BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V. Simpulan dan Saran. pertanyaan yang diungkapkan di BAB 1 mengenai kesalahan apa saja yang muncul

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dari hasil analisis data pada bab 3 dapat disimpulkan pada tabel di bawah ini,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kosakata, yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah goi

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. dari bahasa. Dirgandini (2004:1), mengemukakan bahwa masyarakat berinteraksi sosial

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Menurut Keraf (1980:1), bahasa adalah alat komunikasi antara

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suciati Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. teori Needs Analysis, dan teori Relativitas dalam penerjemahan.

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing of an original written teks in the original verbal language into a written teks in a different verbal language (merupakan peralihan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dalam bentuk teks tulis). Sedangkan menurut Catford (1969) penerjemahan adalah the replacement of textual material in one language by equivalent textual material in another language (penggantian bahasa teks dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran). Lebih rinci, Larson (1984) menguraikan definisi penerjemahan sebagai pengalihan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran melalui tiga langkah pendekatan, yaitu: 1. mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber; 2. menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan maknanya; dan 1

3. mengungkapkan kembali makna yang sama dengan menggunakan leksikon dan struktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa sasaran. (Larson, 1984:3) Dengan demikian, inti dari penerjemahan adalah suatu kegiatan yang menyangkut keterkaitan antara dua bahasa atau lebih yang kemudian adanya transfer makna bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan keakuratan pesan, keterbacaan, dan keberterimaan sehingga bermuara pada produk terjemahan yang baik. Penerjemahan pada prosesnya merupakan suatu hal yang kompleks. Pada proses penerjemahan karya ilmiah bahasa Jepang, waktu untuk menerjemahkan sangat sempit karena pembelajar biasanya memulai proses penerjemahan setelah seluruh laporan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia selesai dari mulai pendahuluan sampai kesimpulan dan saran. Salah satu cara untuk mempercepat proses penerjemahan yakni dengan menggunakan jasa media elektronik seperti internet. Media ini digunakan untuk menerjemahkan karya ilmiah yang banyak dalam waktu yang sangat terbatas. Mesin penerjemahan yang ada di internet dapat membantu seseorang untuk mengalih bahasakan suatu bahasa ke bahasa lainnya. Namun dalam prosesnya mesin ini hanya menerjemahkan kata perkata dan mengabaikan konteks kalimat, sehingga sering sekali terjadi kesalahan terutama 2

dalam struktur kalimat karena mesin ini tidak menyentuh faktor pendekatan sosial budaya dari bahasa sasarannya. Seperti yang diungkapkan oleh Santoso (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa banyak terjadi kesalahan baik pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik, sehingga ia berkesimpulan bahwa sebagai sebuah mesin penerjemahan, hasil yang diterjemahkan oleh Google belumlah sempurna. Hasil terjemahannya dapat disebut pre-translation yang masih harus direvisi. Selanjutnya, Kusrini (2007) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat banyak sekali kesalahan ragam bahasa lisan yang masuk ke dalam karya tulis dalam hal ini skripsi. Tabel 1.1 Ragam Bahasa Lisan dalam Skripsi No 項目話し言葉 誤用 書き言葉 正用 1 名詞 + ナ形容詞 現在 2 名詞 + ナ形容詞 過去 である 使わない です だ でした だった である 3 動詞 現在 まする形 4 動詞の連用の接続動詞 て 動詞 なくて 動詞 ないで であった 5 接続助詞 ~ けど ~ が 動詞 ます形 動詞 ず ( に ) 3

~けれども 6 副詞 あんまり あまり (Kusrini, 2007:29) Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam proses penerjemahan banyak sekali ditemukan permasalahan yang dapat menyebabkan timbulnya kesalahan penerjemahan. Shihabudin (2005) menjelaskan tentang permasalahan yang menimbulkan banyaknya terjadi kesalahan dalam penerjemahan sebagai berikut. 1) Kegiatan penerjemahan itu sendiri yang memang sulit; 2) Adanya perbedaan yang substansial antara bahasa sumber dan bahasa sasaran; 3) Kurangnya penguasaan penerjemah terhadap bahasa sasaran sehingga menimbulkan gejala interferensi; dan 4) Kurangnya penguasaan penerjemah terhadap teori terjemahan. (Shihabudin, 2005:3) Selain itu, Amalia (2007) menyebutkan bahwa faktor budaya pun sering menjadi penyebab terjadinya kesalahan dalam penerjemahan...kebudayaan bersifat khas, tidak ada kebudayaan yang sama, yang berarti tidak ada pula bahasa yang sama, sehingga seringkali sulit menemukan kebudayaan yang terdapat dalam tuturan bahasa sumber untuk dicarikan padanannya yang tepat dalam bahasa sasaran (Amalia, 2007:42). Selanjutnya, perbedaan karakteristik bahasa pun dapat menjadi penyebab munculnya kesalahan dalam penerjemahan. Hal ini diungkapkan oleh Sudjianto 4

dan Dahidi (2004), bahwa karakteristik bahasa Jepang dilihat dari segi huruf yang digunakan, terdiri atas kanji, hiragana, katakana dan romaji. Dari segi kosakata, bahasa Jepang terdiri atas wago, kango, gairaigo dan konshugo. Sedangkan dilihat dari segi gramatikanya, bahasa Jepang berpola S-O-P yang berhukum Menerangkan-Diterangkan (M-D) dan adanya perubahan kata pada kata kerja dan kata sifat. Selain itu, karakteristik bahasa Jepang dilihat dari segi ragam bahasanya terjadi akibat faktor sosial dan budaya terdapatnya dialek. Sehingga terlihat bahwa perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang terletak dari segi huruf, kosakata maupun tata bahasanya. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi penyebab umum munculnya kesalahan dalam menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang. Melihat permasalahan di atas, penulis berpendapat perlu diadakan analisis kesalahan terhadap penerjemahan teks bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang terutama dalam penulisan karya ilmiah. Analisis kesalahan menurut Norrish (1983) dapat dipelajari secara empisis melalui Linguistic Error Analysis atau analisis kesalahan llinguistik yang terbagi menjadi tiga jenis yakni (1) Kesalahan semantik, (2) kesalahan Morfologis (3) dan kesalahan sintaksis. 5

Analisis kesalahan linguistik di atas diperkuat oleh pendapat Erlinda (2008) yang menjelaskan bahwa terdapat dua jenis kesalahan penerjemahan, yakni kesalahan morfologis dan kesalahan sintaksis. Kesalahan morfologis adalah ketidakmampuan penerjemah untuk menampilkan makna yang berasal dari imbuhan infleksional maupun derivasional pada satu kata. Sedangkan kesalahan sintaksis adalah ketidakmampuan penerjemah menampilkan makna atau pesan bahasa sumber yang dicirikan oleh kesalahan urutan kata (word order) dan penyimpangan dalam pemakaian struktur frasa, klausa, dan kalimat (incapability to grasp meaning or messege determined by word order and deviation in using phrase structure, clause, and sentence). Kesalahan sintaksis dikelompokkan ke dalam tiga jenis (1) Urutan kata (word order), (2) penghilangan (omission)/penambahan (addition), dan (3) kegagalan mentransfer maksud bahasa sumber. Melihat hal tersebut, penulis berpendapat bahwa perlu diadakannya suatu analisis terhadap kesalahan yang kerap muncul dalam penerjemahan karya ilmiah mahasiswa dan dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti kesalahan penerjemahan yang berdasar pada jenis analisis kesalahan linguistik sintaksis. Tema yang akan diteliti adalah Analisis Kesalahan Terjemahan Bahasa Jepang yang 6

Terdapat Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa S2 melalui Studi kasus terhadap Sembilan tesis Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. a. Kesalahan apa saja yang muncul dalam terjemahan karya ilmiah bahasa Jepang yang ditulis oleh mahasiswa S2 PBJ UPI? b. Apa penyebab munculnya kesalahan tersebut? 1.3 Pembatasan Masalah Sesuai dengan tema penelitian ini, maka masalah penelitian ini dibatasi hanya pada tataran sintaksis berupa kesalahan partikel, kata, struktur kalimat bahasa Jepang dan Kesalahan penerjemahan Kalimat secara menyeluruh yang mengakibatkan kegagalan mentransfer maksud bahasa sumber.. 1.4 Tujuan Penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah; a. Untuk mengkaji, mendeskripsikan dan memilah kesalahan apa saja yang muncul dalam terjemahan karya ilmiah bahasa Jepang yang ditulis oleh 7

mahasiswa S2 PBJ UPI? b. Untuk mendeskripsikan penyebab munculnya kesalahan tersebut sekaligus membuat pemikiran upaya mengatasi masalah tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh setelah mengetahui tujuan penulisan ini adalah terdiri atas manfaat teoritis yakni, untuk dapat mengetahui kaidah-kaidah penerjemahan yang baik, dan manfaat praktisnya terutama bagi dunia pendidikan adalah dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan penerjemahan karya ilmiah yang baik, kemudian dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui bentuk penerjemahan yang baik, terutama bagi mata kuliah honyaku (penerjemahan) dapat memperbaiki serta memberikan teknik dan metode pengajaran honyaku (penerjemahan) sehingga dapat mengurangi dan menghilangkan kesalahan-kesalahan yang berulang juga memberikan motivasi dalam pengembangan silabi pendidikan terutama dibidang penerjemahan. 1.6 Sumber Data Sumber data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sembilan tesis mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana Universitas 8

Pendidikan Indonesia. Sampel yang diambil untuk diteliti dari sembilan tesis mahasiswa, hanya bagian latar belakang saja, karena penulis berpendapat bahwa latar belakang merupakan hasil yang betul-betul pemikiran original dari penulis tesis. 1.7 Sistematika Pelaporan Pada bab I memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan. Latar belakang masalah merupakan asumsi dasar dilakukannya penelitian, dengan mencantumkan dugaan sementara peneliti terhadap masalah penelitian. Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang menjadi fokus utama penelitian; dalam penelitian ini diajukan dua pertanyaan utama. Batasan masalah merupakan garis yang menentukan sejauh mana atau dari sudut pandang mana peneliti akan menggali jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian adalah target yang ingin dicapai lewat penelitian ini, sekaligus menjawab pertanyaan penelitian yang dimuat dalam rumusan masalah. Manfaat penelitian adalah gambaran mengenai implikasi hasil penelitian bagi dunia pengajaran bahasa 9

Jepang. Sistematika pembahasan merupakan gambaran singkat mengenai urutan dan isi dari laporan penelitian. Pada bab II memaparkan tentang penelitian terdahulu dan teori-teori yang relevan terhadap bahasan yang akan diteliti yakni teori-teori mengenai teori penyusunan karya ilmiah yang baik, penerjemahan secara umum, penerjemahan teks, dan teori mengenai analisis kesalahan. Pada bab III terdapat pengertian metode penelitian, instrument, dan sumber data penelitian, serta teknik pengolahan data mulai dari persiapan, pelaksanaan dan laporan penelitian. Dalam bab IV penulis mengumpulkan data berupa tesis dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pendidikan Bahasa Jepang SPs UPI, mereduksi data, mengkategorisasikan, menafsirkan dan mengambil simpulan dari data tersebut. Pada bab V penulis menyimpulkan dan memberikan saran bagi penelitian berikutnya. 10

11