GAMBARAN KEBERADAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI RUMAH MAKAN PASAR BERSEHATI KOTA MANADO Ifka W. Kobis, Jootje M. L. Umboh, Victor Pijoh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado RINGKASAN Pasar bersehati merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di kota Manado yang memiliki banyak konsumen. Rumah makan merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi. Keadaan higiene makanan dan minuman antara lain dipengaruhi oleh higiene alat makan yang dipergunakan dalam proses penyediaan makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan bakteri patogen seperti Escheichia coli. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan analisis laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keberadaan Escherichia coli pada peralatan makan di rumah makan pasar bersehati kota Manado. Populasi dalam penelitian adalah 52 rumah makan, dan sampel penelitian adalah 10 rumah makan dikompleks pasar Bersehati kota Manado dengan pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium BTKL-PP Kelas I Manado terhadap peralatan makan (piring, sendok, gelas) di 10 rumah makan terdapat 5 rumah makan yang positif E. coli dan 5 rumah makan negaif E. coli. Rumah makan yang mengndung E. coli yaitu rumah makan A, B, C, H, dan J. Sedangkan rumah makan yang tidak mengandung E. coli yaitu rumah makan D, E, F, G dan I. Berdasarkan hasil tersebut disarankan bagi setiap pedagang harus memperhatikan kebersihan alat makan yang disajikan kepada konsumen. Kata kunci : Escherichia coli, peralatan makan ABSTRACT There are some traditional markets in Manado city. One of them that has many consumers is Pasar Bersehati. Restaurant is one of the most visited place in Pasar Bersehati. Because of this, the cleanliness of each restaurant must be maintained in order to avoid health problems. Food and beverage hygiene is influenced by the hygiene of cutery that used in the process of providing food and water contaminated with pathogenic bacteria such as Escherichia coli. This kind of research is a descriptive reaserch with laboratory analysis. This researche aims to reveal the presence of E. coli in the cutlery in the restaurant Pasar Bersehati in Manado city. The population of this research was 52 restaurants in Pasar Bersehati Manado city with 10 terstaurants as the sample by using purposive sampling. Data was collected through direct observation using the obseravation sheet. The result obtained through laboratory test BTKL-PP Class I Manado to tablewere (plates, spoons, cups) in 10 restaurant there are 5 restaurant positive E. coli and 5 restaurant negative E. coli. Restaurant that contain E. coli are restaurants A, B, C, H, dan J while restaurant that do not contain E. coli are restaurant D, E, F, G and I. Based in these result, it is advisable for every trader should pay attention to the hygiene of cutlery that are presented to the cunsemer. Keywords : Escerichia coli, cutlery
I. PENDAHULUAN Negara berkembang diserang oleh beragam jenis penyakit bawaan makanan seperti gastroenteritis. Setiap tahun terdapat sekitar 1500 juta kejadian diare pada balita, dan sebagai akibat lansungnya lebih dari 3 juta anak meninggal. Perlu diperhatikan bahwa peranan air dan makanan dalam penularan penyakit diare tidak dapat diabaikan karena air merupakan unsur yang ada dalam makanan maupun minuman dan juga digunakan untuk mencuci tangan, bahan makanan, serta peralatan untuk memasak atau makan (WHO, 2005). Rumah makan merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat umum. Sanitasi yang tidak memenuhi persyaratan akan menimbulkan masalah kesehatan diantaranya adalah water and foodborne disease dan munculnya vektor penyakit (Mukono, 2004). Rumah makan dan restoran dalam menjalankan usahanya harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Repoblik IndonesiaNomor1098/Menkes/SK/VII/VII/20 03 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran yaitu terdiri dari persyaratan lokasi dan bangunan, persyaratan fasilitas sanitasi seperti air bersih, persyaratan dapur, ruang makan, gudang makanan, persyaratan bahan makanan dan makanan jadi, persyaratan pengolahan makanan, persyaratan tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, persyaratan penyajian makanan, dan persyaratan peralatan yang digunakan. Alat-alat yang digunakan dalam industri pengolahan pangan sering terkontaminasi oleh E. coli yang berasal dari air yang digunakan untuk mencuci. Kontaminasi bakteri ini pada pangan atau alat pengolahan merupakan suatu tanda praktek sanitasi yang kurang baik (Rahayu dkk, 2011). Pasar yang hygiene dan sanitasinya kurang baik akan beresiko untuk kesehatan para konsumen yang ada di pasar tersebut karena pasar juga merupakan tempat terjadinya penularan penyakit secara tidak langsung. Pasar bersehati juga merupakan tempat umum yang memiliki banyak konsumen. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Keberadaan Echerichia coli Pada Peralatan Makan Di Rumah Makan Pasar Bersehati Kota Manado. II. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Maret April 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah peralatan makan yang ada di kompleks pasar Bersehati kota Manado, dimana jumlah keseluruhan rumah makan yang ada di pasar yaitu 52 pedagang. Sampel yang diambil yaitu 10 rumah makan dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dari hasil observasi diolah dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Pasar Bersehati Kota Manado Rumah Makan Keberadaan Escherichia coli Kesimpulan Piring Gelas Sendok A B C D E F G H I J Berdasarkan tabel 1. menunjukan hasil pemeriksaan E. coli pada usapan alat makan di rumah makan Pasar Bersehati Kota Manado melalui pemeriksaan laboratorium dari 10 rumah makan ditemukan 5 rumah makan yang positif mengandung E. coli pada usapan alat makan. Sedangkan untuk 5 rumah makan negatif E. coli. Rumah Makan yang positif E. coli yaitu rumah makan A, B, C, H, dan J. Sedangkan yang negatif E. coli yaitu rumah makan D, E, F, G, dan I. Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Air Yang Digunakan Di Rumah Makan Pasar Bersehati Kota Manado Sumber Air Keberadaan Escherichia coli Titik I PDAM Titik II PDAM Sumur Bor Berdasarkan tabel 2 menunjukan hasil pemeriksaan E. coli pada air yang digunakan di rumah makan. Sumber air yang berasal dari PDAM ( Perusahan Daerah Air Minum) yang diambil dari dua titik masingmasing positif mengandung E. coli. Sedangkan sumber air yang berasal dari sumur bor tidak mengandung E. coli. Titik pengambilan sampel air yaitu untuk titik I PDAM rumah makan yang berkode A dan untuk titik II PDAM rumah makan yang berkode J. hasil pemeriksaan laboratorium positif E. coli. Sedangkan untuk sampel air yang menggunakan sumur bor yaitu rumah makan yang berkode G, dari hasil pemeriksaan laboratorium negatif E. coli. Pemeriksaan tidaknya E. coli Pada Peralatan Makan Berdasarkan hasil pengambilan sampel usap alat pada peralatan makan (piring, gelas, dan sendok) dari 10 rumah makan yang telah diperiksa, ditemukan 5 rumah makan yang positif E. coli yaitu rumah makan yang berkode A, B, C, H, dan J. Sedangkan untuk rumah makan yang negatef E. coli yaitu rumah makan yang bekode D, E, F, G dan I. Berdasarkan pada hasil penelitian terhadap usap alat makan yang dilakukan oleh Jusuf Essing 2006 pada peralatan makan yang ada di rumah makan terminal penumpang Bandara Sam Ratulangi Manado, bahwa peralatan makan dengan kode G1 terdapat E. coli, dimana hal ini menunjukan bahwa peralatan tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan, bila duhubungkan dengan permenkes No. 712/Menkes/SK/VII/2003, tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran, yang meyatakan bahwa tidak boleh ada E. coli per permukaan alat. Pasar tradisional adalah pasar yang sebagian besar dagangannya adalah kebutuhan dasar sehari-hari dengan praktek perdagangan yang masih sederhana dengan fasilitas infrastruktur juga masih sangat sederhana dan belum mengidahkan kaidah kesehatan. Pasar Bersehati merupakan salah satu pasar tradisioanal yang ada di Kota Manado. Jika dilihat dari kebersihan tempat-tempat umum, jauh berbeda dengan kebersihan yang ada di Bandara. pemeriksaan E. coli pada alat makan lebih sering ditemukan di rumah makan yang ada di pasar Bersehati. Pemeriksaan Sampel Air Pengambilan sampel dari air kran diambil dari kran yang sering digunkan dan pertamatama tangan diusapkan dengan alkohol. Kran kemudian dibuka penuh dan airnya dibiarkan mengalir selama 2-3 menit untuk membersihkan pipa setelah itu dimatikan. kran dan mulut botol juga dipanaskan agar steril. Sedangkan untuk pengambilan sampel air yang berasal dari sumur bor juga diambil dari kran yang sering digunakan. Hasil pemeriksaan air di pasar Bersehati khususnya sumber air PAM menunjukan positif tercemar Escherichia coli. Kondisi tersebut menunjukan kualitas air yang kurang baik yang membahayakan untuk kepentingan manusia. Sedangkan untuk sumber air yang berasal dari sumur bor negatif E. coli. Rumah makan yang menggunakan sumur bor yaitu rumah makan yang berkode G. Sebagian besar pedagang yang ada di pasar Bersehati meng gunakan air PAM untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK), air PAM digunakan juga untuk memasak, serta untuk air minum. Pencemaran E. coli pada alat makan kemungkinan dapat berasal dari air yang digunakan oleh pedagang. IV. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel usapan peralatan makan (piring, gelas, dan sendok) di 10 rumah makan ditemukan 5 rumah makan yang positif mengandung Escherichia coli pada peralatan makan yang digunakan oleh pedagang makanan di Pasar Bersehati Kota Manado. Dari 5 rumah makan yang positif E. coli kemungkinan disebabkan dari air PDAM yang berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium 2 sampel air positif E. coli. Saran Bagi setiap pedagang harus memperhatikan kebersihan kualitas alat makan yang disajikan untuk konsumen. Bagi instansi terkait, agar lebih memperhatikan juga higene dan sanitasi peralatan makan karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penyehatan makanan dan minuman. DAFTAR PUSTAKA Adyanastri F. 2012. Etiologi dan Gambaran Klinis Diare akut di RSUP. Dr. Kariadi Semarang. FK. Universitas Diponogoro. Andriyani A. 2009. Pengaruh Larutan Detergen dan Larutan Klorin Pada Proses Pencucian Alat Makan Dengan Metode Three Compartment Sink Terhadap Penurunan Jumlah Angka Kuman Pada Alat Makan di RS. PKU Muhamadiyah Surakarta. Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah. Surakarta Balai Teknik Kesehatan Lingkungan. 2013. Pemeriksaan Mikrobiologi Usap Alat Masak Dan Usap Alat Makan. Manado Bobihu,F. 2012. Studi Sanitasi dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo. Chandra B. 2006. Pengantar Sanitasi Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Depkes, 2006. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta. Dinkes, 2013. Laporan Penyakit Diare Dinas Kesehatan Kota Manado. Essing, J. F. 2006. Tinjauan Keberadaan Escherichia Coli Pada Peralatan Makan Terminal Penumpang Bandara Sam Ratulangi Manado. FK. UNSRAT. Mulia, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Graha ILmu. Mukono, H.J. 2004. Higiene Sanitasi Hotel dan Restoran. Surabaya : Airlangga University Press
Notoatmodjo, 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Rahayu, W. P.dkk. 2011. Keamanan Pangan Peduli Kita Bersama. PT Penerbit IPB Press.Saksono, 2007. Pengantar Sanitasi Makanan. Bandung : Penerbit P.T Alumni. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogyakarta : Mitra Cendekia. Sarudji. D. 2010. Kesehatan Lingkungan. Bandung : CV. Karya Putra Darwati. Sulistiyani, Ulfa, Nurullita, Dina Dwi Nuryani, 2004. Perbedaan Jumlah Mikroba Pada Alat Makan Sebelum dan Sesudah dicuci dengan daun Jeruk Purut. Semarang WHO. 2005. Penyakit Bawaan Makanan. Jakarta : EGC.