PROGRAM KERJA BIDANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA PEDOMAN ORGANISASI TIM MUTU KESELAMATAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu dan padat risiko,

BAB I PENDAHULUAN. dan social dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana sekarang banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana dimasa lalu pelayanan. diharapkan terjadi penekanan / penurunan insiden.

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien adalah sebuah sistem pencegahan cedera terhadap pasien dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelamatkan pasien. Untuk menjalankan tujuannya ini, rumah sakit terdiri atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 43

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun. terhadap pasiennya (UU No 44 Tahun 2009).

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA PANDUAN TATA CARA MELAKUKAN SURVEI VALIDASI DAN VERIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Winarni, S. Kep., Ns. MKM

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah Sakit

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang bersifat kompleks.

90 Januari Februari Maret Target Capaian

BAB I PENDAHULUAN. mampu melaksanakan fungsi manajemen keperawatan (Sitorus, R & Panjaitan,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada pasien (Komisi disiplin ilmu kesehatan, 2002). kebutuhan pasien, tenaga pemberi layanan dan institusi.

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang termasuk bidang kesehatan. Peralatan kedokteran baru banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

mendapatkan 5,7% KTD, 50% diantaranya berhubungan dengan prosedur operasi (Zegers et al., 2009). Penelitian oleh (Wilson et al.

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BAHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK No... tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisah-pisahkan. Keselamatan pasien adalah bagian dari mutu. Diantara enam sasaran mutu,

BAB I PENDAHULUAN. bisa didapatkan di rumah sakit. Hal ini menjadikan rumah sakit sebagai tempat untuk

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA KOMITE KEPERAWATAN

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu variabel untuk

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS PUJON

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI FARMASI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

PENDAHULUAN. Sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, rumah sakit

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keselamatan pasien telah menjadi isu global yang sangat penting dilaksanakan oleh setiap rumah sakit, dan

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (UU No.40 Tahun 2004 tentang SJSN) yang menjamin

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini didapatkan 7 (tujuh) tema yaitu : pengalaman mengenai. penilaian pelayanan kesehatan di rumah sakit.

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA BINAYANMASUM

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit (RS) memiliki lima macam isu diantaranya yaitu : keselamatan

(Patient Safety) Departemen Kesehatan R.I 2006 ** ** ** ** ** UTAMAKAN KESELAMATAN PASIEN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. oleh tenaga kesehatan melalui program-program yang telah ditetapkan oleh

repository.unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

KESELAMATAN PASIEN. Winarni, S. Kep., Ns., M. KM

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA INSTALASI PENUNJANG PERAWATAN

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA UNIT REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. citra perumahsakitan (Depkes, 2011). Pada tahun 2004 World Health

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan puskesmas maka pelayanan rumah sakit haruslah yang. berupaya meningkatkan mutu pelayanannya (Maturbongs, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keselamatan ( safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA UNIT RIKES

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada dirinya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

Insiden Keselamatan Pasien

Transkripsi:

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA PROGRAM KERJA BIDANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA TAHUN 2016 Jember, Desember

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA A. PENDAHULUAN Saat ini isu penting dan global dalam pelayanan kesehatan adalah Keselamatan Pasien. Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali pada tahun 2000-an, sejak laporan dan Institute Of Medicine (IOM) yang menerbitkan laporan : to err is human, building a safer health system. Keselamatan adalah suatu disiplin ilmu baru dalam pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaporan, analisis, dan pencegahan medical error yang sering menimbulkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Dari berbagai negara yang mengatakan bahwa dalam pelayanan rawat inap di Rumah Sakit ada sekitar 3 18 % kejadian tidak diharapkan (KTD / Adverse Event), maka Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengambil inisiatif mengajak semua pihak Rumah Sakit untuk memperhatikan Rumah Sakit. Di Rumah Sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan prosedur, banyak terdapat alat alat medis, bermacam macam tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan 24 jam terus menerus. Kebersamaan dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD. B. LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini perkembangan ilmu dan tehknologi sangatlah pesat termaksud ilmu dan tehknologi kedokteran. Peralatan kedokteran baru banyak diketemukan demikian juga dengan obat baru. Keadaan tersebut berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana di masa lalu pelayanan kesehatan sangatlah sederhana sering kurang efektif namun lebih aman. Pada saat ini pelayanan kesehatan sangatlah kompleks, lebih efektif namun apabila pemberi pelayanan kurang dapat berpotensi terjadinya kesalahan pelayanan. Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termaksud juga untuk Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan di Rumah Sakit yaitu : (Patient Safety), pekerja atau petugas kesehatan, bangunan dan peralatan di Rumah Sakit yang bisa berdampak terhadap dan petugas, lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan bisnis Rumah Sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup Rumah Sakit. Kelima aspek tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan disetiap Rumah Sakit, namun harus diakui kegiatan institusi Rumah sakit dapat berjalan apabila ada. Karena itu merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan mutu dan citra Rumah Sakit. Harus diakui pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan sesuai dengan yang diucapkan Hiprocrates kira kira 2400 th yang lalu yaitu Primum Non Nocare namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan tehknologi pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit menjadi kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan dengan hati hati. Di indonesia data tentang KTD apabila kejadian nyaris cedera masih langka, namun di lain pihak terjadi mal praktek yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Mengingat sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program Rumah Sakit perlu dilakukan karena perlu acuan yang jelas untuk melaksanakan tersebut. Buku panduan nasional Rumah Sakit yang terutama berisi standar Rumah Sakit dengan enam langkah menuju Ruumah Sakit diharapkan dapat membantu Rumah Sakit dalam melaksanakan kegiatannya. Keselamatan (Patient Safety) Rumah Sakit adalah sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan. Sistem tersebut meliputi assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan

hal berhubungan dengan resiko, pelapor dan insiden. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh masalah akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan. C. TUJUAN 1. Tujuan umum Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dengan mengutamakan PATIENT SAFETY 2. Tujuan khusus a. Terciptanya budaya di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada b. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada terhadap dan masyarakat c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada d. Terlaksananya program program sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan. D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1. Menentukan sasaran dari indikator SKP 2. Membuat rincian indikator dari 6 SKP 3. Penanggung jawab adalah kepala unit E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Program Kerja Bidang Keselamatan Pasien a. Identifikasi rumah sakit mengenai: 1) Sosialisasi identifikasi 2) Monitoring pemakaian gelang identitas b. Komunikasi efektif 1) Sosialisasi tentang komunikasi efektif 2) Monitoring kepatuhan tenaga medis dalam menggunakan tehnik komunikasi efektif c. Obat obatan dengan pengawasan tinggi 1) Sosialisasi obat obat dengan pengawasan tinggi 2) Monitoring obat obat HA 3) Pelaporan insiden/ kejadian obat obat high alert yang tidak berlabel d. Monitoring tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat operasi 1) Monitoring tepat lokasi operasi, tepat prosedur dan tepat operasi e. Hand hygiene 1) Kampanye di setiap pertemuan rutin perawat dan bidan 2) Kampanye di setiap unit kerja 3) Kampanye di pengunjung dan keluarga 4) Monitoring kepatuhan cuci tangan 5 moment 5) Monitoring kepatuhan petugas cuci tangan dengan 5 moment f. Resiko jatuh 1) Sosialisasi resiko jatuh 2) Monitoring insiden jatuh pada dewasa dan pada anak anak

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegitan bidang dengan cara sosialisasi dan monitoring setiap sasaran yang sudah tercatat dikegiatan pokok sasaran yang dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan yang sudah disepakati seperti tabel dibawah ini. No Nama Program Pelaksana Kegiatan 1 Sosialisasi identifikasi, komunikasi efektif, HA Bidang medication, tepat lokasi tepat prosedur tepat operasi, hand hygiene, resiko jatuh 2 Monitoring pemakaian gelang identitas 3 Monitoring tenaga medis dalam menggunakan komunikasi efektif 4 Monitoring obat HA 5 Pelaporan insiden obat HA yang tidak berlabel 6 Monitoring tepat lokasi, prosedur dan operasi 7 Kampanye cuci tangan 8 Monitoring kepatuhan Hand hygiene Kepala ruangan Kepala ruangan Petugas farmasi, Kepala Ruangan Paramedis & petugas farmasi Unit bedah TIM PPI & bidang IPCN,IPCLN Sasaran Target Tempat Waktu Biaya Seluruh personil 100 % Januari April Juli Oktober Pasien 100 % Jan des unit kerja Petugas farmasi Seluruh unit kerja Unit bedah Seluruh personil, dan keluarga Seluruh personil, dan keluarga 9 Monitoring Rawat inap, Seluruh unit

insiden jatuh pada dewasa dan anak anak 10 Pelaporan insiden,icu,igd,unit bedah Bidang kerja Setiap kejadian IKP 100% Setiap ada kejadian G. SASARAN 1. Seluruh karyawan 2. Petugas farmasi 3. Unit bedah 4. Kepala ruangan 5. Unit kerja 6. Petugas farmasi 7. Keluarga

H. JADWAL KEGIATAN No Program Kerja Penanggung Jawab Sosialisasi identifikasi, Bidang komunikasi efektif, HA 1 medication, tepat lokasi tepat prosedur tepat operasi, hand hygiene, resiko jatuh 2 Monitoring pemakaian gelang Ka unit identitas 3 Monitoring tenaga medis dalam Seluruh karyawan menggunakan komunikasi efektif BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4 Monitoring obat HA 5 Pelaporan insiden obat HA yang tidak berlabel 6 Monitoring tepat lokasi, prosedur dan operasi 7 Kampanye cuci tangan Monitoring kepatuhan Hand 8 hygiene Monitoring insiden jatuh 9 pada dewasa dan pada anak anak 10 Pelaporan insiden Petugas farmasi, Kepala Ruangan Paramedis & petugas farmasi Unit bedah TIM PPI & bidang IPCN,IPCLN Rawat inap,,icu,igd,unit bedah Bidang

I. EVALUASI 1. Sosialisasi dilakukan tiap 3 bulan sekali diawal bulan dan di lakukan evaluasi tiap akhir bulan ketiga. 2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal kegiatan, dilakukan setiap 2 bulan sekali (kurun waktu tertentu) oleh TMKPRS, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki dan tidak mengganggu program secara keseluruhan. 3. Evaluasi pelaksanaan program dipakai sebagai data untuk perencanaan tahun berikutnya. J. PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Semua data dari masing masing penanggung jawab dikumpulkan untuk dibuat laporan mutu rumah sakit oleh TMKPRS setiap 6 bulan kepimpinan rumah sakit. 2. Pencatatan semua data dengan form monitoring. K. PENUTUP Demikian Program Kerja Rumkit III Baladhika Husada Jember TA. 2016 dibuat sebagai gambaran dalam pelaksanaan tugas tugas lainnya agar dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Mengetahui, Karumkit Tk. III Baladhika Husada, Jember, Desember Ketua TMKPRS, dr.a.rusli Budi Ansyah, Sp. B., MARS Letnan Kolonel CKM NRP 1920047940367 dr. Crystalia III/C NIP 197910262008122001