ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DENGAN DATA SPT DAN CPT (STUDI KASUS: KAWASAN BENOA, DENPASAR) TUGAS AKHIR Oleh : I Made Wahyu Pramana 1104105005 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
ABSTRAK Likuifaksi merupakan fenomena dimana tanah non-kohesif yang jenuh air kehilangan daya dukungnya akibat gempa bumi. Kondisi tanah tersebut, dapat ditemui pada kawasan Benoa, Denpasar. Oleh karena itu, potensi likuifaksi perlu dilakukan untuk menjadi pertimbangan untuk proses kontruksi yang akan dibangun pada kawasan tersebut. Metode yang digunakan untuk analisis potensi likuifaksi adalah metode yang dikembangkan oleh I.M Idriss dan Boulanger (2008) dengan menggunakan data SPT dan CPT. Data data SPT dan CPT dianalisis untuk mendapatkan nilai CRR (Cyclic Resistance Ratio) atau ketahanan tanah terhadap likuifaksi. Nilai CRR akan dibandingkan dengan CSR (Cyclic Stress Ratio) atau tegangan geser tanah yang diakibatkan oleh gempa bumi yang akan menghasilkan nilai FS (Factor Safety) tanah terhadap likuifaksi. Hasil dari analisis likuifaksi, baik menggunakan data SPT maupun CPT diharapkan menghasilkan hasil yang relatif serupa. Hasil dari analisis potensi likuifaksi adalah berupa statigrafi lapisan tanah yang dapat menunjukan dengan jelas lapisan tanah yang berpotensi mengalami likuifaksi atau tidak. Dari hasil analisa potensi likuifaksi di kawasan Benoa didapatkan FS baik menggunakan data SPT maupun CPT menunjukkan tanah memiliki potensi likuifaksi. Nilai FS menggunakan data SPT menunjukan semua lokasi pengujian berpotensi likuifaksi dengan kedalaman yang bervariasi dengan nilai FS berkisar 0.4 0.8. Nilai FS menggunakan data CPT menunjukan semua lokasi pengujian berpotensi likuifaksi dengan kedalaman 1 sampai dengan 12 meter dengan nilai FS berkisar 0.3 0.7. Kata Kunci :Likuifaksi, CSR (Cyclic Stress Ratio), CRR(Cyclic Resistance Ratio), FS (Factor of Safety) ii
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Analisis Potensi Likuifaksi dengan data SPT dan CPT (Studi Kasus : Kawasan Benoa, Denpasar) ini hingga selesai Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis telah melibatkan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak I Nyoman Aribudiman, ST., MT. selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Ir. Tjok Gde Suwarsa Putra, MT selaku dosen pembimbing 2, dosen dan pegawai di lingkungan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, orangtua, keluarga, dan teman teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini. Badung, Juni 2015 Penulis iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv vi vi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 2 1.4 Manfaat Penelitian 2 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Tanah 3 2.2 Tegangan Dalam Tanah 6 2.2.1 Tegangan Efektif 6 2.2.2 Tegangan Horisontal 7 2.3 Kuat Geser Tanah 8 2.4 Likuifaksi 9 2.4.1 Definisi Likuifaksi 9 2.4.2 Faktor faktor yang Mempengaruhi Likuifaksi 10 2.5 Gempa Bumi 12 2.5.1 Teori Lempeng Tektonik 12 2.5.2 Sumber Gempa 13 2.5.3 Besaran Kekuatan Gempa 14 2.6 Tes CPT (Cone Penetrometer Test) 15 2.7 Tes SPT (Standard Penetration Test) 16 2.8 Metode Untuk Mengevaluasi Potensi Likuifaksi 17 2.8.1 Metode Evaluasi CSR 18 2.8.2 Metode Evaluasi CRR 19 2.8.2.1 Metode Evaluasi CRR Berdasarkan Data SPT 19 2.8.2.2 Metode Evaluasi CRR Berdasarkan Data CPT 22 2.8.3 Faktor Koreksi Untuk Nilai CRR 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum 27 3.2 Pengumpulan Data 29 3.2.1 Data Gempa 29 3.2.2 Data SPT 29 3.2.3 Data CPT 31 3.3 Analisis Likuifaksi 32 3.3.1 Nilai CSR 33 iv
3.3.2 Nilai CRR 33 3.3.2.1 Nilai CRR dari Data SPT 33 3.3.2.2 Nilai CRR dari Data CPT 37 3.4 Analisis Output 41 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemeriksaan Jenis Tanah 42 4.1.1 Letak Geologis 42 4.1.2 Pemeriksaan Sifat dan Jenis Tanah 43 4.2 Menghitung Besar Gempa Rencana 44 4.3 Perhitungan Nilai CSR 45 4.4 Perhitungan Nilai CRR dan FS 46 4.4.1 Perhitungan Nilai CRR dan FS dengan data SPT 46 4.4.2 Perhitungan Nilai CRR dan FS dengan data CPT 55 4.5 Perbandingan Pengolahan Data dengan Data SPT dan CPT 67 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 72 5.2 Saran 73 DAFTAR PUSTAKA 74 LAMPIRAN 75 v
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Batasan batasan Ukuran Golongan Tanah 4 Tabel 2.2 Nilai Koreksi untuk Nilai N SPT 22 Tabel 3.1 Data SPT pada Pelabuhan Benoa 31 Tabel 3.2 Data CPT (sondir) pada Pelabuhan Benoa 32 Tabel 3.3 Nilai Koreksi untuk Nilai N SPT 35 Tabel 4.1 Data Jenis Tanah pada Lokasi I BH-1 43 Tabel 4.2 Data Jenis Tanah pada Lokasi I BH-2 43 Tabel 4.3 Data Jenis Tanah pada Lokasi II BH-1 44 Tabel 4.4 Perhitungan Nilai CSR pada Lokasi I BH-1 45 Tabel 4.5 Perhitungan Nilai CSR pada Lokasi II BH-1 46 Tabel 4.6 Perhitungan Nilai CRR dan FS pada Lokasi I BH-1 48 Tabel 4.7 Perhitungan Nilai CRR dan FS pada Lokasi I BH-2 49 Tabel 4.8 Perhitungan Nilai CRR dan FS pada Lokasi II BH-1 50 Tabel 4.9 Perhitungan Nilai CRR dan FS pada Lokasi I S-1 56 Tabel 4.10 Perhitungan Nilai CRR dan FS pada Lokasi I S-2 59 Tabel 4.11 Perhitungan Nilai CRR dan FS pada Lokasi II S-1 61 vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kriteria Keruntuhan Mohr Coloumb 9 Gambar 2.2 Kurva Hubungan CRR dengan nilai SPT dengan M=7.5 20 Gambar 2.3 Grafik Klasifikasi Tanah Berdasarkan qc dan fr 23 Gambar 2.4 Magnitude Scaling Factor yang dikembangkan beberapa peneliti 26 Gambar 2.5 Korelasi nilai Kσ dengan tegangan vertikal efektif 27 Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 29 Gambar 3.2 Grafik Data CPT pada Pelabuhan Benoa 33 Gambar 3.3 Diagram Alir Metode Analisis CRR metode SPT 37 Gambar 3.4 Grafik Klasifikasi Tanah Berdasarkan qc dan fr 39 Gambar 3.5 Diagram Alir Metode Analisis CRR metode CPT 41 Gambar 4.1 Peak Ground Acceleration untuk wilayah Indonesia 45 Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara CSR, CRR, FS dengan Kedalaman Lokasi I BH-1 51 Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara CSR, CRR, FS dengan Kedalaman Lokasi I BH- 2 52 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara CSR, CRR, FS dengan Kedalaman Lokasi II BH-1 53 Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara CSR, CRR, FS dengan Kedalaman Lokasi I S-1 63 Gambar 4.6 Grafik Hubungan Antara CSR, CRR, FS dengan Kedalaman Lokasi I S-2 64 Gambar 4.7 Grafik Hubungan Antara CSR, CRR, FS dengan Kedalaman Lokasi II S-1 65 Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Nilai FS SPT 01 dengan CPT 01 Lokasi I 68 Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Nilai FS SPT 02 dengan CPT 02 Lokasi I 69 Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Nilai FS SPT 01 dengan CPT 01 Lokasi II 70 vii