Pemberdayaan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
PRINSIP PARTISIPASI

INDIKATOR PERKULIAHAN YANG AKTIF

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PAR. Dr. Tantan Hermansah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Undang-Undang

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menuntun siswa agar mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana dengan

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi 2017

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN

I. PENDAHULUAN. syarat untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

Tahapan Pemetaan Swadaya

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan puskesmas campus dan berdampingan dengan Jl. Abri.

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

RISET TINDAKAN Bahan fasilitasi lokakarya penelitian tindakan guru-guru SMP Darul Hikam Bandung

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

BAB III METODOLOGI PENDAMPINGAN. Sehingga terjalin hubungan yang baik dan setara. Inkulturasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak

Kegiatan Pembelajaran

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB I PENDAHULUAN. teknologinya. Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076

Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas)

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diberikan beberapa kesimpulan, sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. serta memperdayakan siswa untuk mampu memecahkan masalah- masalah yang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran fisika masih didominasi dengan penggunaan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERAGA EDUKATIF PUZZLE (STUDI KASUS DI SPS AL-BIDAYAH KEC. RONGGA) RIMA NURUL AZMI SPS AL-BIDAYAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perspektif Orang Tua maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif.

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL CTL DALAM MATERI AJAR KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI. Umi Jaenab

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kapasistas bagi timbulnya keterampilan anti sosial (anti-sosial behaviour)

1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

Dyah Ayu Pramoda Wardhani Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang. Pembimbing : Dr. Sri Mulyati, M.Pd Dosen Universitas Negeri Malang

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

I. PENDAHULUAN. oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Participatory Rural Appraisal (PRA) SP 6102 Maret 2007 Wiwik D Pratiwi

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkaitan dengan pendidikan, pemerintah merintis KTSP (Kurikulum

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORITIK

Learning Day. TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) Hadir Dalam Mengatasi Masalah Komunitas. Edisi 22 Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Kedaton Bandar lampung semester 1 tahun ajaran pada materi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN RISET AKSI PARTISIPATIF. Dompyong ini penulis menggunakan metode Participatory Action research

BAB III METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN. PAR (Participatory Action Research). Metode PAR (Participatory Action

Transkripsi:

MASYARAKAT

Pemberdayaan Masyarakat Adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalammemecahkan berbagaipersoalan terkait upayapeningkatan kualitashidup, kemandirian, dan kesejahteraannya.

Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari masyarakat dan berbagaipihak, untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

FASILITATOR Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugas yang berkaitan dengan peran ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, memberi dukungan, membangun konsensus bersama, serta melakukan pengorganisasian dan pemanfaatan sumber.

TIGA PILAR UTAMA PRA Perubahan perilaku & kebiasaan Metode Berbag i

TINGKAT PARTISIPASI Partisipasi dalam pemberian informasi Partisipasi melalui konsultasi Partisipasi fungsional Partisipasi dalam pengambilan keputusan

APA PRINSIPNYA? Mendiskusikan dan membagikan pengalamanantar aktor yang terjaga keanekaraamannya. Menganalisis masalah dari perspektif yang berbeda untuk menemukan pemecahan yang baru. Melibatkan berbagai kelompok dalam komunitas. suatu komunitas terjaga keanakaragamannya. Informasi dipelajari dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai metoda oleh tim terjaga keanekaragamannya. Terjaga keanakeragamannya itu orang luar dan orang dalam, laki-laki dan perempuan, berbagai lembaga/ kelompok, berbeda kelas, kelompok suku, agama... Dan lainnya

APA PRINSIPNYA? Orang luar sebagai fasilitator. Orang luar membantu masyarakat menganalisis situasi mereka sendiri. Dia tidak mendominasi kegiatan. Peran orang luar secara bertahap berkurang Orientasi praktis. Menyelidiki masalah dan potensi. Mengkaji alternatif pemecahan masalah. Merancang program bersama yang mengutamakan otonomi komunitas. Informasi dipelajari dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai metoda oleh tim heterogen (orang luar dan orang dalam, laki-laki dan perempuan, berbagai lembaga/ kelompok. Hasil penemuan selalu diperiksa ulang untuk mengurangi bias)

MENGAPA POPULER? Menggabungkan keunggulan pendekatan yang berbeda: antropologi sosial, analisis sistem pertanian lestari, penelitian sistem pertanian, penelitian aksi partisipatoris, pembelajaran partisipatoris dan pengkajian cepat pedesaan. Menggunakan beragam metoda (pemetaan, pengurutan, model, memilih, transek) yang lebih fleksibel dan tak kaku, lebih visual daripada kata-kata, lebih berbasis analisis kelompok dibanding perorangan, lebih membandingkan daripada mengukur

APA BAGUSNYA? Konteksnya khusus. Pengkajian kebutuhan yang tepat dapat dilakukan. Peserta dapat membagikan gagasannya secara terbuka dan bebas. Mengimbangi bias dan menjadi kritis terhadap diri sendiri Alat tepat guna untuk menciptakan kesadaran dan motivasi. Menumbuhkan informasi otentik dan masyarakat berbicara dari hati Triangulasi informasi adalah salah satu bentuk uji silang Berorientasi pada desentrasi, demokrasi, keanekaragaman, partisipasi dan pemberdayaan.

APA JELEKNYA? Kadang-kadang data kuantitatif akurat sulit / tak dapat dihasilkan Butuh waktu untuk mengorganisir masyarakat Bila lingkup latihan tidak berdasarkan kebutuhan, maka mungkin menciptakan masalah

TINGKATAN PARTISIPASI 1. MASYARAKAT HANYA MENERIMA INFORMASI; keterlibatan masyarakat hanya sampai diberi informasi (misalnya melalui pengumuman) dan bagaimana informasi itu diberikan ditentukan oleh si pemberi informasi (pihak tertentu).

TINGKATAN PARTISIPASI 2. MASYARAKAT MULAI DIAJAK UNTUK BERUNDING; Pada level ini sudah ada komunikasi 2 arah, dimana masyarakat mulai diajak untuk diskusi atau berunding. Dalam tahap ini meskipun sudah dilibatkan dalam suatu perundingan, pembuat keputusan adalah orang luar atau orangorang tertentu

TINGKATAN PARTISIPASI 3. MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA BERSAMA- SAMAantara masyarakat dan pihak luar;

TINGKATAN PARTISIPASI 4. MASYARAKAT MULAI MENDAPATKAN WEWENANG ATAS KONTROLsumber daya dan keputusan