BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. di rumah tangga, tempat kerja, masyarakat atau di manapun manusia berada. menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Komunikasi Bidang Studi Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Lobby dan dimensi komunikasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. langsung aktivitas Marketing Komunikasi Ekspor Public Relation meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Jambi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan para stakeholders ataupun. lembaga / perusahaan kepada publik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. oleh Ericsson Perusahaan Swedia, dan sejak tahun 2006 telah ditunjuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka ragam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, telah banyak variasi produk dan jasa yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur kematangan ilmu yang didapat itu juga sangat perlu,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka di Indonesia terdapat dua kategori universitas atau. perguruan tinggi, yaitu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. dapat menyampaikan pesan yang dimengerti oleh komunikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. menekankan pada perlunya costumer satisfaction dalam menjalankan usahanya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Hubungan yang harmonis

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.

Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang. waktu yang digunakan adalah untuk berkomunikasi dengan manusia lain.

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kunci hubungan masyarakat dalam mengkomunikasikan pesan yang tepat kepada publik internal maupun eksternal. Melalui komunikasi, menjadikan individu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu yang akhirnya akan mengerti dan memahami pesan yang telah diterima dari pihak/ orang lain kepadanya. Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Komunikasi di dalam suatu organisasi atau perusahaan sangatlah penting, karena dengan komunikasi yang efektif dan tepat sasaran suatu perusahaan dapat mewujudkan visi dan misi yang sudah direncanakan sebelumnya. Dalam komunikasi tersebut, efektifitas komunikasi diukur dari adanya keterbukaan antara pihak yang melakukan komunikasi, saling mendukung antara pihak yang melakukan komunikasi, bersikap positif, saling memahami antara pihak yang saling melakukan komunikasi, kesetaraan antara pihak yang melakukan komunikasi. Untuk mencapai tujuan, peranan Humas dalam sebuah organisasi sangat penting, baik dengan publik internal maupun publik eksternal yang bertujuan untuk membangun hubungan harmonis. Humas dalam melakukan hubungan dengan publik melalui komunikasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik, di mana yang dikomunikasikan adalah informasi mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak. Publik sebagai sasaran kegiatan Humas terbagi menjadi dua jenis kelompok besar, yakni publik intern dan publik ekstern. Publik intern adalah orang-orang yang melakukan kegiatan di dalam perusahaan, yakni 1

karyawan. Sedangkan publik ekstern adalah orang- orang yang terdiri di luar perusahaan, terdiri dari pelanggan, komunitas, pemerintah dan media massa. Bidang profesi Public Relations (PR) dalam industri garment merupakan salah satu aspek manajemen yang diperlukan oleh setiap perusahaan garment, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. PR merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan dari perusahaan itu sendiri. Komunikasi berperan penting dalam Corporate Business di PT. Liebra Permana, dimana komunikasi menjadi aliran komunikasi dengan berbagai pihak (public), yang memiliki tujuan untuk berlangsungnya bisnis perusahaan, seperti juga di PT. Liebra Permana. PT. Liebra Permana dan para supplier sebagian besar berasal dari negara lain yaitu Hong Kong, Taiwan, Amerika. Indonesia berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara tersebut, agar tercipta hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Komunikasi dilakukan melalui media internet/email maupun telepon, agar apa yang ditargetkan dapat tercapai. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik yang dilakukan oleh PR PT. Liebra Permana dengan para supplier merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena citra positif dapat meningkatkan hubungan baik antara PT. Liebra Permana dengan para suppliernya. PT. Liebra Permana adalah salah satu perusahaan terbesar dalam bidang brassiere atau pakaian dalam wanita di seluruh Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1977 dengan bentuk home industry yang didukung oleh 10 orang tenaga kerja, 5 buah mesin jahit yang berdiri diatas tanah seluas 80m 2 di daerah Kapuk, Jakarta Utara. Pada perkembangannya sejak tahun 1977 sampai saat ini tahun 2012 PT. Liebra Permana telah memiliki tenaga kerja sebanyak 6500 tenaga kerja, 5000 mesin jahit, dua lokasi pabrik yang berada di Gunung Putri Jawa Barat dan Semarang Jawa Tengah. 2

Dalam aktifitas kerja di semua bagian atau department terkait internal dan juga eksternal, aktifitas yang terjadi di PT. Liebra Permana sebagian besar adalah aktifitas produksi dan juga komunikasi dengan semua pihak terkait. Komunikasi adalah kunci menjalin hubungan yang baik baik dengan stakeholders internal maupun eksternal. PT. Liebra Permana menyadari dibutuhkannya divisi yang menangani aktifitas komunikasi dengan dibentuknya Industrial Relationship. Divisi tersebut melakukan banyak hal terkait dengan hubungan dengan pihak internal maupun eksternal diantaranya adalah masalah ketenagakerjaan atau karyawan baik golongan staff maupun operator. Tugas lainnya menjadi pihak yang menjembatani jika ada masalah atau perselisihan antar pribadi maupun departemen dalam kegiatan yang terjadi, menjalin hubungan baik dengan Kemnakertrans. Selain itu, juga mengurus Jamsostek sebagai salah satu fasilitas bagi semua karyawan di PT. Liebra Permana baik yang berlokasi di Gunung Putri maupun juga yang di Semarang, termasuk juga dengan semua supplier yang bekerjasama dengan PT. Liebra Permana. Karena peranan tersebut diatas, komunikasi yang dilakukan oleh Industrial Relations dengan berbagai pihak internal dan eksternal biasanya melaui media email atau surat elektronik. Surat elektronik dapat dijadikan sebagai saluran (channel) dalam penyampaian pesan, maka upaya peningkatan pengenalan (awareness) dan informasi atau pemberitaan dari pihak Industrial Relations adalah merupakan prioritas utama. Kaitan Industrial Relations dengan para supplier harus tetap erat, karena Industrial Relations tidak dapat meninggalkan supplier yang merupakan ujung tombak berjalannya produksi garment. Begitupun sebaliknya, supplier membutuhkan informasi resmi, akurat dan lengkap, itu semua biasanya didapat dari Industrial Relations. Jadi, ada semacam pertalian yang bersifat simbiosis mutualisme antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, Industrial Relations penting untuk selalu membina hubungan baik dengan para supplier. 3

Dalam proses komunikasi ada hambatan yang dihadapi oleh Merchandising Staff yaitu seringkali dihadapi dimana supplier PT. Liebra Permana sebagian besar sebanyak 90% berasal dari Negara lain yaitu dari Hong Kong, USA, Taiwan, China, Korea. Selain perbedaan bahasa, perbedaan waktu juga seringkali dihadapi dari segi eksternal. Sedangkan hambatan internal adalah banyaknya jumlah supplier yang harus ditangani oleh Merchandising Staff. Masalah lainnya yang terus bermunculan setiap hari seperti komplen dari QC department dan outstanding payment yang bisa menyebabkan supplier tidak mau kirim barang sebelum masalah pembayaran diselesaikan. QRF (Quotation Request Form) yang sering kali tidak sesuai dengan praktek yang dijalani. QRF berisi mengenai semua perjanjian mengenai detail barang yang akan diperjual belikan yang disetujui oleh kedua belah pihak yaitu sistem pembayaran, sistem pengiriman barang, toleransi jumlah barang yang diterima, Person In Charge (PIC) dari supplier, alamat kantor, serta detil bank dimana pembeli akan mentransfer pembayaran. Namun, seringkali masalah yang dihadapi oleh PT. Liebra Permana adalah mengenai toleransi yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak tidak dijalankan sebagaimana yang sudah disetujui sebelumnya. Alasannya, bahwa supplier tidak bisa menyimpan sisa barang yang mereka produksi dan tidak bisa dijual keperusahaan lain, sehingga semua sisa produksi mereka dikirim ke PT. Liebra Permana. Hal lain, PT. Liebra Permana mempunyai sistem garment yang sangat ketat, dimana Departemen Accounting dan Finance tidak akan memproses pembayaran untuk barang yang melebihi toleransi yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Hal itu membuat proses pembayaran akan terhambat dan akan menimbulkan masalah lain lagi. Salah satunya, dapat menimbulkan rencana penundaan pengiriman kepada PT. Liebra Permana. Untuk itu, Industrial Relations sangat berperan penting dalam hal menjembatani permasalahan komunikasi. Hal yang menarik untuk diteliti adalah pada strategi lobi dan negosiasi yang terjadi di PT. Liebra Permana tidak sepenuhnya dilakukan oleh Divisi Industrial Relations. Peneliti tertarik untuk 4

menelusuri siapa yang paling berperan dalam proses lobi dan negosiasi di PT. Liebra Permana terhadap buyer dalam hal ini lebih khusus pada Victoria Secrets. Victoria Secrets dipilih karena buyer ini adalah buyer yang paling mengutamakan mutu dan memiliki strandard produk perusahaan yang bertaraf internasional. Sehingga PT. Liebra Permana memberikan perlakuan yang khusus terhadap buyer tersebut. Hal menarik lainnya, Lobi dan Negosiasi merupakan salah satu aktifitas yang dilakukan oleh Merchandising di PT. Liebra Permana ini, Lobi dan Negosiasi dilakukan oleh sub divisi Merchandising yang mana sub divisi tersebut juga bertanggung jawab terhadap proses kerja dan komunikasi di internal dan eksternal perusahaan, khususnya antar sub divisi dibawah divisi Industrial Relations. 1.2 Fokus Penelitian Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus. Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Adapun fokus dari penelitian ini adalah strategi lobi dan negosiasi yang dilakukan Manager Merchandising PT. Liebra Permana terhadap sub divisi produksi dan buyer. Sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh Zainal Abidin Partao bahwa tahap yang ditempuh terbagi menjadi lima yaitu persiapan, proposal, debat, tawar-menawar dan penutup. Beberapa konsep dalam penelitian ini adalah : 1. Komunikasi Organisasi Komunikasi dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pertukaran pesan antara karyawan PT. Liebra Permana pada divisi Industrial Relations terhadap sub divisi satu dengan sub divisi yang lainnya, dalam hal ini sub divisi Merchandising dan sub divisi Production. 2. Internal Public Relations Dalam divisi PT. Liebra Permana, yang bertugas melakukan komunikasi internal dan eksternal adalah Divisi Industrial Relations. Konsep ke dua dalam 5

penelitian ini adalah pada internal PR. Di perusahaan ini, petugas PR yang melakukan komunikasi internal berada di bawah tanggungjawab Manager Merchandising, yang dibantu oleh sub divisi produksi. 3. Stakeholder Relations Stakeholders relations yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan PT. Liebra Permana dengan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki kepentingan. Dapat dikatakan sebagai stakeholders jika memiliki karakteristik seperti yang mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan dan terkait dengan PT. Liebra Permana. 4. Lobi Merupakan usaha yang dilakukan oleh Purchasing Staff dan Manager Merchandising di Divisi Industrial Relations PT. Liebra Permana untuk mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran (para supplier) agar terbentuk sudut pandang positif terhadap penawaran. 5. Negosiasi Merupakan suatu proses dimana PT. Liebra Permana dengan para supplier bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan yaitu bekerjasama dalam hal jual beli suatu produk. Berdasarkan latar belakang masalah dan focus penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya maka muncul pertanyaan dibenak penulis mengenai mengapa strategi tersebut dilakukan dalam meningkatkan citra perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut maka yang menjadi rumusan masalah adalah : Bagaimana Strategi Lobi dan Negosiasi Divisi Industrial Relations dalam Menjaga Hubungan Bisnis dengan Buyer? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan Strategi Lobi dan Negosiasi dalam Menjaga Hubungan Bisnis dengan Buyer yang dilakukan oleh Sub Divisi Merchandising 6

PT. Liebra Permana. 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Secara teoritis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai sumbangan terhadap ilmu komunikasi khususnya bidang kehumasan, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan melobi dan bernegosiasi. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bisa mememberi masukan terkait teknik lobi dan negosiasi kepada PT. Liebra Permana. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan, memetakan permasalahan, dan memberikan bahan evaluasi kepada PT. Liebra Permana dalam melakukan lobi dan negosiasi. 7