PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Oktober 2013.

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

UJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB IV PROSEDUR KERJA

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN. 1. Analisis Mutu Minyak Sawit Kasar. 2. Pengukuran Densitas Minyak Sawit Kasar

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok

PROSES PEMBUATAN SABUN CAIR DARI CAMPURAN MINYAK GORENG BEKAS DAN MINYAK KELAPA

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Minyak dan Lemak 1.1 TUJUAN PERCOBAAN. Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari suatu minyak / lemak

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

UJI KUALITAS MINYAK ZAITUN (OLEUM OLIVARUM) MERK X DAN Y BERDASARKAN BILANGAN ASAM YANG BEREDAR DI KECAMATAN KASIHAN, BANTUL, DIY

JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

Bab III Metode Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

PEMBUATAN BIODIESEL. Disusun oleh : Dhoni Fadliansyah Wahyu Tanggal : 27 Oktober 2010

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Materi

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS ABSTRACT

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB I PENDAHULUAN. fase lemak (O Brien, 2009). Banyak minyak nabati yang telah dimodifikasi untuk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS MUTU MINYAK GORENG

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK BASA

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Transkripsi:

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS Nur Istiqomah, Sutaryono, Farida Rahmawati INTISARI Berdasarkan kebiasaan masyarakat dalam menyimpan margarin untuk dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu sehingga penelitian tentang pengaruh lama penyimpanan margarin terhadap kadar asam lemak bebas bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar asam lemak bebas pada margarin. Objek penelitian adalah kadar asam lemak bebas dari margarin yang disimpan pada hari ke,, dan. Penelitian ini dilakukan dengan metode titrasi alkalimetri. Pengolahan datanya menggunakan ANOVA satu jalan. Hasil penelitian margarin A hari ke = %, ke =,26%, ke =,33%, margarin B hari ke =,4%, ke = %, ke =,%, margarin C hari ke = %, ke =,8%, ke =,14%, margarin D hari ke = %, ke =,16%, ke =,32%, margarin E hari ke = %, ke = %, ke =,18%. Setelah dianalisis dengan ANOVA satu jalan margarin A dan margarin D dari penyimpanan hari ke, dan memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan kadar asam lemak bebas terbesar pada hari ke untuk semua margarin dan lama penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap kadar asam lemak bebas. Kata kunci : penyimpanan, asam lemak bebas, margarin dan alkalimetri. Nur Istiqomah, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten

32 CERATA Journal Of Pharmacy Science I. PENDAHULUAN Lemak adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter dan benzen. Lemak merupakan kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu komponen dari lemak adalah margarin, margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi water in oil (w/o), yaitu fase air berada dalam fase minyak atau lemak (Ketaren, 28). Margarin mengandung beta karoten, lecithin, antioksidan BHA dan pelbagai vitamin. Lemak hewani yang digunakan biasanya lemak babi, lemak sapi dan oleum oil. Sedangkan minyak nabati yang sering digunakan adalah minyak kelapa, minyak inti sawit, minyak biji kapas, minyak kedelai, minyak wijen, minyak jagung dan minyak gandum (Ketaren, 28). Berdasarkan standar mutu minyak dan lemak telah ditetapkan bahwa kadar asam lemak bebas maksimal,3%. Akibat kelebihan asam lemak bebas yaitu dapat menyebabkan peningkatan berat badan hingga terjadi obesitas (Soegondo, 2). Lama penyimpanan bahan pangan berlemak dan berminyak seperti margarin akan terjadi kerusakan seperti absorpsi bau oleh lemak, pencemaran oleh bau yang berasal dari bahan pembungkus atau pencemaran bau yang berasal dari bahan pangan lain yang disimpan dalam wadah yang sama, kerusakan oleh mikroba umumnya dapat merusak lemak dengan menghasilkan cita rasa tidak enak, disamping menimbulkan perubahan warna yang tidak bagus dan kerusakan lemak akibat oksidasi udara (Ketaren, 28). Berdasarkan kebiasaan masyarakat dalam menyimpan margarin untuk dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh lama penyimpanan margarin terhadap kadar asam lemak bebas. Rumusan Masalah: berapa kadar asam lemak bebas pada margarin yang disimpan pada hari ke, ke dan ke? ; apakah ada pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar asam lemak bebas? Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar asam lemak bebas pada margarine, untuk mengetahui kadar asam lemak bebas pada margarin, untuk mengetahui kadar asam lemak bebas margarin yang disimpan pada waktu tertentu.

CERATA Journal Of Pharmacy Science 33 Manfaat Penelitian: memberikan informasi tambahan mengenai penyimpanan yang baik pada margarin, memberikan informasi pada konsumen mengenai mutu yang baik atau tidak baik dalam mengkonsumsi margarin bagi tubuh atau kesehatan. II. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian : yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Variabel pada penelitian ini lama penyimpanan margarin dan variabel terikat kadar asam lemak bebas pada margarin. Populasi dan Sampel : Populasi penelitian ini yaitu margarin bermerk, terdapat margarin bermerk yang dijual di Swalayan Sami Laris Klaten. Sampel : penimbangan margarin yaitu 4 gram, pengambilan sampelnya di Swalayan Sami Laris Klaten. Alat dan Bahan: neraca analitik, erlenmeyer, buret, gelas ukur, batang pengaduk dan penangas air. Bahan yang digunakan yaitu margarin, alkohol 9% netral, KOH,1N dan indikator fenoftalein. Jalannya penelitian : 1. Pembuatan Larutan KOH,1 N Timbang,68 g KOH Dilarutkan dengan 1 liter aquades sampai garis tanda dan kocok sampai homogen 2. Pembuatan Alkohol Netral Masukkan 2 ml alkohol 96% ke dalam erlenmeyer Tambahkan tetes indikator fenoftalein Titrasi dengan KOH,1 N hingga warna merah jambu.

34 CERATA Journal Of Pharmacy Science 3. Pembuatan Indikator Fenoftalein Timbang 1,19 gram fenoftalein 4. Standarisasi KOH,1N kemudian larutkan dalam ml etanol 9%. Timbang,1 gram kristal asam oksalat, masukkan dalam erlenmeyer 2 ml Dilarutkan dengan ml aquades Ditambah 3 tetes indikator fenoftalein 1% Dititrasi dengan larutan KOH sampai terbentuk warna merah rose Hitung normalitas KOH. Prosedur titrasi Minyak atau lemak yang akan diuji ditimbang 1 gram di dalam erlenmeyer 2 ml Ditambahkan ml alkohol netral 9%, kemudian dipanaskan selama menit dalam penangas air sambil di aduk. dititrasi dengan KOH,1N dengan indikator larutan fenoftalein 1%, sampai tepat terlihat warna merah jambu. Replikasi 3x

CERATA Journal Of Pharmacy Science 3 III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium STIKES Muhammadiyah Klaten didapat hasil sebagai berikut : 1. Penetapan Kadar Asam Lemak a. Pembakuan larutan KOH,1 N Pembakuan larutan KOH,1 N dilakukan titrasi sebanyak 3 kali. Volume titran untuk penetapan kadar asam lemak bebas yaitu: Tabel 4.1 Pembakuan Larutan KOH,1 N Titrasi I II III Rata-rata Normalitas Volume asam oksalat (ml) 12, 12,4 12,7 12,36 N Pembakuan larutan KOH,1N menggunakan asam oksalat didapatkan hasil untuk rata-rata titrasi 12,36 ml dan normalitasnya N b. Kadar asam lemak bebas margarin A Tabel 4.2. Kadar Asam Lemak Bebas Pada Margarin A Hari Kadar Asam Lemak Bebas (%) Rata-rata Replikasi I Replikasi II Replikasi III,26,3,27,33,2,31,2,33 Tabel 4.2 rata-rata kadar asam lemak bebas margarin A pada hari ke = %, hari ke =,2%, hari ke =,33%. Dapat diketahui bahwa kenaikan terbesar asam lemak bebas pada margarin A yaitu pada hari ke dengan rata-rata,33%. c. Kadar asam lemak bebas margarin B Tabel 4. 3. Kadar Asam Lemak Bebas Pada Margarin B Hari Kadar Asam Lemak Bebas (%) Rata-rata Replikasi I Replikasi II Replikasi III,,,,11,3,4,

36 CERATA Journal Of Pharmacy Science Tabel 4.3 rata-rata kadar asam lemak bebas margarin B pada hari ke =,4%, hari ke = %, hari ke =,%. Dapat diketahui bahwa kenaikan terbesar asam lemak bebas pada margarin B yaitu pada hari ke dengan rata-rata,%. d. Kadar asam lemak bebas margarin C Tabel 4.4.Kadar Asam Lemak Bebas Pada Margarin C Hari Kadar Asam Lemak Bebas (%) Rata-rata Replikasi I Replikasi II Replikasi III,,14,1,,13,8,14 Tabel 4.4 rata-rata kadar asam lemak bebas margarin C pada hari ke = %, hari ke =,8%, hari ke =,14%. Dapat diketahui bahwa kenaikan terbesar asam lemak bebas pada margarin C yaitu pada hari ke dengan rata-rata,14%. e. Kadar asam lemak bebas margarin D Tabel 4.. Kadar Asam Lemak Bebas Pada Margarin D Hari Kadar Asam Lemak Bebas (%) Rata-rata Replikasi I Replikasi II Replikasi III,13,31,19,33,17,34,16,32 Tabel 4. rata-rata kadar asam lemak bebas margarin D pada hari ke = %, hari ke =,16%, hari ke =,32%. Dapat diketahui bahwa kenaikan terbesar asam lemak bebas pada margarin D yaitu pada hari ke dengan rata-rata,32%. f. Kadar asam lemak bebas margarin E Tabel 4.6. Kadar Asam Lemak Bebas Pada Margarin E Hari Kadar Asam Lemak Bebas (%) Rata-rata Replikasi I Replikasi II Replikasi III,11,21,17,,,18,18 Tabel 4.6 rata-rata kadar asam lemak bebas margarin E pada hari ke = %, hari ke = %, hari ke =,18%. Dapat diketahui bahwa kenaikan terbesar asam lemak bebas pada margarin E yaitu pada hari ke dengan rata-rata,18%.

g. Kadar asam lemak bebas pada hari ke, dan Tabel 4.7. Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sampel Margarin Hari Margarin (%) A B C D E,26,33,4,,8,14,16,32,18 Tabel 4.7 kadar asam lemak bebas pada penyimpanan hari ke, dan diketahui bahwa kenaikan terbesar asam lemak bebas yaitu pada hari ke pada masing-masing margarin. 2. Analisa Statistik a. Uji Normalitas Tabel 4.8. Hasil analisa normalitas Margarin P Keterangan A B C D E,1,97,916,887,87 Normal Normal Normal Normal Normal Sumber : Data primer, 214 Nilai signifikasi pada uji normalitas yaitu p >,, Karena nilai p untuk margarin >, dapat diambil kesimpulan data margarin adalah terdistribusi normal. Selengkapnya dapat dilihat dilampiran 6. b. Uji Homogenitas : hasil analisa homogenitas Margarin P Keterangan A B C D E,639,621,22,344,32 Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Nilai signifikasi pada uji homogenitas yaitu p >,, Karena nilai p untuk margarin >, dapat diambil kesimpulan data margarin adalah terdistribusi homogen, selengkapnya di lampiran 6. c. ANOVA satu jalan Tabel 4.. Hasil Analisa ANOVA satu jalan Margarin N Penyimpanan (%) P A B C D E 3 3 3 3 3 CERATA Journal Of Pharmacy Science 37,4,26,8,16,33,,14,32,18,,4,1,,

38 CERATA Journal Of Pharmacy Science Melalui uji ANOVA diketahui nilai signifikasi pada lama penyimpanan semua margarin p <. yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara lama penyimpanan terhadap kadar asam lemak bebas. Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan yang bermakna maka dilanjut dengan uji Post Hoc LSD. d. Uji Post Hoc LSD Tabel 4.11 Hasil Analisa Post Hoc LSD Margarin vs P vs P vs P A B C D E,,223 7,2 3 >, >, >,,,2,1,,,2,7,3,,1 Melalui uji Post Hoc LSD diketahui nilai signifikasi p. Pada margarin A,dan D penyimpanan hari ke,, memiliki perbedaan yang bermakna. B. Pembahasan Penelitian pengaruh lama penyimpanan margarin terhadap kadar asam lemak bebas bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar asam lemak bebas pada margarin. Margarin diperoleh dari Swalayan di Klaten. Sebelum dilakukan penetapan kadar asam lemak bebas pada margarin dilakukan proses penyimpanan margarin dalam keadaan terbuka, di suhu kamar. Bobot penimbangan sampel 4 gram, lama penyimpanannya selama hari dan dilakukan uji kuantitatif pada hari ke, hari ke dan hari ke. Hasil yang diharapkan adalah ada pengaruh margarin pada hari ke, hari ke dan hari ke. Penelitian ini menggunakan metode penetapan kadar alkalimetri. Titrasi alkalimetri merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Indikator yang digunakan yaitu fenoftalein. Umumnya perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi merah muda. Perubahan warna larutan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan titik akhir titrasi (Rohman dan Gandjar, 28). Pembakuan larutan KOH,1 N dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Tujuan dilakukan pembakuan adalah untuk menyamakan larutan yang digunakan untuk titrasi dengan standar larutan baku. Hasil dari rata-rata titrasi didapat 12,36 ml dan normalitasnya N. Normalitas yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu,1 N. Hal itu disebabkan rata-rata volume titran berlebih yaitu 12,36 ml. Penetapan kadar asam lemak bebas dilakukan sebanyak 3 kali replikasi dengan maksud untuk mengetahui berapa persen kadar asam lemak bebas. Lama penyimpanan umumnya dapat merusak lemak dengan menghasilkan cita rasa tidak enak, disamping menimbulkan perubahan warna yang tidak bagus dan kerusakan lemak akibat oksidasi udara (Ketaren, 28). Hasil penelitian

menunjukkan kenaikan terbesar margarin adalah hari ke, kenaikan asam lemak bebas disebabkan margarin yang disimpan dalam keadaan terbuka, pada suhu kamar, dan penyimpanan sampai hari ke. Kerusakan lemak dalam bahan pangan terjadi selama pengolahan, proses pemanasan maupun penyimpanan. Kerusakan lemak ini menyebabkan bahan pangan berlemak memiliki bau dan rasa yang tidak enak, sehingga menurunkan mutu dan nilai gizinya. Kerusakan lemak dapat disebabkan oleh proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh proses ini dapat terjadi dalam suhu kamar maupun selama pengolahan menggunakan suhu tinggi (Khamidinal dkk, 27). Pada standar mutu minyak dan lemak kadar maksimal asam lemak bebas yaitu,3% (Anonim, 22). Pada hasil penelitian margarin A dan D penyimpanan hari ke memiliki kadar >,3% sehingga margarin A dan D tidak tahan bila disimpan sampai hari ke. Setelah dilakukan uji ANOVA satu jalan terdapat perbedaan bermakna pada penyimpanan margarin hari ke,, dan. Setelah dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD Pada margarin A dan D penyimpanan hari ke,, memiliki perbedaan yang bermakna, sedangkan margarin B, C dan E penyimpanan hari ke dengan tidak berbeda nyata tetapi penyimpanan hari ke dengan, serta hari ke dan memiliki perbedaan yang bermakna. Hal ini karena margarin A dan D kadar asam lemak bebas lebih tinggi dibanding dengan margarin B, C dan E, sehingga waktu simpan lebih pendek. Penyimpanan yang salah dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan pecahnya ikatan trigliserida pada minyak lalu membentuk gliserol dan asam lemak bebas (Sutiah dkk. 28). Karena lama penyimpanan berpengaruh pada asam lemak bebas maka dapat di simpulkan bahwa margarin A dan margarin D dari penyimpanan hari ke, dan memiliki perbedaan yang bermakna. IV. KESIMPULAN DAN SARAN CERATA Journal Of Pharmacy Science 39 A. Kesimpulan 1. Kadar asam lemak bebas pada penyimpanan hari ke,, dan diketahui bahwa kenaikan terbesar pada hari ke pada margarin A,33%, margarin B,%, margarin C,14%, margarin D,32%, margarin E,18%. 2. Lama penyimpanan hari ke, ke dan ke berpengaruh signifikan terhadap kadar asam lemak bebas pada semua margarin p. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut bagaimana penyimpanan margarin dalam frezer karena untuk mengetahui pengaruhnya dengan suhu yang berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan. 2. Perlu dilakukan penelitian penetapan kadar asam lemak bebas dengan pelarut NaOH. 3. Masyarakat dalam memilih margarin sebaiknya dilihat tanggal kadaluarsa dan tidak terbuka bungkusnya.

4 CERATA Journal Of Pharmacy Science DAFTAR PUSTAKA Anonim. 22. Minyak Goreng. Standar Nasional Industri. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta Damanik, Azhari. 28. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Dari Crude Palm Oil (CPO) Pada Tangki Timbun Di PT Sarana Agro Nusantara. Departemen kimia fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam. Universitas Sumatera Utara. Medan. Ketaren, S. 28. Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta Khamidinal, Hadipranoto, N., & Mudasir. 27. Pengaruh Antioksidan Terhadap Kerusakan Asam Lemak Omega-3 Pada Proses Pengolahan Ikan Tongkol. Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga. Rahmi, U. 26. Pengaruh Jenis Asam Dan Ph Pada Pemurnian Residu Gliserol Dari Hasil Samping Produksi Biodesel. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan. Rohman, A., dan Gandjar, I.G. 28. Kimia Farmasi Analisis Cetakan ke-8. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Sutiah, K., firdausi, S., & Budi, W. S. 28. Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan Parameter Viskositas Dan Indeks Bias. Berkala Fisika. Soegondo, S. 2. Perjalanan Obesitas Menuju Diabetes Dan Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran UI.