DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA PROGRAM KERJA BIDANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA TAHUN 2016 Jember, Desember
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA A. PENDAHULUAN Saat ini isu penting dan global dalam pelayanan kesehatan adalah Keselamatan Pasien. Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali pada tahun 2000-an, sejak laporan dan Institute Of Medicine (IOM) yang menerbitkan laporan : to err is human, building a safer health system. Keselamatan adalah suatu disiplin ilmu baru dalam pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaporan, analisis, dan pencegahan medical error yang sering menimbulkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Dari berbagai negara yang mengatakan bahwa dalam pelayanan rawat inap di Rumah Sakit ada sekitar 3 18 % kejadian tidak diharapkan (KTD / Adverse Event), maka Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengambil inisiatif mengajak semua pihak Rumah Sakit untuk memperhatikan Rumah Sakit. Di Rumah Sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan prosedur, banyak terdapat alat alat medis, bermacam macam tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan 24 jam terus menerus. Kebersamaan dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD. B. LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini perkembangan ilmu dan tehknologi sangatlah pesat termaksud ilmu dan tehknologi kedokteran. Peralatan kedokteran baru banyak diketemukan demikian juga dengan obat baru. Keadaan tersebut berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana di masa lalu pelayanan kesehatan sangatlah sederhana sering kurang efektif namun lebih aman. Pada saat ini pelayanan kesehatan sangatlah kompleks, lebih efektif namun apabila pemberi pelayanan kurang dapat berpotensi terjadinya kesalahan pelayanan. Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termaksud juga untuk Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan di Rumah Sakit yaitu : (Patient Safety), pekerja atau petugas kesehatan, bangunan dan peralatan di Rumah Sakit yang bisa berdampak terhadap dan petugas, lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan bisnis Rumah Sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup Rumah Sakit. Kelima aspek tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan disetiap Rumah Sakit, namun harus diakui kegiatan institusi Rumah sakit dapat berjalan apabila ada. Karena itu merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan mutu dan citra Rumah Sakit. Harus diakui pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan sesuai dengan yang diucapkan Hiprocrates kira kira 2400 th yang lalu yaitu Primum Non Nocare namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan tehknologi pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit menjadi kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan dengan hati hati. Di indonesia data tentang KTD apabila kejadian nyaris cedera masih langka, namun di lain pihak terjadi mal praktek yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Mengingat sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program Rumah Sakit perlu dilakukan karena perlu acuan yang jelas untuk melaksanakan tersebut. Buku panduan nasional Rumah Sakit yang terutama berisi standar Rumah Sakit dengan enam langkah menuju Ruumah Sakit diharapkan dapat membantu Rumah Sakit dalam melaksanakan kegiatannya. Keselamatan (Patient Safety) Rumah Sakit adalah sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan. Sistem tersebut meliputi assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal berhubungan dengan resiko, pelapor dan insiden. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh masalah akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan. C. TUJUAN 1. Tujuan umum Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dengan mengutamakan PATIENT SAFETY 2. Tujuan khusus a. Terciptanya budaya di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada b. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada terhadap dan masyarakat c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada d. Terlaksananya program program sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan. D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1. Menentukan sasaran dari indikator SKP 2. Membuat rincian indikator dari 6 SKP 3. Penanggung jawab adalah kepala unit E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Program Kerja Bidang Keselamatan Pasien a. Identifikasi rumah sakit mengenai: 1) Sosialisasi identifikasi 2) Monitoring pemakaian gelang identitas b. Komunikasi efektif 1) Sosialisasi tentang komunikasi efektif 2) Monitoring kepatuhan tenaga medis dalam menggunakan tehnik komunikasi efektif c. Obat obatan dengan pengawasan tinggi 1) Sosialisasi obat obat dengan pengawasan tinggi 2) Monitoring obat obat HA 3) Pelaporan insiden/ kejadian obat obat high alert yang tidak berlabel d. Monitoring tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat operasi 1) Monitoring tepat lokasi operasi, tepat prosedur dan tepat operasi e. Hand hygiene 1) Kampanye di setiap pertemuan rutin perawat dan bidan 2) Kampanye di setiap unit kerja 3) Kampanye di pengunjung dan keluarga 4) Monitoring kepatuhan cuci tangan 5 moment 5) Monitoring kepatuhan petugas cuci tangan dengan 5 moment f. Resiko jatuh 1) Sosialisasi resiko jatuh 2) Monitoring insiden jatuh pada dewasa dan pada anak anak
F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegitan bidang dengan cara sosialisasi dan monitoring setiap sasaran yang sudah tercatat dikegiatan pokok sasaran yang dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan yang sudah disepakati seperti tabel dibawah ini. No Nama Program Pelaksana Kegiatan 1 Sosialisasi identifikasi, komunikasi efektif, HA Bidang medication, tepat lokasi tepat prosedur tepat operasi, hand hygiene, resiko jatuh 2 Monitoring pemakaian gelang identitas 3 Monitoring tenaga medis dalam menggunakan komunikasi efektif 4 Monitoring obat HA 5 Pelaporan insiden obat HA yang tidak berlabel 6 Monitoring tepat lokasi, prosedur dan operasi 7 Kampanye cuci tangan 8 Monitoring kepatuhan Hand hygiene Kepala ruangan Kepala ruangan Petugas farmasi, Kepala Ruangan Paramedis & petugas farmasi Unit bedah TIM PPI & bidang IPCN,IPCLN Sasaran Target Tempat Waktu Biaya Seluruh personil 100 % Januari April Juli Oktober Pasien 100 % Jan des unit kerja Petugas farmasi Seluruh unit kerja Unit bedah Seluruh personil, dan keluarga Seluruh personil, dan keluarga 9 Monitoring Rawat inap, Seluruh unit
insiden jatuh pada dewasa dan anak anak 10 Pelaporan insiden,icu,igd,unit bedah Bidang kerja Setiap kejadian IKP 100% Setiap ada kejadian G. SASARAN 1. Seluruh karyawan 2. Petugas farmasi 3. Unit bedah 4. Kepala ruangan 5. Unit kerja 6. Petugas farmasi 7. Keluarga
H. JADWAL KEGIATAN No Program Kerja Penanggung Jawab Sosialisasi identifikasi, Bidang komunikasi efektif, HA 1 medication, tepat lokasi tepat prosedur tepat operasi, hand hygiene, resiko jatuh 2 Monitoring pemakaian gelang Ka unit identitas 3 Monitoring tenaga medis dalam Seluruh karyawan menggunakan komunikasi efektif BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4 Monitoring obat HA 5 Pelaporan insiden obat HA yang tidak berlabel 6 Monitoring tepat lokasi, prosedur dan operasi 7 Kampanye cuci tangan Monitoring kepatuhan Hand 8 hygiene Monitoring insiden jatuh 9 pada dewasa dan pada anak anak 10 Pelaporan insiden Petugas farmasi, Kepala Ruangan Paramedis & petugas farmasi Unit bedah TIM PPI & bidang IPCN,IPCLN Rawat inap,,icu,igd,unit bedah Bidang
I. EVALUASI 1. Sosialisasi dilakukan tiap 3 bulan sekali diawal bulan dan di lakukan evaluasi tiap akhir bulan ketiga. 2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal kegiatan, dilakukan setiap 2 bulan sekali (kurun waktu tertentu) oleh TMKPRS, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki dan tidak mengganggu program secara keseluruhan. 3. Evaluasi pelaksanaan program dipakai sebagai data untuk perencanaan tahun berikutnya. J. PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Semua data dari masing masing penanggung jawab dikumpulkan untuk dibuat laporan mutu rumah sakit oleh TMKPRS setiap 6 bulan kepimpinan rumah sakit. 2. Pencatatan semua data dengan form monitoring. K. PENUTUP Demikian Program Kerja Rumkit III Baladhika Husada Jember TA. 2016 dibuat sebagai gambaran dalam pelaksanaan tugas tugas lainnya agar dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Mengetahui, Karumkit Tk. III Baladhika Husada, Jember, Desember Ketua TMKPRS, dr.a.rusli Budi Ansyah, Sp. B., MARS Letnan Kolonel CKM NRP 1920047940367 dr. Crystalia III/C NIP 197910262008122001