BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

dokumen-dokumen yang mirip
untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

Kata kunci: panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan ayunan tungkai, kekuatan otot perut, jauhnya tendangan siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang di

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN JAUHNYA TENDANGAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN PS ROMBERZ BANTUL USIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENLITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

III. METODE PENELITIAN

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

Kata kunci: Kebugaran Jasmani, Tinggi Badan, Keterampilan Dasar Bolabasket.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Menurut Arikunto Suharsimi (2010:203) metode penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket,

BAB III METODE PENELITIAN. lebih (independent) berdasarkan indikator-indikator dari variable yang diteliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

Oleh: Afid Arifianto

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang tungkai (X 1 ), kekuatan otot perut (X 2 ) dan kekuatan otot tungkai (X 3 ) terhadap hasil jauhnya tendangan bola (Y). Maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa erat hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Suharsimi Arikunto 2006: 270). Desain penelitian dibuat agar peneliti mampu menjawab pertanyaan penelitian dengan objektif, tepat dan sehemat mungkin. Desain penelitian disusun dan dilaksanakan dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk yang empirik yang kuat dengan masalah penelitian. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut: X 1 r X1 Y X 2 r X2 Y Y X 3 r X3 Y 31

Ketarangan : = Panjang tungkai (variabel bebas 1) = Kekuatan otot perut (variabel bebas 2) = Kekuatan otot tungkai (variabel bebas 3) Y = Hasil jauhnya tendangan bola ( variabel terikat ) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang tungkai, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola. Adapun (X 1 ) panjang tungkai, (X 2 ) kekuatan otot perut dan (X 3 ) kekuatan otot tungkai merupakan variabel bebas, sedangkan jauhnya tendangan (Y) merupakan variabel terikat. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi dan pengukuran terhadap variabel penelitian perlu diberikan definisi operasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118) variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Variabel yang digunakan seperti yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Variabel bebas (X) adalah panjang tungkain(x 1 ), kekuatan otot perut (X 2 ) dan kekuatan otot tungkai (X 3 ) b. Variabel terikat (Y) adalah jauhnya tendangan bola. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 32

1. Panjang Tungkai Panjang tungkai adalah besarnya ukuran dari panjang tungkai yang di ukur dari gabungan tungkai atas, tungkai bawah dan kaki yang diukur mulai dari atas kaki sampai trochanter mayor (kira-kira pada bagian tulang yang terlebar di sebelah luar paha dan bila paha di ayun trochanter mayor dapat diraba bagian atas dari tulang paha yang bergerak. Hasil pengukuran dinyatakan dengan satuan ukur centimeter (cm) 2. Kekuatan Otot Perut Kekuatan otot perut adalah kemampuan otot untuk dapat menahan dan memindahkan beban dalam aktivitas olahraga. Dalam penelitian ini, pengukuran otot perut diukur dengan melakukan sit up selama 60 detik. Siswa melakukan dua kali tes sit up, dan hasil yang diambil yaitu jumlah terbanyak dari dua kali percobaan sit up. 3. Kekuatan Otot Tungkai Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tekanan beban dalam melakukan gerakan ekstensio pada tungkai bagian atas atau articulatio genu yang digerakkan oleh otot quardicep femoris. Untuk mengukur kekuatan otot tungkai menggunakan leg and back dinamometer. Siswa melakukan dua kali tes, dan hasil yang diambil yaitu jumlah terbanyak dari dua kali percobaan. Hasil pengukuran dinyatakan dengan satuan ukur kilogram (Kg). 33

4. Jauhnya Tendangan Jauhnya tendangan adalah kemampuan sesorang dalam menendang bola dengan kuat sehingga menghasilkan tendangan yang sangat jauh. Atau bisa juga diartikan melakukan tendangan bola dari titik tertentu sampai sejauh-jauhnya (tak terhingga). Dalam penelitian ini, posisi bola dalam keadaan diam. Setiap siswa diberi kesempatan dua kali kesempatan menendang bola dan diambil hasil yang paling jauh diukur dengan satuan ukur meter (M). C. Populasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan adalah siswa ekstrakulikuler sepakbola SMK Muhammadiyah Rongkop Gunungkidul tahun 2011 yang berjumlah 26 orang. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 134). Untuk sekedar ancer ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10 15% atau 20 25% atau lebih. Karena jumlah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler hanya 26 siswa, maka peneliti menentukan untuk mengambil semua sebanyak 26 siswa tersebut. 34

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian a. Pengukuran panjang tungkai Cara pangukurannya adalah testi berdiri tegak di atas lantai yang rata kemudian testor meraba bagian tulang yang terlebar di sebelah luar paha dan bila paha di ayunkan trochanter mayor bergerak, testor meletakkan meteran pas pada titik trochanter mayor, lalu tarik meteran sampai bagian kaki yang terbawah. Instruman yang di gunakan untuk mengukur adalah mateline (meteran) yang dihitung dengan satuan cm, (Tim Anatomi FIK, 2004:14). b. Pengukuran kekuatan otot perut Cara pengukurannya yaitu dengan cara testi tidur terlentang di lantai kedua kaki ditekuk dan kedua tangan berada di belakang kepala. Seorang kawan memegangi kedua punggung kaki testi, untuk menahan agar kedua kaki tidak terangkat. Maka testi berusaha bangun untuk mencium kedua lutut yang ditekuk tanpa dibantu oleh anggota badan (tangan). Setelah testi mampu mencium kedua lutut maka testi harus kembali dalam posisi, tidur terlentang. Hitung gerakan kedepan (fleksi) saja dimana pemain mencium kedua lutut, kemudian hasil dicatat. Penilaian untuk sit up test adalah apabila pemain dapat mencium lutut, maka gerakan sit-up tersebut adalah benar. Bila testi tidak dapat mencium lutut, maka dianggap gagal. Dihitung, dalam kurun waktu 60 detik. (TKJI, 1999:48) 35

c. Pengukuran kekuatan otot tungkai Instrumen yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot tungkai adalah leg and back dynamometer dengan satuannya kg. Pelaksanaan tes untuk mengambil data kekuatan otot tungkai adalah orang coba berdiri dengan kedua kaki sejajar di atas leg and back dynamometer. Kedua lutut membengkok dengan sudut akan didapatkan tarikan maksimal bila kedua kaki orang coba hampir-hampir lurus pada akhir dari tarikan. Sebelum orang coba diberi instruksi untuk menarik, testor harus yakin bahwa tangan dan punggung lurus dan kepala tegak, dada tegap. Bila rantai tarlalu panjang dapat dipendekkan dengan cara dililitkan. Tes dilakukan dua kali kesempatan dan diambil data yang ter baik, (Tim Anatomi FIK, 2004: 12). d. Tes tendangan jauh Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur jauhnya tendangan adalah tes kick for distance test. Pelaksanaan tes tendangan jauh adalah ambil start lari dan tendanglah bola dengan kaki yang terkuat sejauh kamu dapat menendang ditrek lapangan yang bertanda. Tes ini dilakukan dua kali kesempatan kemudian di ambil data yang terjauh. Alat yang digunakan untuk mengukur adalah meteran. (Harold Marion Barrow. 1983: 281). 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik tes dan pengukuran. Dalam penelitian ini tes dan 36

pengukuran dilakukan dalam empat tahap pengukuran, meliputi; pengukuran panjang tungkai, kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai dan yang terakhir pengukuran jauhnya tendangan. Tes dan pengukuran ini dilakukan pada tanggal 07 januari 2012. Sebelum tes dan pengukuran dilakukan, siswa diumpulkan untuk diberi penjelasan dan pengertian tentang maksud dan tujuan dari tes yang akan dilaksanakan. Namun sebelum penjelasan, siswa dibariskan menjadi empat bershaf dan dipimpin berdoa. Setelah semua siswa mendapat penjelasan dan telah dirasa cukup, maka pengambilan data segera dilakukan. Pengambilan data pertama yaitu menghitung ataupun mengukur panjang tungkai siswa. pengukuran ini dilakukan satu persatu urut sesuai absen ekstrakulikuler siswa. Tes atau pengambilan data yang kedua yaitu mengukur kekuatan otot perut siswa dengan cara sit up selama 60 detik. Dalam melakukan sit up ini, dilakukan secara berkelompok. Kelompok pertama sebanyak lima siswa melakukan sit up dan lima siswa yang lain memegangi kaki testi. Setelah semua siswa melakukan tes pengukuran perut, dilanjutkan pengukuran kekuatan otot tungkai. Pengukuran dilaksanakan oleh masing masing siswa berururtan satu persatu. Begitupun dalam pengukuran jauhnya tendangan, dilakukan satu persatu dan berurutan. Kemudian hasil dari tes dan pengukuran dicatat sebagai data. Adapun petunjuk pelaksanaan pengambilan data terdapat pada lampiran. 37

E. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik menggunakan analisis regresi ganda dengan uji F. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji persyaratan, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Adapun uji persyaratan analisis dan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat Sebelum analisis data dilakukan uji prasyarat untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis memenuhi syarat atau tidak guna menentukan langkah selanjutnya. Dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah datanya berdistribusi normal atau tidak dan uji linear yang bertujuan apakah datanya linear atau tidak. Adapun uji normalitas dan linearitas sebagai berikut: a. Menguji Normalitas Menguji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi datanya menyimpang dari distribusi normal atau tidak. Penyimpangan yang terjadi akan menyebabkan penelitian tidak dapat dipertanggungjawabkan yaitu salah. Menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus chi-kuadrat yaitu: Keteranagan: = chi- kuadrat Fo = frekuensi yang diobservasi Fh = frekuensi yang diharapkan 38

Kriteria pengujian normalitas adalah jika nilai chi-kuadrat atau hasil perhitungan lebih kecil dari nilai chi-kuadrat atau pada tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajad kebebasan (dk) sebesar jumlah kelas dikurangi satu (db =dk-1) maka data data penelitian dikatakan normal. b. Menguji Linearitas Uji linearitas untuk mengetahui apakah data penelitian (antara stimulus dengan respon) linier atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji linearitas dengan persamaan rumus statistik yang dijabarkan oleh Sutrisno Hadi (2004:13) sebagai berikut: Freg = Rkreg Rkreg Keterangan: Freg : nilai garis regresi Rkreg : rerata kuadrat garis regresi Rkreg : rerata kuadrat garis residu Hubungan ini dinyatakan linier jika F- beda dari Reg-2 (kuadratik) dan Reg-2 (linier) jika lebih kecil dari nilai F tabel. Selain itu juga dinyatakan pada F beda Reg-2 dengan Reg-1. P nya berarti >0,05 berarti hubungan linier. 2. Menguji Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan, maka akan dilakukan pengujian hipotesis. Menguji hipotesis bertujuan untuk mengetahui antara variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ) 39

dengan variabel terikat (Y) baik secara sendiri-sendiri maupun bersamasama. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda dan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: r Keterangan: r N : koefisiensi korelasi : jumlah testi : jumlah skor testi : jumlah skor kuadrat : jumlah skor testi : jumlah skor kuadrat Kemudian dilakukan dengan menguji keberartian regresi terhadap hipotesis (sudjana, 2004: 380) dengan rumus: t = Keterangan: t r n : keberartian korelasi : koefisien korelasi : jumlah testi Selanjutnya menguji hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda (Sutrisno Hadi, 2004: 28) dengan rumus: Ry (1, 2, 3) = Keterangan: Ry (1, 2, 3) a1 a2 a3 : koefisiensi korelasi antara Y dengan X1, X2, dan X3 : koefisien predikator X1 : koefisien predikator X2 : koefisien predikator X3 : jumlah produk antara X1 dan Y : jumlah produk antara X2 dan Y : jumlah produk antara X3 dan Y : jumlah kuadrat kriterium Y 40

Untuk mengetahui harga R itu signifikan atau tidak, maka dilakukan dengan pengujian dengan analisis garis regrei (Sutrisno Hadi, 2004: 23). Adapun rumusnya yaitu: Freg = Keterangan: Freg N M : harga F garis regresi : cacah kasus : cacah stimulus : koefisien korelasi antara stimulus dengan respon Harga F tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan derajad kebebasan N-M-1 pada taraf signifikan 5%. Apabila harga F terhitung lebih kecil dari harga F tabel maka koefisiensi korelasinya tidak menunjukan adanya hubungan variabel terikat dengan masing-masing variabel bebasnya. Setelah hubungan antara variabel terikat dan variabel bebasnya diketahui kemudian dicari besarnya sumbangan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2004: 36-39): 41

Sumbangan Relatif (SR): SR1= SR2= SR3= Sumbangan Efektif (SE): 1. Prekdiktor X1 SE1 = SR1 x 2. Prediktor X2 SE2 =SR2 x 3. Prediktor X3 SE3 = SR3 x 42