ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : S U S A N T O NIM. EA1D311005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2014
PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI Oleh : SUSANTO Program Studi Bimbingan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan atas pesan atau informasi yang masuk ke dalam otak manusia melalui pancaindranya. Baik tidaknya persepsi seseorang terhadap suatu hal tergantung pada lengkap tidaknya informasi yang diperoleh tentang sesuatu tersebut. Terkadang sering kita lihat orang salah persepsi karena sedikitnya informasi yang diperoleh. Masalah yang diteliti adalah persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan Informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi yang dibatasi dengan indikator penelitian adalah materi layanan, metoda layanan, waktu dan tempat layanan. Jenis penelitian ini bersifat penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan subjek saat itu, atau menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Jambi yang berjumlah 323 orang yang diambil sebagai sampel sebesar 20%, sehingga jumlah sampel adalah 65 orang peserta didik, sebagai instrument atau alat pengumpul datanya digunakan angket yang terdiri dari 50 item pernyataan penelitian. Dari hasil penelitian dan diolah, secara keseluruhan persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi berada pada kualitas Baik yaitu 63,3%. Dari hasil tersebut berdasarkan indikator penelitian maka dapat disimpulkan, persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi yang berkenaan dengan materi layanan juga dalam kualitas Baik yaitu 61,8%. Persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi yang berkenaan dengan metoda layanan dalam kualitas Sedang yaitu 57,7%. Sedangkan persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi yang berkenaan dengan waktu dan tempat layanan dalam kualitas Baik yaitu 70,9%. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah khususnya guru pembimbing sebagai salah satu data untuk membuat perencanaan layanan informasi kedepannya agar pelaksanaan layanan informasi yang dilakukan di SMP Negeri 4 Kota Jambi sesuai dengan keperlukan, keinginan dan kebutuhan peserta didik dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan dan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh peserta didik. Kata Kunci : DUIT (Do a, Usaha, Iman, Tawakkal) Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 1
I. PENDAHULUAN Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU RI No. 14 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 ayat 1). Sedangkan menurut Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (2014 : 11), guru pembimbing atau konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa. Sedangkan menurut Kumboltz (dalam Mashudi, 2011 : 21), tujuan konseling adalah membantu klien belajar membuat keputusankeputusan. Selain itu, memantu klien memecahkan problem-problemnya. Menurut Wardati dan Jauhar (2011 : 49) : Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah mendidik sekaligus mengajar, yaitu membantu peserta didik untuk mencapai kedewasaan. Dalam proses pembelajaran tugas utama guru selain sebagai pengajar juga sebagai pembimbing. Guru hendaknya memahami semua aspek pribadi peserta didik baik fisik maupun psikis dan mengenal, memahami tingkat perkembangan peserta didiknya yang meliputi kebutuhan, pribadi, kecakapan, kesehatan mentalnya, dan lain sebagainya. Peran dan tanggung jawab guru dan konselor sebagai komponen pendidikan sangat menentukan keberhasilan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keunggulan kompetitif yang akan menjadi genarasi penerus bangsa. Menurut Proses kegiatan pendidikan disekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tidak lepas dari proses belajar. Proses belajar adalah proses untuk meningkatkan kepribadian (personanality) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup (Ahmadi, 2009 : 1). Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling lebih ditujukan kepada individu yang normal tapi bermalasah. Secara lebih spesifik, menurut Marjohan, dkk (2012 : 198), pelayanan konseling tertuju kepada kondisi pribadi yang mandiri, mengendalikan diri, sukses, maju dan berkehidupan efektif dalam kesehariannya. Kondisi-kondisi yang dimaksudkan itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan yang didalamnya terdapat pelayanan konseling. Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak adalah layanan informasi. Dalam menjalani kehidupan dan tugas perkembangan diri individu memerlukan berbagai informasi, baik untuk keperluan kehidupannya sehari-hari sekarang maupun untuk kehidupan masa depan. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, media, dan sarana baik lisan, tulisan maupun dengan menggunakan media teknologi tinggi (high technology) seperti internet. Diperlukan informasi bagi individu semakin penting mengingat kegunaan informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 2
Layanan informasi berusaha memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Dalam layanan ini diberikan berbagai informasi khususnya untuk peserta didik dalam berbagai bidang bimbingan meliputi bidang bimbingan pribadi, belajar, karir/pendidikan lanjutan, sosial, kehidupan keluarga dan kehidupan beragama. Pelaksanaan layanan yang baik hendaknya direncanakan dengan baik pula. Guru pembimbing dalam melaksanakan layanan informasi sebaiknya melakukan himpunan data dan merencanakan layanan dengan sebaik-baiknya baik dari materi layanan, metoda dan media layanan yang digunakan ataupun waktu dan tempat layanan sehingga layanan yang diberikan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik. Demikian juga di SMP Negeri 4 Kota Jambi, berdasarkan pengamatan/observasi dan wawancara pelaksanaan layanan informasi masih belum dilaksanakan dengan optimal, hal tersebut dapat terlihat dengan rendahnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan layanan, selain itu terkadang peserta didik yang mendapat layanan adalah peserta didik yang bermasalah dalam prilaku dan pelanggaran tata tertib dan aturan di sekolah. Selain itu juga masih kurangnya kualitas pemahaman dan persepsi peserta didik terhadap materi, metoda, media, waktu dan tempat layanan informasi. Berdasarkan fenomena yang ada di lapangan tersebut dan dengan anggapan dasar bahwa layanan informasi baik dari meteri layanan, metoda, media, waktu dan tempat telah telah dilaksanakan, penulis merasa tertarik untuk mengadakan kajian dan penelitian yang berjudul Persepsi Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Layanan Informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kualitas persepsi peserta didik terhadap materi layanan informasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Jambi. 2. Bagaimanakah kualitas persepsi peserta didik terhadap metoda layanan informasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Jambi. 3. Bagaimanakah kualitas persepsi peserta didik terhadap waktu dan tempat pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengungkapkan kualitas persepsi peserta didik terhadap materi layanan informasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Jambi 2. Untuk mengungkapkan kualitas persepsi peserta didik terhadap metoda layanan informasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Jambi 3. Untuk mengungkapkan kualitas persepsi peserta didik terhadap waktu dan tempat pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penyelenggaraan pendidikan, khususnya di SMP Negeri 4 Kota Jambi diantaranya : 1. Peserta didik Bagi peserta didik diharapkan melalui penelitian dapat memberikan pemahaman dan persepsi positif mengenai fungsi, tujuan dan manfaat layanan informasi di sekolah sehingga peserta didik dapat memanfaatkan layanan informasi untuk mengatasi masalahnya dan mengembangkan potensi dirinya. Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 3
2. Guru Pembimbing Guru pembimbing dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi terhadap program dan kinerja pelayanan yang diberikan selama ini sekaligus sebagai bahan pertimbangan dapat pembuatan program dan pelaksanaan layanan informasi dimasa mendatang. 3. Wali Kelas Memberikan gambaran program dan pelaksanaan layanan informasi yang sudah dilaksanakan selama ini sehingga dapat membantu, berkoordinasi dan bekerja sama dengan guru pembimbing di masa mendatang dalam meningkatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan cara memberikan informasi tentang peserta didik yang menjadi tanggungjawabnya yang sedang bermasalah. 4. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pemahaman baru bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat ditindaklanjuti dengan fokus permasalahan dan studi kasus yang berbeda. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi yang dimaksud menurut Poerwadarminta (2007 : 880 881) adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. (Thoha : http://adityachandrasetiawan.wordpress.com/2013/05/08/teori-persepsiperception-theory/ : 5 Juli 2014) Berdasarkan kedua pendapat tentang persepsi di atas, dapat penulis simpulkan yang dimaksud dengan persepsi adalah tanggapan atau penerimaan atas pesan atau informasi yang masuk ke dalam otak manusia melalui pancaindranya. Baik tidaknya persepsi seseorang terhadap suatu hal tergantung pada lengkap tidaknya informasi yang diperoleh tentang sesuatu tersebut. Terkadang sering kita lihat orang salah persepsi karena sedikitnya informasi yang diperoleh. B. Peserta Didik Peserta didik adalah sebutan lain dari siswa. Dalam sebuah lembaga pendidikan, peserta didik adalah yang menjadi sasaran atau objek pendidikan. Peserta didik / siswa sebagai individu / pribadi (manusia seutuhnya). Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Bab I pasal 1 ayat 4 dinyatakan : Peserta didik adala anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. C. Layanan Informasi 1. Pengertian Layanan Informasi Layanan informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 4
informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (Mulyadi, 2003 : 30). Secara umum, bersama dengan layanan informasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki (Prayitno dan Amti, 2004 : 259 : 260). 2. Tujuan, Fungsi dan Materi Layanan Informasi Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh jenis layanan informasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan, diantara dua fungsi tersebut, fungsi pemahaman paling dominan dan langsung diemban oleh layanan informasi. Menurut Prayitno (2004 : 6 7), materi layanan informasi materi layanan informasi dapat digolongkan ke dalam : a) Informasi pengembangan diri; b) Informasi hubungan antar-pribadi, sosial, nilai dan moral; c) Informasi pendidikan, kegiatan belajar, dan keilmuan-teknologi; d) Informasi pekerjaan/karir dan ekonomi atau pendidikan lanjutan (SLTA) bagi peserta didik SMP; e) Informasi sosial-budaya, politik dan kewarganegaraan; f) Informasi kehidupan berkeluarga; g) Informasi kehidupan beragama 3. Metoda, Media, Waktu dan Tempat Layanan Informasi a) Metoda Cara penyampaian layanan informasi yang biasa digunakan adalah metoda ceramah yang diikuti dengan tanya jawab dan juga bisa didalami dengan menggunakan cara diskusi. Selain itu bisa juga dilakukan atau dibantu dengan menggunakan media. b) Media Media yang bisa dan biasa digunakan untuk membantu pelaksanaan layanan informasi adalah radio, televisi, rekaman, komputer, OHP/in focus, majalah dinding (mading). Di era teknologi sekarang ini layanan informasi juga bisa digunakan media elektronik seperti HP, media internet seperti email, blog, facebook dan website. c) Waktu dan Tempat Waktu dan tempat pelaksanaan layanan informasi sangat tergantung dengan format dan isi layanan. Format klasikal dan layanan yang terbatas untuk para siswa dapat diselenggarakan di kelas menurut jadwal pembelajaran di sekolah. Layanan informasi yang dengan acara khusus memerlukan waktu dan tempat tersendiri perlu diatur secara khusus, misalnya informasi tentang bahaya rokok dilakukan pada hari tembakau sedunia. Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 5
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, seperti yang dikemukakan oleh Mardalis (2003 : 26) : Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku atau terjadi. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi dan ada. Dengan kata lain penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variablevariabel yang ada. Sedangkan menurut Sutja, dkk (2012 : 78), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan subjek saat itu, atau menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. Sehubungan dengan pendapat di atas, maka suatu kondisi yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah sejauhmana persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling khususnya layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Danim (2000 : 87), populasi adalah universum, dimana universum itu dapat berupa orang, benda, atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti. Untuk itu yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII (delapan) SMP Negeri 4 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 323 peserta didik yang terdiri dari 168 peserta didik laki-laki dan 155 peserta didik perempuan. 2. Sampel Dengan jumlah populasi 323 peserta didik yang bersifat homogen, maka dengan persentase sampel sebesar 15 24,9% dari populasi. Sampel penelitian ini adalah diambil dari populasi sebesar 20% dengan perhitungan 20% x 323 = 64,6 = 65 peserta didik. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data berarti gambaran tentang bentuk data yang akan dihimpun. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil oleh peneliti langsung dari sumbernya atau responden yang dalam hal ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Jambi melalui sebaran angket yang telah disediakan oleh peneliti. Sedangkan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peserta didik pada sekolah tempat dilakukannya penelitian yang telah menjadi sampel dalam penelitian ini. D. Alat Pengumpulan Data Untuk memperoleh data guna mendapatkan informasi dan mencapai tujuan penelitian ini, maka digunakan alat pengumpulan datanya sebuah instrumen yaitu angket yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan data yang akan diperoleh dan diberikan kepada responden yang menjadi sampel. Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 6
E. Tehnik Analisis Data Penelitian ini memerlukan instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan keterangan atau data yang telah diberikan responden atau sampel penelitian, agar tercapai tujuan penelitian yang dikehendaki yaitu menganalisis jawaban responden yang menjawab YA atau TIDAK. Kemudian baru dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagaimana dikemukakan Sutja dkk (2012 : 104) di bawah ini : f Keterangan : P = -------- x 100% P = Persentase yang dihitung f f = Frekuensi yang diperoleh n = Jumlah keseluruhan data / responden IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di SMP Negeri 4 Kota Jambi dengan jumlah sampel atau responden sebanyak 65 orang peserta didik dan telah disebarkan instrument (angket) yang terdiri 50 item pernyataan dengan jawaban Ya dan Tidak telah diperoleh hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya data hasil penelitian sebelum diolah dapat dilihat pada deskripsi data berikut : No No. Jum No. Ya Tidak No Item lah Item Ya Tidak Jum lah 1. 1 51 14 65 26. 26 55 10 65 2. 2 50 15 65 27. 27 59 6 65 3. 3 35 30 65 28. 28 57 8 65 4. 4 58 7 65 29. 29 57 8 65 5. 5 26 39 65 30. 30 50 15 65 6. 6 41 24 65 31. 31 49 16 65 7. 7 60 5 65 32. 32 25 40 65 8. 8 57 8 65 33 33 40 25 65 9. 9 41 24 65 34. 34 39 26 65 10. 10 36 29 65 35. 35 38 27 65 11. 11 22 43 65 36. 36 35 30 65 12. 12 30 35 65 37. 37 31 34 65 13. 13 36 29 65 38. 38 43 22 65 14. 14 45 20 65 39. 39 47 18 65 15. 15 58 7 65 40. 40 41 24 65 16. 16 33 32 65 41. 41 42 23 65 17. 17 54 11 65 42. 42 46 19 65 18. 18 20 45 65 43. 43 37 28 65 19. 19 24 41 65 44. 44 42 23 65 20. 20 24 41 65 45. 45 50 15 65 21. 21 28 37 65 46. 46 56 9 65 22. 22 27 38 65 47. 47 40 25 65 23. 23 18 47 65 48. 48 45 20 65 24. 24 19 46 65 49. 49 56 9 65 25. 25 34 31 65 50. 50 51 14 65 Rata-Rata 41 24 65 ini : Gambaran hasil dari indikator penelitian dapat dilihat pada penjabaran berikut Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 7
1. Materi Layanan Gambaran mengenai persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi mengenai materi layanan dapat dilihat pada tabel berikut : No No. Item Ya Tidak Jumlah F % F % N % 1. 1 51 78,5 14 21,5 65 100 2. 2 50 76,9 15 23,1 65 100 3. 3 35 53,8 30 46,2 65 100 4. 4 58 89,2 7 10,8 65 100 5. 5 26 40,0 39 60,0 65 100 6. 6 41 63,1 24 36,9 65 100 7. 7 60 92,3 5 7,7 65 100 8. 8 57 87,7 8 12,3 65 100 9. 9 41 63,1 24 36,9 65 100 10. 10 36 55,4 29 44,6 65 100 11. 11 22 33,8 43 66,2 65 100 12. 12 30 46,2 35 53,8 65 100 13. 13 36 55,4 29 44,6 65 100 14. 14 45 69,2 20 30,8 65 100 15. 15 58 89,2 7 10,8 65 100 16. 16 33 50,8 32 49,2 65 100 17. 17 54 83,1 11 16,9 65 100 18. 18 20 30,8 45 69,2 65 100 19. 19 24 36,9 41 63,1 65 100 20. 20 24 36,9 41 63,1 65 100 21. 21 28 43,1 37 56,9 65 100 22. 22 27 41,5 38 58,5 65 100 23. 23 18 27,7 47 72,3 65 100 24. 24 19 29,2 46 70,8 65 100 25. 25 34 52,3 31 47,7 65 100 26. 26 55 84,6 10 15,4 65 100 27. 27 59 90,8 6 9,2 65 100 28. 28 57 87,7 8 12,3 65 100 29. 29 57 87,7 8 12,3 65 100 30. 30 50 76,9 15 23,1 65 100 Rata-rata 40 61,8 25 38,2 65 100 Sumber : Hasil Analisis Data, 2014 Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas persepsi peserta didik terhadap materi layanan informasi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 4 Kota Jambi yang terdiri dari 30 item pernyataan secara keseluruhan dalam kualitas Baik (61,8%). 2. Metoda Layanan Untuk mengungkap kualitas persepsi peserta didik terhadap layanan informasi yang berhubungan dengan metoda layanan yang dapat dilihat pada tabel berikut : No No. Item Ya Tidak Jumlah F % F % N % 1. 31 49 75,4 16 24,6 65 100 2. 32 25 38,5 40 61,5 65 100 3. 33 40 61,5 25 38,5 65 100 4. 34 39 60,0 26 40,0 65 100 5. 35 38 58,5 27 41,5 65 100 6. 36 35 53,8 30 46,2 65 100 7. 37 31 47,7 34 52,3 65 100 8. 38 43 66,2 22 33,8 65 100 Rata-rata 38 57,7 28 42,3 65 100 Sumber : Hasil Analisis Data, 2014 Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 8
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa persepsi pesert didik terhadap Metoda Layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi yang terdiri dari 8 item pernyataan secara keseluruhan berada pada kualitas Sedang (57,7%). 3. Waktu dan Tempat Layanan Distribusi data dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 4 Kota Jambi berkenaan dengan persepsi peserta didik terhadap layanan Informasi yang berhubungan dengan waktu dan tempat layanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No No. Item Ya Tidak Jumlah F % F % N % 1. 39 47 72,3 18 27,7 65 100 2. 40 41 63,1 24 36,9 65 100 3. 41 42 64,6 23 35,4 65 100 4. 42 46 70,8 19 29,2 65 100 5. 43 37 56,9 28 43,1 65 100 6. 44 42 64,6 23 35,4 65 100 7. 45 50 76,9 15 23,1 65 100 8. 46 56 86,2 9 13,8 65 100 9. 47 40 61,5 25 38,5 65 100 10. 48 45 69,2 20 30,8 65 100 11. 49 56 86,2 9 13,8 65 100 12. 50 51 78,5 14 21,5 65 100 Rata-rata 46 70,9 19 29,1 65 100 Sumber : Hasil Analisis Data, 2014 Dari tabel di atas terungkap bahwa data yang diperoleh peneliti dari responden (peserta didik) yang berkenaan dengan persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi berhubungan dengan waktu dan tempat layanan yang terdiri dari 12 item pernyataan secara keseluruhan berada pada kualitas Baik (70,9%). V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan proses pengolahan data hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, saran serta implikasi hasil penelitian terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 4 Kota Jambi. 1. Persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi berdasarkan indikator materi layanan berada pada kualitas Baik (61,8%). 2. Persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi berdasarkan indikator metoda layanan berada pada kualitas Sedang (57,7%). 3. Persepsi peserta didik terhadap pelaksanaan layanan informasi di SMP Negeri 4 Kota Jambi berdasarkan indikator waktu dan tempat layanan berada pada kualitas Baik (70,9%) B. Saran Adapun saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 9
1. Agar guru pembimbing di sekolah dapat meningkatkan mutu layanan informasi melalui upaya-upaya pendekatan dan pemahaman terhadap keinginan dan kebutuhan peserta didik akan informasi sehingga dapat membuat perencanaan layanan informasi dengan materi layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta didik. 2. Untuk sampainya layanan informasi kepada peserta didik hendaknya guru pembimbing juga menggunakan berbagai motoda layanan dengan memanfaatkan berbagai alat dan media yang terkini atau yang diminati oleh peserta didik, misalnya media internet. 3. Perlu adanya kebijakan dari kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja layanan bimbingan dan konseling baik itu aturan yang wajib dipatuhi oleh setiap peserta didik atau kebijakan secara umum misalnya memasukkan layanan bimbingan dan konseling menjadi jam wajib di kelas sehingga guru pembimbing dapat memberikan layanan lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. 2009. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta Anonim. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003), Jakarta. Anonim. 2005. Undang-Undang Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005), Jakarta. Danim, S. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta : Bumi Aksara. Mardalis. 2003. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara. Marjohan, dkk. 2012. Biografi Keilmuan Prayitno dalam Ranah Konseling dan Pendidikan. Padang : UNP Press. Mashudi, F. 2012. Psikologi Konseling. Yogyakarta : IRCiSoD. Mulyadi, A. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan. Prayitno. 2004. Seri Layanan Konseling L-2 Layanan Informasi. Padang : FKIP Universitas Negeri Padang. Prayitno dan Amti, E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka. Sutja, A, dkk. 2012. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Bimbingan Konseling. Jambi : FKIP Universitas Jambi. Thoha.http://adityachandrasetiawan.wordpress.com/2013/05/08/teori-persepsi-perception-theory/ Wardati, Jauhar, M. 2011. Implementasi Bimbingan & Konseling di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustakaraya. -------, 2014. Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikdas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Artikel Ilmiah copyright by : Susanto (EA1D311005) Page 10