Jalan Pulang. puisi dan semacamnya. Suhendi Pusap

dokumen-dokumen yang mirip
LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Budi Mulyanto. Hati Bicara

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIBAWAH TEGAKKAN TREMBESI

.satu. yang selalu mengirim surat

dalam kumpulan puisi: Reuni Kata pertemuan, perpisahan, & pertemuan kembali

Kura-kura dan Sepasang Itik

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #2 oleh Chris McCann

Tiga Judul Tentang Langit. Tentang Awan. Linda Astri D. W.

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

KISSING THE MAID OF HONOR

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Oleh: Windra Yuniarsih

BAB IV PROSES TEMUAN KAYU BALOK DAN STATUS KEPEMILIKANNYA

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON KEPATUHAN Hanya Percaya Kepadaku 3 November, 2012

SEBUAH NAMA DI JALUR PANTURA. Sebuah nama menuntunku untuk mengingat lagi Kau, gadis kecil baik hati, Yang kukenal lewat dongeng tengah malam

SHAINA BARENO. 9 Butterflies. (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

LENGKUNG. Penulis & Penyunting: Andi Wirambara. Copyright 2012 by Andi Wirambara. Diterbitkan Melalui: Nulisbuku.com. Desain Sampul & Tata Letak:

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

Sensualita Pengantin Langit

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

AKU AKAN MATI HARI INI

atas apa yang telah ia lakukan untuk Busuk Webzine dan komunitas musik underground di Indonesia, khususnya di kampung halamannya di Balikpapan, Kalima

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Izinkan Aku Mencintaimu Ukhti

Mudji Rapontur. tentang cinta yang tak mampu aku selamatkan

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Ayu Prameswary. Jazz. Hujan. Pierre. fortherosebooks

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

cinta lingkungan pelajaran 3

Loyalitas Tak Terbatas

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

Ruang Rinduku. Part 1: 1

The Good Girl The Good Girl haldep.indd 1 1/2/2018 4:10:23 PM

Kodokhitamputih Dkk. Tanya 10 Hati. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Bergman Siahaan. Lamunan Sang Rakyat. Kumpulan Cerpen. Penerbit Saturana

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

"Sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan. "

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

Indonesian Continuers

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MERANTI BERIMBA (MEMBINA RAKYAT PANTI BERSAMA RIMBAWAN) BIDANG KEGIATAN: PKM-M

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Petani dan bibit

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Rut: Satu Kisah Cinta

Penerbit NulisBuku.com ILP Center Lt Jl. Raya Pasar Minggu No. 39A Pancoran, Jakarta Selatan, 12780

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT

Tahun C Hari Minggu Biasa XXIV LITURGI SABDA

IDEN WILDENSYAH JALAN JALAN BELAJAR

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia..

Pohon dan Kemiskinan Ringkasan dari buku: EKOLOGI PEDESAAN:

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

MENYIAPKAN KEUANGAN SAAT MUDIK LEBARAN

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

TRILOGI NOVEL MARITO

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Firdaus. Sang Daniel. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan soal 6.5

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Petani dan Bibit

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Si Fero yang Tinggi Hati

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

HALIMUN & HARAPAN PENYELAMATAN KAMPUNG HALAMAN Oleh: Tina, Medan

Transkripsi:

Jalan Pulang puisi dan semacamnya Suhendi Pusap

Jalan Pulang Suhendi Pusap, 2016 Time Factory Cetakan pertama, 13x19 cm Desainer sampul: Mugi Lestari Dilarang memperbanyak atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin penulis, kecuali untuk kepentingan akademis, jurnalistik, dan advokasi. Diterbitkan secara mandiri melalui NulisBuku.com

Untukmu, yang pernah baik dan simpati padaku.

Ucapan Terima Kasih Terima kasihku terutama kepada NulisBuku.com yang telah menyediakan tempat untuk menerbitkan buku secara pribadi, tanpa khawatir menunggununggu penolakan penerbit. Kepada ibuku, bapakku, dan adikku, tak ada katakata yang cukup mewakili rasa sayang sekaligus syukur telah menjadi bagian keluarga sederhana kita, tempat jalan pulang berujung. Kepada para penyair yang sempat kubaca karyakaryanya, kalian kurang ajar telah menghabiskan ladang kata, dibuatnya tulisanku ini kecil dihadapan karya agung kalian. Tetapi aku berterima kasih, dari karya-karya itulah aku belajar menanam benih kata, siapa tahu suatu saat bisa kupanen. Juga terima kasihku kepada kalian yang mau susahsusah untuk membaca buku ini. Semoga bermanfaat!

Prolog: Pulanglah Untuk siapa saja yang akan pulang: Jauh dari rumah dan nomaden, membuatku pulang ke rumah dari arah yang berbeda-beda. Dari tempat terjauh jalan itu bercabang-cabang, lalu mengerucut menjadi satu-dua jalan saat mendekati rumah. Ada satu ruas jalan yang sering kulewati saat pulang. Ada juga ruas jalan yang pasti kulewati dari mana pun arahnya. Aku dan ruas jalan itu telah merangkai cerita: merekam tanpa sengaja betapa perkelanaan yang kulakukan begitu humanis. Tempat jauh pertama yang kusinggahi adalah Subang kota. Tinggal 3 tahun di Subang, hanya beberapa kali aku pulang ke rumah, tapi di jalan pulang itulah babak demi babak perkelanaan itu tercatat. Dari sana aku harus pulang ke arah selatan melewati kebun teh, melewati perkampungan, lalu pesawahan dan satu ruas jalan sampai ke rumah. Jika aku pulang sore hari melewati kebun teh, aku melihat warna daun-daun dadap bergradasi kuning-merah, berbaris rapi dan anggun di tengah-tengah kebun. Seperti menyambut musim gugur di luar negeri. Dan terhenyaklah aku, daun-daun dadap yang menguning itu memberi tahu bahwa sudah 6 bulan aku baru pulang. Tempat kedua adalah Bandung. Dari Bandung malah pulang ke arah utara, melewati gedung-gedung, melewati gunung dan kebun pinus, kebun teh lagi, sampai ke ruas jalan yang sama seperti dari Subang. Ketika sampai di daerah pesawahan, biasanya aku menandai sedang dalam tahap apa padi-padi yang 1

ditanam. Jika dulu aku berangkat sambil melambaikan perpisahan kepada salah seorang petani yang sedang mencangkul, bisa jadi saat pulang kali ini padi sudah menguning, yang berarti sudah 3 bulan lebih tak pernah pulang. Pulang pun aku tak pernah lama-lama. Satu-dua hari kemudian langsung berangkat lagi. Dan bisa jadi ketika pulang lagi nanti, aku akan melambaikan tangan kepada salah seorang petani yang sedang mencangkul lagi, mengabarkan bahwa aku sudah bermusim-musim baru pulang. Tempat berikutnya ada di luar Jawa. Lama meninggalkan rumah sudah biasa. Tapi meninggalkan Kota Bandung baru sekali itu. Rindunya tak tertahankan, baik kepada kotanya maupun kepada salah satu penghuninya. Ketika bisa pulang untuk pertama kalinya setelah kesekian musim hujan, sengaja aku terbang langsung ke Bandung. Kususuri ruas-ruas jalannya. Kuhirup udaranya. Kusentuh tanahnya. Dan tahulah aku bahwa cinta, o, cinta itu lebih hebat terasa dari jarak jauh. Keesokan harinya aku pulang ke rumah melewati kebun teh juga. Perubahan yang terlihat di jalan: di kebun teh sudah tertanam pohon akasia dan pohon sawit sudah pada besar. Ironisnya, cuma pohon akasia dan sawit yang bisa kutemukan di antara ribuan hektar hutan di luar Jawa itu. Sementara pohon-pohon dadap sedang meranggas. Dan perubahan di rumah: aku jadi punya adik laki-laki. Dari setiap perubahan itu, yang paling mendasar ada di lingkungan kampungku: Setiap kali aku pulang, pada malam hari selalu kusempatkan diri bertanya kepada orang tua tentang apa saja yang telah terjadi di saat aku pergi. Kadang 2

ibuku bercerita, minggu lalu baru panen kopi. Atau bapakku menyampaikan bahwa bulan depan akan ada pemilihan kepada desa. Juga kutanyakan kabar temanteman dulu. Apa kabarnya mereka itu sekarang? Teman yang ini sudah menikah, teman yang itu pergi bekerja ke kota, teman yang lain lagi sudah punya anak, dan seterusnya. Kemudian korespondensi itu diakhiri dengan kabar orang meninggal dunia. Si A, yang dulu begini, kemarin meninngal karena sakit. Si B, yang itu, minggu lalu meninggal juga. Lalu aku terkenang akan orang-orang yang meninggal itu. Mencoba memutar kembali apa hal terakhir yang kulakukan dengannya; namun kebanyakan tak mampu kupanggil ingatan itu karena terlalu usang. Bagiku, kabar meninggal itu paling mendasar karena perkelanaanku jadi jauh berkurang maknanya jika orang-orang di kampungku itu meninggal dunia lebih dulu tanpa aku sempat berkontribusi apa-apa terhadapnya. Apalagi kebanyakan yang meninggal itu adalah sesepuh kampung, generasi yang dulu mengajariku kesederhanaan. Bahkan ada yang usianya lebih dari 100 tahun, meninggal duluan, sedangkan aku belum bisa berbuat apa-apa untuk berterima kasih. Semakin aku berkelana ke kota-kota lain Jakarta, Banjarmasin, Hanoi, Surabaya, Shenzhen, dan lain-lain semakin ingatlah aku bahwa seberapa jauh pun aku berkelana, seberapa banyaknya ruas jalan yang ditempuh, jalan-jalan itu akan mengerucut ke satu ruas: kematian. Aku juga bisa menyaksikan perubahan jalan-jalan itu sendiri. Di kampung aku terbiasa menyusuri tanah jalan setapak untuk ke hutan dan ke sawah. Lalu meninggalkan kampung saat jalan masih beraspal tipis 3

berbatu. Di kota bertemu dengan berbagai jenis jalan: jalan aspal hot mix, trotoar, jalan lebar, jalan tol, jalan sempit, juga jalan berlubang. Pernah pulang ketika jalan di aspal bagus. Lalu pulang lagi ketika sudah jelek lagi. Jalan setapak di kampung dulu ada yang dibalut semen dan pasir, lalu ditimpah hujan jadi berlubang di sana-sini. Jalan-jalan itu begitu tabah. Tetapi apakah yang lebih humanis dari pulang melalui jalan yang sama saat kita pertama kali meninggalkannya? 4

Siapa Aku 1 Sewaktu kecil aku sering melihat pemancing di tepi sungai, melempar kail lalu duduk menunggu dengan sabar. Tak ada pekerjaan lain yang harus dikerjakannya, tak ada orang lain yang dipikirkannya. Aku ingin jadi pemancing yang menyusur lubuk sepanjang sungai, lalu pulang membawa sekeranjang ikan. Ketika sudah besar aku pernah bertemu dengan ahli tafsir, dia berkata kepadaku bahwa tak ada satu lembar daun pun jatuh di dalam hutan tanpa tercatat di dalam kitab. Tak ada hal lain yang dipelajarinya, tak ada yang dikhawatirkannya. Aku ingin jadi ahli tafsir yang sepanjang hari membuka lembar demi lembar kitab, sampai kuketahui semua rahasia demi rahasia alam semesta. Sekarang aku sudah tua, namun aku tak pernah pulang membawa satu pun ikan dan tak satu pun rahasia alam semesta yang kuketahui. Aku jadi bertanya-tanya menjadi apa aku sebenarnya. 1 c.f. Rabindranath Tagore, setelah membaca Tukang Kebun (The Gardener) 5

Jumlah Cinta Ada seratus jenis cinta di alam semesta ini. Lima puluh darinya adalah cinta palsu. Empat puluh sembilan sisanya sudah ternoda. Yang asli, suci, dan abadi tinggal satu. Semula ia tersimpan di langit ketujuh. Sekarang ada di hatiku. Aku mencurinya untukmu. 6

Cintaku Untukmu 2 Cintaku untukmu adalah cinta dari jenis lain, terbuat dari bahan yang lain. Akan kuabadikan rupanya dalam segala warna: ditulis dalam roman agar para terpelajar membacanya; dibuatkan dramanya, barangkali dalam pewayangan; dijadikan lirik pupuh, kinanti dan asmarandana, agar menjadi bagian budaya; juga dipuisikan, berbait-bait sarat makna. Cintaku untukmu, simpanlah ia.. 2 c.f. Pramoedya Ananta Toer, setelah membaca Bumi Manusia 7