BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PELEBURAN LIMBAH PLASTIK JENIS POLYETHYLENE TERPHTALATE (PET) MENJADI BIJI PLASTIK MELALUI PENGUJIAN ALAT PELEBUR PLASTIK

BAB II LANDASAN TEORI

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

BAB I PENDAHULUAN. I-l. Bab I. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, rrrekanis dan

BAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

STABILITAS BENTUK DAN DIMENSI PLASTIK POLYPROPYLENE TERHADAP KECEPATAN PUTARAN SCREW MESIN EKSTRUSI

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

Penentuan Berat Molekul (M n ) Polimer dengan Metode VIiskositas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

PENELITIAN AWAL PENGGUNAAN POLYETHYLENE STRAP SEBAGAI BAHAN PEMBUAT GABION

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

HUKUM JOULE. Waktu yang diperlukan untuk menaikan temperatur Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

Energetika dalam sistem kimia

KAJIAN PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN PADA CAMPURAN BETON TANPA AGREGAT KASAR

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

2 mencapai ha. Dengan upaya ini diharapkan hidonesia dapat menempati posisi teratas produsen karet didimia pada tahun 2020 mendatang [Mentan, 2

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

ANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING

Bab III ENERGI LISTRIK

yang terbuat dari lembaran atau potongan potongan kecil kayu yang direkat bersama-sama (Maloney,1996). Mengacu pada pengertian ini, komposit serbuk

BAB III METODE PENELITIAN

KALOR DAN KALOR REAKSI

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

PERANCANGAN ALAT INJEKSI PLASTIK UNTUK GAGANG PISAU PADA UKM PENGRAJIN PISAU DI DESA HADIPOLO KUDUS

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

Devy Lestari ( )

ANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM

LAPORAN R-LAB. : Angeline Paramitha/

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

I. PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya permintaan aluminium dikalangan konsumen.

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Minyak Bumi Di Indonesia. Cadangan (proven+posibble) Produksi per tahun Ketersediaan (tanpa eksplorasi)

I. PENDAHULUAN. konsumsi masyarakat, khususnya untuk plastik kemasan. Berdasarkan data

KESETIMBANGAN ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a

PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Menyatakan polypropylene (PP) diperkenalkan sejak tahun 1950 dan saat ini menjadi plastik utama yang banyak digunakan dalam pembuatan produk plastik. Polypropylene mempunyai simbol kimia (C3H6)n. Karakteristik PP menurut antara lain: mempunyai modulus elastisitas 1400 MPa, tensile strength 35 MPa, Howe menyatakan polimer jenis polypropylene (PP) banyak digunakan untuk produk pipa, tubing, kontainer, interior otomotif dan lain-lain metode Pada penelitian ini, model dari produk yang dianalisis berbentuk persegi empat. Bahan plastik yang digunakan adalah bahan plastik jenis polypropylene (PP). Bahan PP ini termasuk dalam kategori bahan polimer termoplastik. properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Amstead mengelompokan polypropylene ke dalam kelompok termoplastik. Bahan ini memiliki sifat-sifat listrik yang baik, nilai impak dan kekuatan yang tinggi dan sangat tahan terhadap suhu dan bahan-bahan kimia. Gelas plastik polypropylene (PP bisa berasal dari gelas air mineral, minuman meneral, minuman kopi atau produk lainnya. Kita akan bisa 5

6 sedikit demi sedikit mengurangi dan membantu pemerintah dalam masalah sampah ini dengan cara mengolah gelas-gelas plastik air mineral tersebut untuk berbagai kreasi yang berharga tinggi (Ariefin, 2013) PP homopolymer adalah PP dibuat melalui proses polimerisasi monomer propylene. PP jenis ini yang memiliki karakteristik kekakuan yang tinggi dan kemengkilapan yang baik. Sifat optis dari PP homopolymer termasuk dalam kategori translucent (agak buram). Aplikasinya meliputi kemasan makanan (baik rigid maupun flexible), peralatan rumah tangga, karung plastik, dan lain-lain. Nama lain dari PP ini adalah PP block copolymer. Karakteristik terpenting dari jenis PP ini adalah material ini merupakan PP yang paling tahan benturan (tidak mudah pecah) dan juga memiliki ketahanan terhadap temperatur rendah (mencapai -30 o C). Selain itu, PP ini juga dapat dikenali dari warna dasarnya yaitu putih susu. Aplikasi PP impact copolymer antara lain bahan baku pembuatan kaleng plastik, pallet, elektronik, dan perlengkapan otomotif. (Mujarto,imam 2005) Plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik, namun ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performaatau ekonomi. Plastik merupakan material yang secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratusan ton pada tahun 1930-an, menjadi 220 juta ton/tahun pada tahun 2005 (Azizah, U., 2009)

7 2.2 Jenis-Jenis Plastik menurut (syarief,et,al,1998) Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilclorida (PVC), melamin formaldehid Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok yakni: 1. Plastik yang bersifat thermoplastic, yaitu dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain dan 2. Plastik yang bersifat thermoset, bila telah dipakai tidak dapat digunakan kembali. 2.3 Kegunaan Daur Ulang Limbah Plastik 3R 1. Reduce (Mengurangi) Mengurangi maksudnya sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.misalnya, kita selalu menggunakan kantong plastic saat berbelanja.jika dalam satu minggu kita berbelanja sebanyak tiga kali, maka dalam sebulan kita akan menghasilkan sampah berupa kantong plastik sebanyak 12 buah. Tumpukan sampah kantong plastik akan terus bertambah jika kita tidak segera mengurangi penggunaannya, 2. Reuse (Menggunakan kembali) Sebisa mungkin kita memilih barang-barang yang biasa dipakai kembali.hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang).hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang tersebut menjadi sampah Misalnya: menggunakan gelas plastik (produk air mineral)

8 3. Recycle (Mendaur ulang) Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi Tidak semua barang bias didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan industry rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang Limbah tersebut memiliki komponen yang beragam dari yang organik sampai yang nonorganik, yang dapat didaur ulang sampai yang tidak dapat didaur ulang.salah satu komponen limbah yang dapat didaur ulang dan yang sering kita jumpai adalah plastic.hampir seluruh jenis sampah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi biji plastil. (Suyadi dkk, 2007) 2.4 Heater Band & Nozzle Band Heater Jenis heater tabung yang banyak digunakan di mesin plastik dan sejenisnya.band heater berbentuk seperti tabung dengan fungsi pemanasan memanasi silinder dengan dimensi tertentu. Ukuran bisa menyesuaikan dengan silinder yang akan dipanasi. Elemen pemanas listrik (elemen pemanas listrik) banyak dipakai hearts kehidupan Sehari-hari, baik Didalam rumah tangga ataupun Peralatan dan mesin industri. bentuk dan Jenis dari electrical elemen pemanas bermacam macam disesuaikan dengan fungsi fungsi,tempat pemasangan dan media yang di panaskan panas yang diposkan dihasilkan pemanas elemen listrik bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi (resistance kawat) biasanya bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik pada kedua ujungnya dan dilapisi diposkan isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan.

9 2.5 Kalor Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor sebagai sebuah zat yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat dukungan eksperimen (Wiley, 1978). Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Satuan kalor dalam SI yaitu joule (j), satuan lainnya itu kalori (kal), 1 kal = 4,2 j atau 1 j = 0,24 kal.rumus untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu adalah sebagai berikut : Nilai kalor jenis plastik PP 4.518 j/kg setara dengan 1,08 kalori kalor massa jenis 1 kg dan perubahan suhu adalah 150⁰C - 200⁰C = 50⁰C rumus untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu atau merubah suhu adalah sebagai berikut : Q = m.c. T Dimana : Q = Jumlah kalor yang diserap atau dilepas (j) m = Massa zat (kg) c = Kalor jenis Zat (j/kg⁰c) T = Perubahan Suhu (suhu awal-suhu kedua)

10 massa jenis jenis kalor :1kg :4.518j/kg perubahan suhu : (T1-T2) 150⁰-200⁰ = 50 ⁰C jumlah kalor? Q Q = m x c x T Q = 1 x4.518 x 50 ⁰C = 225,9 j 2.6 Perubahan Entalpi Entalpi adalah kandungan kalor sistem dalam tekanan tetap. Entalpi di lambangkan dengan H, sedangkan perubahan entalpi adalah selisih antara entalpi akhir dan entalpi awal di simbolkan dengan dengan H. Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. Entalpi (H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W). H=E+W dengan:w=p V E= Energi (joule) W= Kerja sistem (joule) V= Volume (liter) P= Tekanan (atm) Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur

11 hanyalah perubahan energi (ΔE). Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi (ΔH). ΔH=Hp Hr dengan: ΔH= perubahan entalpi Hp = entalpi produk Hr = entalpi reaktan atau pereaksi