MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH



dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN MENDEKLAMASIKAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

MAKALAH OLEH: DEDE SUPRIATNA NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

L I S N I A W A T I NPM

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTESKTUAL DI KELAS VII SMP YAS BANDUNG TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

OLEH DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5/3 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

Pengaruh Penerapan Strategi Kecerdasan Majemuk terhadap. Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa kelas X SMA Negeri 1. Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

MAKALAH. Oleh Kusyeni

Bagaimana Menganalisis Pencapaian Kemampuan Matematis Siswa? Harry Dwi Putra, M.Pd. Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

DANI KURNIA NIM

RANI HANDAYANI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

M a k a l a h. Disusun oleh : EKY SUDAYA NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS XI SMKN 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Media Boneka Jari dapat meningkatkan kualitas proses maupun produk dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 09 KEPAHIANG MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul. pentingnya proses pembelajaran dalam kehidupan manusia.

METODE-METODE PEMBELAJARAN GURU DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAKRA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PENGARUH KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN

PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VII SMP NEGERI SATU ATAP PEBAYURAN)

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI BERDASARKAN KTSP DI KELAS V SD NEGERI BARUDUA 1 MALANGBONG GARUT MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

ISSN Imam Hadi Mulyono Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH OLEH: RIDHO ELSY FAUZI NIM. 10.21.0462 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT Ridho Elsy Fauzi NIM. 10.21.0462 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Lahirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi mengisyaratkan bahwa, kurikulum 2004 tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman. Globalisasi mengisyaratkan ketiadaan batas yang jelas antar bangsa atau antar negara. Era globalisasi yang sudah menganga di depan inilah menurut SDM yang berkualitas agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dari berbagai belahan bumi. Untuk menyambut diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004, peneliti berusaha memahaminya dan melakukan sebuah eksperimen proses belajar mengajar berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Salah satu kompetensi dasar yang peneliti pilih adalah menguasai dan menggunakan kata ulang yang harus diberikan di kelas II. Dalam proses belajar mengajar, penetapan metode atau metode mengajar yang sangat penting. Untuk kepentingan itulah, peneliti tertarik memilih metode inkuiri. Karena proses belajar mengajar yang dilakukan mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka urutannya pun tentu harus sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Proses belajar mengajar pada dasarnya dibedakan atas tiga tahapan yakni: (1) persiapan mengajar; (2) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau di depan kelas; dan (3) penilaian atau evaluasi. Persiapan mengajar dalam eksperimen ini berupa silabus kata ulang dan model pembelajaran kata ulang dengan metode inkuiri. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan di kelas VIII MTs Darul Asiqin Banyuresmi Garut. Sementara itu, penilaian berupa pretes dan postes. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan sebuah hipotesis yang berbunyi" Jika komptensi dasar kata ulang diajarkan dengan metode inkuiri dan sesuai dengan silabus serta model yang telah ditetapkan maka hasilnya akan baik". Penelitian yang dilakukan ini sebenarnya bersifat kuantitatif yakni gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini ada empat macam data yaitu: (1) silabus kata ulang; (2) model pembelajaran kata ulang dengan metode inkuiri; (3) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar; dan (4) hasil pembelajaran. Data (1), (2), dan (3) dianalisis secara kualitatif untuk data (1) dan (2), peneliti meminta tiga orang guru sebagai penimbang untuk menikinya sesuai dengan rambu-rambu atau pedoman yang dipersiapkan. Hasil penelitian itu selanjutnya " diolah " lagi oleh peneliti sehingga menghasilkan simpulan layak atau baik tidaknya kedua data tersebut. Sehingga persiapan mengajar menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi data (3) dianalisis langsung oleh peneliti dengan berpedoman pada tahapan kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan metode inkuiri. Untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa, serta upaya penyajian materi pembelajaran. Data (4) nilai pretes dan postes diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, peneliti menganalisis pencapaian setiap butir soal ketika pretes dan postes. Peneliti menulis kualitas jawaban siswa untuk setip butirnya. Selanjutnya, membandingkan perubahan yang diperlihatkan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan sesudahnya. Selain itu untuk mengukur taraf keberhasilan kegiatan belajar mengajar ini pun peneliti menganalisisnya secara kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik uji t dari Sutrisno Hadi. Hasil yang diperoleh ternyata silabus yang dibuat sudah baik dan benar karena memang disusun berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Model pembelajaran yang dipersiapkan sudah baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi guru-guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP. Kegiatan bekjar mengajar yang dilakukan ternyata berkadar CBSA tinggi dan benarbenar dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi siswa untuk menguasai materi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat adanya perubahan wawasan dan kemampuan siswa ketika pretes dan postes. Rata-rata siswa ketika pretes adalah 6,46 sedangkan postes sebesar 8,72. Satu hal yang paling penting, hipotesis yang peneliti tetapkan ternyata terbukti secara meyakinkan. Kata Kunci : Kata Ulang/Inkuiri PENDAHULUAN Silabus merupakan wujud operasionalisasi kompetensi dasar yang berisi penguaraian materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, serta alokasi waktu. Penyusunan silabus ini sangat penting karena membantu para guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola

kegiatan pembelajaran. Dalam penyusunan silabus ditentukan cara atau metode pembelajaran dengan mengacu pada perangkat kegiatan belajar mengajar atau perencanaan pengajaran dalam satu model pembelajaran. Model pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat penting bagi guru karena mempakan langkah atau aspek apa yang ada dalam pengembangan materi yang akan disampaikan. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa KTSP merupakan pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi dari KTSP ini maka materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang dapat memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dipelajarinya. Jika kita membaca KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama terdapat aspek kebahasaan yang merupakan salah satu aspek yang ada dalam KTSP. Salah satu kompetensi dasar aspek kebahasaan untuk semester 1 Kelas VIII yaitu menguasai dan menggunakan kata ulang. Kata menguasai pada kompetensi dasar tersebut diartikan sebagai penguasaan aspek teori. Dalam hal ini siswa dituntut memahami teori tentang kata ulang. Sementara itu aspek menggunakan lebih menitiktekankan keterampilan berbahasa. Artinya siswa diharapkan mampu menggunakan kata ulang dalam menulis atau berbicara. Itulah sebabnya aspek kebahasaan khususnya kata ulang dijadikan sebagai penunjang keterampilan berbahasa. Dengan perkataan lain tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia ialah agar siswa terampil berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). KAJIAN TEORITIS DAN METODE Pengertian Kata Ulang Menurut Ramlan (1997: 63) menyatakan bahwa kata ulang ialah peagulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem mapun tidak. Hasil pengulangan itu disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasarnya seperti: rumah-rumah dari bentuk dasar rumah, perumahan-perumahan dari bentuk dasar perumahan, berjalan-jalan dari bentuk dasar berjalan, dan bolak-balik dari bentuk dasar balik. Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran merupakan suatu model pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi pokok yang diajarkan agar materi pokok tersebut lebih menarik. Model-model pembelajaran menawarkan berbagai alternatif sebagai suatu strategi dengan keragaman cara yang dapat ditempuh. Manakala dipertanyakan dan diperbandingkan sejumlah model pembelajaran, sebaiknya tidak dipilih atau ditanyakan manakah model yang terbaik, semua model pembelajaran adalah baik karena masing-masing model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Setiap model pembelajaran yang dipilih haruslah mengungkapkan berbagai realitas yang sesuai denngan situasi kelas, pandangan, tujuan yang hendak dicapai, yang dihasilkan dari kerjasama guru dan murid. Seorang guru yang inovatif diharapkan berani mengembangkan kegiatan belajar mengajar secara bervariasi, sehingga siswa senantiasa dirangsang untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara aktif, penuh semangat dan konsentrasi. Salah satu bentuk model pembelajaran yang merangsang siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar adalah model atau teknik inkuiri. Pengertian Metode Inkuiri Metode inkuiri merupakan salah satu teknik atau cara yang digunakan guru mengajar di depan kelas. Teknik pengajaran inkuiri baru diperkenalkan kepada guru, sekalipun pada prinsipnya telah lama digunakan dalam kehidupan manusia. Pengertian Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses yang berisi jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam belajar mengajar. Jenis-jenis kegiatan belajar mengajar ini tidak saja terbatas pada kegiatan murid namun termasuk juga jenis kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan erat. Komponen-komponen tersebut antara lain, tujuan, materi (bahan), guru, siswa, dan sarana. Pengertian Pretes dan Postes Pretes ( tes awal ) merupakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran suatu materi pelajaran. Tes ini menjadi dasar seberapa besar pengetahuan siswa terhadap materi pokok yang akan dipelajari. Sedangkan Postes ( tes akhir) merupakan tes yang dilakukan setelah pembelajaran suatu materi disampaikan pada siswa. Dari hasil tes ini dapat diketahui pula seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, ( Sujana, 2001 : 54). Metode Penelitian Seperti telah dikemukakan bahwa ada empat kelompok data dalam penelitian ini. Dilihat dari jenisnya data nomor satu yaitu silabus kata ulang dan data nomor dua yaitu model pembelajaran kata ulang merupakan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan data nomor tiga yaitu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kata ulang dan data nomor empat yaitu hasil belajar merupakan penelitian eksperimen. Oleh

karena itulah dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah metode penelitian yaitu metode deskriptif dan metode eksperimen. Metode Deskriptif Metode deskriptif digunakan untuk penelitian deskriptif yaitu nomor satu dan nomor dua. Gambaran metode deskriptif Peneliti gambarkan sebagai berikut. a) Peneliti mengumpulkan data yakni berupa silabus kalimat majemuk bertingkat dan model pembelajarannya dengan model inkuiri b) Peneliti mengklasifikasikan data silabus sehingga jelas menjadi : kompetensi dasar ; Hasil belajar ; Indikator pencapaian hasil belajar; Langkah pembelajaran ; Sarana dan sumber belajar ; Alokasi waktu; Penilaian. Sementara itu model pembelajaran diklasifikasikan menjadi Pemanasan atau apersepsi ; Eksplorasi ; Konsolidasi pembelajaran; Pembentukan sikap dan perilaku, serta Penilaian. c) Peneliti menganalisis data yang sudah diklasifikasikan pada tahap (b) d) Peneliti menyimpulkan hasil analisis pada tahap sebelumnya Metode Eksperimen Metode eksperimen digunakan dalam penelitian ini adalah untuk nomor tiga dan empat. Sebenarnya untuk data nomor tiga dan empat prosesnya satu kali pengumpulan datanya yaitu melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar di kelas tiga. Langkah - langkah yang dilakukan dalam eksperimen ini sebagai berikut. a) Membuat persiapan mengajar yang berupa silabus kalimat majemuk bertingkat dengan model inkuiri. b) Melakukan uji coba yaitu melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas 2 MTS Darul Asiqin Banyuresmi. c) Mengumpulkan data hasil uji coba. Ada dua jenis data yang diperoleh pada tahap ini yaitu data nomor tiga yakni pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan data nomor empat yakni hasil belajar mengajar berupa nilai pretes dan postes. d) Menganalisis kedua data tersebut. e) Mengambil kesimpulan dan hasil analisis HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Dalam penelitian ini ada empat macam data yang akan peneliti sajikan. Keempat macam tersebut (1) silabus kata ulang; (2) model pembelajaran kata ulang dengan metode inkuin; (3) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar; (4) hasil pembelajaran. Pembahasan Hasil Analisis Data Ada empat butir rumusan yang dijadikan pertanyaan dalam penelitian ini. Selanjutnya keempat butir pertanyaan tersebut berupaya dijawab dalam analisis data sesuai dengan data yang diperoleh. Keempat butir pernyataan itu menyangkut penyusunan silabus kata ulang; model pembelajaran kata ulang dengan metode inkuiri; dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kata ulang. Untuk lebih rincinya peneliti paparkan dalam pembahasan hasil analisis berikut ini. Silabus Kata Ulang Rumusan masalah (1) yakni menyangkut bentuk silabus yang peneliti buat. Setelah dianalisis ternyata bentuk silabus peneliti buat. 1) Dilihat dari formatnya sudah sesuai dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2) Kompetensi dasar, hasil belajar, indikator hasil belajar benar-benar diambil secara utuh dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dengan perkataan lain sudah sesuai dan tepat untuk diajarkan di kelas VIII SMP. 3) Tahapan kegiatan belajar mengajar dalam silabus yang peneliti buat pada dasarnya sudah menggambarkan tahapan yang dituntut oleh Kurikulum Berbasis Kompetensi yakni terdiri atas lima tahapan : apersepsi, eksplorasi, konsolidasi, pemebentukan sikap dan perilaku, serta penilaian. 4) Selain itu, tahapan pembelajaran yang peneliti tetapkan juga sudah sesuai dengan model yang ditetapkan yaitu metode inkuiri. 5) Sarana dan sumber belajar yang peneliti tetapkan sudah relevan dengan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar. 6) Butir-butir tes yang peneliti gunakan untuk pretes dan postes telah benar-benar menggambarkan aspek yang seharusnya dinilai seperti tergambar dalam indiktor. Berdasarkan kenyataan di atas dapatlah dikatakan bahwa silabus yang peneliti buat sudah benar. Hal lain yang juga perlu dicatat bahwa silabus ini benar-benar dijadikan pedoman atau landasan kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan di kelas VIII SMP. Jadi, rumusan masalah

pertama telah terjawab. Model Pembelajaran Kata Ulang dengan Metode Inkuiri Berdasarkan analisis di atas ( 4.2.2) dapat ditarik kesimpulan ebagai berikut. 1. Materi pembelajaran yang ditetapkan benarbenar dapat menunjang kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar seperti dituntut dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2. Metode inkuiri ternyata cocok untuk digunakan dalam pembelajaran kata ulang. 3. Metode inkuiri ternyata berkadar CBSA tinggi. Hal ini tergambar dari langkah-langkah yang dipersiapkan 4. Pembelajaran kata ulang memfokuskan pada keterampilan membaca sedangkan keterampilan lainnya hanyalah pendamping untuk mencapai keterampilan menulis. 5. Waktu yang direncanakan diprediksikan sesuai dengan pelaksanaannya. Berdasarkan butir-butir kesimpulan di atas model pembelajaran yang peneliti tetapkan sudah sesuai dengan metode yang akan digunakan. Dengan demikian, rumusan masalah yang kedua yang berbunyi "Bagaimanakah model pembelajaran kata ulang dengan menggunakan metode inkuiri untuk siswa kelas VIII SMP MTs Darul Asiqin Banyuresmi Garut berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi?" Dapat dijawab " bahwa model pembelajaran yang peneliti buat ini benar-benar dirancang dengan menggunakan metode inkuiri yang dilandasi oleh silabus yang telah ditetapkan". Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kata Ulang dengan Metode Inkuiri Berdasarkan analisis pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada butir 4.2.3 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan berlandaskan pada silabus yang telah ditetapkan. 2. Langkah-langkah yang peneliti tempuh ketika melakukan kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan model pembelajaran yang telah peneliti tetapkan. 3. Waktu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar 2 x 40 menit. Kegiatan belajar mengajar yang terjadi mengutamakan aktivitas siswa dan sesuai dengan model / metode yang ditetapkan. Terdapat beberapa kendala kecil seperti siswa masih kesulitan dengan cepat dan tepat menjawab makna pengulangan, namun peneliti berhasil mengatasinya dengan membuat siswa lebih banyak berlatih untuk tidak bosan mempelajari dan menguasai pembelajaran kata ulang. Berdasarkan pernyataan diatas pada dasarnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kata ulang dengan metode inkuiri dapat menarik minat. Hal lain yang perlu dikemukakan bahwa kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan ini tidak meyimpang dengan silabus dan model yang telah ditetapkan. Hasil Pembelajaran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan baik analisls kualitatif maupun kuantitatif dapat ditarik butir-butir hasilnya sebagai berikut 1. Secara kualitatif proses belajar mengajar kata ulang telah berhasil dengan baik. Hal ini terbukti adanya peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes dari kegiatan menunjukkan kata ulang hasii pretes 95,45 % postes 97, 72 %, mengklasifikasikan macam kata ulang hasil pretes 20, 45 % postes 86,36 %, dan menyebutkan makna pengulangan hasil pretes 13, 63 % postes 75 %. Jadi melihat kenyataan ini kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan dalam pembelajaran kata ulang dengan metode inkuiri hasil pembelajaran antara persentase nilai pretes dan postes mengalami kenaikan. 2. Secara kuantitatif ternyata terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan postes. Hal ini dibuktikan dengan t hitung = 2,28 > t tabel= l,99 (tarafkepercayaan 95%). Berdasarkan analisis kesimpulan di atas, baik ditinjau secara kualalitatif maupun kuantitatif hasil proses belajar mengajar kata ulang dengan metode inkuiri berhasil baik. Pembuktian Hipotesis Berdasarkan pada 4.3 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Silabus yang peneliti buat ternyata baik dan telah dijadikan landasan kegiatan belajar mengajar. 2. Model pembelajaran yang peneliti susun sudah benar dan sesuai dengan metode inkuiri dan telah dijadikan landasan kegiatan belajar mengajar. 3. Kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan benar-benar merupakan kegiatan belajar mengajar kata ulang dengan menggunakan metode inkuiri. 4. Hasil proses belajar mengajar telah menunjukkan tingkat keberkasilan baik itu secara kualitatif maupun kuantitatif (t hitung = 2,28 > t tabel = 1,94). Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa hipotesis " Jika kompetensi dasar kata ulang diajarkan dengan metode ikuiri dan sesuai

dengan silabus serta model yang telah ditetapkan maka asilnya akan baik ". Telah terbukti secara meyakinkan. KESIMPULAN Setelah peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian yang tergambar. Penyusunan Silabus Kata Ulang dan Model Pembelajarannya dengan Metode inkuiri ( Studi Eksperimen tasi Kurikulum Berbasis kompetensi di Kelas VIII SMP MTs Darul Asiqin Banyuresmi Garut Tahun Ajaran 2011/2012 ) dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Silabus kata ulang yang peneliti susun telah sesuai dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Silabus ini merupakan landasan atau pedoman dalam membuat model pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 2. Model pembelajaran kata ulang dengan metode inkuiri disusun berdasarkan silabus yang sudah disusun dan direncanakan dan mengutamakan aktivitas siswa. 3. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kata ulang dengan metode inkuiri ternyata mempunyai kadar CBSA yang tinggi. Selain itu, tampak sekali gairah belajar siswa cukup meningkat. 4. Hasil belajar kata ulang dengan metode inkuiri sangat memuaskan baik dianalisis secara kualitatif maupun kuantkatif ( t hitung =2,28 > t tabel = 1.94) Selain kesimpulan utama di atas peneliti berhasil menemukan kenyataan sebagai berikut. 1. Penyusunan silabus sebagai landasan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sangat memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya karena silabus menuntun dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. 2. Model pembelajaran sebagai suatu bentuk persiapan mengajar yang merupakan pengembangan dari silabus dalam penyajiannya sarat akan langkah-langkah yang harus ditempuh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model ini memberikan kesempatan yang sangat besar kepada siswa dalam melaksanakan tugasnya. DAFTAR PUSTAKA Achmad. 1998. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas 2. Bandung : M2S. Ali M. 1995. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Ariantoni. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD, SLTP, dan SMU. Disampaikan pada Seminar Nasional Menyongsong Kurikulum Berbasis Kompetensi Peluang dan Tantangan. Bandung : FPBS UPI. Arikunto, S. 1987. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SMP. Jakarta : Puskur. Ganda, Asep. 1998. Bahasa Indonesia II. Jakarta : Pribumi Mekar. Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi Ofset. Kridalaksana, H. 1989. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia. Puskur. 2006. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Balitbang. Ramlan. 1997. Morfologi. Yogyakarta : CV. Karyono. Rusyana, Y. 2004. Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Gamitan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Disampaikan pada Seminar Nasional Menyongsong Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Peluang dan Tantangan. Bandung : FPBS UPI. Roestiyah, N. 1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara. Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta : Erlangga. Sudirman. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung : Remaja Karya. Sudjana. 1982. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru. Sudjana. 2000. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.