JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN. perkalian dan pembagian. Operasi aritmatika dalam pecahan tidak sesederhana

JURNAL MEGA SUKMAWATI YANTU NIM

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC)

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

HASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika Dan IPA

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH

IDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGANTAR PROBABILITAS

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3

HASIL ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR PESERTA DIDIK SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

Oleh Rury RD Niakhiri

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM.

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN POKOK BAHASAN KUBUS

JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017

Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Negasi Pernyataan Majemuk pada Logika Matematika

BAB II ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA. duduk perkara dan sebagainya). Sedangkan menurut Atim (Wijaya dan

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH

DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR JURNAL OLEH SITI NURJANNAH NIM

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

ABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal

PENERAPAN ALAT PERAGA PERKALIAN MONTESSORI UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH JURNAL. Oleh.

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 GORONTALO PADA MATERI ALJABAR

Analisis Kesalahan Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Pada Mata Kuliah Kalkulus I

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN MATERI SPLDV dan VOLUME

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN NEWMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PONOROGO

ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA MTs DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT IV MATERI SISTEM BILANGAN KOMPLEKS PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS

ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NGABANG DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal berkaitan dengan

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 KABILA

Rini Tri Irianingsih 47

BAB II KAJIAN TEORI. bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

JURNAL KRISNA LATIP NIM

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

MUKMINATI AN AMALLAH K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

Error Analysis Based On Categories Of Error According To Watson In Solving Fractional Multiplication And Division Students Grade V SDN Tegal Gede 01

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIIIB SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN KONSEP DASAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PERCONTOHAN KARANG BARU SKRIPSI. Diajukan Oleh: MUHAMMAD SYAFARI NIM :

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT, LUAS, DAN KELILING SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MLATI, SLEMAN

PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

TAHAPAN PENYELESAIAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL DITINJAU DARI TAHAPAN O NEIL BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VII E DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI ARITMATIKA PADA PECAHAN (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu) JURNAL Diajukan Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Matematika OLEH VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM. 411 411 023 PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaiakn Soal-soal Operasi Aritmatika Pada Pecahan (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu) Oleh VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM. 411 411 138 Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI ARITMATIKA PADA PECAHAN (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Managgu) Vanella Ekaputri Tuiyo 1, Abas Kaluku 2, Majid 3 NIM 411411023 Prodi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 827213 The aim of this research is to identify students mistakes in finishing the arithmetical operation in fraction number measured by the indicator of mistakes in mathematic, they are concept mistake, sign/notation mistake, and operation mistake. This research used descriptive method. The subjects of this research are the class VII of SMP Negeri 1 Mananggu, and the samples are six students as informants from class VII-4. The data collection had been gathered through observation, written test, and interview method. The result shown that the mistake percentage of students in class VII SMP Negeri 1 Mananggu abilities based on mathematic mistake indicators are: (1) The concept mistake indicator was 54,29%, (2) The sign/notation mistake was 40,48%, (3) The indicator of operation mistake was 41,43%. By that result we gained clearly that so many students of class VII in SMP Negeri 1 Mananggu were still done some mistakes in solving arithmetical operation of fraction, especially concept mistake. It caused by a less understanding of students in arithmetical operation concept of fraction. Keywords: Student mathematic mistake, arithmetic mistake, fraction 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, F.MIPA, UNG 2 Dosen Jurusan Matematika, F.MIPA, UNG 3 Dosen Jurusan Matematika, F.MIPA, UNG

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI ARITMATIKA PADA PECAHAN (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Managgu) Vanella Ekaputri Tuiyo 1, 4 Abas Kaluku 2, 5 Majid 36 NIM 411411023 Prodi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 827213 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yang diukur melalau indikator kesalahan matematika siswa yaitu kesalahan konsep, kesalahan tanda/notasi, dan kesalahan operasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu. Sebagai sumber data adalah siswa kelas VII-4. Dari sumber data tersebut dipilih 6 siswa sebagai informan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian bahwa persentase kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu pada meteri pecahan menurut indikator kesalahan matematika, yaitu: (1) Indikator kesalahan konsep sebesar 54,29%, (2) Indikator kesalahan tanda/notasi sebesar 40,48%, (3) Indikator kesalahan sebesar 41,43%. Dengan demiikian dapat diketahui secara jelas bahwa masih banyak siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soalsoal operasi aritmatika pada pecahan terutama kesalahan konsep. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa pada konsep operasi aritmatika pada pecahan. Kata kunci : kesalahan matematika siswa, operasi aritmatika, pecahan PENDAHULUAN Matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif (Kline dalam Abdurrahman, 2003:252). Pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru, proses aktif tersebut menyebabkan perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa itu dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan matematikanya 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, F.MIPA, UNG 2 Dosen Jurusan Matematika, F.MIPA, UNG 3 Dosen Jurusan Matematika, F.MIPA, UNG

dimana sebelumnya siswa tersebut tidak dapat melakukan (Herman Hudoyo, 2001:92). Untuk menguasai matematika maka diperlukan konsep dasar dari matematika itu sendiri yaitu aritmatika. Pada umumnya para siswa kurang memahami konsep operasi aritmatika pada pecahan. Aritmatika membahas operasi-operasi dasar dalam matematika yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pecahan adalah satu bagian utuh yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. Setiap bilangan yang ditulis dalam bentuk pembagian disebut pecahan. Bilangan yang dibagi disebut pembilang dan bilangan yang membagi disebut penyebut. Jika pembilang dan penyebut maka pecahan itu adalah Operasi aritmatika dalam pecahan tidak sesederhana pada oprasi bilangan bulat. Pada pecahan terdapat aturan-aturan khusus dimana kita harus memperhatikan pembilang dan penyebut sebelum kita mengoperasikannya. Hal inilah yang perlu ditekankan guru ketika ingin menyampaikan materi pecahan pada siswa. Sifat dari matematika yang abstrak membuat sebagian siswa kesulitan untuk memahaminya. Seperti operasi penjumlahan pada pecahan biasa, terkadang siswa langsung menjumlahkan pembilang dengan pembilangnya dan penyebut dengan penyebutnya. Mereka tidak memperhatikan aturan yang ada pada penjumlahan atau pengurangan pada pecahan. Masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dan masih sulit dalam menyamakan penyebut terlebih dahulu sebelum dioperasikan. Biasanya juga jika menemui pecahan yang bertanda negatif, terkadang siswa tidak memperhatikan tanda tersebut, yang diperhatikan oleh siswa hanyalah operasinya saja. Bukan hanya pada penjumlahan dan pengurangan, dalam perkalian dan pembagian juga demikian. Jika sebelumnya mereka diberikan soal penjumlahan, untuk mengerjakan soal perkalian ada beberapa siswa yang menyamakan penyebut dari pecahan yang akan dioperasikan. Tidak hanya operasi dasarnya yang banyak terjadi kesalahan, sebagian siswa juga banyak melakukan kesalahan jika diberikan materi yang lebih kompleks, misalkan operasi pada bilangan positif dan negatif. Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal bisa menjadi petunjuk sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi. Dari kesalahan yang dilakukan siswa dapat diteliti dan dikaji lebih lanjut mengenai sumber kesalahan siswa. Sumber kesalahan yang dilakukan siswa harus segera mendapat pemecahan yang tuntas. Pemecahan ini ditempuh dengan cara menganalisis akar permasalahan yang menjadi penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Selanjutnya diupayakan alternatif pemecahannya, sehingga kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi dikemudian hari. Analisis kesalahan sebagai prosedur kerja mempunyai langkah-langkah tertentu. Menurut Tarigan (1988) yang dikutip (dalam Ulifa, 2014:124), berbagai langkah-langkah tersebut adalah: a) Mengumpulkan data kesalahan-kesalahan, b) Mengidentifikasi kesalahan dan mengklasifikasikan kesalahan, c) Memperingatkan kesalahan, d) Menjelaskan kesalahan, e) Memperkirakan daerah rawan kesalahan, dan f) Mengoreksi kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang muncul pada hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika khususnya pada soal-soal operasi aritmatika

pecahan merupakan dampak dari siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Kesulitan belajar matematika dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu kesulitan umum dan kesulitan khusus (Zainiyah, 2011:10-11). Selanjutnya Sukirman (dalam Zainiyah, 2011:12) mengatakan bahwa kesalahan merupakan penyimpangan terhadap hal-hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu. Kesalahan yang sistematis dan konsisten terjadi disebabkan oleh tingkat penguasaan materi yang kurang pada siswa. Sedangkan kesalahan yang bersifat insidental adalah kesalahan yang bukan merupakan akibat dari rendahnya tingkat penguasaan materi pelajaran, melainkan oleh sebab lain. Setiap proses belajar mengajar selalu diharapkan sesuai dengan yang diinginkan, namun kenyataannya sering tidak menunjukkan ketidakpuasan dari yang diperoleh. Ketidakpuasan ini terjadi dikarenakan seringkali terjadi kesalahan-kesalahan pada siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika. Jika suatu kesalahan telah dilakukan dan tidak segera diatasi maka kesalahan yang dilakukan akan terus berlanjut, apalagi bila kesalahan tersebut akan terus dibawa kejenjang pendidikan yang selanjutnya. Arti Sriati (dalam Sunarsi, 2008:23) mengemukakan bahwa kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah: 1) Kesalahan terjemahan, yaitu kesalahan mengubah informasi keungkapan matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika. 2) Kesalahan konsep, yaitu kesalahan memahami gagasan abstrak. 3) Kesalahan strategi, yaitu kesalahan yang terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang mengarah ke jalan buntu. 4) Kesalahan sistematik, yaitu kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi. 5) Kesalahan tanda, yaitu kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika. 6) Kesalahan hitung, yaitu kesalahan menghitung dalam operasi matematika. Berkaitan dengan ini Wiyartimi dkk (dalam Sri Wahyuni, 2014:10) mengemukakan bahwa ada beberapa jenis kesalahan yang dilakukan siswa, yaitu : a) Kesalahan konsep, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan konsep matematika b) Kesalahan prinsip, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan rumus-rumus matematika c) Kesalahan operasi yaitu kesalahan siswa dalam menggunakan operasi dalam matematika d) Kesalahan karena kecerobohan, yaitu kesalahan siswa karena salah dalam perhitungan Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mananggu. Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester genap yaitu 30 Maret s/d 30 April tahun ajaran 2014/2015. Adapun data pada penelitian ini, berupa data primer tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yang diperoleh berdasarkan hasil tes siswa dan wawancara terhadap subjek penelitian.

Sumber utama atau subyek pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII-4 SMP Negeri 1 Mananggu yang berjumlah 21. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013:61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini variable tunggal yaitu kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Karena bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan keadaan atau status fenomena, yang dalam penelitian ini yaitu menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Prosedur pengumpul data terdiri dari kegiatan awal: (1) Observasi, (2) Penyusunan dan pengembangan instrument, (3) Pemberian tes dan penentuan subjek penelitian, Kegiatan inti terdiri dari: (1) Pengumpulan data, (2) teknik analisis data: Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verivikasi, (3) Pemeriksaan data. Peneliti menyajikan data dalam bentuk deskriptif, yang diuraikan pada aspek-aspek yang dinilai dan diamati selama kegiatan penelitian dilakukan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis presentase. Analisis presentase kesalahan yang dilakukan yaitu untuk masing-masing indikatr kesalahan siswa. Untuk mengetahui presentase kesalahan siswa pada masingmasing indicator kesalahan dilakukan dengan cara berikut Data-data yang diperoleh pada saat peneliti mengumpulkan data di dukung dengan bukti-bukti yang valid, sehingga kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulkan yang kredibel, artinya jika data-data yang dikumpul didukung oleh bukti-bukti yang valid. HASIL DAN PEMBAHASAN Data-data dalam penelitian ini merupakan data kesalahan matematika siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yang setiap item soal memenuhi tiga indikator kesalahan matematika siswa, yaitu kesalahan konsep, kesalahan notasi dan kesalahan operasi. Kemampuan siswa untuk setiap butir soal dapat disajikan berdasarkan indikator kesalahan matematika siswa) seperti yang dapat dilihat pada sajian data berikut. 1. Indikator Kesalahan Konsep Kesalahan konsep merupakan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menggunakan kaidah, aturan atau konsep, aturan atau kaidah dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Kesalahan konsep merupakan kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa dengan presentase 54,29%. Adapun gambaran kemampuan siswa untuk indikator kesalahan konsep pada setiap item soal dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 Kesalahan Konsep Matematika Nomor Soal 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5 6 20 10 13 3 4 6 4 4 4-3 3 4 3 9 1 1 - - 1 8 5 14 17 12 8 16 16 2. Indikator kesalahan tanda/notasi Kesalahan tanda atau notasi merupakan kesalahan siswa dalam menentukan dan menggunakan tanda ataua notasi matematika dalam menyelesaikan soal. Untuk indikator kesalahan tanda/notasi digunakan untuk mengukur kesalahan siswa pada soal nomor 1 bagian (b), nomor 2 bagian (a), nomor 3 bagian (b) dan nomor 4 bagian (a) dan (b). Presentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yaitu sebesar 40,48%. Adapun gambaran kemampuan siswa untuk indikator kesalahan tanda pada item soal dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2 Kesalahan Tanda/Notasi Matematika Predikat Tinggi Sedang Rendah Predikat Tinggi Sedang Rendah 4 17 Nomor Soal 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5 6 5 2 2 4 1 1 1 1 3-15 19 18 16 17 3. Indikator kesalahan operasi Kesalahan operasi merupakan kesalahan yang dilakukan siswa dalam melakukan tekhnik operasi atau perhitungan untuk menyelesaikan soal-soal matematika khususnya soal operasi aritmatika pecahan. Presentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yaitu sebesar 41,43%. Adapun gambaran kemampuan siswa untuk indikator kesalahan operasi pada setiap item soal dapat dilihat pada tabel 3 berikut : Tabel 3 Kesalahan Operasi Matematika Nomor Soal Predikat 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5 6 19 5 2 3 4 5 5 2 4 1 Tinggi Sedang Rendah 3-9 7 12 7 11 7 15 2 4 12 7 9 8 11 2 15 3 17

Siswa dengan predikat tinggi mengandung makna bahwa siswa telah mampu menggunakan konsep operasi aritmatika dengan benar, mampu menggunakan notasi/tanda matematika dengan benar, dan mampu melakukan teknik perhitungan dengan benar. Untuk predikat sedang mengandung makna bahwa siswa mampu menggunakan kaidah, aturan atau konsep namun langkah kerja penyelesain belum lengkap dan sistematis dalam menyelesaikan soal operasi aritmatika pecahan, mampu menggunakan tanda/notasi matematika namun sebagian notasinya salah dan langkah kerja belum lengkap dan sistematis, dan mampu melakukan teknik perhitungan dan langkah kerjanya benar namun sebagian perhitungan masih salah atau siswa kurang tepat dalam melakukan teknik perhitungan. Sedangkan untuk predikat rendah mengandung makna bahwa siswa tidak mampu menggunakan kaidah, aturan atau konsep dalam menyelesaikan soal operasi aritmatika pecahan, tidak dapat menentukan dan menggunakan tanda/notasi matematika pada soal operasi aritmatika pecahan, dan tidak dapat melakukan teknik perhitungan dalam menyelesaikan soal operasi aritmatika pada pecahan. KESIMPULAN 1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan adalah : a. Kesalahan konsep merupakan kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yaitu sebesar 54,29%. Persentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu pada indikator kesalahan konsep yang dikelompokkan menurut predikat siswa adalah sebagai berikut: Kelompok siswa predikat tinggi : 22,08% Kelompok siswa predikat sedang : 32,5% Kelompok siswa predikat rendah : 65,42% Kesalahan tanda/notasi yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soalsoal operasi aritmatika pada pecahan yaitu sebesar 40,48%. Persentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu pada indikator kesalahan tanda/notasi yang dikelompokkan menurut predikat siswa adalah sebagai berikut: Kelompok siswa predikat tinggi : 51,67 % Kelompok siswa predikat sedang : 90 % Kelompok siswa predikat rendah : 100 % b. Kesalahan operasi yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yaitu sebesar 41,43%. Persentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu pada indikator kesalahan operasi yang dikelompokkan menurut predikat siswa adalah sebagai berikut:

Kelompok siswa predikat tinggi : 30,41 % Kelompok siswa predikat sedang : 62,5 % Kelompok siswa predikat rendah : 75,83 % 2. Penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal operasi aritmatika pada pecahan yaitu kurangnya pemahaman konsep siswa mengenai operasi aritmatika pada pecahan. Kurangnya pemahaman konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang membuat siswa sulit untuk mengerjakan soal yang berkaitan dengan oprasi aritmatika pada pecahan. Selain itu juga disebabkan oleh kurang telitinya siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta [2] Bempah, Haryati. 2014. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika pada Mata Kuliah Kalkulus I Materi Limit Fungsi. Skripsi Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Tidak diterbitkan [3] Eksan, Sadam. 2013. Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi Himpunan. Skripsi Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Tidak diterbitkan [4] Koem, Sri Wahyuni. 2014. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Matriks Pada Siswa Kelas XII SMA. Skripsi Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Tidak diterbitkan [5] Hudoyo, Herman. (1988). Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan [6] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta [7] Sukino, Drs., Wilson Simangunsong, Drs.. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga [8] Ulifa, Siti Nur. 2014. Hasil Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi Relasi. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1. ISSN: 2337-8166 [9] Zainiyah, N. 2011. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi SPLDV. Skripsi Universitas Islam Negeri Surabaya. Tidak Diterbitkan