BAB I PENDAHULUAN. hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama. masing-masing pihak baik suami maupun istri adalah merupakan harta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mampu. Walaupun telah jelas janji-janji Allah swt bagi mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 1917 BW dijelaskan bahwa pada dasarnya suatu putusan itu

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Hukum acara di peradilan agama diatur oleh UU. No. 7 Tahun yang diubah oleh UU. No. 3 tahun 2006, sebagai pelaku kekuasaan

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Pengadilan Agama Malang yang Penggugat dan Tergugat sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB IV. Agama Surabaya Tentang Pembatalan Putusan Pengadilan Agama Tuban. itu juga termasuk di dalamnya surat-surat berharga dan intelektual.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, melakukan perkawinan adalah untuk menjalankan kehidupannya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bisa langsung dipahami oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk dapat membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan masyarakat diatur oleh hukum termasuk mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN MAJELIS HAKIM ATAS PENCABUTAN AKTA KESEPAKATAN DI BAWAH TANGAN YANG DIBUAT

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. kelamin yang berlainan seorang laki laki dan seorang perempuan ada daya saling

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan dan saling menyantuni, keadaan seperti ini lazim disebut sakinah.

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB I PENDAHULUAN. wanita telah sepakat untuk melangsungkan perkawinan, itu berarti mereka

BAB I PENDAHULUAN. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila mereka melangsungkan perkawinan maka timbullah hak dan

(Implementasi Pembagian Harta Bersama Terhadap Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Samarinda (Studi Kasus di Pengadilan Agama Samarinda))

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perkawinan yang dimulai dengan adanya rasa saling cinta dan kasih sayang

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir batin ini harus ada, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa. 5 Dalam perspektif

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. perceraian, tetapi bukan berarti Agama Islam menyukai terjadinya perceraian dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang peranan Peradilan Agama dalam

KUASA KHUSUS NONMUSLIM DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Pengadilan Agama Blora ) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pula harta warisan beralih kepada ahli waris/para ahli waris menjadi. Peristiwa pewarisan ini dapat terjadi ketika :

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP HAK ASUH ANAK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan dalam agama Islam disebut Nikah yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

BAB II KERANGKA TEORITIK. isteri tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA. A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin

FUNGSI PERJANJIAN KAWIN TERHADAP PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

SKRIPSI. ASPEK HUKUM HIBAH YANG MENGANDUNGG UNSUR PAKSAAN (Studi Putusan Nomor: 117/Pdt.G/2011/Ms-Bna)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP BAGIAN ISTRI LEBIH BESAR DALAM PEMBAGIAN HARTA BERSAMA DI PENGADILAN AGAMA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sistem hukum Negara Republik Indonesia ini, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 PEMBAGIAN HARTA BERSAMA SEBELUM PERCERAIAN

BAB 5 PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

BAB IV. rumah tangga dengan sebaik-baiknya untuk membentuk suatu kehidupan. tangga kedua belah pihak tidak merasa nyaman, tenteram dan mendapaatkan

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Lex Administratum, Vol. V/No. 5/Jul/2017. Kata kunci: Penyelesaian sengketa, harta bersama, agunan, perceraian.

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tinjauan Hukum Islam terhadap Cerai Gugat Suami Masuk Penjara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KUMULASI GUGATAN. Secara istilah, kumulasi adalah penyatuan; timbunan; dan akumulasi

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

PUTUSAN Nomor : 0310/Pdt.G/2012/PA.Pkp DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG DUDUK PERKARANYA

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan hukum yang mengandung hak-hak dan

BAB I PENDAHULUAN. perdamaian dengan cara mediasi. Bagi orang yang beragama Islam akan

P U T U S A N. Nomor 0624/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 1758/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perempuan dari kedua jenis tersebut Allah menjadikan mereka saling

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP HARTA. BERSAMA di PENGADILAN AGAMA BALIKPAPAN SKRIPSI

HAK ASUH ANAK DALAM PERCERAIAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah barang tentu perikatan tersebut mengakibatkan timbulnya hakhak

BAB I PENDAHULUAN. mengenai nasabah serta dana yang disimpannya dari pihak-pihak yang dapat

LEGEM PUTUSAN NOMOR:71/ Pdt.G/ 2013/ PA.Sda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang selanjutnya timbul dengan adanya peristiwa kematian

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah. Anak merupakan titipan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Perkataan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan kekayaan alam yang mempunyai arti sangat penting

BAB IV. tunduk dan patuh pada putusan yang dijatuhkan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh pasangan suami istri yang terikat

PUTUSAN FASAKH ATAS CERAI GUGAT KARENA SUAMI MURTAD (Studi Kasus di Pengadilan Agama Klaten)

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya, selain itu kematian tersebut

BAB V PENUTUP. 0012/Pdt.G/2015/PTA.Pdg adalah sebagai berikut:

BAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sangat penting dalam realita

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harta bersama memiliki pengertian yang beragam, baik di dalam hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama diartikan sebagai harta kekayaan yang diperoleh selama masa perkawinan, baik suami maupun istri bekerja untuk kepentingan kehidupan keluarga. 1 Artinya, setelah terjadinya perkawinan, seluruh harta yang diperoleh oleh masing-masing pihak baik suami maupun istri adalah merupakan harta bersama mereka jika sebelumnya tidak diadakan perjanjian kawin antara suami istri tersebut. Senada dengan hal tersebut, para ahli dalam hukum Islam juga banyak berpendapat terkait pengertian harta bersama. Menurut Sayuti Thalib, harta bersama adalah harta perolehan selama dalam ikatan perkawinan yang didapat atas usaha masing-masing secara sendiri-sendiri atau didapat secara usaha bersama. 2 Menurut Hazairin, harta yang diperoleh suami dan istri karena usahanya adalah harta bersama, baik mereka bekerja bersama-sama ataupun suami saja yang bekerja sedangkan istri hanya mengurus rumah tangga dan anak-anak di rumah, sekali mereka itu terikat dalam suatu perjanjian perkawinan sebagai suami istri maka semuanya 1 Iman Sudiyat, 2000, Hukum Adat Sketsa Asas, cet. ke-4, Liberty, Yogyakarta, hlm 148. 2 Sayuti Thalib, 1986, Hukum Kekeluargaan Indonesia,UI pers, jakarta, hlm 92.

2 menjadi satu baik harta maupun anak-anaknya. 3 Sedangkan di dalam KHI, pengertian harta bersama adalah harta yang diperoleh baik sendiri-sendiri atau bersama suami istri selama dalam ikatan perkawinan berlangsung tanpa mempersoalkan terdaftar atas nama siapapun. 4 Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan harta bersama adalah harta di dalam suatu ikatan perkawinan baik yang diperoleh sendirisendiri maupun bersama-sama antara suami ataupun istri tanpa mempersoalkan atas nama siapa harta tersebut terdaftar. Harta bersama baru akan dipermasalahkan jika suatu perkawinan putus, baik terhadap perkawinan yang putus karena meninggalnya salah satu pihak, ataupun perkawinan yang putus karena diputus oleh hakim. Pada dasarnya, perceraian merupakan sesuatu yang tidak dianjurkan, namun dihalalkan. Artinya, perceraian itu sedapat mungkin dihindari. Namun jika tidak ada lagi jalan untuk dapat hidup rukun dalam berumah tangga, maka jalannya adalah melalui perceraian. Di dalam pasal 37 Undang-Undang Perkawinan serta pasal 96 dan pasal 97 Kompilasi Hukum Islam dijelaskan bahwa apabila suatu hubungan perkawinan berakhir, baik karena perceraian maupun karena kematian, maka masingmasing berhak mendapatkan separuh dari harta yang ada sejak perkawinan dilangsungkan. Pembagian harta bersama merupakan salah satu akibat hukum yang timbul dari adanya perceraian. Sengketa perceraian dan 3 Naimul Huda, Pengertian Harta Bersama, diakses dari http://www.pengertianpengertian.com/2011/12/pengertian-harta-bersama.html, pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 14.06 WIB 4 Ketentuan umum pasal 1 huruf f Kompilasi Hukum Islam

3 pembagian harta bersama bagi orang-orang Indonesia yang beragama Islam merupakan kewenangan dari Pengadilan Agama. Pembagian harta bersama tersebut dilakukan untuk mencari kejelasan mana yang menjadi hak istri dan mana yang menjadi hak suami. Dalam persidangan sengketa harta bersama, hakim akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apa saja yang merupakan harta bersama, harta pribadi istri, harta pribadi suami, dan besarnya bagian untuk suami dan istri. Dalam praktik, ketentuan mengenai pembagian harta bersama tersebut ternyata tidak sepenuhnya diterapkan. Putusan Pengadilan Agama Wates No. 549/Pdt.G/2013/PA.Wt adalah salah satu contoh adanya perbedaan putusan hakim tentang pembagian harta bersama dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Putusan tersebut menerangkan bahwa harta yang disengketakan masing-masing pihak dibagi sama rata antara Penggugat, Tergugat dan Orang Tua Tergugat. Seharusnya bila dibandingkan dengan peraturan yang ada, maka harta tersebut dipisahkan terlebih dahulu, mana bagian yang merupakan harta bersama, dan bagian yang merupakan harta pribadi suami ataupun harta pribadi istri dengan mempertimbangakan beban pembuktian dan alat-alat bukti yang diajukan masing masing pihak dalam pengadilan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul Pertimbangan Hakim Dalam Pembagian Harta Bersama Pada Perkara Gugatan Harta Bersama (Studi Kasus Perkara No: 549/Pdt.G/2013/PA.Wt).

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, Penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembuktian yang dilakukan majelis hakim dalam sengketa pembagian harta bersama pada Putusan Pengadilan Agama Wates No. 549/Pdt.G/2013/PA.Wt? 2. Bagaimana pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan membagi rata harta bersama kepada Penggugat, Tergugat, dan orang tua Tergugat dalam Putusan Pengadilan Agama Wates No. 549/Pdt.G/2013/PA.Wt? C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Subyektif Penulisan hukum ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat gelar Sarjana Hukum (S.H.) di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2. Tujuan Obyektif Sebagaimana rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan obyektif dari penulisan ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui proses pembuktian yang dilakukan majelis hakim dalam sengketa pembagian harta bersama pada Putusan Pengadilan Agama Wates No. 549/Pdt.G/2013/PA.Wt, dan b. Mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan membagi rata hata bersama kepada Penggugat, Tergugat, dan

5 D. Keaslian penelitian orang tua Tergugat dalam Putusan Pengadilan Agama Wates No. 549/Pdt.G/2013/PA.Wt. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis di lingkungan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tidak ditemukan penulisan hukum yang sama dengan apa yang dilakukan oleh peneliti, namun ada penulisan hukum terkait dengan penulisan hukum yang dilakukan peneliti. Penulisan hukum yang dimaksud berjudul Gugatan Cerai Dan Akibat Hukumnya Terhadap Pembagian Harta Bersama (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Indramayu), oleh Karima Azmi Mahmudah, dalam bentuk skripsi pada tahun 2011. Perbedaan dari penulisan hukum tersebut dengan penulisan hukum ini yaitu, pada penulisan tersebut menganalisis mengenai alasan umum timbulnya gugatan perceraian serta akibat hukumnya terkait dengan pembagian harta bersama. Sementara dalam penulisan hukum ini tidak hanya meneliti ketentuan mengenai pembagian harta bersama secara umum, tetapi juga fokus pada pertimbangan hakim dalam mengeluarkan Putusan Pengadilan Agama Wates No. 549/Pdt.G/2013/PA.Wt, dimana di dalam putusan tersebut, hakim menetapkan satu objek sengketa yang merupakan harta bersama yang masih bercampur dengan harta orang tua, dimana putusannya adalah masingmasing pihak mendapat bagian yang sama rata dari nilai objek sengketa tersebut.

6 Selain itu, penulis juga melakukan penelusuran di luar lingkungan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada terhadap hasil penelitian, penulisan hukum, tesis maupun disertasi yang memiliki keterkaitan dengan penelitian penulis. Hasil dari penelusuran yang dilakukan oleh penulis adalah bahwa memang terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis. Namun, penelitian tersebut memiliki judul, masalah, dan pembahasan yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian yang dimaksud adalah antara lain adalah sebagai berikut: 1. Implementasi Pembagian Harta Bersama Terhadap Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Samarinda (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Samarinda),oleh Agustinus Lerek dalam bentuk skripsi pada tahun 2013 di Universitas Negeri Mulawarman. 5 Perbedaan dari penulisan hukum tersebut dengan penulisan hukum ini yaitu, pada penulisan hukum tersebut menganalisis mengenai pemahaman masyarakat terkait proses hukum jika terjadi perceraian terkait dengan pembagian harta bersama, sementara dalam penulisan hukum ini akan meneliti bagaimana pertimbangan hakim dalam mengeluarkan putusan harta bersama yang masih bercampur dengan harta pribadi orang tua tergugat. 2. Pelaksanaan Pembagian Harta Bersama (Gono Gini) Dalam Praktek di Pengadilan Agama Bandar Lampung Lampung, oleh Elti Yunani, S.H 5 Agustinus Lerek, 2013, Implementasi Pembagian Harta Bersama Terhadap Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Samarinda (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Samarinda), Skripsi, Universitas Mulawarman, Samarinda.

7 dalam bentuk tesis pada tahun 2009 di Universitas Diponegoro. 6 Perbedaan dari penulisan hukum tersebut dengan penulisan hukum ini yaitu, pada penulisan tersebut menganalisis mengenai pembagian dan kendala apa saja yang timbul terkait pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Bandar Lampung di kota Lampung, sementara dalam penulisan hukum ini akan meneliti bagaimana pertimbangan hakim dalam mengeluarkan putusan harta bersama yang masih bercampur dengan harta pribadi orang tua tergugat. 3. Tinjauan Yuridis Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta), oleh Riana Wulandari Ananto dalam bentuk skripsi pada tahun 2015 di Universitas Muhamadiyah Surakarta. 7 Perbedaan dari penulisan hukum tersebut dengan penulisan hukum ini yaitu, pada penulisan tersebut menganalisis mengenai pertimbangan hakim serta akibat hukum yang timbul dengan adanya pembagian harta bersama. Penulisan hukum tersebut lebih mengarah kepada proses pembuktian untuk mencari mana yang merupakan harta bersama mana yang bukan, dan hakim memang menetapkan harta bersama tersebut bersadarkan pembuktian yang dilakukan. Sementara dalam penulisan hukum ini, hakim memang sudah melakukan 6 Elti Yunani, 2009, Pelaksanaan Pembagian Harta Bersama (Gono Gini) Dalam Praktek Di Pengadilan Agama Bandar Lampung - Lampung, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang 7 Riana Wulandari Ananto, Tinjauan Yuridis Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

8 pembuktian, namun pada akhirnya keputusan yang dikeluarkan hakim adalah membagi tiga harta yang menjadi objek perkara tersebut. 4. Pembuktian Mengenai Asal Usul Harta Bersama dalam Gugatan Pembagian Harta Bersama Putusan Nomor: 490/Pdt.G/2010/Pa.Kds (Studi di Pengadilan Agama Kudus), oleh Fendry Seftian Widyanto dalam bentuk skripsi pada tahun 2013 di Universitas Negeri Semarang. 8 Perbedaan dari penulisan hukum tersebut dengan penulisan hukum ini yaitu, pada penulisan hukum tersebut menganalisis mengenai kewenangan Pengadilan Agama Kudus dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara tersebut dan alat bukti apa saja yang menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara tersebut. Sementara dalam penulisan hukum ini, akan dibahas tentang bagaimana pertimbangan hakim dalam membagi harta yang diperkarakan menjadi harta bersama dan bukan harta bersama, sehingga majelis hakim dapat menetapkan nilai yang sama dari objek sengketa tersebut untuk masing-masing pihak yang berperkara. Berdasarkan hal tersebut, Penulis menyatakan bahwa penulisan hukum ini asli dan bukan merupakan duplikasi atas hasil karya orang lain. Jika sebelumnya terdapat penelitian yang serupa diluar pengetahuan penulis, hal tersebut bukan merupakan suatu kesengajaan, tetapi diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dari penelitian yang telah ada 8 Fendry Seftian Widyanto, Pembuktian Mengenai Asal Usul Harta Bersama Dalam Gugatan Pembagian Harta Bersama Putusan Nomor: 490/Pdt.G/2010/Pa.Kds (Studi Di Pengadilan Agama Kudus). Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang

9 sebelumnya sehingga dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan serta penulisan hukum yang bersifat akademis. E. Kegunaan penelitian Hasil dari penelitian hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan kehidupan praktis. 1. Kegunaan teoritis a) Untuk menambah referensi terhadap kajian hukum mengenai hal-hal terkait pembuktian dalam pembagian harta bersama. b) Sebagai bahan acuan dan referensi pada penulisan sejenis yang dilakukan di masa yang akan datang. 2. Kegunaan praktis a) Memberikan pemahaman masyarakat umum mengenai pembagian harta bersama di pengadilan agama. b) Memberikan pemahaman tentang cara membagi harta bersama dimana di dalamnya terkandung juga harta dari orang tua.