BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN

BAB II RENCANA STRATEJIK

KATA PENGANTAR. Surabaya, Pebruari 2014 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

BUPATI MANDAILING NATAL

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Pada Sasaran

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening.

KATA PENGANTAR. Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2015

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

KATA PENGANTAR. Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A

MASTERPLAN KAWASAN PERKEBUNAN NASIONAL KOPI DAN KAKAO ACEH. Kerjasama Dinas Perkebunan Aceh dan Fakultas Pertanian Unsyiah 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Perumusan visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

DINAS PERKEBUNAN LAKIP 2011 PROV. JATIM

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

LAKIP 2012 PROV. JATIM DINAS PERKEBUNAN I. PENDAHULUAN.

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PROGRAM PEMBANGUNAN PERKEBUNAN TAHUN 2017 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI BALI

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Perumusan kebijakan tehnis dan perencanaan program kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

Belanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

Renstra BKP5K Tahun

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

2. RENSTRA SKPD (Ringkasan) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BERDASARKAN RPJMD TAHUN 2017 DINAS PERKEBUNAN. Indikator

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

VISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2011

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN KINERJA (LKJ)

IKU TAHUN 2017 SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN, KEUANGAN DAN ASET DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG INDIKATOR KINERJA TARGET

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

Tabel 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Provinsi Sulawesi Selatan

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

A. Dinamika Lingkungan Strategis, Permasalahan dan Peluang Pembangunan Perkebunan

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012

menerima penghargaan pada Peringatan Hari Perkebunan tahun 2015 di Kementerian Pertanian, Jakarta. 2. Uji citarasa kopi spesialty untuk tingkat dunia

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

KATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Hermanto (1993 ; 4), menyebutkan bahwa pembangunan pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,

IKU TAHUN 2017 SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. Indikator Kinerja Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Realisasi (Rp) Tidak Langsung A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ,00-0,00 0,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

Transkripsi:

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA Dinas Perkebunan Provinsi Bali dalam melaksanakan pembangunan perkebunan Sesuai dengan Pasal 15 ayat (3) UU Nomor 25 Tahun 2004, yaitu Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD sesuai Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman kepada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2). Pada pasal 7 ayat (2) UU yang sama disebutkan bahwa Renja SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada Rencana Kegiatan Program (RKP) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Selanjutnya sesuai dengan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas Perkebunan Provinsi Bali yaitu : a). Meningkatnya pemanfaatan potensi pengembangan perkebunan (Ha), b). Meningkatnya produksi (Ton) dan produktivitas komoditas perkebunan (Kg/Ha/Th), c). Meningkatnya mutu produk dan pemasaran (Ton), d). Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit). Secara matriks Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas Perkebunan Provinsi Bali adalah sebagai berikut : 15

Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan Periode 2013-2018 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Keterangan 1 Meningkatnya pemanfaatan potensi pengembangan perkebunan (Ha) Jumlah areal tahun ini Jumlah areal tahun ini Meningkatnya produksi Jumlah produksi Jumlah produksi pada tahun ini 2 (Ton) dan produktivitas Jumlah produksi dibagi luas komoditas perkebunan Jumlah produktivitas tanaman menghasilkan (Kg/Ha/Th) pertahun 3 4 Meningkatnya mutu produk dan pemasaran (Ton) Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit) Jumlah produk bermutu Jumlah produk dipasarkan Jumlah UUP Jumlah produk diolah sesuai SOP Jumlah produk dipasarkan Jumlah Subak Abian yang memiliki Unit Usaha Produktif (UUP) Denpasar, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI BALI IR. I DEWA MADE BUANA DUWURAN, MP Pembina Utama Muda NIP. 19590418 198603 1 014 16

Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) tersebut, maka Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Bali disusun dalam rangka menghadapi perubahan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi pada saat ini maupun masa mendatang. Rencana strategis diperlukan sebagai instrumen untuk lebih mengarahkan tujuan organisasi yang akan dicapai dan cara mencapainya. Penyusunan rencana strategis menggunakan analisis SWOT dengan memperhatikan faktor lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal yaitu faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunites), dan tantangan atau kendala (threats) yang ada. Dalam rangka peningkatan kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Bali maka telah disusun Rencana Strategis (Renstra) yang memiliki visi dan misi sebagai berikut : 2.1 Visi dan Misi 2.1.1 Visi Sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan dan kita dituntut untuk merespon perubahan tersebut maka rumusan visi pembangunan perkebunan Daerah Bali tetap mengacu pada visi pembangunan perkebunan Nasional, sehingga visi Dinas Perkebunan Provinsi Bali dirumuskan sebagai berikut Terwujudnya Perkebunan Bali yang Produktif, Efisien dan Berdaya Saing Tinggi Berdasarkan Falsafah Tri Hita Karana menuju Bali yang Mandara. 2.1.2 Misi Bertolak dari visi tersebut maka misi pembangunan Perkebunan merupakan penjabaran lebih konkrit dari visi yang harus dilaksanakan sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Dengan pernyataan misi yang diemban diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran organisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Maka misi Dinas Perkebunan Provinsi Bali dalam melaksanakan pembangunan perkebunan daerah Bali dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Mendorong dan mewujudkan pemanfaatan sumberdaya perkebunan melalui pemanfaatan tata ruang yang dapat mendukung keandalan ekonomi ketahanan sosial budaya dan lingkungan hidup. b. Meningkatkan pendapatan usaha perkebunan dan optimalisasi nilai tambah melalui penerapan sistem agribisnis yang utuh dan berkelanjutan. c. Meningkatkan dukungan terhadap ketersediaan pangan. 17

Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan masyarakat perkebunan yang menginginkan adanya peningkatan sumber daya perkebunan, peningkatan pendapatan, dan meningkatkan dukungan terhadap ketersediaan pangan. Pemenuhan kebutuhan itu dijadikan misi yang hendak dicapai oleh Dinas perkebunan melalui upaya peningkatan kinerja aparatur yaitu dengan upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja sebagai salah satu pilar dari good governance, bersama dengan dua pilar lainnya yaitu transparansi dan partisipasi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan oleh Dinas Perkebunan dengan jalan mengimplementasikan pemberian layanan yang prima terhadap masyarakat. 2.2 Moto dan Janji layanan 2.2.1 Moto - Tumbuh Subur Indah Lestari, Nyaman dan Sejahtera 2.2.2 Janji layanan - Melayani dengan Senyum ( Santun, Efisien, Nyaman, Unggul, dan Mudah) 2.3 Maklumat Pelayanan Maklumat Dinas Perkebunan Provinsi Bali adalah: Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan, sesuai standar pelayanan yang ditetapkan dan apabila tidak menepati janji ini kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2.4 Tujuan dan Sasaran 2.4.1 Tujuan Strategis Dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Perkebunan Provinsi Bali, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis ( strategik goals ) organisasi. Tujuan strategis merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan jawaban atas apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun kedepan. 18

Adapun tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pemanfaatan potensi pengembangan perkebunan (Ha) b. Meningkatkan produksi (Ton) dan produktivitas komoditas perkebunan (Kg/Ha/Th) c. Meningkatkan mutu produk dan pemasaran (Ton) d. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit) 2.4.2 Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Berdasarkan hal tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub sektor perkebunan tahun anggaran 2015 ditetapkan sebagai berikut : a. Meningkatnya pemanfaatan potensi pengembangan perkebunan (Ha) b. Meningkatnya produksi (Ton) dan produktivitas komoditas perkebunan (Kg/Ha/Th) c. Meningkatnya mutu produk dan pemasaran (Ton) d. Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit) 2.5 Rencana Strategis Rencana strategis Dinas Perkebunan Provinsi Bali Tahun 2013 s/d 2018 adalah sebagai berikut : Kondisi yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (tahun 2013-2018) adalah suatu keadaan ideal tentang 4 (empat) aspek penting pembangunan perkebunan yang meliputi : luas areal komoditi, produksi dan produktivitas, Peningkatan mutu dan pemasaran dan peningkatan serta penguatan kelembagaan usaha perkebunan. 19

2.5.1 Peningkatan Pemanfaatan potensi untuk perluasan areal Penambahan luas areal dengan memanfaatkan sisa potensi yang ada adalah suatu kondisi yang sangat ideal terutama bagi komoditi yang memiliki prospek baik kedepan. Komoditi yang termasuk dalam kelompok ini antara lain Kopi Arabika, Kopi Robusta, Kakao, Jambu Mete, Cengkeh, Kelapa dan Tembakau. Terhadap komoditi lainnya fokus pengembangan diarahkan kepada pengutuhan populasi dan peningkatan intensifikasi. Perkembangan luas areal komoditi yang diinginkan selama 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Target Sasaran Luas Areal Komoditi Perkebunan Bali Tahun 2013-2018 Kondisi Kinerja Awal Target Luas Areal (Ha) 2013 No Komoditas 2014 2015 2016 2017 2018 1 Kopi Arabika 12.800 12.800 12.800 12.900 13.000 13.100 2 Kopi Robusta 23.388 23.388 23.388 23.388 23.388 23.388 3 Kakao 14.500 14.500 14.505 14.510 14.515 14.520 4 Cengkeh 15.388 15.388 15.388 15.388 15.388 15.388 5 Jambu Mete 8.750 8.750 8.850 8.950 9.050 9.150 6 Kelapa 71.290 71.290 71.290 71.300 71.310 71.315 7 Tembakao Rakyat 700 700 735 770 800 850 dan Virginia 20

2.5.2 Peningkatan Produksi dan Prokduktivitas Target sasaran produksi komoditi perkebunan selama 5 (lima) tahun dapat diikuti pada Tabel 2. kedepan Tabel 2. Target Sasaran Produksi Komoditi Perkebunan Bali Tahun 2013-2018 Kondisi Target Sasaran Produksi (Ton) No Komoditas Kinerja Awal 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Kopi Arabika 3.800 3.800 3.825 3.850 3.875 3.900 2 Kopi robusta 12.100 12.100 12.125 12.150 12.175 12.200 3 Kakao 6.500 6.500 6.550 6.600 6.650 6.700 4 Jambu Mete 3.500 3.500 3.550 3.600 3.650 3.700 5 Cengkeh 2.700 2.700 2.725 2.725 2.775 2.800 6 Kelapa Dalam 67.550 67.550 67.555 67.560 67.565 67.570 7 Tembakao rakyat dan virginia 900 900 1.000 1.100 1.200 1.300 Salah satu variabel yang bisa diexplorasi dalam upaya meningkatkan pendapatan usahatani adalah produktivitas. Peluang untuk meningkatkan produktivitas komoditi andalan / unggulan sub sektor perkebunan di Provinsi Bali masih cukup terbuka karena rata-rata capaian produktivitas saat ini masih berada dibawah kapasitas teknis. Target capaian produktivitas komoditi selama 5 (lima) tahun kedepan dapat diikuti pada Tabel 3. Tabel 3. Target Sasaran Produktivitas Komoditi Perkebunan Bali, Tahun 2013-2018 Target Sasaran Produktivitas ( Kg/Ha/Th) No Komoditas Satuan Komoditi Kinerja Awal 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Kopi Arabika kg/ha/th 625 650 655 660 665 670 2 Kopi robusta kg/ha/th 635 655 675 695 715 735 3 Kakao kg/ha/th 510 660 603 605 608 612 4 Jambu Mete kg/ha/th 462 412 416 422 429 437 5 Cengkeh kg/ha/th 235 257 279 285 292 300 6 Kelapa kg/ha/th 1.089 1.091 1.092 1.093 1.094 1.095 7 Tembakao kg/ha/th 1.600 1.670 1.678 1.736 1.800 1.870 21

2.5.3 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Seperti telah di uraikan pencapaian sasaran pada variabel perkembangan pengolahan dan pemasaran melalui pola kemitraan telah berjalan sesuai perenanaan namun masih perlu ditingkatkan kembali dari segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitasnya. Pemasaran hasil perkebunan melalui pola kemitraan cukup menguntungkan bagi petani maupun mitra (pengusaha), ternyata komitmen petani untuk menjaga dan mengembangkan kemitraan masih perlu didorong lebih kuat. Dengan melakukan pembinaan dan pengawalan yang lebih intensif kepada Subak Abian (petani), diharapkan pertumbuhan pemasaran melalui kemitraan akan menjadi lebih baik. Target perkembangan pengolahan dan pemasaran melalui kemitraan selama 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Target Sasaran Volume Pengolahan dan Pemasaran Melalui Kemitraan Menurut Jenis Produksi, Tahun 2013 2018 No Jenis Produksi Target Produk yang bermutu dan produk dipasrkan (Ton) 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 5 6 7 1 Kopi Arabika 2.000 2.100 2.200 2.300 2.500 2 Kopi Robusta 500 600 750 850 950 3 Kakao Permentasi 250 275 300 325 350 4 Jambu Mete G.M tersortir 1.500 1.600 1.750 1.900 2.000 22

2.5.4 Penguatan Kelembagaan Adapun target perkembangan kelembagaan petani perkebunan selama 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Target Sasaran Kelembagaan Petani Perkebunan UUP Tahun 2013 2018 (unit). No Jenis Target Sasaran Kelembagaan (unit) Kelembagaan 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 5 6 7 1 Unit usaha Produktif (UUP) 208 210 212 215 220 2.5.5 Selanjutnya untuk pembagian tugas sesuai dengan tupoksi dari masing masing bidang dan seksi dibuatlah alur pembagian tugas ( Cascading ) sebagai berikut : 1. Bidang Budidaya Perlindungan Perkebunan KEPALA BIDANG BUDIDAYA DAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN 1.1 Jumlah luas areal komoditas perkebunan - Jumlah penanaman Kelapa - Jumlah pengadaan bibit Kelapa * Jumlah peserta bimbingan teknis penanaman kelapa - Jumlah penanaman Jambu Mete * Jumlah pengadaan Jambu Mete * Jumlah Peserta bimbingan teknis penanaman Jambu Mete - Luas penanaman Nilam * Jumlah pengadaan bibit Nilam 2.1 Jumlah produksi komoditas perkebunan - Jumlah produksi kakao - Luas pengendalian ( gertakdal ) kakao Jumlah produksi - Cengkeh - Luas pengendalian OPT Cengkeh * Jumlah sosialisasi kawasan serangan OPT * Jumlah peserta pertemuan pengendalian OPT - Jumlah produksi Tembakau Virginia - Intensifikasi Tembakau 23

* Jumlah peserta sosialisasi pengendalian OPT Tembakau * Jumlah peserta bimtek DBHCHT 2.2 Jumlah produktivitas komoditas perkebunan - Jumlah produktivitas Kakao Jumlah produksi - Cengkeh - Jumlah produksi Tembakau Virginia - Jumlah produksi Tembakau Rakyat KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI BUDIDAYA TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN PERLINDUNGAN TAHUNAN SEMUSIM, REMPAH PERKEBUNAN DAN OBAT-OBATAN 1.1 Jumlah luas areal 2.1 Jumlah produksi 2.1 Jumlah produksi komoditas perkebunan komoditas perkebunan komoditas perkebunan - Jumlah bibit kelapa - Jumlah Produksi - Jumlah pengendalian siap salur Tembakau Virginia Gertakdal tanaman Kakao * Jumlah peserta rapat - Jumlah Produksi - Jumlah peserta rapat * pertemuan Tembakau Rakyat Gertakdal Kakao pengembangan kelapa - Jumlah intensifiakasi * Jumlah peserta Jumlah peserta bimtek Tembakau Virginia sosialisasi pemetaan pengembangan Kelapa - Jumlah intensifiakasi kawasan serangan OPT - Jumlah bibit Jambu Tembakau Rakyat * Jumlah peserta pelatihan Mete siap salur * Jumlah peserta bintek pembuatan pupuk Organik * Jumlah peserta rapat pengendalian OPT * Jumlah peserta sosialisasi pengembangan Jambu Tembakau pembuatan pupuk organik Jumlah peserta * Mete * Jumlah peserta bimtek Sosialisasi kemitraan usaha tembakau 2.2 Jumlah produktivtas pengembangan * Jumlah peserta bintek komoditas perkebunan Jambu Mete DBHCHT - Jumlah gertakdal Kakao * Sosialisasi pembuatan 1.1 Jumlah luas areal pupuk organik komoditi perkebunan - Jumlah Pengadaan bibit nilam * Jumlah Peserta Sosialisasi pengembangan nilam 2.2 Jumlah produktivtas 24

komoditi perkebunan - Jumlah intensifikasi Tembakau 2. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian KEPALA BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN 3.1 Jumlah produk perkebunan yang bermutu - Jumlah Kopi Arabika (WP) - Jumlah Kopi Robusta (DP) - Jumlah Kakao (Fermentasi) - Jumlah Mete (Gelondong Mete Tersortir) - Jumlah Sertifikasi Survaliance Organik * Jumlah unit pengolah yang dibina peningkatan mutu * Jumlah peserta ICS * Jumlah peserta pembinaan peningkatan mutu * Jumlah pembinaan lapangan * Jumlah peserta sosialisasi 3.2 Jumlah produk perkebunan yang dipasarkan - Jumlah Kopi Arabika (WP) - Jumlah Kopi Robusta (DP) - Jumlah Kakao (Fermentasi) - Jumlah Mete (Gelondong Mete Tersortir) * Jumlah pertemuan kemitraan dan temu usaha * Jumlah peserta pembinaan kewirausahaan * Jumlah penetapan peserta * Jumlah peserta pembinaan 4.1 Jumlah Subak Abian yang memiliki UUP - Jumlah pembinaan usaha - Jumlah bimbingan teknis pembinaan usaha * Jumlah peserta bintek permodalan usaha * Jumlah peserta permodalan usaha 25

3.1 KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI PANEN, PASCA PANEN PEMASARAN DAN PERIJINAN, PEMBIAYAAN DAN PENGOLAHAN HASIL SARANA USAHA DAN PEMBINAAN USAHA Jumlah produk perkebunan 3.2 Jumlah produk perkebunan 4.1 Jumlah Subak Abian yang yang bermutu yang dipasarkan memiliki UUP - Jumlah peserta bimtek - Jumlah Kopi Arabika (WP) - Jumlah peserta bimtek TANI ICS Organik - Jumlah Kopi Robusta (DP) permodalan usaha - Jumlah sertifikat - Jumlah Kakao (Fermentasi) - Jumlah peserta bimtek organik dan survailance - Jumlah Mete kelembagaan usaha * Jumlah pembuatan juknis (Gelondong Mete Tersortir) - Jumlah peserta Jumlah peserta * Sosialisasi * Jumlah peserta fasilitasi pertemuan asosiasi petani * ICS kemitraan dan temu usaha * Jumlah pembuatan juknis Jumlah penetapan peserta * Jumlah peserta bintek Jumlah peserta sosialisasi * Jumlah pembinaan kemitraan * Jumlah penetapan peserta kelapangan * Jumlah pembinaan * Jumlah penetapan lokasi kewirausaan * Jumlah pembinaan lapangan * Jumlah pembuatan Juknis * Jumlah pembinaan lapangan * Jumlah peserta sosialisasi * Jumlah penetapan peserta 4.2 Jumlah Subak Abian yang * Jumlah penetapan lokasi memiliki KUP Jumlah pembinaan * lapangan - Jumah Subak Abian 3. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian KEPALA BIDANG PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN 1.1 Jumlah luas areal komoditas perkebunan - Jumlah penanaman kelapa dalam Jumlah peserta rapat pembibitan * kelapa dalam - Jumlah penanaman jambu mete 2.1 Jumlah produksi komoditas perkebunan - Produksi Kopi Kakao - Produksi Kopi Arabika - Produksi Kopi Robusta 26

- Produksi Mete 3.1 Jumlah produk perkebunan yang bermutu * Jumlah peserta pemanfaatan Alsibun 3.2 Jumlah produk perkebunan yang di pasarkan - Jumlah Kopi arabika Jumlah Kopi - Robusta KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI PERBENIHAN SARANA PERKEBUNAN LAHAN DAN PEMANFAATAN AIR 1.1 Jumlah luas areal 2.1 Jumlah produksi 3.2 Jumlah produk komoditas perkebunan komoditas perkebunan perkebunan - Jumlah pembibitan - Jumlah peredaran yang dipasarkan Kelapa Dalam pupuk bersubsidi - Jumlah jalan produksi - Jumlah pembibitan * Jumlah kelompok yang yang tesedia mendapatkan Jambu Mete pengawasan * Jumlah peserta rapat dan perdaran 1.1 Jumlah luas areal persiapan pembibitan pupuk bersubsidi komoditas perkebunan Jambu Mete - Jumlah bak * Jumlah peserta rapat 3.1 Jumlah produk perkebunan penampung persiapan pembibitan yang bermutu dan pipanisasi Kelapa Dalam * Jumlah peserta bimtek * Jumlah pembinaan alsinbun 2.1 Jumlah produksi * penangkar benih * Jumlah pengawasan komoditas perkebunan Jumlah pembianan kebun pupuk bersubsidi - Jumlah pipanisasi sumber benih * Jumlah peserta rapat air permukaan * Jumlah pengawalan pemanfaatn Alsinbun - Jumlah jalan produksi plasma nutfah * mendukung perkebunan Jumlah peserta pertemuan 3.1 Jumlah produk perkebunan yang bermutu - Jumlah bak penampung dan pipanisasi 27

4. Bidang Pengkajian dan Pengembangan KEPALA BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Jumlah produk perkebunan yang bermutu - Jumlah Subak Abian Yang mendapat pengawalan IG kopi - Jumlah Subak Abian Yang mendapat pengawalan IG Mete * Jumlah peserta pertemuan IG kopi * Jumlah peserta pertemuan IG Jambu Mete * Jumlah peserta pertemuan sinkronisasi data statistik perkebunan * Jumlah pembinaan lapangan - Jumlah laporan RENJA perkebunan * Jumlah peserta pertemuan * Jumlah laporan potensi pengembangan Kelapa * Jumlah peserta pertemuan idensifikasi pengembangnan Kelapa - Jumlah Laporan Tahunan - Jumlah Laporan Lakip * Jumlah laporan bulanan * Jumlah laporan Triwulan * Jumlah laporan Tahunan * Jumlah peserta pertemuan * Jumlah pembinaan * Jumlah monev KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI DATA DAN PENGKAJIAN MONITORING EVALUASI PENGEMBANGAN DAN PELAPORAN 3.1 Jumlah produk perkebunan - Jumlah laporan lakip 1.1 Jumlah luas areal yang bermutu - Jumlah laporan komoditi perkebunan - Jumlah Subak Abian Yang tahunan - Jumlah laporan RENJA mendapat Pengawalan IG * Jumlah laporan bulanan perkebunan Kopi Kintamani Bali * Jumlah laporan triwulan * Jumlah laporan - Jumlah Subak Abian Yang * Jumlah peserta pertemuan potensi pengembangan Jumlah pembinaan mendapat Pengawalan IG * lapangan Kelapa Mete Kubu Bali * Jumlah monev * Jumlah peserta pertemuan - Jumlah laporan identifikasi data Satistik * Jumlah pengawalan IG * pengembangnan Kelapa Jumlah pembinaan lapangan 28

Kopi Kintamani Bali * Jumlah konsultasi * Jumlah pengawalan IG keluar daerah Jambu Mete Kubu Bali * Jumlah lokakarya * Jumlah peserta pertemuan hasil identifikasi * sinkronisasi data statistik Jumlah pembianan lapangan * Jumlah peserta pertemuan pengembangan kelapa 5. Bidang Sekretariat Dinas SEKRETARIS DINAS Jumlah pelayanan di bidang pengelolaan keuangan, barang, dan kepegawaian di lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Bali untuk mendukung tercapainya kinerja SKPD - Jumlah laporan keuangan *Jumlah pertemuan *Jumlah pembinaan *Jumlah konsultasi - Jumlah laporan kepegawaian *Jumlah pembinaan kepegawaian *Jumlah pembinaan kelapangan KASUBAG KASUBAG KASUBAG KUANGAN DAN KEPEGAWAIAN UMUM PENYUSUNAN PROGRAM Jumlah pengelolaan keuangan Jumlah pengelolaan Jumlah pengelolaan Jumlah laporan - keuangan kepegawaian di lingkungan administrasi dan aset milik - Jumlah dokumen RKA Dinas Perkebunan Provinsi Dinas Perkebunan Provinsi * Jumlah pertemuan Bali Bali pembuatan RKA - Jumlah laporan Jumlah pembinaan * lapangan - Jumlah laporan aset Jumlah pembinaan * Jumlah konsultasi kepegawaian * lapangan Jumlah peserta keluar daerah - Jumlah pembinaan * pertemuan kepegawaian * Jumlah pengadaan surat - surat 29

6. UPT Benih/ Bibit 1.1 Jumlah luas areal komoditi Perkebunan - Jumlah penanaman Kopi Arabika - Jumlah Penanaman Kelapa - Jumlah Penanaman Kopi Arabika 2.1 Jumlah produksi komoditas perkebunan UPT BENIH/BIBIT - Jumlah Pemupukan Kopi Arabika beras, Kopi Robusta beras, Cengkeh bunga kering, Kelapa di Kebun Induk, Kakao, serat Kapok 2.2 Jumlah produktivitas komoditas perkebunan - Jumlah Pemupukan Kopi Arabika Beras, Kopi Robusta beras, Cengkeh bunga kering, Kelapa di Kebun Induk - Jumlah pelayanan di bidang pengelolaan keuangan, barang, dan kepegawaian 3.1 Jumlah produk perkebunan yang bermutu - Jumlah benih bersertifikat - Jumlah pengawasan benih dan bibit KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KASUBAG SERTIFIKASI KEBUN INDUK TATA USAHA TANAMAN TANAMAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN 3.1 Jumlah Produk perkebunan 1.1 Jumlah luas komoditas Jumlah pelayanan yang bermutu perkebunan di bidang pengelolaan keuangan, barang dan kepegawaian - Jumlah benih bersertifikat - Jumlah benih dan - Jumlah laporan Jumlah bibit Kopi Arabika, bibit Kopi Arabika keuangan - Jambu Mete, Kelapa dan diadakan * Jumlah pengadaan Kakao yang disertifikasi administrasi * Jumlah pembuatan juknis - Jumlah bibit dan perkantoran * Jumlah peserta sosialisasi benih Kelapa yang * Jumlah pelayanan 30

* Jumlah pengawasan diadakan perkantoran peredaran binih/bibit * Jumlah pengadaan 2.1 Jumlah Produksi ATK komoditas perkebunan - Jumlah produksi Kopi Arabika, Cengkeh, Kelapa pada Kebun Induk 2.1 Jumlah produktivitas komoditas perkebunan - Jumlah pemupukan kopi Arabika, Cengkeh, Kelapa pada Kebun Induk * * jumlah peserta pertemuan rapat jumlah pembayaran upah 7. UPT Laboratorium Perlindungan Perkebunan UPT LAB. PERLINDUNGAN PERKEBUNAN 2.1 Jumlah produksi komoditas perkebunan - penurunan serangan OPT - Jumlah pembuatan APH - Jumlah peserta pertemuan OPT - Jumlah sarana APH 3.1 Jumlah produk perkebunan yang bermutu - Jumlah rekomendasi pengendalian OPT kakao - Luas kajian demplot pengendalian OPT - Jumlah pengadaan bahan pengendalian OPT Jumlah pelayanan di bidang pengelolaan keuangan, barang, dan kepegawaian 31

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KASUBAG ORGANISME HAYATI DAN TATA USAHA PENGGANGGU PESTISIDA TUMBUHAN NABATI 2.1 Jumlah produksi 3.1 Jumlah produk Jumlah Pelayanan komoditas perkebunan perkebunan yang di bidang pengelolaan bermutu keuangan, barang - Luas kajian uji coba - Jumlah pembuatan dan kepegawaian demplot pengendalian APH OPT * Jumlah peserta - Jumlah laporan * Jumlah peserta rapat pertemuan keuangan pertemuan OPT * Jumlah pembuatan * Jumlah pengadaan * Jumlah pengadaan Juknis administrasi bahan pengendalian * Jumlah pembinaan perkantoran * Jumlah pembinaan * Jumlah pengawasan * Jumlah pelayanan lapangan * Jumlah laporan perkantoran * Jumlah pengawasan * Jumlah sarana APH * Jumlah pengadaan lapangan ATK * Jumlah pembuatan juknis 2.6 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dikemukakan diatas maka telah ditetapkan, kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015. 2.6.1. Kebijakan Kebijakan yang ditempuh oleh Dinas Perkebunan Provinsi Bali merupakan ketentuan-ketentuan yang bersifat strategis yang diambil dan ditetapkan untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada sub sektor perkebunan. Kebijakan yang telah ditetapkan ini dimaksudkan untuk lebih mendorong dan memfokuskan pada usaha pencapaian tujuan dan sasaran yang sesuai dengan misi dan visi Dinas Perkebunan Provinsi Bali. Pembangunan perkebunan tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi melainkan sudah bergerak menjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani beserta keluarganya. Maka kebijakan dasar pembangunan sub sektor perkebunan dalam 5 (lima) tahun yang ditempuh 32

memberdayakan dihulu dan memperkuat dihilir guna menciptakan peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha perkebunan. Sedangkan untuk mengoperasionalkan kebijakan dasar tersebut ditempuh melalui kebijakan teknis adalah sebagai berikut : a. Kebijakan subsistem hulu b. Pengembangan subsistem budidaya c. Pengembangan subsistem pengolahan hasil d. Pengembangan subsistem pasar e. Pengembangan subsistem kelembagaan dan SDM 2.6.2. Program Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan, program merupakan kumpulan kegiatan nyata yang disusun secara sistimatis dan terpadu yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Bali, yang merupakan dukungan bagi keberhasilan dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran serta kebijakan yang ditetapkan sesuai misi dan visi. Program Dinas Perkebunan Provinsi Bali yang ada pada DPA SKPD adalah : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 4. Program pengembangan agribisnis Selanjutnya program yang ada pada anggaran APBN sebagai berikut : a. Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. b. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian c. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 33

2.7 Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) tahun 2015 Dalam Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) tahun 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Bali, indikator dan target sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perkebunan Tahun 2015 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1 Meningkatnya pemanfaatan potensi Jumlah luas areal Ha 131.568 pengembangan perkebunan (Ha) 2 Meningkatnya produksi (Ton) dan produktivitas komoditas perkebunan (Kg/Ha/Th) 3 Meningkatnya mutu produk dan pemasaran (Ton) Jumlah produksi Ton 97.330 Jumlah produktivitas Jumlah produk bermutu Jumlah produk dipasarkan (Kg/Ha/Th) 5.398 Ton 4.575 Ton 4.575 4 Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit) Jumlah UUP unit 210 34

2.8 Perjanjian Kinerja ( PK ) Selanjutnya setelah dilakukan Rencana Kinerja Tahunan, maka dilakukanlah Perjanjian Kinerja ( PK ), agar apa yang hendak dilaksanakan didalam kegiatan tidak menyimpang dan dapat dipertanggung jawabkan. Perjanjian Kinerja ( PK ) tersebut adalah sebagai berikut : Perjanjian Kinerja Dinas Perkebunan Tahun Anggaran 2015 No Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pemanfaatan potensi pengembangan perkebunan (Ha) 2 Meningkatnya produksi (Ton) dan produktivitas komoditas perkebunan (Kg/Ha/Th) 3 Meningkatnya mutu produk dan pemasaran (Ton) 4 Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit) Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran Jumlah luas areal Ha 131.568 Jumlah produksi Ton 97.330 Jumlah produktivi tas (Kg/Ha/ Th) 5.398 Jumlah produk bermutu Ton 4.575 Jumlah produk dipasarkan Ton 4.575 Jumlah UUP Unit 210 Program pengembangan agibisnis 897.151.900 Program pengembangan agibisnis 1.823.519.090 Program peningkatan produksi pertanian/perkeb unan 2.090.342.000 Program pengembangan agibisnis 137.963.600 Program pengembangan agibisnis 107.768.000 Program pengembangan agibisnis 111.697.750 35

Bila dicermati antara Rencana kinerja Tahunan ( RKT ) dengan Penetapan Kinerja ( PK ), maka terlihat tidak ada perbedadan Target Kinerja, hal ini menunjukan bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Bali dalam melaksanakan kegiatannya secara konsisten. Untuk lebih jelasnya antara target Kinerja Tahunan ( RKT ) 2015 dengan Perjanjian Kinerja ( PK ) 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : 2.8 Perbandingan Antara Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Perbandingan antara RKT dan PK Dinas Perkebunan Tahun 2015 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target RKT Perbandingan Target PK 1 2 3 Meningkatnya pemanfaatan potensi pengembangan perkebunan (Ha) Meningkatnya produksi (Ton) dan produktivitas komoditas perkebunan (Kg/Ha/Th) Meningkatnya mutu produk dan pemasaran (Ton) Jumlah luas areal Ha 131.568 108.180 Jumlah produksi Ton 97.330 97.330 Jumlah produktivitas (Kg/Ha/Th) 5.398 5.398 Jumlah produk bermutu Ton 4.575 4.575 Jumlah produk dipasarkan Ton 4.575 4.575 4 Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan usaha produktif pada Subak Abian (Unit) Jumlah UUP unit 210 210 36