MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED
BOTTOM IHSG MASIH BELUM JELAS
Dari Market Outlook Juni: Jika 4913 Gagal Bertahan Jika suport 4913 tembus, skenario yang kemungkinan terjadi adalah wave 2 perpanjangan dengan arah 4550 4600.
IHSG Agustus. Bergerak naik hingga melewati 4.810 4.835. Melanjutkan trend turun sebagai akibat dari data pertumbuhan ekonomi yang bersentimen negatif. Penurunan IHSG tertahan suport di 4200 kemudian rebound. Pada hari Jumat kemarin, kenaikan IHSG mencapai retracement 50% di 4490
What next? IHSG masih mencari bottom. Trend turun IHSG berakhir jika bisa menembus resisten di 4600. Potensi kenaikan 4.700 4.850. Jika kembali bergerak turun, Suport 1 : 4250-4325 Suport 2 : 3.850-3.950
Tetap Bullish Selama 3837 Masih Bertahan Selama tidak terkoreksi dibawah 3837, kami masih memandang bahwa koreksi ini adalah wave 2. Target dari wave berikutnya tergantung dari bottom wave 2 ini dimana. Kondisi psikologis dalam wave 2: Fundamental dalam kondisi terburuk, tapi harga tidak mencetak new low. Jangan takut berita buruk
Resiko Jika puncak 5524 kemarin adalah puncak dari Supercycle wave jangka panjang, Corrective Wave yang akan terjadi bisa mencapai kisaran. Selama suport di 3.837 masih bertahan, jangan perdulikan skenario ini. 1 IHSG (4,778.04, 4,868.07, 4,111.11, 4,446.20, -356.330) 2 3 5 Corrective Wave Area 1980 1990 2000 2010 2020 4 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000
Apa yang terjadi?
Pertumbuhan Ekonomi Terus Melambat Tanpa Akhir Yang Jelas Akibat krisis current account devisit saat sebelum tappering, Bank Indonesia menaikkan suku bunga untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia sempat menyatakan bahwa penurunan suku bunga masih tergantung dari langkah The Fed dalam menaikkan suku bunga. Currency War yang terjadi, membuat kenaikan suku bunga The Fed menjadi tidak jelas.
Kenalilah Saiton Timing Kenaikan Suku Bunga The Fed Krisis Shanghai Krisis Yuan Gejolak harga komoditas Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Global Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pelemahan Rupiah Krisis pangan
Rupiah Menjelang kenaikan suku bunga The Fed di bulan September, US$ terus menguat. Ini bisa dilihat dari Dollar Indeks yang terus bergerak naik. Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi yang rendah membuat Rupiah rentan Secara teknikal, setelah 13.000 ditembus, resisten kuat Rupiah hanya ada di 13.888 dan 15.125 USD/IDR terakhir di 13.980 = resiko masih ada
Bursa Shanghai Fenomena Bursa Shanghai adalah Fenomena Batu Akik. Ekonomi melambat Rakyat mencari kegiatan ekonomi yang bisa menghasilkan uang Pendidikan yang tidak terlalu tinggi Pada tahun 2006 2008, Indeks Shanghai naik dari 998,23 (low Mei-2005) menuju 6.124 (high Sep- 2007), naik 513,5% sebelum kembali turun ke 1.664,92 (low Sep-2008), turun 72,8%. Pada 2014 2015 Indeks Shanghai naik dari 1997,64 (low Apr-2014) menuju 5.178,19 (high Mei- 2015), naik 159,2% sebelum bergerak turun. Closing 31 Jul 3.323,350 (-35,8%) Low Jul 2015 2.851.232 (-44,9%)
Harga Minyak Arab Saudi memerangi Shale Gas Iran diperbolehkan kembali mengekspor minyak Dari range harga minyak di 77,29 110,56, potensi koreksi ke 44.02 sudah tercapai. Harga minyak cenderung konsolidasi di kisaran US$45 US$60. Jika minyak mencetak new low dibawah US$42, ada potensi untuk terus bergerak turun hingga US$ 30.
Belajar dari Tapering Trillions 30 20 10 0-10 -20-30 Fragile 5 Tapering dimulai Pada saat pasar mulai khawatir tappering (ingat episode Fragile 5 ), dana asing mengalir keluar dengan sangat deras. Ketika Tappering mulai dilakukan Desember 2013, dana asing masuk lebih deras lagi.
KONDISI TERAKHIR BURSA EFEK INDONESIA
Things cannot be any worse??? Pertumbuhan GDP 1H2015 memang diatas ekspektasi, tapi tetap saja jelek. Perlambatan ekonomi terus terjadi, tidak jelas perlambatan ini akan berakhir, terutama ketika Bank Indonesia terus mempertahankan suku bunga pada mode memperlambat pertumbuhan ekonomi
Hasil reshuffle: Paket Kebijakan Baru? Versi Menkeu : 4,9 persen Versi Konsensus: 4,61 persen
PEMERINTAH MERASA SUDAH MELAKUAN SEGALANYA
MARI KITA TUNGGU HASILNYA
Rekomendasi Strategi Fokus pada saham yang rebound paling cepat Perbankan Konstruksi Konsumer Fokus pada saham BUMN Buyback saham Fokus pada saham yang rebound mengikuti harga minyak Kalau teknikalnya menarik, mengapa tidak???
STRATEGI TRADING KETIKA MARKET KONSOLIDASI
Ketika Market Konsolidasi Konsolidasi adalah suatu keadaan ketika market memasuki short term atau medium term bearish dengan long term masih tetap bullish. Konsolidasi adalah bearish market ditengah bullish market.
Trading Berbeda dengan Investasi
Dalam Trend Turun, Rasa Takut adalah Lawan Utama
Padahal Dalam trend turun, volume perdagangan memang berkurang. Ini yang membuat harga bergerak lebih volatile. Dalam trend turun, suport tetap suport, resisten tetap resisten. Semua hukum teknikal tetap sama. Semua hukum pergerakan saham tetap sama.
Tips untuk Trading dalam Konsolidasi Trading berdasarkan Prediksi Harga Jangka Pendek Trading pada saham yang berkinerja bagus. Beli ketika mau naik, Jual ketika mau turun Disiplin No Regret Hasil Harus Positif
Technical Analysis Workshop - ICamel Agustus 2015 27 MEMPREDIKSI ARAH PERGERAKAN HARGA MENGGUNAKAN FIBONACCI RETRACEMENT 08111268889
Deret Fibonacci 28 Deret Fibonacci adalah sebuah deret yang ditemukan (atau tepatnya ditemukan kembali) oleh Leonardo Fibonacci da Pisa, seorang ahli matematika pada abad ke 13. Deret Fibonacci adalah suatu deret dimana bilangan ke tiga, adalah hasil dari penjumlahan bilangan ke pertama dan kedua. 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst. Setelah beberapa angka yang pertama, Rasio dari suatu angka terhadap angka berikutnya adalah 0,618 : 1 Rasio dari suatu angka terhadap angka sebelumnya adalah 1,618 : 1
29 Fibonacci Retracement Sebagai Suport atau Resisten Fibonacci Retracement (Retracement) digunakan sebagai suport atau resisten yang menjadi arah pergerakan harga. Support dan resisten kuat, biasanya didapat dari suatu retracement sebesar 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dari sebuah titik puncak dan titik dasar. Level tersebut sering kali bisa dijadikan target pada saat harga mulai kembali dari suatu titik tertinggi atau titik terendah Level lain yang sering menjadi titik retracement adalah 33%, 50%, dan 66%.
30 Fibonacci retracement dari sebuah trend turun
31 Fibonacci retracement dari trend naik
Hati-hati: Retracement Level Jangan Sampai Terbalik!!! Metastock Chartnexus
33 Aturan Pergerakan Harga Dalam Fibonacci Retracement Retracement 50% memiliki probabilitas terbesar untuk menjadi target pergerakan harga, setiap saat sebuah trend berakhir. Jika harga reversal dan menggunakan retracement 38,2% sebagai suport, maka jika suport itu tembus, maka target harga selanjutnya adalah pada retracement 61,8% dengan tanpa berhenti di Retracement 50%. Jika harga reversal dan langsung bergerak turun hingga mencapai Retracement 61,8 %, maka rebound yang terjadi kemungkinan besar akan menggunakan Retracement 38,2 % sebagai target. Ketika retracement sudah melebihi 100%, maka Retracement 161,8% akan menjadi target, dan kemudian 261,8% dan 423,6%
INI WAVE 2 JANGAN BIARKAN SEMUA SETAN ITU MEMBUAT ANDA TAKUT!!!
TERIMA KASIH www.universalbroker.co.id