BAB III METODOLOGI PENLITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENLITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENLITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah Lampung, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. 2. Waktu Penelitian Pengalokasian waktu secara tepat merupakan langkah awal dalam penelitian agar berjalan secara teratur. Dalam penelitian ini, rancangan pengalokasian waktu direncanakan dalam waktu selama tujuh bulan. Adapun langkah-langkah perincian alokasi waktu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Rancangan Pengalokasian Waktu Penelitian No Jadwal Kegiatan Persiapan Proposal Penelitian a. Pengajuan Judul b. Penyusunan Proposal c. Seminar Proposal Tesis d. Revisi dan Penyusunan Instrumen Pelaksanaan Penelitian a. Pengumpulan Data b. Pelaksanaan Tes c. Analisis Data Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tahun 2015 Bulan Ke * * * * * * * * * * * 47

2 48 B. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan analisis korelasional yang mengacu pendapat S. Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2009: 105) menjelaskan bahwa, tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antarvariabel, (2 ) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antarvariabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan). 1. Populasi Penelitian C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015: 17). Mengacu serta berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet/lifter yang berlatih di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah Lampung yang berjumlah 38 lifter. 2. Sampel Penelitian Sampel yang diajukan adalah sebagaian dari jumlah lifter yang berlatih di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah Lampung dengan kriteria lifter yang berlatih pada cabang angkat besi, dan sudah mengikuti kejuaraan tingkat Nasional. Dari kriteria tersebut, peneliti menetapkan jumlah sampel yang digunakan adalah 20 lifter angkat besi sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

3 49 D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas (independent), dan 1 variabel terikat (dependent), dengan rancangan sebagai berikut: 1. Variabel Bebas : -. Kondisi Fisik (X1) -. Motivasi Berprestasi (X2) -. Kecemasan (X3) 2. Variabel Terikat : -. Prestasi Olahraga Angkat Besi (Y) 1. Kondisi Fisik E. Definisi Oprasional Variabel Kondisi fisik dalam penelitian ini adalah satu kesatuan unsur yang sangat penting dari komponen-komponen gerak fisik yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Untuk tes pengukuran kondisi fisik lifter angkat besi, maka diperlukan tes pengukuran kondisi fisik dengan melibatkan komponen-komponen yang dominan pada cabang olahraga angkat besi. Adapun komponen kondisi fisik yang diajukan untuk dilakukan tes pengukuran dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Tes Daya tahan Karakteristik pada olahraga angkat besi adalah mengangkat beban berat dengan gerakan yang cepat dan maksimal (eksplosif). Oleh karena itu, untuk pengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas lengan, tes dilakukan dengan menggunakan skala interval dalam satuan hasil jumlah melakukan pull up test.

4 50 b. Tes Kekuatan Kekuatan adalah suatu kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kontraksi atau tegangan dalam menerima beban saat beraktivitas. Untuk pengukuran kekuatan pada cabang olahraga angkat besi dan angkat berat, tes dilakukan dengan melibatkan bagian-bagian tubuh yang dominan terhadap karakteristik cabang olahraga angkat besi. Adapun pelaksanaan tes kekuatan, meliputi: (1) test kekuatan genggaman tangan menggunakan hand grip dynamometer dalam satuan kilogram, (2) tes kekuatan tarikan dan dorongan menggunakan pull and push dynamometer dalam satuan kilogram, (3 ) test kekuatan otot punggung menggunakan back dynamometer dalam satuan kilogram, (4) test kekuatan otot tungkai menggunakan leg dynamometer dalam satuan kilogram. c. Tes Power Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Untuk pelaksanaan tes pengukuran power, test dilakukan dengan menggunakan Medicine Ball Put yang bertujuan untuk mengetahui power otot pada bagian lengan, tes dengan menggunakan skala interval dalam bentuk satuan meter. d. Tes Fleksibilitas Fleksibilitas dalam penelitian ini adalah sebagai kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi yang ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot tendo dan ligament. kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak persendiannya, baik dalam bentuk statis yang ditentukan oleh keluasan persendian, maupun dalam bentuk dinamis yang

5 51 ditentukan oleh kemampuan bergerak dengan kecepatan tinggi. Untuk pelaksanaan tes pengukuran fleksibilitas pada lifter angkat besi, test dilakukan dengan menggunakan Sit and Reach test dalam satuan centimeter (cm), yang diadaptasi dari Brian Mac Sport Coach. 2. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah sebagai suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas tertentu dengan sebaik-baiknya atau lebih biasa dilakukan, sehingga tercapainya tujuan motivasi berprestasi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya yang dianggap perlu. Untuk pelaksanaan tes motivasi berprestasi, tes dilakukan dengan menggunakan instrumen skala motivasi yang kemudian disusun berdasarkan indikator-indikator yang mendasari kebutuhan motivasi berprestasi seorang atlet (lifter), diantaranya: (1) Kebutuhan akan prestasi (Need For Achievment) (2) Kebutuhan akan afiliasi (Need For Affiliation) (3) Kebutuhan akan kekuasaan (Need For Power) Dari tiga konsep kebutuhan di atas selanjutnya dikembangkan menjadi 25 butir angket pernyataan dalam bentuk skala interval dengan satuan jumlah skor total. 3. Kecemasan (Anxiety) Kecemasan dalam penelitian ini adalah sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, tidak enak, khawatir, cemas, dan gelisah, yang direpresentasikan dengan suatu rasa gugup, takut akan suatu kegagalan, dan tegang yang dialami secara subjektif karena dipicu oleh pengalaman kegagalan pada perlombaan

6 52 terdahulu atau pengalaman yang baru didapatkan. Untuk pelaksanaan tes kecemasan, tes dilakukan dengan menggunakan instrumen skala kecemasan yang kemudian disusun berdasarkan indikator-indikator gejala-gejala kecemasan yang dialami atlet seperti rasa gugup saat menghadapai pertandingan, takut akan gagal, dan ketegangan. Selanjutnya penyusunan skala kecemasan dikembangkan menjadi 25 butir angket pernyatan dalam bentuk skala interval dengan satuan skor jumlah. 4. Prestasi Olahraga Angkat Besi Prestasi olahraga angkat besi adalah hasil yang diperoleh dan diinterpretasikan pada suatu angkatan. Dalam olahraga angakat besi terdapat dua jenis angkatan, yaitu: snatch, dan clend and jerk. Untuk tes pengukuran prestasi olahraga angkat besi pelaksanaan tes dilakukan dengan cara mengukur total jumlah tiga kali angkatan maksimal, serta angkatan yang dilakukan dicatat dalam satuan kilogram (kg), dan menggunakan skala rasio. F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik dan instrumen pengumpulan data yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi atau prapenelitian, menyusun angket pernyataan, dan selanjutnya melakukan tes pengukuran terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun kisi-kisi instrumen yang dipergunakan dalam penelitian sebagi berikut: 1. Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kondisi Fisik a. Tes Daya Tahan Otot Lengan (Pull Up Test) (1) Tujuan

7 53 Untuk mengukur daya tahan otot lengan dan bahu dalam gerakan menarik tubuh ke atas (2) Perlengkapan Palang tunggal Petugas (1 pemandu tes, 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Testi mengambil posisi menggantung, tangan menggenggam palang menghadap kedepan. Tarik tubuh ke atas sampai dagu melewati palang, turun kembali hingga posisi lengan lurus. Testi melakukan gerakan berulang-ulang sebanyak mungkin. Ketika melakukan gerakan naik dan turun lutut tidak boleh ditekuk, menendang atau melakukan gerakan lain. Penilaian dihitung dengan jumlah yang dapat dilakukan dengan benar tanpa diselingi istirahat. b. Tes Kekuatan Genggaman Tangan (Hand Grip Dynamometer Test) (1) Tujuan Untuk mengukur kekuatan genggaman tangan (otot jari-jari tangan) (2) Perlengkapan Hand Grip Dynamometer Petugas (1 pemandu tes, 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Petugas mengatur (setting) alat dynamometer disesuaikan dengan ukuran dan jangkauan telapak tangan testi. Petugas memastikan bahwa jarum petunjuk angka berada pada angka 0. Testi berdiri rilex, dengan posisi lengan menggantung bebas tidak menyentuh bagian tubuh lain, dan tangan testi harus dalam keadaan kering. Testi meremas dengan sekuat mungkin dan ditahan antara 2-3 detik Pengulangan dilakukan setiap tangan dan istirahat 30 detik diantara setiap pengulangan.

8 54 Penilaian atau skor yang diperoleh ditunjukan oleh jarum skala dalam satuan kilogram (kg) Nilai diperoleh testi adalah kekuatan terbesar diantara dua kali pengulangan yang dilakukan pada setiap tangan. c. Test Kekuatan Tarikan Lengan (Pull Dynamometer Test) (1) Tujuan Untuk mengetahui kekuatan tarikan otot lengan (2) Perlengkapan Pull Dynamometer Petugas (1 pemandu, 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Testi bediri tegak dan memegang alat pull and push dynamometer dengan posisi kedua lengan ditekuk sejajar dengan bahu didepan dada, dan skala dynamometer menghadap keluar Petugas memastikan jarum skala dynamometer berada pada angka 0. Pada test pull, testi melakukan gerakan menarik dengan kedua tangan sekuat-kuatnya ke arah berlawanan dengan posisi tubuh tetap tegak dan alat dynamometer tidak boleh menyentuh dada. Penilaian tes dilakukan dua kali, diambil hasil terbaiknya Hasil skor yang diperoleh ditunjukan oleh jarum skala dynamometer dalam satuan kilogram (kg). d. Test Kekuatan Dorongan Lengan (Push Dynamometer Test) (3) Tujuan Untuk mengetahui kekuatan dorongan otot lengan (4) Perlengkapan Push Dynamometer Petugas (1 pemandu, 1 pencatat skor) (4) Pelaksanaan dan Penilaian Testi bediri tegak dan memegang alat pull and push dynamometer dengan posisi kedua lengan ditekuk sejajar dengan bahu didepan dada, dan skala dynamometer menghadap keluar

9 55 Petugas memastikan jarum skala dynamometer berada pada angka 0. Pada gerakan push, testi melakukan gerakan mendorong dengan kedua tangan sekuat-kuatnya ke arah berlawanan dengan posisi tubuh tetap tegak dan alat dynamometer tidak boleh menyentuh dada Penilaian tes dilakukan dua kali, diambil hasil terbaiknya Hasil skor yang diperoleh ditunjukan oleh jarum skala dynamometer dalam satuan kilogram (kg). e. Test Kekuatan Otot Punggung (Back Dynamometer Test) (1) Tujuan Untuk mengukur kekuatan otot punggung (2) Perlengkapan Back Dynamometer Petugas (1 pemandu, 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Testi berdiri di atas alat dynamometer dengan kedua kaki dirapatkan. Badan dibungkukkan kedepan dengan posisi kedua tangan memegang stang handel dynamometer. Pada memulai tes, testi melakukan gerakan menarik badannya dengan menggunakan kemampuan yang dihasilkan pada otot punggung. Tes dilakukan dalam tiga kali pengulangan dan dicatat jumlah berat yang terbanyak dari tiga angkatan yang dilakukan. Skor yang diperoleh adalah dari angka yang tertera pada alat back dynamometer yang menyatakan perhitungan besarnya kontraksi dari otot punggung dalam satuan kilogram (kg). f. Tes Kekuatan Otot Tungkai (Leg Dynamometer Test) (1) Tujuan Untuk mengukur kekuatan otot tungkai (2) Perlengkapan Leg Dynamometer Petugas (1 pemandu tes, 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian

10 56 Testi berdiri berada di atas alat dynamometer, dan menggunakan pengikat pinggang (jika tidak ada pengikat pinggang, dapat menggunakan tangan sebagai media pegangan stang handel dynamometer). Testi berdiri tegak dengan membengkokkan lutut hingga mencapai 45 derajat. Testi melakukan gerakan sekuatnya meluruskan kedua tungkai hingga pada posisi maksimum. Tes dilakukan dalam tiga kali pengulangan, dengan dicatat jumlah berat yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan. Skor yang diperoleh ditunjukan pada besarnya kekuatan kontraksi pada otot tungkai dalam satuan kilogram (kg). g. Tes Power Lengan (Medicine Ball Put Test) (1) Tujuan Untuk mengukur daya ledak atau power otot lengan (2) Perlengkapan Bola medicine Tali Kursi Petugas (1 Pemandu tes, 1 pemegang tali dibelakang dan 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Testi berada pada posisi duduk dikursi dengan badan tegak, dilanjut dengan memegang bola medicine. Bola dipegang menggunakan kedua tangan dan dalam posisi sejajar menyentuh dada, pastikan tubuh testi tidak bergerak kedepan ketika saat

11 57 melakukan dorongan, oleh karena itu seutas tali dilingkarkan kebadan testi dan tali ditarik ke belakang. Testi melakukan gerakan gerakan mendorong bola ke depan sejauh mungkin Hasil skor yang diperoleh ditunjukan pada jarak tolakan yang terjauh dalam 3 kali pengulangan, dan jarak diukur dalam satuan meter (m). h. Test Fleksibilitas Pinggul (Sit and Reach Test) (1) Tujuan Untuk mengukur fleksibilitas otot sendi pinggul, punggung, dan hamstring (2) Fasilitas dan Alat Lantai padat atau permukaan rata Fleksometer atau mistar/pita ukur Petugas (1 Pemandu tes, 1 pencatat skor) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Testi duduk pada posisi sejajar dengan lantai, dengan posisi kaki dan tungkai lurus kedepan selebar bahu. Diantara kedua ujung kaki terdapat fleksometer atau mistar dengan skala centimeter (cm), dan posisi 0 berada tepat pada ujung tumit. Testi melakukan gerakan secara perlahan dengan membungkukan badan dan posisi lengan lurus kedepan menempel pada fleksometer atau mistar, dan gerak dilakukan sejauh-jauhnya secara perlahan. Hasil skor yang diperoleh ditunjukan pada hasil pencapaian terjauh dalam tiga kali kesempatan pengulangan dalam satuan cm. 2. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Berprestasi a. Tes Motivasi Berprestasi

12 58 Penilaian atau pengukuran motivasi berprestasi dilakukan dengan menggunakan skor angket yang terdiri dari 25 butir pernyataan yang kemudian setiap butirnya memiliki lima kategori jawaban pilihan, diantaranya: (1) Sangat Setuju (SS) diberi bobot skor 5, (2) Setuju (ST) di beri bobot 4, (3) Ragu -ragu (RG) diberi bobot 3, (4) Tidak S etuju (TS) diberi bobo t 2, (5) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1. Adapun keterangan dari kategori jawaban dan kisikisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Kategori Jawaban Angket Motivasi Berprestasi No Kategori Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (ST) Ragu-ragu (RG) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Bobot Skor Positif Negatif Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Test Motivasi Berprestasi No. Indikator Sub Indikator 1 Motivasi Berprestasi Kebutuhan Berprestasi 1. Dorongan akan tanggung jawab 2. Berani mengambil resiko 3. Berprestasi yang lebih tinggi Kebutuan Afiliasi 1. Berinteraksi sosial 2. Kerjasama 3. Pengakuan Kemampuan 4. Sportivitas dalam pekerjaan Kebutuhan Kekuasaan 1. Pekerjaan yang menantang 2. Keamanan dalam bekerja 3. Kebebasan dalam bekerja 4. Kepercayaan lembaga/instansi untuk berkarya 5. Penghargaan sesama rekan kerja Jumlah 25

13 59 b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen yang dilakukan melalui penseleksian butir soal dengan melihat tiap-tiap skor butir pernyataan dan total skor yang kemudian dianalisis dengan analisis statistik. Pada pengujian validitas instrumen, butir pernyataan dinyatakan valid apabila t hitung > dari pada t tabel dengan taraf signifikan α 0,05. Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian validitas instrumen motivasi berprestasi terlampir pada tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Butir Pernyataan R xy T hitung T tabel Kesimpulan 1 0,894 5,657 2,306 valid 2 0,896 5,710 2,306 Valid 3 0,928 7,078 2,306 Valid 4 0,837 4,329 2,306 Valid 5 0,701 2,785 2,306 Valid 6 0,677 2,607 2,306 Valid 7 0,329 0,985 2,306 tdk valid 8 0,646 2,399 2,306 Valid 9 0,737 3,084 2,306 Valid 10 0,657 2,466 2,306 Valid 11 0,662 2,499 2,306 Valid 12 0,653 2,442 2,306 Valid 13 0,300 0,890 2,306 tdk valid 14 0,763 3,345 2,306 Valid 15 0,715 2,899 2,306 Valid 16 0,712 2,868 2,306 Valid 17 0,674 2,587 2,306 Valid 18 0,656 2,461 2,306 Valid 19 0,663 2,509 2,306 Valid 20 0,710 2,857 2,306 Valid 21 0,947 8,335 2,306 Valid 22 0,648 2,410 2,306 Valid 23 0,652 2,434 2,306 Valid 24 0,432 1,356 2,306 tdk valid 25 0,746 3,173 2,306 Valid

14 60 Berdasarkan tabel hasil uji validitas instrumen, didapatkan 22 pernyataan yang dinyatakan valid, dan 3 pernyataan dinyatakan gugur dengan kriteria t hitung < t tabel 2,306 pada taraf signifikan 0,05. Selanjutnya pada pengujian reliabilitas instrumen, angket dinyatakan reliabel jika r hitung > lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 0,05. Adapun hasil pengujian reliabilitas instrumen kecemasan terlampir pada tabel berikut: Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Angket Instrumen R hitung R tabel Kesimpulan Motivasi Berprestasi 0,92 0,63 Reliabel Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen, diperoleh nilai r hitung 0,92 > lebih besar dari r tabel 0,63 pada taraf signifikan 0,05. Artinya bahwa, angket motivasi berprestasi dinyatakan reliabel dan layak untuk dipergunakan sebagai alat ukur tes motivasi berprestasi. 3. Kisi-Kisi Instrumen Kecemasan a. Tes Kecemasan Penilaian atau pengukuran kecemasan dilakukan dengan menggunakan skor angket yang terdiri dari 25 butir pernyataan yang kemudian setiap butirnya memiliki empat jawaban pilihan, diantaranya: (1) Sangat Ser ing Terjadi (SST) diberi bobot 5, (2) Sering Terjadi (ST) diberi bobot 4, (3) Kadang-kadang (KD) diberi bobot 3, (4) Tidak pernah (TP) diberi bobot 2, Sangat Tidak Pernah (STP) diberi bobot 1. Adapun keterangan dari kategori jawaban dan kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut:

15 61 Tabel 3.6 Kategori Jawaban Angket Kecemasan No Kategori Jawaban Sangat Sering Terjadi (SST) Sering Terjadi(ST) Kadang-kadang (KK) Tidak Pernah (TP) Sangat Tidak Pernah (STP) Positif Bobot Skor Negatif Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Test Kecemasan No. Indikator Sub Indikator a. Gugup 1 Kecemasan b. Takut akan gagal c. Tegang Jumlah 25 b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kecemasan Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan melalui penseleksian butir soal dengan melihat tiap-tiap skor butir pernyataan dan total skor yang kemudian dianalisis dengan analisis statistik. Pada pengujian validitas instrumen, butir pernyataan dinyatakan valid apabila t hitung > dari pada t tabel dengan taraf signifikan α 0,05. Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian validitas instrumen terlampir pada tabel berikut:

16 62 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kecemasan Butir Pernyataan R xy T hitung T tabel Kesimpulan 1 0,700 2,778 2,306 Valid 2 0,780 3,527 2,306 Valid 3 0,816 4,002 2,306 Valid 4 0,871 5,021 2,306 Valid 5 0,707 2,830 2,306 Valid 6 0,387 1,187 2,306 tdk valid 7 0,478 1,541 2,306 tdk valid 8 0,64 2,356 2,306 Valid 9 0,683 2,645 2,306 Valid 10 0,739 3,102 2,306 Valid 11 0,802 3,808 2,306 Valid 12 0,857 4,723 2,306 Valid 13 0,151 0,434 2,306 tdk valid 14 0,650 2,421 2,306 Valid 15 0,774 3,463 2,306 Valid 16-0,152-0,435 2,306 tdk valid 17 0,677 2,607 2,306 Valid 18 0,809 3,901 2,306 Valid 19 0,937 7,596 2,306 Valid 20 0,681 2,631 2,306 Valid 21 0,677 2,608 2,306 Valid 22 0,841 4,410 2,306 Valid 23 0,686 2,667 2,306 Valid 24 0,707 2,830 2,306 Valid 25 0,341 1,028 2,306 tdk valid Berdasarkan tabel hasil uji validitas instrumen, didapatkan 20 pernyataan yang dinyatakan valid, dan 5 pernyataan dinyatakan gugur dengan kriteria t hitung < t tabel 2,306 pada taraf signifikan 0,05. Selanjutnya pada pengujian reliabilitas instrumen, angket dinyatakan reliabel jika r hitung > lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 0,05. Adapun hasil pengujian reliabilitas instrumen kecemasan terlampir pada tabel berikut: Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Kecemasan Angket Instrumen R hitung R tabel Kesimpulan Kecemasan 0,96 0,63 Reliabel

17 63 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen, diperoleh nilai r hitung 0,96 > lebih besar dari r tabel 0,63 pada taraf signifikan 0,05. Artinya bahwa, angket kecemasan dinyatakan reliabel dan layak untuk dipergunakan sebagai alat ukur tes kecemasan. 4. Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Olahraga Angkat Besi a. Tes Prestasi Angkat Besi (1) Tujuan Untuk mengukur kemampuan total angkatan maksimal dengan dua jenis angkatan : snatch dan clean and jerk. (2) Perlengkapan Barbel Batang Bar Petugas (1 Pemandu tes, 1 pencatat hasil skor angkatan) (3) Pelaksanaan dan Penilaian Dalam pelaksanaan pengukuran prestasi angkat besi, testi melakukan mengangkat beban dengan dua jenis angkatan, yaitu: snatch dan clean and jerk, hasil yang diperoleh berdasarkan jumlah total angkatan maksimal dari dua jenis angkatan yang dilakukan dalam tiga kali pelaksanaan, serta hasil angkatan tercatat dalam satuan kilogram (kg). G. Teknik Analisis Data Berdasarkan jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah menggunakan teknik analisis korelasi sederhana dan ganda, dan analisis regresi linier sederhana dan ganda. Sebelum dilakukan analisis data untuk menjawab hipotesis penelitian, adapun terlebih dahulu langkah-langkah yang dipergunakan dalam penelitian sebagai berikut:

18 64 1. Mengkonversi Skor Mentah Menjadi Skor Standar Dalam penelitian ini terdapat satu jenis tes yaitu tes kondisi fisik yang perlu dilakukan konversi skor dengan menggunakan Zscore dan Tscore untuk memperoleh nilai standar dari jenis tes tersebut. Adapun langkah-langkah untuk yang dapat dilakukan sebagi berikut: a. Mencari Nilai Zscore Zscore umumnya digunakan untuk mengubah skor-skor mentah yang diperoleh dari berbagai jenis pengukuran yang berbeda-beda.. Adapun langkah yang dipergunakan untuk mencari Zscore sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor variabel X 1 sampai dengan X n ( X 1, X 2, X n ) 2) Mencari skor rata-rata hitung (mean) dari masing -masing varibel dengan rumus Mean X n = ( X n )/N. 3) Mencari standar deviasi (x) X 1, X 2, dan X n. Dengan rumus: X i = X i - MX i 4) Menguadratkan standar deviasi X 1 sampai X n kemudian di jumlahkan sehingga diperoleh X 1, X 2 dan X n 5) Menghitung nilai Zscore sesuai dengan rumus : Z score (x/sdxi) b. Mencari Nilai Tscore Mengubah data dari skor mentah menjadi data skor yang sudah dibakukan dengan menggunakan rumus t score = ( ) Keterangan : X : Skor X yang dicapai

19 65 : Rata - rata X Sd : Standart deviasi 2. Uji Prasyarat Analisis Data Langkah yang dilakukan sebelum mengolah data analisis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat analisis yang dipergunakan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan menggunakan metode uji liliefors (Sudjana, 2005). Semua pengujian dilakukan dengan taraf signifikan α = 0.05%. Adapun langkah-langkah yang dipergunakan dalam uji normalitas sebagai berikut: 1) Pengamatan,,.. dijadikan bilangan baku,,.. dengan menggunakan rumus: = 2) Selanjutnya menghitung proporsi,,.. yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi) maka, =,,. 3) Hitung Selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya. 4) Mengambil harga yang paling besar diantara harga mutlak lainnya, atau harga terbesar dengan sebutan Lo. b. Uji Linieritas Langkah untuk melakukan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis varians yang diadopsi dari Sudjana (2005). Adapun rumus yang dipergunakan dalam analisis varians adalah sebagai berikut:

20 66 = Keterangan: F = Nilai Linieritas S = Standar Deviasi TC = Tuna Cocok e = Kesalahan 3. Pengujian Hipotesis Analisis data pada pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan Y. Adapun langkah-langkah yang dipergunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Analisis Persamaan Regresi Linier (Koefisien Regresi) Langkah untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel X dan Y dipergunakan rumus sebagai berikut: = + Diketahui : = Variabel terikat = variabel penduga bagi intersap = variabel penduga bagi koefisien regresi Untuk mencari a dan b, maka rumus yang dipergunakan sebagai berikut: = = = ( )

21 67 Keterangan: = Rata-rata skor variabel X = Rata-rata variabel Y b. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana Langkah untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y menggunakan korelasi product moment atau. Adapun rumus yang dipergunakan sebagai berikut: = ( ). ( ) ( ) ( ) Keterangan: = nilai koefisien korelasi = jumlah sampel = variabel x = variabel y Setelah melakukan analisis koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan suatu cara untuk mengetahui seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikat. Langkah untuk menghitung koefisien determinasi yaitu dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (r).100%. c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji T) Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung, serta kuat dan lemahnya tingkat keeratan hubungan antara variabel X dan Y, tidak memiliki arti apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang

22 68 sudah diperoleh. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pengujian hipotesis signifikan keberartian koefisien korelasi sebagai berikut: Kriteria Pengujian Hipotesis: = = 0 Artinya: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. = 0 Artinya, Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan Y Untuk menentukan dan menghitung nilai uji statistik yang digunakan, dalam analisis korelasi sederhana yaitu dengan menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut: = 2 1 Kriteria pengujian: ditolak, jika > pada taraf signifikan = 0.05 e. Analisis Koefisien Korelasi Parsial Tujuan dari analisis koefisien korelasi parsial adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X dengan variabel Y, Apabila salah satu variabel X tetap atau konstan. Adapun rumus yang dipergunakan dalam analisis koefisien korelasi parsial adalah sebagai berikut: = ( ). ( ) 1. 1

23 69 f. Analisis Persamaan Regresi Ganda Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat dan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1, X2, X3..Xn terhadap suatu variabel terikat Y. Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut: = Keterangan: Ŷ = Nilai taksiran variabel Y = variabel penduga bagi intersap = variabel penduga bagi koefisien regresi X n = variabel X g. Analisis Koefisien Korelasi Ganda Tujuan analisis koefisien korelasi ganda adalah untuk mengetahui keeratan atau persamaan garis hubungan antara dua variabel x bebas atau lebih dengan variabel y terikat. Adapun langkah-langkah untuk menghitung koefisien korelasi ganda dipergunakan rumus sebagai berikut: = h. Uji Keberartian Analisis Regresi Ganda (Uji F) Hipotesis Statistik = =

24 70 = Kriteria pengujian: Tolak Ho jika nilai F hitung > dari nilai F table pada taraf signifikan 0.05 Untuk mencari nilai F hitung dipergunakan rumus sebagai berikut: = 1 1 Keterangan: R = Koefisien Korelasi Ganda F = Nilai uji F yang akan dibandingkan dengan nilai F table k = Banyaknya variabel bebas n = Ukuran sampel Untuk mencari nilai F table dapat menggunakan daftar distribusi F dengan dk sebagai pembilang adalah (n-k-1) pada taraf signifikan Menghitung Sumbangan atau Kontribusi Tiap Variabel Tujuan menghitung sumbangan atau kontribusi tiap variabel adalah untuk mencari besarnya sumbangan atau kontribusi yang dihasilkan dari tiap-tiap variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung adalah sebagi berikut: a. Sumbangan Relatif 1) % = X 100% 2) % = X 100% 3) % = X 100%

25 71 b. Sumbangan Efektif 1) SE%X 1 = SR%X 1. R 2 2) SE%X 2 = SR%X 2. R 2 3) SE%X 3 = SR%X 3. R 2

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENLITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENLITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan basket milik sekolah dan lapangan basket umum yang berada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot tungkai, power otot lengan, kelentukan dan keseimbangan dengan hasil belajar kayang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Stadion Manahan Solo. Berdasarkan beberapa pertimbangan terkait waktu, tempat, dan biaya maka penelitian ini

Lebih terperinci

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kontribusi kelentukan dengan kemampuan kayang pada siswa kelas VII SMP Al Azhar 3 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Renang Tirtomoyo Jebres Jl. Kol. Sutarto No.142, Jebres, Surakarta, Kolam Renang Tirtomoyo

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metodologi penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode 3 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo yang terletak di jalan Andalas Kota Tengah Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. 38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ` III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan korelasional.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2010:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 17 Februari sampai dengan tanggal 22 Februari 2014. Yang bertempat di lapangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunkan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada tidaknya hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang penulis rencanakan pada penelitian yang akan dilakukan terhadap variabel-variabel yang akan diselidiki,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Suharismi Arikunto (006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Menurut sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian ini dilaksanakan di Kampus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang tungkai (X 1 ), kekuatan otot perut (X 2 ) dan kekuatan otot tungkai (X 3 ) terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu untuk fisik bertempat di Lapangan Pajajaran Bandung dan untuk teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan, 28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel. 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian Suatu penelitian memerlukan prosedur atau tahapan-tahapan yang harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian yang akan dilakukan. Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal,

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal, BAB III METODOLOGI A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini ada suatu treatment (perlakuan) yaitu perlakuan dengan metode dinamis, statis yang diterapkan kepada dua kelompok dalam periode waktu tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Sugiyono (2008:107) Terdapat tiga metode penelitian bila dilihat dari tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu: - SMP Negeri 8 Purwokerto - Kolam Renang Tirta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Penelitian Variabel X 1 Yang menjadi Variabel X 1 dalam penelitian ini yakni kekuatan otot lengan bahu. Dari hasil penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket,

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Arikunto (006:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket, wawancara, pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya mengenai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010:6), Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan 51 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan kemampuan smash

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:60) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di hall beladiri UNY, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat penelitian sekaligus dijadikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Lokasi, Populasi dan Sempel Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian inidilaksanakan mulai tanggal 5 september 12 september 2014, dengan pengambilan tempat di Lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai kontribusi panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil tendangan long pass pada mahasiswa IKOR angkatan 2013 FPOK UPI Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitan. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 27 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang jelas maka dibutuhkan suatu metode penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak diteliti, hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebagai penunjang untuk mempermudah penulis dalam mengambil langkahlangkah dalam penelitian, penulis menggunakan suatu metode. Metode adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada saat setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang digunakan oleh peniliti untuk memperoleh suatu hasil kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan reaksi

III. METODELOGI PENELITIAN. berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan reaksi 34 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah di Lapangan Gasmin yang beralamat di Jln. Kuningan Antapani, Bandung.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (013 : 160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Lebih lanjut dikatakan

Lebih terperinci

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang perhatian orang tua, bimbingan belajar dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara 38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Kabupaten Pati, untuk wilayah dataran rendah berada di Kecamatan Jakenan dan Winong sedangkan untuk wilayah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima, diperlukan suatu pemikiran yang sistematis dan kebenarannya perlu dibuktikan melalui

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes dianggapmampu memberikan gambaran tentang pembuktian hasil penelitian.sugiyono (2010:01)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah diperlukan suatu metode penelitian, Penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Agar suatu penelitian berjalan dengan mudah maka perlu dibuat langkahlangkah dan desain penelitian. Hal ini dilakukan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru

Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru 1. Tes Daya Ledak Otot Lengan Menggunakan Tes Two-Hand Medicine Ball Put a. Tujuan Mengukur daya ledak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PENGUKURAN KOMPONEN BIOMOTORIK MAHASISWA PUTRA SEMESTER V KELAS A FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI TAHUN 2017 I Gusti Putu Ngurah Adi Santika, S.Pd., M.Fis. Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci