KETERBUKAAN INFORMASI

dokumen-dokumen yang mirip
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. Berkedudukan di Kotamadya Jakarta Selatan

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK ( Perseroan ) Kegiatan Usaha: Kegiatan umum dibidang perbankan. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. Berkedudukan di Kotamadya Jakarta Selatan

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

KETERBUKAAN INFORMASI

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

PT DUTA INTIDAYA TBK. Kegiatan Usaha: Perdagangan Produk Kesehatan dan Kecantikan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI ( KETERBUKAAN INFORMASI ) PT XL Axiata Tbk. [EXCL] ( Perseroan )

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (Perseroan)

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

laporan tahunan 2016 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT Guna Timur Raya Tbk

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. AKR

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

PT BFI FINANCE INDONESIA TBK

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

PT Graha Layar Prima Tbk

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RUPST ) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB ) PT

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT ADARO ENERGY TBK

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk.

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG

PERUBAHAN DAN ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN PENAMBAHAN MODAL TANPA HMETD KEPADA PEMEGANG SAHAM

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Ringkasan Notulen Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. AKR Corporindo Tbk.

TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK.

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Berkedudukan di Kabupaten Bekasi ( Perseroan )

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

-flns(2. PT MNC IAND TbK

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Berkedudukan di Kabupaten Bekasi ( Perseroan )

PT DUTA PERTIWI Tbk BERKEDUDUKAN DI JAKARTA UTARA PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2014

PT MNC INVESTAMA TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Investasi Strategis

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan )

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN LUAR BIASA

PT XL Axiata Tbk. [EXCL]

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

Transkripsi:

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi POJK Nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran seluruh informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan setelah mengadakan penelitian dan pemeriksaan yang cukup, menegaskan bahwa informasi yang dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini adalah benar dan tidak ada fakta material yang tidak dikemukakan yang dapat menyebabkan informasi material dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk ( Perseroan ) Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Menara BTPN, lantai 29, CBD Mega Kuningan Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Kav 5.5-5.6, Jakarta Selatan 12950 Telp. (021) 300 26 200, Fax. (021) 300 26 307 Website: www.btpn.com Keterbukaan Informasi ini disampaikan kepada para pemegang saham Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melaksanakan Employee Stock Options Program (ESOP) dengan menerbitkan Hak Opsi kepada peserta program untuk membeli saham baru yang dikeluarkan dari portepel Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan jumlah sebanyak-banyaknya 116.805.746 lembar saham atau 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan ( Program Hak Opsi ). Bilamana Program Hak Opsi ini dilaksanakan maka pemegang saham Perseroan akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya 1,96 % (satu koma sembilan puluh enam persen). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui rencana ini akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 29 April 2016 Keterbukaan Informasi ini sampaikan di Jakarta, pada tanggal 27 April 2016 1

DAFTAR ISI TANGGAL-TANGGAL PENTING DAN PRAKIRAAN JADWAL WAKTU 3 HAL BAB I KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 4 BAB II BAB III INFORMASI TENTANG PROGRAM HAK OPSI KARYAWAN (EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM) 15 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MENGENAI RENCANA PEMBERIAN HAK OPSI DALAM RANGKA PROGRAM HAK OPSI 20 BAB IV RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 22 BAB V INFORMASI TAMBAHAN 23 2

TANGGAL-TANGGAL PENTING DAN PRAKIRAAN JADWAL WAKTU 1. Pemberitahuan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham kepada Otoritas Jasa Keuangan 2. Iklan Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 29 Februari 2016 8 Maret 2016 3. 4. Keterbukaan Informasi Rencana Penerbitan Hak Opsi Untuk Membeli Saham Baru Yang Diterbitkan Tanpa HMETD kepada pemegang saham dalam Rangka Memenuhi Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 Iklan Pengumuman Pengunduran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 8 Maret 2016 23 Maret 2016 5. Penentuan Daftar Pemegang Saham yang Berhak Hadir Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 6 April 2016 6. 7. Iklan Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Revisi Keterbukaan Informasi Rencana Penerbitan Hak Opsi Untuk Membeli Saham Baru Yang Diterbitkan Tanpa HMETD kepada pemegang saham dalam Rangka Memenuhi Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 7 April 2016 27 April 2016 8. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 9. Pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 29 April 2016 3 Mei 2016 3

BAB I. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A. Umum PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( Perseroan ) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 31 tanggal 16 Februari 1985 yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, S.H. Notaris di Bandung. Akta ini telah diubah dengan akta No. 12 tanggal 13 Juli 1985, yang dibuat dihadapan Dedah Ramdah Sukarna,S.H. sebagai pengganti dari Notaris Komar Andasasmita. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C2-4583HT01.01TH.85 tanggal 25 Juli 1985, dan telah didaftarkan dalam buku register Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung di bawah No.458 dan No.459 tanggal 16 Agustus 1985, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.76 tanggal 20 September 1985, Tambahan No.1148. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 21 tanggal 14 April 2015, yang dibuat di hadapan Hadijah, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0925357 tanggal 17 April 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU- 3494082.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 17 April dan Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0925358 tanggal 17 April 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU-3494082.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 17 April 2015 ( Akta No. 21/2015 ). Berdasarkan Akta No. 21/2015, pemegang saham Perseroan menyetujui untuk perubahan dan pernyataan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahan Publik. Perseroan telah melaporkan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akta No. 21/2015 kepada Direktorat Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan surat Perseroan No. S.237/DIR/CCS/IV/2015 tanggal 22 April 2015 ( Anggaran Dasar ). Pada tahun 2008, Perseroan melakukan penawaran umum perdana sebanyak 943.936.190 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus rupiah) per saham dan harga penawaran sebesar Rp 2.850 (dua ribu delapan ratus lima puluh rupiah) (nilai penuh) per saham. Berikut ini riwayat pencatatan saham Perseroan Jenis Emisi Jumlah Saham Tempat & Tanggal Pencatatan Penawaran Umum Perdana 943.936.190 Saham dengan harga penawaran Rp 2.850,- per saham. Bursa Efek Indonesia tanggal 12 Maret 2008 Penawaran Umum 188.787.238 saham dengan harga penawaran Bursa Efek Indonesia Terbatas I Rp 7.000,- per saham tanggal 10 Desember 2010 Pemecahan nilai nominal saham Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Dari Nilai Nominal sebesar Rp 100 menjadi Rp 20 per saham dengan demikian jumlah saham menjadi 5.663.617.140 saham Sebanyak 176.670.117 saham yang berasal dari konversi hutang IFC menjadi modal Bursa Efek Indonesia tanggal 28 Maret 2011 Bursa Efek Indonesia tanggal 9 Maret 2012 4

Kegiatan Usaha Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha perbankan berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan Perseroan adalah melakukan kegiatan usaha di bidang bank umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Kantor Pusat dan Kantor Cabang Perseroan Kantor Pusat: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Menara BTPN, 29th Floor CBD Mega Kuningan Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Kav 5.5-5.6 Jakarta Selatan 12950 Telp. (021) 300 26 200 Fax. (021) 300 26 307 Website: www.btpn.com Kantor Cabang: Per Tanggal 31 Desember 2015 1 Kantor Pusat, 387 Kantor Cabang BTPN Purna Bakti dan 130 Payment Points, 64 Kantor Cabang BTPN Sinaya, 573 Kantor Cabang BTPN Mitra Usaha Rakyat, 6 Kantor Cabang BTPN Mitra Bisnis dan 107 ATM yang tersebar di 33 provinsi dengan lokasi strategis di pulau-pulau besar di Indonesia. Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 4 April 2011 yang keputusan-keputusannya dituangkan kedalam Akta No.10 tanggal 22 Februari 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Perubahan ini telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-08497 tanggal 9 Maret 2012. 5

Berdasarkan keterangan dari Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur kepemilikan saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: KETERANGAN JUMLAH NILAI NOMINAL SAHAM Rp. 20 Per Saham % Modal Dasar 7.500.000.000 150.000.000.000 - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Sumitomo Mitsui Banking Corporation Summit Global Capital Management B.V. TPG Nusantara S.a.r.l Kepemilikan Saham anggota Direksi (a) Jerry Ng (b) Ongki Wanadjati Dana (c) Djemi Suhenda (d) Anika Faisal (e) Kharim Indra Gupta Siregar (f) Arief Harris Tandjung (g) Hadi Wibowo (h) Asep Nurdin Alfallah (i) Mulia Salim 2.336.114.903 1.168.057.451 489.407.774 22.407.500 3.255.000 3.360.000 2.100.000 1.130.500 1.975.000 2.554.100 2.500 782.500 46.722.298.060 23.361.149.020 9.788.155.480 448.150.000 65.100.000 67.200.000 42.000.000 22.610.000 39.500.000 51.082.000 50.000 15.650.000 40,00 20,00 8,38 0,38 0,06 0,06 0,04 0,02 0,03 0,04 0,00 0,01 PT Multi Kencana Mulia 58.402.873 1.168.057.460 1,00 Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 1.750.737.156 35.014.743.120 29,98 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 5.840.287.257 116.805.745.140 100,00 Penuh Saham Dalam Portepel 1.659.712.743 33.194.254.860 Keterangan: Sejak Akta No.10 tanggal 22 Februari 2012 yang dibuat Notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H. hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak mengalami perubahan modal ditempatkan dan disetor. Perseroan juga telah memiliki Program MESOP dengan menerbitkan Hak Opsi kepada peserta program untuk membeli saham baru yang dikeluarkan dari portepel Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan jumlah sebanyak-banyaknya 233.611.491 saham atau 4% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan sebagaimana dituangkan dalam Keterbukaan Informasi tanggal 17 Februari 205 yang telah disetujui dalam RUPSLB tanggal 26 Maret 2015. Susunan Pengurus Perseroan Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sebagaimana dituangkan dalam Akta No.22 tanggal 14 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Hadijah, S.H., M.Kn., yang telah dilaporkan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan No.AHU-.AH.01.10-11978 2012 tanggal 3 April 2013, dicatat dalam database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU-0028907.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 3 April 2013, serta didaftarkan kepada Kantor Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan kota administrasi Jakarta Selatan pada tanggal 30 Mei 2013, dengan susunan Dewan Komisaris dan Direksi terakhir yang tertuang dalam Akta no 49, tanggal 26 Maret 2015, tentang Risalah Rapat Pemegang Saham Tahunan PT Bank BTPN Tbk dan Akta no. 14 tgl 19 Mei 2015 tentang Penegasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank BTPN Tbk, sebagai berikut: 6

Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) : Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti Ph.D. Komisaris (Independen) : Harry Hartono Komisaris (Independen) : Irwan Mahjudin Habsjah Komisaris : Ashish Jaiprakash Shastry Komisaris : Chow Ying Hoong Komisaris : Hiroshi Higuma Direksi Direktur Utama (Independen) : Jerry Ng Wakil Direktur Utama : Ongki Wanadjati Dana Wakil Direktur Utama : Djemi Suhenda Direktur Kepatuhan (Independen) : Anika Faisal Direktur : Kharim Indra Gupta Siregar Direktur : Hadi Wibowo Direktur : Arief Harris Tandjung Direktur : Asep Nurdin Alfallah Direktur : Mulia Salim Direktur : Maya Kartika Direktur : Wolf Arno Kluge Komite Audit Ketua : Harry Hartono Anggota : Stephen Z. Satyahadi Kanaka Puradireja Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.SK.2156/DIR-CHC/XI/2008 tanggal 7 November 2008, Perusahaan menunjuk Anika Faisal selaku Direktur Kepatuhan Perusahan sekaligus sebagai Sekretaris Perusahaan. Ringkasan Laporan Keuangan Perseroan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagaimana termaktub dalam Laporan No. A160229001/DC2/ANG/2016 tanggal 29 Februari 2016 telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan sebagaimana termaktub dalam Laporan No. A150303004/DC2/MJW/II/2015 tanggal 03 Maret 2015 telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material. Posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang berlaku. Berikut ini adalah dampak atas penerapan standar akuntansi yang berlaku efektif per 1 Januari 2015, yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan: 7

PSAK 1 (revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan, Perseroan dan Entitas Anak telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan kerja PSAK 24 (Revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan Entitas Anak sebagai berikut: 1) Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan ketika Perseroan mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta; 2) Penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan asset. 3) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya pada saat terjadi. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 24 (revisi 2013): Imbalan Kerja serta sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Keuangan dan Kesalahan, perubahan-perubahan tersebut dipertimbangkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan secara retrospektif. PSAK 65, Laporan keuangan konsolidasian Perubahan pada PSAK 65 mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk. Dalam prinsip yang baru, Perseroan dan Entitas Anak mengendalikan suatu entitas apabila Perseroan dan Entitas Anak terekspos atau memiliki hak atas pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kendali yang dimiliki. PSAK 68, Pengukuran nilai wajar PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perseroan dan Entitas Anak. 8

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN dalam jutaan Rupiah 31 Des 2015 31 Des 2014 ASET Kas 1.352.401 1.129.677 Giro Pada Bank Indonesia 4.774.422 4.628.496 Giro Pada Bank Lain 66.674 94.205 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 6.205.640 6.714.266 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 3.009 2.774 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai - (3.740) 6.208.649 6.713.300 Efek-efek: Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo 3.453.844 3.422.392 Aset keuangan tersedia untuk dijual 1.467.790 1.308.677 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 8.434 3.248 4.930.068 4.734.317 9

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN (lanjutan) dalam jutaan Rupiah 31 Des 2015 31 Des 2014 ASET (lanjutan) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse repo) 1.094.401 2.388.561 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 4.583 6.880 1.098.984 2.395.441 Pinjaman yang diberikan - Pihak ketiga 54.887.064 49.459.226 - Pihak berelasi 22.292 35.261 Pembiayaan/piutang syariah 3.678.027 2.499.087 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 666.611 614.420 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (543.585) (507.019) 58.710.409 52.100.975 Penyertaan Saham 22 22 Biaya dibayar dimuka 2.337.874 2.001.183 Pajak dibayar dimuka - Pajak Penghasilan 29.255 - Aset Pajak tangguhan 91.281 110.886 Aset tetap - bersih 876.223 729.723 Aset tak berwujud - bersih 380.034 276.310 Aset lain-lain - bersih 183.367 144.688 JUMLAH ASET 81.039.663 75.059.223 10

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN (lanjutan) dalam jutaan Rupiah LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 31 Des 2015 31 Des 2014 LIABILITAS Liabilitas segera 40.818 19.740 Simpanan nasabah Pihak ketiga 56.806.168 51.052.673 Pihak berelasi 415.809 88.177 Beban bunga yang masih harus dibayar 253.041 223.617 57.475.018 51.364.467 Simpanan dari bank lain 160 99 Beban bunga yang masih harus dibayar - 1 160 100 Utang pajak Pajak penghasilan 90.567 72.453 Pajak lain-lain 105.331 109.263 Utang Obligasi 2.605.384 4.409.501 Beban bunga yang masih harus dibayar 29.127 44.762 2.634.511 4.454.263 Pinjaman yang diterima - Pinjaman bukan bank 2.735.989 3.800.087 - Liabilitas sewa pembiayaan 1.124 4.419 Beban bunga yang masih harus dibayar 28.933 98.832 2.766.046 3.903.338 Akrual 121.084 99.154 Liabilitas imbalan kerja karyawan - Bonus, tantiem dan THR 335.117 294.251 - Imbalan pasca kerja 30.958 184.395 Liabilitas lain-lain 453.623 426.421 Jumlah Liabilitas 64.053.233 60.927.844 11

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN (lanjutan) dalam jutaan Rupiah LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan) 31 Des 2015 31 Des 2014 DANA SYIRKAH TEMPORER Simpanan nasabah: Pihak ketiga Tabungan Mudharabah 26.493 17.187 Deposito Mudharabah 3.020.802 2.172.916 Pihak berelasi Tabungan Mudharabah 469 253 Deposito Mudharabah 3.655 3.908 Beban bagi hasil yang masih harus dibayar 11.152 10.039 3.062.571 2.204.303 EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 116.806 116.806 Tambahan modal disetor 1.429.385 1.429.385 Cadangan pembayaran berbasis saham 147.157 92.225 Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 1.469 836 Saldo laba: Sudah ditentukan penggunaannya 23.361 23.361 Belum ditentukan penggunaannya 11.857.890 10.017.028 - Total ekuitas yang dapat diatribusikan Kepada pemilik entitas induk 13.576.068 11.679.641 Kepentingan non-pengendali 347.791 247.435 JUMLAH EKUITAS 13.923.859 11.927.076 JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 81.039.663 75.059.223 12

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PERSEROAN dalam jutaan Rupiah 31 Des 2015 31 Des 2014 PENDAPATAN BUNGA DAN PENDAPATAN SYARIAH 13.003.876 12.293.155 BEBAN BUNGA DAN BEBAN SYARIAH (5.308.265) (5.252.372) PENDAPATAN BUNGA DAN PENDAPATAN SYARIAH BERSIH 7.695.611 7.040.783 Pendapatan operasional lainnya 705,835 739.520 Beban operasional lainnya Beban tenaga kerja (2.851.029) (2.493.495) Beban umum dan administrasi (2.119.939) (1.810.548) Kerugian penurunan nilai (785.886) (743.983) Beban operasional lain-lain (184.885) (175.773) (5.941.739) (5.223.799) PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH 2.459.707 2.556.504 (BEBAN)/PENDAPATAN NON-OPERASIONAL Pendapatan non-operasional 2.822 3.999 Beban non-operasional (29.918) (16.513) (27.096) (12.514) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.432.611 2.543.990 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (680.002) (658.863) LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 1.752.609 1.885.127 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 845 1.272 (Beban)/manfaat pajak penghasilan terkait (212) (318) Pengukuran kembali imbalan pasca kerja 187.479 (35.371) (Beban)/manfaat pajak penghasilan terkait (46.870) 9.163 TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN, SETELAH PAJAK 1.893.851 1.859.873 13

Total aset Bank secara konsolidasi pada tanggal 31 December 2015 tercatat sebesar Rp 81,04 trilyun, naik sebesar Rp 5,98 trilyun atau 8% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 yang sebesar Rp 75,06 trilyun. Demikian juga dengan total liabilitas naik sebesar Rp 3,98 trilyun atau 6%, dari Rp 63,13 trilyun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 67,12 trilyun pada 31 December 2015. Adapun perubahan penting pada pos-pos neraca selama periode tersebut adalah sebagai berikut: 1. Giro pada bank lain Giro pada bank lain pada 31 December 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 27,53 milyar atau 29% menjadi Rp 66,67milyar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp 94,21 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan Giro pada Bank Negara Indonesia. 2. Efek-Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) Penempatan pada Reverse Repo mengalami penurunan sebesar Rp 1,30 trilyun atau 54% menjadi Rp 1,10 trilyun pada akhir Desember 2015 dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 2,40 trilyun. Penurunan ini disebabkan adanya penempatan ke instrumen treasury yang tenornya sesuai dengan kebutuhan cash flow Bank. 3. Aset tetap - bersih Aset tetap - bersih mengalami peningkatan sebesar Rp 146,5 milyar atau 20% menjadi Rp 876,22 milyar pada akhir Desember 2015 dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 729,72 milyar. Peningkatan ini disebabkan oleh pengadaan aset tetap dan inventaris kantor. 4. Aset tak berwujud - bersih Aset tak berwujud - bersih mengalami peningkatan sebesar Rp 103,72 milyar atau 38% menjadi Rp 380,03 milyar pada akhir 2015 dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 276,31 milyar. Peningkatan ini dikarenakan adanya pengembangan dan pembuatan system. 5. Aset lain-lain Aset lain-lain mengalami peningkatan sebesar Rp 38,68 milyar atau 27% menjadi Rp 183,37 milyar pada Desember 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 144,69 milyar. Hal ini disebabkan peningkatan dari Jaminan Sewa, Aset imbalan kerja dan Tagihan Klaim. 6. Liabilitas segera Liabilitas segera mengalami peningkatan sebesar Rp 21,08 milyar atau 107% menjadi Rp. 40,82 milyar pada akhir 2015 dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 19,74 milyar. Peningkatan ini merupakan perolehan dana dari titipan uang pensiun dan hutang kepada pemasok. 7. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari Bank Lain mengalami peningkatan sebesar Rp 60 juta atau 60% menjadi Rp. 160 juta pada akhir 2015 dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 100 juta. Peningkatan ini disebabkan adanya penerimaan dana dari Bank Perkreditan Rakyat. 14

8. Utang obligasi Utang obligasi mengalami penurunan sebesar Rp 1,82 trilyun atau 41% menjadi Rp. 2,63 trilyun pada akhir 2015 dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 4,45 trilyun. Penurunan ini disebabkan adanya pelunasan obligasi Bank BTPN II dan III yang telah jatuh tempo. 9. Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima mengalami penurunan sebesar Rp 1,14 trilyun atau sebesar 29% menjadi sebesar Rp 2,77 trilyun per posisi 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2014 yaitu sebesar Rp 3,90 trilyun. Penurunan ini disebabkan adanya pembayaran pinjaman IFC yang jatuh tempo. 10. Akrual Akrual mengalami peningkatan sebesar Rp 21,93 milyar atau sebesar 22% menjadi sebesar Rp. 121,08 milyar per posisi 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2014 sebesar Rp 99,15 milyar. Peningkatan ini disebabkan bertambahnya akrual biaya promosi dan akrual biaya operasional. 11. Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas imbalan kerja karyawan mengalami penurunan sebesar Rp 112,57 milyar atau sebesar 24% menjadi sebesar Rp 366,08 milyar per akhir 2015 dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2014 yaitu sebesar Rp 478,65 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh efek penerapan PSAK 24. 12. Dana Syirkah Temporer Dana Syirkah Temporer mengalami peningkatan sebesar Rp 858,27 milyar atau sebesar 39% menjadi Rp 3,06 trilyun per 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2014 yang sebesar Rp 2,20 trilyun. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya deposito mudharabah. 13. Cadangan pembayaran berbasis saham Cadangan pembayaran berbasis saham mengalami kenaikan sebesar Rp 54,93 milyar atau sebesar 60% menjadi Rp 147,16 milyar per posisi 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2014 sebesar Rp 92,23 milyar seiring dengan pembentukan pencadangan Program Hak Opsi. 14. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia dijual Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia dijual pada posisi 31 Desember 2015 tercatat sebesar Rp 1,47 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp 633 juta atau 76% dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2014 sebesar Rp 836 juta. Hal ini disebabkan karena terjadi kenaikan terhadap nilai pasar SBI yang tergolong sebagai tersedia untuk dijual. 15

BAB II. INFORMASI TENTANG PROGRAM HAK OPSI KARYAWAN ( EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM) Perseroan merencanakan untuk menyelenggarakan Employee Stock Options Program (ESOP) dengan menerbitkan hak opsi untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel ( Hak Opsi ) tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham Perseroan untuk periode tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 ( Program Hak Opsi ) dengan harga pelaksanaan yang akan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep- 00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat ( Peraturan No. I-A ) Program Hak Opsi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan mengacu pada ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Program Hak Opsi dilaksanakan dengan pembatasan sebagai berikut : 1. Latar Belakang dan Alasan Perseroan berkeyakinan bahwa peningkatan kinerja secara konsisten dari tahun ke tahun dapat tercapai karena adanya komitmen dari manajemen dan karyawan. Perseroan akan terus melaksanakan strategi-strategi yang tepat untuk menghasilkan kinerja yang maksimal bagi Perseroan dan mempertahankan pertumbuhan yang berkesinambungan. Perseroan akan mengevaluasi kinerja individual dan kelompok dalam mencapai target yang telah ditetapkan serta melaksanakan Manajemen Sumber Daya agar karyawan dapat bekerja secara efisien dan meningkatkan keahlian untuk memaksimalkan potensi. Untuk itu, Perseroan memandang perlu memiliki suatu program pemberian insentif sebagai bagian dari implementasi program retensi untuk mempertahankan karyawan Perseroan yang berkinerja tinggi. Selain itu karyawan jenjang tertentu dari perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan ( Perusahaan Terkendali ) di ikutsertakan dalam Program Hak Opsi. 2. Manfaat Program Hak Opsi bagi Perseroan Program Hak Opsi ditujukan untuk meningkatkan rasa memiliki Perseroan sehingga akan meningkatkan kinerja masing-masing Peserta Program Hak Opsi yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan. a. Pemberian Hak Opsi diharapkan dapat meningkatkan loyalitas Peserta Program serta meningkatkan kinerja Perseroan di kemudian hari dengan membangun program yang transparan, terukur serta memiliki kepastian implementasinya. b. Dengan pemberian Hak Opsi untuk membeli saham yang merupakan program kepemilikan saham oleh karyawan, diharapkan akan tercapai keselarasan kepentingan Perseroan dengan kepentingan Peserta Program. c. Pemberian Hak Opsi merupakan penghargaan dan insentif atas kontribusi Peserta Program sehingga dapat memacu kinerja. 16

3. Rencana Penggunaan Dana Dana yang diperoleh dari Program Hak Opsi setelah dikurangi biaya-biaya, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk memperkuat permodalan dan pertumbuhan usaha dalam bentuk ekspansi kredit. 4. Risiko Pemegang Saham Dengan adanya sejumlah saham baru yang dikeluarkan dalam Program Hak Opsi, bagi pemegang saham Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang dikeluarkan yaitu maksimal sebesar 1,96%. 5. Proforma Ekuitas Sebelum dan Sesudah Program Hak Opsi KETERANGAN SEBELUM PELAKSANAAN HAK OPSI SESUDAH PELAKSANAAN HAK OPSI JUMLAH SAHAM NILAI NOMINAL Rp 20,- Per Saham % JUMLAH SAHAM NILAI NOMINAL Rp 20,- Per Saham Modal Dasar 7.500.000.000 150.000.000.000 7.500.000.000 150.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Sumitomo Mitsui Banking Corporation Summit Global Management B.V. TPG Nusantara S.a.r.i 2.336.114.903 1.168.057.451 489.407.774 46.722.298.060 23.361.149.020 9.788.155.480 40,00 20,00 8,38 2.336.114.903 1.168.057.451 489.407.774 46.722.298.060 23.361.149.020 9.788.155.480 Kepemilikan Saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris 37.567.100 751.342.000 0,64 37.567.100 751.342.000 0,63 PT Multi Kencana Mulia 58.402.873 1.168.057.460 1,00 58.402.873 1.168.057.460 0,98 Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5 % 1.750.737.156 35.014.743.120 29,98 1.750.737.156 35.014.743.120 29,38 Saham hasil Pelaksanaan Program Hak Opsi - - - 116.805.746 2.336.114.920 1,96 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.840.287.257 116.805.745.140 100,00 5.957.093.003 119.141.860.060 100,00 Saham Dalam Portepel 1.659.712.743 33.194.254.860-1.542.906.997 30.858.139.940 - % 39,21 19,60 8,21 6. Jumlah Saham dalam Program Hak Opsi Jumlah saham yang dapat dikeluarkan dalam Program Hak Opsi adalah sebanyak-banyaknya 116.805.746 (seratus enam belas juta delapan ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh enam) saham, dengan demikian jumlah saham baru yang dapat diterbitkan dalam Program Hak Opsi adalah sebanyak-banyaknya 2% (persen) dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Perseroan akan menerbitkan 116.805.746 (seratus enam belas juta delapan ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh enam) Hak Opsi dimana 1 (satu) Hak Opsi dapat digunakan untuk membeli 1 (satu) saham dengan nilai nominal Rp 20 (dua puluh Rupiah) per saham dengan membayar secara penuh Harga Pelaksanaan. 17

7. Penetapan Harga Pelaksanaan Hak Opsi dalam Program Hak Opsi Penetapan Harga Pelaksanaan Hak Opsi akan dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Nomor I-A, yakni sekurang-kurangnya 90% dari harga rata-rata penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia selama 25 (dua puluh lima) hari bursa berturut-turut sebelum tanggal laporan ke Bursa Efek Indonesia terkait rencana pelaksanaan Hak Opsi. 8. Peserta Program Hak Opsi Karyawan jenjang tertentu sesuai kebijakan Direksi Perseroan, direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan. Selain itu karyawan jenjang tertentu dari Perusahaan Terkendali dapat di ikutsertakan dalam Program Hak Opsi. Dengan catatan bahwa kriteria usulan kepesertaan karyawan yang dimaksud diusulkan oleh Direksi Perseroan, serta direkomendasikan Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan. 9. Alokasi Hak Opsi Dalam Rangka Program Hak Opsi Alokasi hak opsi dalam Program Hak Opsi akan dilakukan dengan memperhatikan hasil kinerja pada setiap tahun buku yang bersangkutan dengan memperhitungkan jabatan, jenjang kepangkatan dan hasil penilaian kinerja yang bersangkutan. 10. Tahapan Penerbitan Hak Opsi dalam Program Hak Opsi Hak Opsi dalam Program Hak Opsi akan diterbitkan dalam beberapa tahapan, untuk pertama kalinya akan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2016 dan selanjutnya Direksi Perseroan akan menerbitkan secara bertahap atas seluruh hak opsi sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. 11. Option Life (Umur Hak Opsi) Hak opsi yang diterbitkan dalam setiap tahapan akan berakhir pada tanggal 29 April 2021 yakni 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang menyetujui Program Hak Opsi ini. Bilamana sampai dengan tanggal 29 April 2021 hak opsi yang telah didistribusikan kepada Peserta Program Hak Opsi tidak digunakan untuk membeli saham perseroan yang ditawarkan dalam Program Hak Opsi ini maka hak opsi tersebut akan gugur dan tidak dapat digunakan untuk membeli saham Perseroan. 12. Periode Pelaksanaan Periode Pelaksanaan atas keseluruhan hak opsi yang telah diterbitkan dan didistribusikan kepada Peserta, akan dibuka periode pelaksanaan sebagai berikut : 1. Periode Pelaksanaan I : dimulai sejak tanggal 28 Mei 2018 selama 30 hari bursa. 2. Periode Pelaksanaan II : dimulai sejak tanggal 17 Desember 2018 selama 30 hari bursa. 3. Periode Pelaksanaan III : dimulai sejak tanggal 28 Mei 2019 selama 30 hari bursa. 4. Periode Pelaksanaan IV : dimulai sejak tanggal 19 Desember 2019 selama 30 hari bursa 5. Periode Pelaksanaan V : dimulai sejak tanggal 1 Juni 2020 selama 30 hari bursa. 6. Periode Pelaksanaan VI : dimulai sejak tanggal 17 Desember 2020 selama 30 hari bursa. Penetapan periode pelaksanaan ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini, dengan demikian manakala terdapat perubahan peraturan mengenai hal ini, Perusahaan akan menyesuaikan periode pelaksanaan dengan peraturan yang berlaku di kemudian hari. Perseroan selanjutnya akan menyampaikan keterbukaan informasi sehubungan dengan perubahan periode pelaksanaan Program Hak Opsi tersebut. 18

Peserta Program Hak Opsi dapat melaksanakan hak opsi yang dimilikinya dalam periode pelaksanaan tersebut dengan membayar secara penuh harga pelaksanaan hak opsi. 13. Pembatalan serta Pendistribusian Kembali Hak Opsi yang Dibatalkan. a. Peserta Program akan mengikatkan diri pada ketentuan dan persyaratan Program Hak Opsi dengan menandatangani surat Pernyataan Kesanggupan dan Pemberian Kuasa kepada pihak yang ditunjuk oleh Direksi Perseroan. b. Dalam hal tertentu bilamana Peserta Program Hak Opsi menjadi dalam kondisi tidak memenuhi persyaratan sebagai Peserta Program Hak Opsi, maka Perseroan berhak untuk melakukan pembatalan serta mengalokasikan Hak Opsi tersebut kepada Peserta Program Hak Opsi lainnya yang berhak berdasarkan kebijakan Direksi Perseroan. Kondisi yang berpengaruh terhadap hak dan kepesertaan Peserta Program Kondisi tertentu yang dapat berpengaruh terhadap hak dan kepesertaan Program Hak Opsi adalah: Kondisi Mencapai usia pensiun/pensiun dini/habisnya kontrak kerja yang tidak diperpanjang/diberhentikan karena alasan kesehatan/pengurangan pegawai/pengambilalihan perusahaan. Meninggal dunia Mengundurkan diri/diberhentikan secara tidak hormat karena melakukan pelanggaran/ Perseroan atau Perusahaan Terkendali dalam keadaan pailit/ disita Konsekuensi Berhak secara penuh atas Hak Opsi yang telah dialokasikan atas nama Peserta. Ahli Waris berhak secara penuh atas Hak Opsi yang telah dialokasikan atas nama Peserta Tidak berhak atas Hak Opsi yang telah dialokasikan atas nama Peserta. Hal-hal yang dapat mengakibatkan hilangnya atau gugurnya keikutsertaan serta penyelesaiannya bagi peserta dimaksud Hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau gugurnya keikutsertaan serta penyelesaian bagi Peserta adalah sebagai berikut: Terkena sanksi jabatan yang menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Perseroan atau Perusahaan Terkendali (tergantung tempat bekerja Peserta). Peserta mengundurkan diri Perseroan berhak untuk melakukan pembatalan serta mengalokasikan Hak Opsi tersebut kepada Peserta lain yang berhak berdasarkan kriteria kepesertaan 14. Status Saham hasil Pelaksanaan Hak Opsi dalam Program Hak Opsi Saham yang diterbitkan sebagai hasil pelaksanaan Hak Opsi dalam Program Hak Opsi memiliki jenis yang sama dengan saham yang telah diterbitkan dalam Perseroan, dengan demikian memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hak, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menerima dividen, mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta aksi korporasi lainnya yang dilaksanakan oleh Perseroan. Saham dalam Program Hak Opsi akan dicatatkan dengan pra pencatatan di Bursa Efek Indonesia. 19

Program Hak Opsi hanya dapat dilaksanakan bilamana Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan memenuhi ketentuan POJK Nomor 38/POJK.04/2014. Dengan demikian Perseroan akan melaksanakan hal-hal sebagai berikut : - Menentukan harga pelaksanaan Hak Opsi yang akan ditetapkan berdasarkan Peraturan No. I-A. - Menyampaikan keterbukaan informasi dalam rangka memenuhi POJK Nomor 38/POJK.04/2014 kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. - Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui Rencana Program Hak Opsi. 20

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MENGENAI RENCANA PEMBERIAN HAK OPSI DALAM RANGKA PROGRAM HAK OPSI Umum Perseroan bergerak dalam bidang perbankan yang penuh dengan persaingan, oleh karenanya Perseroan harus mampu memenangkan persaingan pasar untuk bertumbuh dan berkembang, untuk itu diperlukan karyawan kunci yang memiliki kemampuan untuk mengenali tantangan yang dihadapi dan mengembangkan sistem sumber daya manusia handal. Perseroan akan terus berfokus pada perluasan kapasitas dan perbaikan produktivitas, bagaimana cara mengelola bisnis dalam skala lebih besar secara efisien. Mengidentifikasi peluang bisnis baru, meningkatkan produktivitas dan efisiensi akan memberikan peranan besar dalam rangka meningkatkan pendapatan usaha. Akan tetapi persaingan yang semakin ketat mengakibatkan marjin bunga bersih akan berkurang, efisiensi mengakibatkan tingkat retensi karyawan juga akan berkurang, mengingat semakin ketatnya likuiditas. Oleh karenanya Perseroan harus memiliki program retensi untuk karyawan kunci baik di Perseroan maupun di Perusahaan Terkendali, tanpa dibebani dengan kewajiban yang mengakibatkan menurunnya kemampuan bersaing, oleh karenanya Program Hak Opsi merupakan alternatif yang dipandang tepat mengingat peningkatan kinerja Perseroan akan diiringi dengan apresiasi pasar melalui peningkatan harga saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Keuangan Program Hak Opsi akan dimintakan persetujuan pada RUPS yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 April 2016. Hak Opsi akan didistribusikan dalam beberapa tahapan dengan demikian pencatatan biaya sebagaimana dimaksud dalam PSAK 53 tentang Pembayaran Berbasis Saham akan terdistribusi untuk tahun buku 2016, 2017, 2018, 2019,2020 dan 2021. Pencatatan biaya tersebut hanya bersifat accrued dengan demikian tidak berpengaruh pada arus kas Perseroan. Sesuai dengan PSAK 53 (Penyesuaian 2014) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015: Bank mengakui jasa yang diterima dari peserta program sebagai beban/biaya Program Hak Opsi. Nilai wajar atas jasa yang diterima dari peserta program mengacu pada nilai wajar opsi saham yang diberikan oleh Bank, dimana nilai wajar tersebut diukur pada tanggal pemberian. Opsi saham yang diberikan kepada peserta program dihitung dengan menerapkan model penetapan harga opsi yang konsisten dengan metode penilaian yang diterima umum dalam menentukan harga opsi saham dan mempertimbangkan seluruh faktor dan asumsi sebagaimana yang disebutkan dalam PSAK 53. Bank mengakui biaya program hak opsi berdasarkan estimasi terbaik atas opsi saham yang masih tersisa di setiap periode pelaporan. Penyesuaian atas biaya program akan terjadi apabila ada opsi saham yang hangus/kadaluwarsa karena tidak memenuhi kondisi yang dipersyaratkan sebagaimana tercantum pada point 13 diatas. Bank akan secara konsisten merevisi perhitungan biaya program jika diperlukan, jika informasi selanjutnya mengindikasikan bahwa jumlah opsi saham yang diperkirakan akan hangus/kadaluwarsa berbeda dari estimasi sebelumnya. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, estimasi biaya program Hak Opsi yang akan dibentuk adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 125 Milyar yang akan didistribusikan mulai tahun buku 2016-2021. Pembentukan accrual biaya Hak Opsi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan dan nilai asset bersih Bank. 21

Tujuan utama dari Program Hak Opsi adalah untuk memberikan penghargaan sekaligus mempertahankan karyawan kunci yang berprestasi. Program Hak Opsi ini diharapkan akan meningkatkan loyalitas dan rasa kepemilikan bagi karyawan Perseroan dan Perusahaan Terkendali. Perseroan berkeyakinan program Hak Opsi akan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian insentif dalam bentuk tunai, karena pemberian hak untuk membeli saham Perseroan akan menumbuhkan rasa kepemilikan bagi karyawan kunci. Dengan demikian, karyawan tersebut diharapkan memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk semakin meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang. Dampak Rencana Program Hak Opsi Terhadap Kondisi Keuangan Perseroan Sehubungan dengan rencana penerbitan Hak Opsi yang dapat digunakan untuk membeli sebanyakbanyaknya 116.805.746 (seratus enam belas juta delapan ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh enam) Saham Perseroan maka sejak tahun 2016, Perseroan akan dibebani dengan biaya insentif sebagaimana dimaksud dalam PSAK 53. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, estimasi biaya program Hak Opsi yang akan dibentuk adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 125 Milyar yang akan didistribusikan mulai tahun buku 2016-2021. Pembentukan accrual biaya Hak Opsi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan dan nilai asset bersih Bank. Berikut adalah proyeksi keuangan 3 tahun Perseroan sebelum dan sesudah program Hak Opsi diberikan: Sebelum Sesudah program Hak Opsi program Hak Opsi 2016 2017 2018 2016 2017 2018 Total Aset 90,580 99,009 110,725 90,580 99,009 110,725 Total Ekuitas 15,234 16,994 18,866 15,259 17,052 18,957 Laba Bersih 1,641 1,714 1,842 1,622 1,690 1,818 ROA 2.73% 2.61% 2.54% 2.70% 2.57% 2.51% ROE 11.96% 11.23% 10.92% 11.82% 11.07% 10.77% CAR 24.30% 23.98% 23.61% 24.31% 24.00% 23.64% 22

BAB IV. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan untuk memutuskan Rencana Program Hak Opsi dengan menerbitkan Hak Opsi untuk membeli saham baru Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu akan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 dan harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 6 April 2016 pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Keputusan RUPSLB Perseroan atas rencana Program Hak Opsi harus disetujui sedikitnya 1/2 (satu per dua) dari seluruh saham yang hadir dalam RUPSLB. Perseroan melakukan pengumuman diselenggarakan RUPSLB pada tanggal 8 Maret 2016 dan pengumuman pengunduran RUPSLB pada tanggal 23 Maret 2016 serta Pemanggilan RUPSLB pada tanggal 7 April 2016 melalui iklan publikasi pada surat kabar Bisnis Indonesia, website Bursa Efek Indonesia, dan website Perseroan. Keterbukaan Informasi tentang Rencana Penerbitan Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 diumumkan melalui website Perseroan dan website Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Maret 2016 dan 27 April 2016. Apabila Rencana Program Hak Opsi tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPSLB. 23

BAB V. INFORMASI TAMBAHAN Untuk informasi lebih lanjut mengenai hal-hal tersebut diatas dapat menghubungi Perseroan pada jam-jam kerja dengan alamat : Corporate Secretary PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk Menara BTPN, lantai 29, CBD Mega Kuningan Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Kav 5.5-5.6 Jakarta Selatan 12950 Telp. [021] 300 26 200 Fax. [021] 300 26 307 Website: www.btpn.com 24