BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI KOPING PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGALAMI AMPUTASI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang semula didominasi oleh penyakit infeksi atau menular bergeser ke penyakit non

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Menurut Morlok (1991) transportasi adalah suatu proses pergerakan atau

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terjadi di kota-kota besar di negara-negara sedang berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. lintas merupakan hal yang tidak asing lagi.

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan situasi keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan tubuhnya secara efektif. Lebih lanjut Havighurst menjelaskan

HASIL ANALISIS DATA KECELAKAAN UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

2016 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DENGAN COPING STRATEGY PADA PENGEMUDI MOBIL PRIBADI DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepeda motor saat ini menjadi super booming, dan menjadi alat angkut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. kecelakaan lalu lintas yang cukup parah, bisa mengakibatkan cedera

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang luas yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di

BAB I A. LATAR BELAKANG. meningkatnya kebutuhan akan alat transportasi lalu-lintas atau yang secara umum disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. mencapai tujuan nasional (Lemhannas,1997). Mencermati kondisi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA SOPIR

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

ASI ANG LAP PORAN ALISA D N ANA VALUA DAN EV GKUTA AN LEB BARAN N 1431 GAN H++7 UBUNGA NTERIAN KEMEN N PERHU MERDEKA BAR Tel :

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak diberitakan di media cetak atau elektronik tentang perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang terlibat dalam. yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kecelakaan angkutan jalan pertahun ( darat)

2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini. sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di sekitar jalan raya, sehingga undang-undang ini memiliki fungsi hukum sebagai

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU TERTIB BERLALU LINTAS

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. status sebagai orang dewasa tetapi tidak lagi sebagai masa anak-anak. Fase remaja

A). Perbandingan pelanggaran lalu lintas selama 12 hari pelaksanaan Ops Zebra Siak 2017 dengan Ops Zebra Siak 2016, sbb :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

I. PENDAHULUAN. Izin sebagai bukti legalitas untuk menjalankan usaha khususnya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor dengan ruas jalan yang kurang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M DENGAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DISTAL DEXTRA DI BANGSAL AB RSU PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di Indonesia dewasa ini telah mengalami proses integrasi damai

BAB I PENDAHULUAN. sektor dan Wilayah (Undang-undang Lalu Lintas No. 14 Tahun 1992). Dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atika Permata Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang terus berkembang seiring berlalunya jaman dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. terjadi di Indonesia pada tahun 2012 terjadi kasus kecelakaan, pada tahun

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

STRATEGI SATUAN LALU LINTAS POLISI WILAYAH KOTA BESAR SURABAYA DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT SANTUN BERLALU LINTAS DI JALAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia.

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam

MENYOROTI MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DIBAWAH UMUR Oleh: Imas Sholihah * Naskah diterima: 13 Juni 2016; disetujui: 02 Agustus 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan fenomena yang sering terjadi, hal ini disebabkan oleh kecenderungan para pengemudi angkutan umum maupun kendaraan pribadi untuk mengambil jalan pintas dengan tujuan agar laju kendaraannya tidak tersendat atau terjebak kemacetan dan mengejar waktu. Kecenderungan tersebut adalah salah satu faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas (Sumarno, 2007). Faktor-faktor lainnya seperti kendaraan (yang buruk), (keteledoran) manusia, keadaan alam (yang kurang bersahabat), meningkatnya perkembangan pengguna lalu lintas, kecenderungan untuk melanggar lalu lintas, terbatasnya personil yang berwenang mengatur lalu lintas, tidak seimbangnya pertambahan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pergerakan lalu lintas, dapat mengakibatkan peningkatan jumlah pelanggaran dan kecelakaan perkara lalu lintas. (Sumarno, 2007). Tahun 2006 terdapat kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah Surakarta, yaitu 519 kejadian kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal 1

2 28 orang, luka berat 37 orang, luka ringan 680 orang dan kerugian material Rp 231,840 juta. Sementara pada 2007 ada 636 kejadian, dengan korban meninggal 57 orang, luka berat 28 orang, luka ringan 837 orang dan kerugian sebesar Rp 360,390 juta. Kecelakaan lalu lintas di Surakarta menduduki posisi pertama dari enam wilayah yang ada di Jawa Tengah (Solo, CyberNews, 2008).. Tahun 2007 mencatat 2.799 kasus lakalantas di enam kabupaten di wilayah Karesidenan Surakarta. Kapolda Jateng Irjen Pol FX Sunarna menjelaskan, jumlah itu naik dibanding tahun 2006 sebanyak 1.671 kejadian. Tahun lalu, Surakarta menduduki posisi kedua dari enam Polwil yang ada. "Terjadi peningkatan 90 kejadian atau sekitar 16%,". (Solo, CyberNews, 2008). Tahun 2012 saat arus mudik berlangsung, POLRI mencatat jumlah terbanyak dengan jumlah 93 kasus kecelakaan di Jawa tengah, sehingga Jawa Tengah pun masuk dalam prioritas Polri dalam mengamankan situasi menjelang dan sesudah lebaran. Hal ini dipaparkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, berdasarkan hasil pantauan Polri dalam rangkaian Operasi Kepolisian Terpusat "Ketupat Jaya 2012", mulai H-9 atau Sabtu (11/8) hingga H- 8 atau Minggu (12/8). (Suara Merdeka, 2012) "Rangking laka lantas di Polda prioritas 1, yaitu Jawa Tengah dengan 93 laka, Jawa Timur 56 (laka), Jawa Barat 22 (laka), Metro Jaya 12, Sulawesi Selatan ada 5. Jadi ini di lima Polda yang tertinggi," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Boy menuturkan, dalam data kecelakaan di seluruh Indonesia tersebut banyak terjadi pada kendaraan sepeda motor atau roda dua. Ada ratusan kejadian

3 kecelakaan di jalan raya. Beberapa pemudik sudah mulai terlihat hingga saat ini. "Kejadian di H-9, hari pertama operasi, ada 252 kasus, dan H-8 sebanyak 304 kasus kejadian laka lantas," terang Boy. (Suara Merdeka, 2012) Data selama dua hari menunjukkan sebanyak 88 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, luka berat sebanyak 36 orang pada H-9 dan 69 orang pada H-8, sementara catatan luka ringan sebanyak 253 pada H-9 dan 266 orang pada H-8. Boy mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan kendaraan bermotor selama arus mudik lebaran 2012 karena diperkirakan puncak kepadatan arus mudik terjadi pada H-4 dan H+4 lebaran. Kepolisian pun telah menyebar sebanyak 88.230 anggotanya untuk mengamankan situasi lebaran 2012. Petugas pun telah ditempatkan ke lokasi yang dinilai rawan. (Suara Merdeka, 2012) Berdasarkan data-data tersebut, diketahui bahwa banyak sekali terjadi kecelakaan lalu lintas selama lima tahun terakhir, sehingga kota Surakarta selalu menduduki posisi tiga besar dalam hal kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas memungkinkan terjadinya selain dampak fisik juga mengakibatkan dampak psikologis. Contoh dampak fisik adalah luka ringan seperti memar atau lecet, sedangkan dampak psikologisnya seperti trauma dan stress. Gangguan psikis atau psikologis terkadang lebih berat dan lebih lama sembuhnya dibandingkan dengan luka fisik dikarenakan pemulihan setiap korban berbeda-beda. Contoh korban yang mengalami luka fisik ringan tetapi menimbulkan trauma berat adalah sering mimpi buruk, mengalami kembali bayangan akan peristiwa yang menyakitkan yang pernah dialami oleh korban. Dinamika psikologis

4 peristiwa tersebut dapat menyebabkan gangguan terhadap pola pikir atau trauma sehingga perilaku (behavior) korban berubah dari kondisi normalnya akibat kecelakaan lalu lintas.(www.kompas.com). Gangguan kesehatan mental yang sering dijumpai pada pasca kecelakaan lalu lintas meliputi: gangguan perilaku sedih, gangguan perilaku marah, gangguan perilaku panik, gangguan perilaku trauma, dan gangguan perilaku kacau. (www.kompas.com). Berikut ini adalah contoh trauma akibat kecelakaan, yaitu ketika Ibu Risma menyaksikan kecelakaan maut antara motor dengan bus penumpang yang menyebabkan pengemudi motor tewas di tempat, sehingga sejak kejadian itu setiap kali dibonceng naik motor dan berdekatan dengan bus atau truk, pasti langsung panik, terkadang sampai membuat gerakan laju motor menjadi oleng sambil berteriak, terkadang pula menepuk pundak si pengendara menyuruhnya jangan dekat-dekat bus atau truk yang mendekat. Pengendara yang saat itu sudah berusaha mengendarai motor hati-hati, tetapi kepanikan ibu Risma-lah yang membahayakan mereka berdua. Pengendara yang tak lain anaknya sendiri sudah mengerti watak ibunya, sehingga saat ibunya membuat gerakan tiba-tiba, ia langsung berupaya mengontrol laju motornya sembari memperlambat. (Otomotifnet, 2010). Trauma kecelakaan juga bisa terjadi terhadap keluarga yang ditinggalkan oleh korban kecelakaan, seperti yang dialami Ibu Maya. Sebulan yang lalu saya mengalami musibah yang menghancurkan kehidupan saya. Suami tercinta meninggal dunia akibat kecelakaan ketika tengah

5 mengendarai mobil di jalan tol. Ia pergi begitu mendadak, tanpa meninggalkan pesan atau firasat apapun. Kini saya hidup berdua saja dengan anak semata wayang yang masih kecil. Saya memang masih memiliki pekerjaan, sehingga masih dapat menghidupi anak kami sepeninggal suami. Namun, kesedihan karena ditinggal mati tak kunjung hilang. Setiap malam setelah anak saya tidur, saya menangis merasa hidup ini begitu hampa. Saya seolah tak punya pegangan dan kehilangan tujuan hidup. Saya terus-menerus sakit kepala dan mengalami gatalgatal di seluruh tubuh, tak bisa hilang meski sudah mencoba minum obat-obatan. Sejak dulu saya seorang yang mandiri, tidak tergantung kepada suami sehingga biasa menyetir mobil sendiri ke kantor. Tetapi sekarang, saya sering diserang rasa panik ketika menyetir. Dada ini sering berdebar-debar, seolah setiap saat akan terjadi kecelakaan seperti yang menimpa suami saya. Bayangan tentang kecelakaan itu pun terus menghantui saya, sehingga saya sering tak bisa tidur dan sering mimpi buruk. (www.jawabali.com). Gangguan stress paska trauma kecelakaan ditandai oleh berbagai macam indikasi diantaranya, pengulangan memori atau ingatan tentang peristiwa kecelakaan, mimpi buruk tentang kecelakaan, dan menghindari apapun yang dapat mengingatkan korban pada peristiwa kecelakaan tersebut. Gangguan stress paska trauma mempengaruhi setidaknya 8% orang, kadangkala sepanjang hidup mereka, termasuk masa kanak-kanak. Banyak orang mengalami peristiwa traumatik, seperti veteran perang dan korban pemerkosaan atau kegiatan kekerasan lainnya, mengalami gangguan stress posttraumatic. (mediastore, 2007) Kecelakaan lalu lintas, terutama yang menimbulkan luka berat kemungkinan

6 dapat membekas secara mendalam dalam pikiran serta perasaan korban yang terlibat. Di samping itu, korban mungkin juga akan mengalami trauma. Emosi korban kecelakaan lalu lintas terguncang ketika mendengar benturan yang keras, merasakan seluruh tubuhnya sakit, apalagi ketika melihat luka fisik yang dialami, melihat korban lain meninggal atau mengalami luka fisik yang berat, membawa suasana lebih mencekam (www.ncptsd.va.gov). Hal ini dapat membuat korban panik dan ketakutan. Semua peristiwa tersebut dapat terekam dalam otak, kengerian pun dapat terekam dan trauma dapat terus berulang. Otak akan mengartikan dan menerjemahkan peristiwa kecelakaan, kemudian menetapkan respon. Otak mengartikan dan mempersepsikan pengalaman traumatik dan memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dapat menimbulkan rasa aman dan stres. Korban kecelakaan lalu lintas yang memberi makna negatif pada peristiwa kecelakaan yang dialaminya akan sulit untuk memahami dan menerima kenyataan buruk yang telah terjadi (www.ncptsd.va.gov). Menurut Hadi (2004), stres yang berlarut-larut akan menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, dan gelisah. Kecemasan yang berlarut-larut dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi hidup dan pada akhirnya akan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa sebagai dampak psikologis setelah kecelakaan. Dampak psikologis dari kecelakaan lalu lintas, baik pemahamannya maupun upaya penanganannya belum mendapat perhatian yang maksimal. Perhatian yang

7 diberikan kepada korban kecelakaan lalu lintas biasanya lebih terpusat pada penanganan secara fisik, sedangkan penanganan secara psikologis seringkali mendapat prioritas yang terakhir. Bantuan serta upaya pemulihan korban kecelakaan lalu lintas hendaknya dapat dilakukan dengan segera, sebab gangguan ini jika berlangsung terus menerus akan menyebabkan gangguan kronis dan akan sangat mengganggu kehidupan sosial dan pekerjaan individu tersebut. Kecelakaan lalu lintas, terutama yang menimbulkan luka berat bagi kebanyakan orang merupakan suatu pengalaman traumatik yang berat. Korban kecelakaan lalu lintas diharapkan dapat mengatasi kegelisahan psikologis yang mungkin timbul akibat kecelakaan yang dialami. Akan tetapi tidak semua korban kecelakaan lalu lintas mampu keluar dari pengalaman traumatiknya. Hal ini disebabkan oleh cara memberi makna, merespon dan mengatasi peristiwa traumatik serta usaha untuk menyesuaikan diri terhadap masalah yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Data-data di atas mengungkapkan banyaknya kecelakaan lalu lintas dapat mengakibatkan gangguan psikologis pada diri korban kecelakaan baik berat maupun kecelakaan ringan. Kecelakaan lalu lintas tersebut dapat mengakibatkan dampak psikologis seperti trauma, gangguan mental pada korban atau keluarga korban yang masih selamat. Dinamika psikologis setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut menginsprirasi peneliti untuk melakukan penelitian tentang Dampak Psikologis Kecelakaan Lalu Lintas. Peneliti mengambil para informan penelitian dari orang yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dengan dampak luka fisik berupa luka ringan dan luka berat di Solo Raya.

8 B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak psikologis kecelakaan lalu lintas C. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Bagi perkembangan ilmu psikologi dan ilmu sosial dan memberikan sumbangan teoritik kepada disiplin ilmu pendidikan, khususnya Psikologi. 2. Bagi pihak yang terkena kecelakaan lalu lintas dan atau yang tidak mengalami kecelakaan lalu lintas dapat mengetahui dampak psikologis kecelakaan lalu lintas, sehingga individu mengetahui dinamika psikologis dari kecelakaan lalu lintas. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dan rujukan dalam penelitian selanjutnya.