EVALUASI KINERJA DAN PERENCANAAN PERBAIKAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI JALAN MERDEKA KOTA BANDUNG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh PANDHU WIYOSO ARDONO 150 98 031 PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, MSc. IR. HEDI HIDAYAT, MSc. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA DAN PERENCANAAN PERBAIKAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI JALAN MERDEKA KOTA BANDUNG oleh PANDHU WIYOSO ARDONO 150 98 031 DISETUJUI oleh PEMBIMBING PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, MSc. IR. HEDI HIDAYAT, MSc. KOORDINATOR KELOMPOK BIDANG KEPAKARAN TRANSPORTASI IR. HEDI HIDAYAT MSc. BANDUNG, JUNI 2005 i
ABSTRAK TUGAS AKHIR Evaluasi Kinerja dan Perencanaan Perbaikan Fasilitas Pejalan Kaki di Jalan Merdeka Kota Bandung, PANDHU WIYOSO ARDONO (150 98 031) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPAREMEN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, 2005 Fasilitas pejalan kaki sering kurang diperhatikan dalam perencanaan transportasi, padahal aktivitas pejalan kaki, terutama di pusat pusat kegiatan sangat tinggi. Kurang memadainya fasilitas pejalan kaki, mengakibatkan tumbuhnya perilaku pejalan kaki yang membahayakan keselamatan dan cenderung mengganggu kelancaran lalu lintas. Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di kawasan Jalan Merdeka kota Bandung, dimana aktivitas berjalan kaki yang menggunakan lajur kendaraan, aktivitas penyeberangan jalan yang tidak pada tempatnya, dan aktivitas naik turun penumpang angkutan umum disembarang tempat, meningkatkan resiko keselamatan pejalan kaki. Dalam studi ini lokasi dibagi menjadi beberapa segmen dengan panjang segman masing masing 60 meter untuk disurvey. Survey yang dilakukan adalah pengamatan kodisi eksisting lokasi studi, menghitung jumlah dan kecepatan pejalan kaki yang lewat pada masing masing segmen, dan menghitung jumlah dan kecepatan kendaraan yang lewat. Data pejalan kaki yang didapatkan dibandingkan dengan model Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Untuk melihat kesesuaian antara data lapangan dengan model, dicari nilai R 2, yang ternyata menunjukkan bahwa nilai R 2 yang didapat, jauh lebih kecil dari 1. Dari arus maksimum yang didapatkan, dilakukan evaluasi kinerja fasilitas pejalan kaki yaitu trotoar dan jembatan penyeberangan dengan menggunakan rasio volume/svcd (service volume between LOS C and D) untuk mengetahui tingkat pelayanan trotoar dan fasilitas penyeberangan atau dengan menggunakan persyaratan lebar efektif minimum dan lebar efektif ideal trotoar dari Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah bila model karakteristik pejalan kaki tidak sesuai dengan model dalam HCM 2000 dan New York City Transit. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa karakteristik pejalan kaki di Jalan Merdeka tidak dapat dimodelkan dengan model Greenshield, Greenberg, dan Underwood, dan untuk mengevaluasi fasilitas pejalan kaki digunakan persyaratan lebar efektif minimum dan lebar efektif ideal trotoar dari Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Hasil evaluasi menunjukkan perlu dilakukan beberapa perbaikan pada beberapa bagian, yaitu pengurangan elevasi undakan trotoar, pelebaran trotoar dengan lebar efektif yang disarankan untuk sisi timur 3,75 meter dan sisi barat 2,66 meter, dan pengaturan pedagang kakilima dengan menyediakan lokasi khusus untuk pedagang kakilima. Untuk fasilitas penyeberangan, perlu disediakan jembatan penyeberangan baru pada segmen 2. Kata kunci: Bandung, Pejalan kaki, Volume, Kecepatan, Kerapatan, Fasilitas, rasio volume/svcd, Tingkat pelayanan (LOS), lebar efektif. ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penuli panjatkan kehdirat Allah SWT, atas limpahan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisa tugas akhir berjudul Evaluasi Kinerja dan Perencanaan Perbaikan Fasilitas Pejalan Kaki di Jalan Merdeka Kota Bandung. Tugas akhir ini disusun sbagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana teknik pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung. Penulis sadar bahwa tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis pada kesempatan ini untuk menyampaikan terima kasih yang setulus tulusnya kepada: 1. Ir. Titi Liliani Soedirdjo, MSc. dan Ir. Hedi Hidayat, MSc. selaku pembimbing dalam penyelesaian tugas akhir ini. 2. Ir Willy Tumewu, MSc. Selaku penguji dalam penyusunan tugas akhir ini. 3. Teman teman yang telah membantu pelaksanaan survey pendukung tugas akhir ini. 4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan terhadap tugas akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Bandung, Juni 2005 Penulis iii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL i ii iii iv vi vii viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang 1 1.2 Tujuan 2 1.3 Ruang Lingkup 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Perkotaan 3 2.2 Sistem Pejalan Kaki 4 2.3 Karakteristik Pejalan Kaki 5 2.3.1 Kecepatan, Arus, Ruang dan Kepadatan Pejalan Kaki 6 2.3.2 Pergerakan Pejalan Kaki 10 2.4 Tingkat Pelayanan 10 2.5 Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki 14 2.5.1 Prinsip prinsip Perencanaan 14 2.5.2 Lebar Efektif Jalur Pejalan Kaki 15 2.5.3 Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki 17 2.5.4 Tempat Pemberhentian Angkutan Umum 19 BAB III METODOLOGI 3.1 Pendekatan Umum 20 3.2 Prosedur Survey 20 3.2.1 Kondisi Eksisting 20 3.2.2 Survey Lalu lintas Pejalan Kaki 22 3.2.3 Survey Lalu lintas Kendaraan 22 3.3 Prosedur Analisis Karakteristik Pejalan Kaki 23 3.4 Prosedur Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki 24 iv
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Geometrik 25 4.2 Volume lalu lintas Kendaraan 26 4.3 Volume lalu lintas Pejalan Kaki 29 4.3.1 Pejalan kaki sejajar jalan 30 4.3.2 Pejalan kaki tegak lurus jalan 30 4.3.3 Rute pejalan kaki 33 4.4 Evaluasi Kinerja Trotoar Dan Fasilitas Penyeberangan 34 4.4.1 Kinerja Trotoar 34 4.4.2 Kinerja Jembatan Penyeberangan 34 4.5 Alternatif Perbaikan Trotoar Dan Fasilitas Penyeberangan 35 4.5.1 Perbaikan Trotoar 35 4.5.2 Perbaikan Fasilitas Penyeberangan 37 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 39 5.2 Saran 40 DAFTAR PUSTAKA 41 LAMPIRAN Lampiran 1.1. Data kondisi eksisting lokasi studi 42 1.2. Data lalu lintas kendaraan 50 1.3. Data dan hasil analisis lalu lintas pejalan kaki 54 1.4. Grafik hubungan arus kerapatan kecepatan 76 Lampiran 2 Foto foto lokasi studi 90 Lampiran 3 Bentuk formulir survey yang digunakan 93 v
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan kecepatan kerapatan 6 Gambar 2.2 Hubungan arus kecepatan 7 Gambar 2.3 Hubungan arus ruang 7 Gambar 2.4 Hubungan kecepatan ruang 8 Gambar 2.5 Standar Level of Service trotoar 11 Gambar 2.6 Standar Level of Service tangga 11 Gambar 2.7 Ilustrasi penggunaan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki 12 Gambar 2.8 Pelandaian ramp acces 18 Gambar 3.1 Bagan alir langkah langkah kerja 21 Gambar 3.2 Lokasi Survey 23 Gambar 4.1 Hubungan kecepatan vs arus pada trotoar segmen 1 27 Gambar 4.2 Rute pejalan kaki pada kondisi dijaga petugas lalu lintas 33 Gambar 4.3 Rute pejalan kaki pada kondisi tanpa petugas lalu lintas 33 Gambar 4.4 Trotoar berundak 36 vi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kriteria LOS untuk trotoar 13 Tabel 2.2 Kriteria LOS untuk tangga 13 Tabel 2.3 Penambahan lebar jalur pejalan kaki 16 Tabel 2.4 Jenis fasilitas penyeberang berdasarkan PV 2 19 Tabel 4.1 Data lalu lintas kendaraan hari Minggu 26 Tabel 4.2 Nilai R 2 model Greenshield, Greenberg, dan Underwood untuk tiap segmen 27 Tabel 4.3 Volume pejalan kaki maksimum pada tiap segmen 29 Tabel 4.4 Data lalu lintas pejalan kaki sejajar jalan hari Senin 30 Tabel 4.5 Data lalu lintas penyeberang jalan hari Senin 31 Tabel 4.6 Data lalu lintas pejalan kaki pada jembatan penyeberangan 32 Tabel 4.7 Data lalu lintas penyeberang jalan hari Minggu 32 Tabel 4.8 Lebar efektif ideal trotoar 35 Tabel 4.9 Jenis fasilitas penyeberangan berdasarkan PV 2 37 vii
DAFTAR SIMBOL c : Konstanta d : Kerapatan pejalan kaki (orang/meter 2 ) d j : Kerapatan pada kondisi macet (orang/ meter 2 ) FJS : Faktor Jam Sibuk m : Ruang pejalan kaki (meter 2 /orang) P : Volume atau Arus penyeberang jalan (orang/jam) Q : Volume atau Arus pejalan kaki (orang/jam/meter) R 2 : Koefisien determinasi u : Kecepatan pejalan kaki (meter/menit) u f : Kecepatan pada arus bebas (meter/menit) V : Volume kendaraan (kendaraan/jam) W : Lebar jalur pejalan kaki (meter) X : Data aktual Y : Data model viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Survey yang dilakukan untuk memperolah data pejalan kaki secara baik sulit dilakukan karena pejalan kaki tidak berjalan pada trotoar yang ada tetapi pada badan jalan, hal ini selain disebabkan bentuk trotoar yang kurang nyaman bagi pejalan kaki (elevasi terlalu tinggi, lebar trotoar kurang memadai), juga adanya pedagang kaki lima disepanjang trotoar. 2. Hasil survey memperlihatkan adanya perbedaan volume pejalan kaki pada masing masing segmen. Tingginya volume pada segmen 1 dan 2 disebabkan arah perjalanan pejalan kaki dari BIP ke perempatan Jalan LLRE Martadinata. Tingginya volume pada segmen 4 disebabkan arah perjalanan pejalan kaki dari BIP ke perempatan Jalan Aceh. Sedangkan tingginya volume pada segmen 2b disebabkan arah perjalanan pejalan kaki dari BIP ke Gramedia. 3. Pada kondisi dimana seluruh pejalan kaki berjalan di trotoar, maka model yang mungkin dapat menggambarkan karakteristik pejalan kaki adalah model Greenshield, hal ini terlihat dari karakteristik pejalan kaki pada jembatan penyeberangan, dimana nilai R 2 untuk model Greenshield lebih tinggi daripada model lainnnya. 4. Untuk mengevaluasi kinerja trotar dan jembatan penyeberangan, tidak dapat digunakan konsep tingkat pelayanan (LOS), karena karakteristik pejalan kaki di Jalan Merdeka ini tidak mengikuti model yang ada dalam ketentuan HCM 2000 dan New York City Transit, sehingga evaluasi didasarkan pada persyaratan lebar efektif minimum dan lebar efektif ideal trotoar menurut ketentuan Departemen Kimpraswil. 5. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebar efektif eksisting trotoar pada semua segmen trotoar tidak memenuhi persyaratan lebar efektif minimum ataupun lebar efektif ideal dari Departemen Kimpraswil. 39
6. Nilai PV 2 digunakan untuk menentukan jenis dan lokasi fasillitas penyeberangan yang diperlukan. Dari perhitungan, didapatkan nilai PV 2 tertinggi mencapai 1,6*10 10 pada segmen 2. 7. Untuk memperbaiki kinerja fasilitas pejalan kaki yang ada, dapat dilakukan dengan : a) Mengurangi elevasi undakan pada trotoar dengan membuat undakan tambahan atau dengan memberi pelandaian untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. b) Menambah lebar efektif trotoar, dengan ukuran ideal yang disarankan yaitu lebar efektif 3,75 meter untuk sisi timur dan 2,66 meter untuk sisi barat. c) Menghilangkan hambatan-hambatan pejalan kaki dengan merapikan rambu-rambu, tiang listrik dan telepon, serta fasilitas penunjang lain agar tidak berada ditengah jalur pejalan kaki, sehingga lebar efektif trotoar dapat ditingkatkan d) Menyediakan jembatan penyeberangan baru pada segmen 2, karena nilai PV 2 pada segmen ini mencapai 1,6*10 10. e) Pengaturan terhadap pedagang kaki lima dengan menyediakan lokasi khusus untuk pedagang kaki lima. 5.2 Saran 1. Untuk mendapatkan data pejalan kaki yang lebih baik, sebaiknya dilakukan survey pada rentang kepadatan pejalan kaki dari yang terendah sampai yang tertinggi pada kondisi semua pejalan kaki berjalan ditrotoar. 2. Pemilihan waktu survey sebaiknya lebih diperhatikan, karena adanya perbedaan jam puncak volume kendaraan dan pejalan kaki. 3. Sebaiknya dilakukan juga survey wawancara atau kuesioner untuk mengetahui perilaku dan kebutuhan pejalan kaki secara lebih baik. 40
DAFTAR PUSTAKA Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Pedoman Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Jalan Umum. Nomor 032/T/BM/1999, 1999. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Persyaratan Aksesibilitas Pada Jalan Umum. Nomor 033/T/BM/1999, 1999. Fruin, John J. Pedestrian Planning and Design (rev. ed.). Mobile, Ala.: Elevator World Magazine, Inc., 1987. Hadi, Sutrisno. Statistik. Yogyakarta, Penerbit Andi, 2000 Institute of Transportation Engineers. Transportation and Traffic Engineering Handbook. Prentice Hall, 1982. Ness, M.P., J.F. Morrall, and B.G. Hutchinson. An Analysis of Central Business District Pedestrian Circulation Patterns. Highway Research Record 283, 1969. New York City Transit. New South Ferry Project. New York, Metropolitan Transport Authority, 2004 Transportation Research Board (TRB). Highway Capacity Manual. Washington, D.C.: Transportation Research Board, 2000. Widjajanti, Endang. Pedestrian Flow and Level of Service for Sidewalks in Central Jakart., Thesis tidak dipublikasikan. Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pasca Sarjana, ITB, 1994. 41