dampak Pelaksanaan Peraturan Daerah

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun

Tujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian yang beralasan dalam merumuskan

UJI PUBLIK KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

TINJAUAN PUSTAKA. melakukan sesuatu. Sementara Lasswell dan Kaplan dalam Abidin (2004: 21)

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan

MK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan

Kuliah 3-4 KONSEP DAN PRINSIP DASAR MONITORING DAN EVALUASI. 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1

BAB III METODE PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Pengertian Kerangka Validasi Teknik-Teknik Validasi

BAB II LANDASAN TEORITIS

KERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KATEGORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. secara umum memberikan penafsiran yang berbeda-beda akan tetapi ada juga yang

HAK PUBLIK MEMPEROLEH INFORMASI DAN KEBEBASAN PERS Oleh Ashadi Siregar

Independensi Integritas Profesionalisme

STRATEGI BEDAH DOKUMEN PUBLIK. Mujtaba Hamdi, MediaLink Riung Hijau Serang, 27 April 2014

BAB III METODE PENELITIAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN

-2- pemeriksaan melakukan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Untuk menjadikan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

isu kebijakan dan dinamikanya. Kemudian pada bagian kedua kita akan Isu kebijakan publik sangat penting dibahas untuk membedakan istilah

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi

ACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

TESIS Usulan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Anderson: 1975). Evaluasi kebijakan dipandang sebagai suatu kegiatan

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 BUA

Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, auditor mendapat sorotan publik akibat kasus-kasus yang

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

Perspektif Kebijakan Publik

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

PENGERTIAN Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan siklus produksi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

REVIEW KEBIJAKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Dalam konteks praktis pendidikan terjadi pada lembaga-lembaga formal

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGENDALIAN INTERN 1

UNIVERSITAS GUNADARMA

TUGAS INDIVIDU MONITORING DAN EVALUASI KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Monitoring dan Evaluasi (M&E) Magister Ilmu Pemerintahan Universitas MuhammadiyahYogyakarta 2012

Modul ke: TEMUAN AUDIT. 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Rosaria.SE.,MSi.,Ak.,CA.,CPAI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsanya.

Transkripsi:

Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan Jusuf Irianto Gitadi Tegas S. Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, 5 Juni 2012

Pokok Bahasan I. Konsep Analisis Kebijakan (Policy Analysis) Definisi, Pengertian, Teori dan Masalah Kebijakan Ruang Lingkup Kebijakan Kebijakan di bidang Kesehatan sebagai Kebijakan Publik Konsep Analisis Kebijakan (Policy Formulation, Policy Implementation, Policy Review) II. Review/Evaluasi Kebijakan (Policy Review/Evaluation) Ruang Lingkup Evaluasi Kebijakan Prinsip Evaluasi Kebijakan Pendekatan dalam Evaluasi Kebijakan Tahapan Evaluasi Kebijakan III. Pengantar Penyusunan Policy Brief

I. Konsep Analisis Kebijakan (Policy Analysis) 1. Definisi, Pengertian, Teori dan Masalah Kebijakan 2. Ruang Lingkup Kebijakan 3. Kebijakan di bidang Kesehatan sebagai Kebijakan Publik 4. Konsep Analisis Kebijakan (Policy Formulation, Policy Implementation, Policy Review)

1. Definisi, Pengertian, Teori dan Kebijakan Publik Thomas R. Dye Masalah Kebijakan Anything to do or not to do. William Dunn Disiplin ilmu sosial terapan yg menggunakan berbagai metode, argumen, dan transformasi informasi yang relevan dalam suatu setting politik untuk memecahkan problem publik/kebijakan.

2. Ruang Lingkup Kebijakan Publik Ruang Lingkungan Kebijakan Publik mencakup Pelayanan Publik. Pelayanan Publik Kegiatan/rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hakhak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

1. Kebijakan di bidang Kesehatan sebagai Kebijakan Publik 2. Konsep Analisis Kebijakan (Policy Formulation, Policy Implementation, Policy Review) Refer to: 2nd Slide

II. Review/Evaluasi Kebijakan (Policy Review/Evaluation) 1. Sekilas Tentang Evaluasi Kebijakan 2. Tujuan Evaluasi Kebijakan 3. Ruang Lingkup Evaluasi Kebijakan 4. Prinsip Evaluasi Kebijakan 5. Pendekatan dalam Evaluasi Kebijakan 6. Tahapan Evaluasi Kebijakan

1. Sekilas tentang Evaluasi Kebijakan Dilakukan guna menguji kemampuan suatu kebijakan dalam mengatasi masalah. Dapat memberikan informasi tentang keberhasilan dan kegagalan sebuah kebijakan. Dari tahap ini akan dapat ditentukan masa depan (prospek) suatu kebijakan.

2. Tujuan Evaluasi Kebijakan Penilaian efektifitas pencapaian tujuan sebuah kebijakan publik untuk kemudian dipertanggungjawabkan pada konstituen. Penilaian manfaat suatu kebijakan. Pengidentifikasian penyebab kegagalan atau dampak suatu kebijakan publik yang telah dilaksanakan.

3. Ruang Lingkup Evaluasi Kebijakan Penilaian atau pengukuran kebijakan termasuk isi, implementasi dan dampaknya. Penilaian keberhasilan program, teknik pengukuran serta metode analisis yang digunakan.

4. Prinsip Evaluasi Kebijakan Berfokus pada nilai manfaat suatu kegiatan, program atau kebijakan; Interdependensi fakta nilai, evaluasi tidak hanya tergantung pada bukti tapi juga terhadap nilai; Berorientasai pada masa kini dan lalu; Obyektif.

5. Pendekatan dalam Review Kebijakan a. Evaluasi Semu (Pseudo Evaluation) b. Evaluasi Formal (Formal Evaluation) c. Evaluasi Keputusan Teoritis (Decision Theoretic Evaluation)

a. Evaluasi Semu (Pseudo Evaluation) Menggunakan metode deskriptif, menghasilkan informasi valid dan terpercaya mengenai hasil kebijakan tanpa berusaha menanyakan manfaat atau nilai bagi individu, kelompok, atau masyarakat. Asumsi: bahwa ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang dapat terbukti dengan sendirinya (self evident). Secara khusus menerapkan kombinasi metode (desain eksperimental-semu, kuesioner, random sampling, teknik setatistik) untuk menjelaskan variasi hasil kebijakan yang ada (misalnya: jumlah lulusan pelatihan yang dipekerjakan, Unitunit pelayanan medis yang diberikan, keuntungan bersih yang dihasilkan) diterima begitu saja sebagai tujuan yang tepat.

b. Evaluasi Formal (Formal Evaluation) Mengunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi tentang hasil kebijakan atas dasar tujuan yang telah diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan administrator program. Asumsi: bahwa tujuan dan target diumumkan secara formal merupakan ukuran yang tepat untuk manfat atau nilai kebijakan program. Mengunakan undang-undang, dokumen program, dan wawancara dengan pembuat kebijakan dan administrator untuk mengidentifikasi, mendefinisikan dan menspesialisasikan tujuan dan target kebijakan. Kriteria evaluatif yang sering digunakan adalah efektifitas dan efisiensi. Evaluasi sumatif : memantau pencapaian tujuan dan target formal setelah suatu kebijakan atau program diterapkan untuk jangka waktu tertentu. Evaluasi formatif : meliputi usaha-usaha untuk secara terus menerus memantau, pencapaian tujuan-tujuan dan target formal.

c. Evaluasi Keputusan Teoritis (Decision Theoretic Evaluation) Mengunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi mengenai hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan. Asumsi: bahwa tujuan dan target para pembuat kebijakan dan administrator merupakan salah satu sumber nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam formulasi dan implementasi kebijakan (staf tingkat menengah dan bawahan, pegawai pada badanbadan lainya, kelompok klien) dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target sebagai acuan dalam pengukuran kinerja.

6. Tahapan Evaluasi Kebijakan TAHAP 1: MERUMUSKAN MASALAH TAHAP 2: PENENTUAN KRITERIA EVALUASI TAHAP 3: IDENTIFIKASI ALTERNATIF KEBIJAKAN TAHAP 4: EVALUASI ALTERNATIF KEBIJAKAN TAHAP 5: PENUNJUKAN DAN PEMILIHAN BERBAGAI ALTERNATIF TAHAP 6: MONITORING DAN EVALUASI KELUARAN KEBIJAKAN

III. Pengantar Penyusunan Policy Brief Pengertian PB: Pernyataan ilmiah yang sifatnya singkat (short), neutral summary tentang sesuatu isu atau masalah tertentu. PB biasanya digunakan oleh pemerintah dan dunia industri. Konten PB meliputi masalah publik yang telah mempengaruhi atau dipengaruhi pemerintah.

Komponen Policy Brief 1. Executive Summary 2. Statement of the Issue/Problem 3. Background (of the problem) 4. Statement of your organization s interests in the issue 5. Pre-existing Policies 6. Policy Options 7.Advantages and Disadvantages of Each Policy Options 8. Your Recommendation 9. Sources Consulted or Recommended 10. Lampiran

1. Executive Summary Kira-kira terdiri dari 150 kata Fokus pada tujuan dibuatnya PB dan rekomendasnya. Letak: menonjol (bahkan boleh di bagian kover). Dimaksudkan untuk menarik perhatian kalangan tertentu (pengambil keputusan, politisi/legislator, lembaga internasional, LSM, dan lain-lain).

2. Statement of the Issue/Problem Ditindaklanjuti dengan rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya (a research question). Kata tanya yang umumnya dipakai: Apa, Haruskah (Should, How should, Who should, When should). Hakikat PB adalah menjawab rumusah masalah.

3. Background (of the problem) Ilustrasi berfokus pada penyajian data empiris. Pernyataan tentang adanya masalah tertentu (Perbandingan das sollen dengan das sein) The most important statement: fakta esensial yang perlu diketahui oleh pengambil keputusan sebagai sasaran PB agar konteks masalah mudah dan cepat dipahami. Sifat: clear, precise, & succint.

4. Statement of your organization s interests in the issue Dimaksudkan untuk mengingatkan pembaca tentang alasan masalah menjadi penting baik bagi negara, kelompok, maupun organisasi dan memerlukan advise. Contoh: pencapaian target-target MDG s di bidang kesehatan dan permasalahannya dikaitkan dengan kelompok atau organisasi kesehatan.

5. Pre-existing Policies Menyajikan informasi tentang semua instrumen (kebijakan) yang telah dibuat untuk mengatasi masalah. Hasil/efektivitas kebijakan yang telah diperoleh selama ini dalam mengatasi masalah. Tegaskan kembali bahwa diperlukan instrumen alternatif yang diasumsikan lebih efektif dalam mengatasi masalah yang sama.

6. Policy Options Mengembangkan possible courses of action or inaction yang diperlukan. Sajikan dan yakinkan pembaca dengan setidaknya 3 (tiga) potential courses of action. Uraikan (deskripsi) dengan rinci masingmasing alternatif dengan bahasa yang lugas dan istilah yang mudah dipahami.

7. Advantages and Disadvantages of Each Policy Options Sajikan informasi tentang keuntungan (manfaat) dan kelemahan masing-masing alternatif,. Pernyataan selalu dikaitkan dengan perspektif entitas yang diwakili oleh penyusun PB. Sajikan dengan pola pro dan kontra.

8. Your Recommendation Setelah diperhitungkan keuntungan dan kelemahan masing-masing alternatif, pastikan bahwa hanya ada satu alternatif yang terbaik sebagai rekomendasi PB. Dapat ditambahkan syarat atau prasyarat yang diperlukan untuk memperkuat implementasi kebijakan yang direkomendasikan.

9. Sources Consulted or Recommended Menyajikan sumber-sumber yang telah diperoleh dan dirujuk dalam PB. Sebaiknya masing-masing sumber tersebut diberi satu hingga tiga kalimat yang menegaskan kelebihan masing-masing sumber tersebut. Berguna bagi pembacara PB yang ingin memperdalam masalah yang telah dibahas dalam PB.

10. Lampiran Menyajikan semua bahan dari berbagai sumber yang layak untuk dilampirkan dalam PB. Ukuran ketebalan lampiran relatif, lazim/pantas. Relevan dengan masalah yang dibahas PB.

TERIMA KASIH