KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN. bukan matematika yang terkait. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Abi Abdallah, 2012 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

MODUL I. Buku Siswa MEMAHAMI BILANGAN PECAHAN DAN JENIS-JENISNYA. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

MODUL VII. Buku Siswa PERKALIAN PECAHAN. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

Pengenalan Bilangan Pecahan

DEKAK-DEKAK. Fungsi alat peraga : - Menjelaskan nilai tempat - Memperagakan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan asli

BALOK PECAHAN. ,,, dan seterusnya. Berikut contoh balok pecahan

ALAT PERAGA DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Samsiar Rivai

\MODEL DESAIN DIDAKTIS PENGURANGAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

P 45 DESAIN DIDAKTIS PENGENALAN KONSEP PECAHAN SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup... 2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN

BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Nilai Tempat Bilangan s.d Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KELAS 7 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN OPERASI PADA BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PERSEGI PANJANG DENGAN PENEMUAN TERBIMBING DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

OSN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, Mei 2016

Selamat Belajar dan Bekerja!

NASKAH SOAL MATEMATIKA HIMSO Tingkat SD/MI 2017

P 32 MODEL DISAIN DIDAKTIS PEMBAGIAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan orang yang akan melakukan pembelajaran. Belajar bukan hanya. sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi.

PROGRAM TAHUNAN. Semester Standar Kompetensi Alokasi Waktu Bilangan 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan

SOAL MATEMATIKA - SMP

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

D) 1 A) 3 C) 5 B) 4 D) 6

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MEMBUAT RINGKASAN CERITA

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar,persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KEPING PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN DERET GEOMETRI TAK HINGGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SILABUS. Standar Kompetensi. Tahun Pelajaran : 2012/ Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah.

Persiapan UN SMP Matematika

(a) 32 (b) 36 (c) 40 (d) 44

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN PENGERJAAN HITUNG UTAMA PADA PECAHAN Oleh: T. Wakiman, dosen PGSD FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGERJAAN HITUNG PERKALIAN DUA BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU NAPIER PADA SISWA KELAS IV SD

PEMANTAPAN MATERI UAN SMP/MTs. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mendidik anak-anaknya. Berdasarkan Undang-undang Dasar Republik

Penulis: Dra. Sukajati, M.Pd. Penilai: Dra. Supinah Editor: Untung Trisna Swaji, S.Pd, M.Si. Ilustrator: Anang Heni Tarmoko

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PENCACAHAN

PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

ALAT PERAGA MATEMATIKA A.

1. Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -15 B. -6 C. 0 D Hasil dari 2 : 75% + 8,75 1 =... A. 14 B. 15 C. 16 D Uang Irna sama dengan 2

BAHAN MANIPULATIF UNTUK MENGENALKAN MATEMATIKA KEPADA SISWA SEKOLAH DASAR

Pecahan. 6Bab. Tujuan Pembelajaran

Sasaran Indikator Tujuan Cara Pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

SOAL MATEMATIKA - SMP

2 x 1 dengan x anggota bilangan bulat adalah. 1 bagian senang sepakbola, 2

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA KMNR 12 KELAS 7-8 SMP. VERSI Mr. OES

P 22 MEMBANGUN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR (SD) MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET

Menentukan Nilai Sin Cos Tangen (+/-) Di Berbagai Kuadran

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

KELAS 8 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU

Peta konsep BILANGAN. Kata Kunci. Operasi Hitung Bilangan Sampai Tiga Angka. meminjam menaksir meyimpan pola

ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

WORKSHOP PEMBIMBINGAN OLIMPIADE MATEMATIKA & SAINS BIDANG MATEMATIKA SMP

SOAL SIAP ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KURIKULUM : 2013

BAB I PENDAHULUAN. Atas studi pendahuluan yang dilaksanakan bersamaan Program Latihan

SOAL MATEMATIKA SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Soal Semifinal Perorangan OMV2011 SMP/MTs

17

KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA. Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN BILANGAN KELAS IX

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1)

4. Jika kubus di samping dibuka dan dibentangkan sisi-sisinya, maka gambar jaring-jaring bangun ruang yang akan terbentuk adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RinGkasan MaTeri. 1 balok ubin dinyatakan dalam persen (%) = 100% 1 1 balok ubin dibagi 4 menjadi 4 ubin kecil yang senilai dengan 4

Transkripsi:

KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN A. PENDAHULUAN Konsep pecahan dan operasinya merupakan konsep yang sangat penting untuk dikuasai sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan bukan matematika yang terkait. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa baik di Sekolah Dasar (SD) maupun di SMP mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan. Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat, dan diterapkan. Perubahan cara mengajar tidak banyak dilakukan oleh para guru karena mungkin pengetahuan yang masih terbatas sehingga mereka selalu menggunakan cara yang sama dari waktu ke waktu. Memang tidak mudah membawa para siswa mampu memahami konsep dan makna pecahan. Ini berarti bahwa pembelajaran pecahan memerlukan perhatian, kesungguhan, keseriusan, ketekunan, dan kemampuan profesional. Mengingat secara alami tingkat berpikir yang dominan dapat meniadakan kesulitan para siswa, maka pembelajaran pecahan dapat menggunakan dan memanfaatkan benda-benda manipulatif dan keadaan realistik di sekitar kehidupan dan lingkungan siswa. Benda atau bahan manipulatif adalah bahan-bahan yang dapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik, diatur/ditata, dilipat/dipotong dan dapat dimain-mainkan oleh siswa. Dengan benda-benda manipulatif tersebut diharapkan para siswa mempunyai pengalaman memanipulasikan sendiri benda-benda itu untuk memahami konsep dan makna, sehingga mereka akan lebih mendalami dan menghayati bahan matematis yang sedang mereka pelajari. Dengan pengalaman yang realistik, sesuai dengan keadaan di sekitar kehidupan dan lingkungan mereka, mereka akan merasakan bahan

matematis yang diberikan mempunyai kaitan nyata dan manfaat dengan situasi yang mereka alami setiap hari. B. PEMBAHASAN Beberapa kesulitan siswa dalam memahami konsep dan makna pecahan dan usaha mengatasi kesulitan tersebut akan dibahas sebagai berikut :. Kesulitan memahami makna dari pecahan,, dan Pecahan pada prinsipnya menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Seluruh jumlah bagian yang sama tersebut bersama-sama membentuk satuan (unit). Dua macam keadaan yang perlu penekanan adalah konsep keseluruhan sebagai satuan konsep sama. Kedua konsep ini dapat dikaitkan dengan panjang, luas, volume, dan hitungan atau cacah. Kaitan masing-masing dapat ditunjukkan dengan menggunakan benda-benda manipulatif, misalnya kertas, karton, kelereng, kerikil, manik-manik, mata uang, buku, pensil atau butiran dan lain sebagainya. Gambar Lipatan Kertas Uraian Pecahan bagian dari bagian yang sama. bagian dari bagian yang sama. bagian dari bagian yang sama. bagian dari bagian yang sama. Problematika Pendidikan Matematika

Pada pecahan, angka disebut pembilang dan angka disebut penyebut. Sebagian kalangan berpendapat bahwa angka (bilangan yang terletak di bagian atas pecahan) disebut pembilang karena kita harus membilang atau mencacah ada berapa bagian yang sama, sedangkan angka (bilangan yang terletak di bagian bawah pecahan) disebut dengan penyebut karena angka selalu disebut yang mencirikan pecahannya. Secara umum, pecahan a, b ¹ 0, a disebut pembilang dan b disebut b dengan penyebut. Untuk lebih memantapkan pemahaman siswa, perlu disediakan potongan karton atau kertas dengan berbagai warna dan bentuk. Misalnya bentuk persegipanjang, persegi, segitiga sama sisi, lingkaran dan lain-lain.. Kesulitan memahami perkalian bilangan asli dengan pecahan. Untuk mengatasi kesulitan siswa terhadap masalah ini, antara lain dapat dilakukan kegiatan berikut : Ambil 0 potong karton berukuran ( cm 0 cm) dengan warna yang berbeda. Satu potong karton dengan warna tertentu ditentukan sebagai satuan, potongan karton yang lain dipotong-potong menjadi perduaan, pertigaan, perempatan, perlimaan, perenaman, pertujuhan, perdelapanan, persembilanan, dan persepuluhan, kemudian diatur potongan-potongan karton tersebut sebagai berikut : Problematika Pendidikan Matematika

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dari potongan-potongan karton tersebut di atas, dikembangkan antara lain ditunjukkan fakta-fakta berikut : a. potongan dari potongan sama nilainya dengan. Artinya terdiri dari potongan, masing-masing bernilai, atau = + +. Sesuai dengan prinsip perkalian, maka + + dapat dituliskan sebagai, jadi =. b. potong dari potongan menyatakan bentuk pecahan. Artinya terdiri dari potongan, masing-masing bernilai, atau = + + + +. Problematika Pendidikan Matematika

Sesuai dengan prinsip perkalian, maka + + + + dapat dituliskan sebagai, jadi =. c. Berdasarkan fakta-fakta atau kasus yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahawa : p = p ; ¹ 0 d. Setelah sejumlah latihan diberikan dan dirasa cukup memadai, pengembangan berikutnya antara lain : * + = = Jadi = * + + = = e. Berdasarkan fakta-fakta atau kasus yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahawa : p r = p ; r ¹ 0 r. Kesulitan memahami pecahan-pecahan yang senilai. Untuk membantu pemahaman siswa terhadap masalah ini, tetap dapat menggunakan potongan-potongan karton yang tersedia. Dari potongan-potongan karton tersebut, antara lain dikembangkan fakta-fakta : a. Karton dengan nilai dua perempat tepat dapat menutup karton dengan nilai setengahan/satu perdua. Karton dengan nilai tiga perenam tepat dapat menutup karton dengan nilai dua perempatan. Karton dengan nilai empat perdelapan tepat dapat menutup karton dengan nilai tiga perenaman. Karton dengan nilai lima persepuluhan tepat dapat menutup karton dengan nilai empat perdelapan. Keadaan-keadaan yang lain dapat digambarkan dengan memanipulasikan potongan-potongan karton tadi untuk pecahan-pecahan lain yang senilai. * = = Problematika Pendidikan Matematika

* = = = * = = = = b. Dengan mengambil potongan kertas yang lain, didapat : * = = ; = = = ; = = = = * = = ; = = = ; = = = = c. Berdasarkan fakta-fakta atau kasus-kasus yang tersedia, siswa diajak untuk melihat pola, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa : p p r =, artinya perkalian oleh bilangan yang sama terhadap pembilang dan r penyebut suatu pecahan akan menghasilkan pecahan-pecahan yang senilai (sama). Kesulitan dalam membandingkan dan mengurutkan pecahan. Kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan potongan-potongan karton yang telah dibuat sebelumnya, yaitu dengan jalan menutup potongan karton dengan nilai pecahan tertentu terhadap potongan ksrton lainnya, atau membariskan dua potongan karton tersebut menurut sisi panjangnya sehingga akan terlihat potongan karton yang lebih panjang. Misalnya kita ingin membandingkan pecahan terhadap dan terhadap. Langkah-langkahnya adalah : Problematika Pendidikan Matematika

a. Pecahan dan. Ambil potongan karton dengan nilai satuan, satuan dan satuan. Himpitkan atau dampingkan kedua karton tersebut menurut sisi panjangnya. Kemudian perhatikan bahwa ternyata potongan karton dengan nilai pecahan terlihat lebih panjang bila dibandingkan dengan pecahan. Artinya, >. b. Pecahan dan. Ambil potongan karton dengan nilai satuan, potongan karton bernilai pecahan satuan sebanyak dua buah, kemudian dampingkan untuk menunjukkan pecahan. Ambil pula potongan-potongan karton bernilai pecahan satuan sebanyak tiga buah, kemudian dampingkan untuk menunjukkan pecahan. Himpitkan atau dampingkan karton pecahan dengan karton pecahan tersebut menurut sisi panjangnya. Kemudian perhatikan bahwa ternyata potongan karton dengan nilai pecahan terlihat lebih panjang bila dibandingkan dengan pecahan. Problematika Pendidikan Matematika

Pada tahap berikutnya, pada pecahan dan, kalikan bilangan-bilangan yang terdapat pada pecahan secara silang, kemudian tentukan hasil kali antara bilangan-bilangan penyebutnya. Yaitu = dan =, sedangkan hasil kali bilangan-bilangan penyebutnya adalah =. Berati = dan =. Bandingkan dan. Dari bentuk ini menunjukkan bahwa <, atau < atau >. Setelah beberapa kasus, dapat ditemukan pola bahwa dari bilangan-bilangan pecahan p dan s r dengan p,, r, dan s > 0, * Jika p s < r, maka p < s r, atau * Jika p s > r, maka p > s r.. Kesulitan memahami makna pecahan p ± s r. Contoh : + Problematika Pendidikan Matematika

Untuk membantu mengatasi kesulitan menjumlahkan pecahan, terlebih dahulu harus diingat kembali tentang pecahan yang senilai. Karton dengan nilai dua perempat tepat dapat menutup karton dengan nilai setengahan/satu perdua. Karton dengan nilai tiga perenam tepat dapat menutup karton dengan nilai dua perempatan, artinya = = (lihat gambar). Karton dengan nilai dua perenaman tepat dapat menutup karton dengan nilai satu pertigaan. Karton dengan nilai tiga persembilanan tepat dapat menutup karton dengan nilai dua perenaman, artinya = = (lihat gambar). Jadi + = + = (ada potong pecahan ) Problematika Pendidikan Matematika

. Kesulitan memahami makna perkalian bilangan pecahan dengan pecahan Contoh : Untuk mengatasi kesulitan ini, terlebih dahulu harus dipahami pembagian bilangan asli dengan bilangan asli. Misalnya : = Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa kotak dibagi ke dalam dua bagian yang sama banyak masing-masing berisi. : = = Jadi prinsip pembagian artinya adalah ada berapa anggota masing-masing bagian setelah dibagi ke dalam banyaknya bagian tertentu. Sedangkan =, artinya berapa anggota bagian masing-masing dari pecahan setelah dibagi menjadi dua bagian yang sama banyak. Perhatikan gambar berikut! Problematika Pendidikan Matematika 0

Dari gambar terlihat bahwa terdapat masing-masing satu kotak setelah pecahan dibagi menjadi dua bagian. Satu kotak tersebut adalah satu kotak dari kotak keseluruhan, artinya = = Contoh : Terlebih dahulu diuraikan ke dalam bentuk yang sudah dipahami sebelumya, yaitu : = = artinya berapa anggota bagian masing-masing dari pecahan setelah dibagi menjadi lima bagian yang sama banyak. Perhatikan gambar berikut! Problematika Pendidikan Matematika

Dari gambar di atas terlihat bahwa terdapat masing-masing tiga kotak dalam tiap bagian setelah pecahan dibagi menjadi lima bagian. Tiga kotak tersebut adalah tiga kotak dari kotak keseluruhan, artinya = Jadi = = = = = =.. Kesulitan memahami makna pembagian bilangan asli dengan pecahan. a. bagi pecahan ( : ) Untuk mengatasi kesulitan memahami makna pembagian di atas, gunakan potongan-potongan karton sesuai keperluan. Untuk menjelaskan :, gunakan potongan karton perduaan dengan cara sebagai berikut : Mencari hasil dari : sama artinya dengan mencari banyaknya nilai perduaan ( ) dalam satu satuan, atau dengan kata lain ada berapa dalam satu satuan. Kalau diperagakan dengan karton perduaan dapat dilihat pada gambar berikut : Problematika Pendidikan Matematika

Pada gambar di atas, terlihat adanya dua buah karton perduaan dalam satu satuan. Hal ini menunjukkan bahwa : =. b. bagi pecahan ( : ) :, sama artinya mencari banyaknya pecahan dalam dua satuan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dua potongan karton satuan yang terpisah dengan masing-masing memuat potongan karton pertigaan (lihat gambar). Dari gambar di atas, terlihat adanya buah karton pertigaan dalam dua satuan. Hal ini menunjukkan bahwa : =. Perhatikan bahwa ada dua satuan dan masing-masing satuan dibagi tiga, sehigga : = ( : ) = =. Dengan demikian dapat dicari : * : = ( : ) = =. * : = ( : ) = =. c. bagi pecahan ( : ) Untuk mengatasi kesulitan memahami arti :, dapat dijelaskan sebagai berikut: Problematika Pendidikan Matematika

: sama artinya dengan mencari banyaknya dalam satu satuan (lihat gambar). potong dua pertigaan potong dua pertigaan Dari gambar di atas, terlihat adanya satu buah karton dengan nilai dua pertigaan dan sisanya satu buah karton dengan nilai satu pertigaan. Satu buah karton dengan nilai satu pertigaan adalah setengah dari karton dua pertigaan, sehingga potongan karton satu pertigaan (sisa) bernilai. Jadi : = + = = Setelah beberapa kasus, dapat ditemukan pola umum yang memberlakukan bahwa : p = p.. Kesulitan memahami makna pembagian bilangan pecahan dengan pecahan. Contoh : bagi ( : ) Untuk mengatasi kesulitan memahami arti :, dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sebagai berikut : * Makna dari : artinya mencari berapa pecahan pada pecahan. Problematika Pendidikan Matematika

Gambarkan pecahan Gambar * Gambar pecahan pada gambar di atas. Gambar Pada gambar terlihat bahwa ada potongan (kotak) yang senilai dengan pecahan. * Hitung dua pertigaan pada tiga perempatan (warna biru) petak = dua pertigaan Gambar petak sisa = dua pertigaan Pada gambar di atas terlihat adanya dua pertigaan dan sisanya dua pertigaan. Artinya : = + = = Setelah beberapa kasus, dapat ditemukan pola bahwa p : s r = p : s r = p r ( : ) = p s. s r Jadi p : s r = p r s. Problematika Pendidikan Matematika

C. KESIMPULAN Memang diakui bahwa tidak mudah membawa para siswa mampu memahami konsep dan makna pecahan. Apa yang kami paparkan pada makalah ini adalah salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep dan makna pecahan. Untuk itu kepada teman-teman seprofesi, kami harapkan apa yang kami tulis ini dapat dikembangkan atau diperbaiki jika ada yang masih kurang pas dalam mengatasi kesulitan siswa memahami konsep dan makna pecahan. Problematika Pendidikan Matematika

DAFTAR PUSTAKA Muhsetyo, Gatot,dkk. 00. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Problematika Pendidikan Matematika