RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PROGRAM dan KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER. (Mata Kuliah: Biologi Mikroba -Parasitologi) TAHUN AJARAN LABORATORIUM PARASITOLOGI

I. PENDAHULUAN. Menurut TIPE SIKLUS HIDUP AGEN PENYAKIT: a. Orthozoonosis b. Cyclozoonosis c. Metazoonosis d. Saprozoonosis

Universitas Gajah Mada 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RADIOFARMASI ( 2.0)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : MANAGEMEN FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER SKS: 2(2.

PROTOZOA. Marlia Singgih Wibowo

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS

nilai Hb 8g/dL. telur parasit berbentuk oval, berdinding tipis transparan c. Hipokrom mikrositer pulang dari Jayapura hepatomegali dan splenomegali

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit pada saluran cerna dapat disebabkan oleh protozoa usus dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. Jumlah penderita HIV/AIDS menurut WHO 2014 di seluruh dunia

PARASIT. Yuga

PROTISTA a. Protista Mirip Tumbuhan 1. Diatomae 2. Dinoflagellata. 3. Euglenoid b. Protista Mirip Hewan

DOKUMEN PEMBELAJARAN. Oleh : Ns. Muhamad Zulfatul A la, M.Kep NIP :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BIOKIMIA BIO 4502 (4 SKS) Semester II PENGAMPU MATA KULIAH :

Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan

KONSEP PARASITOLOGI. Ns. WIDYA LITA FITRIANUR, S.Kep

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi protozoa usus masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (20) (RPKPS) (20)

(RPKPS) METODOLOGI PENELITIAN & BIOSTATISTIKA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN

ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN

TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN 3 SKS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. PARASITOLOGI BIO 452 (3 SKS) Semester VI

BAB 1 PENDAHULUAN. perannya melawan infeksi dan penyakit. Infeksi yang terkait dengan. daya tahan tubuh penderita (Murtiastutik, 2008).

Polusi air: Penyimpangan sifat2 air dr keadaan normal, bukan dari kemurniannya.

1.Klasifikasi dan Nomenklatur a.macam-macam Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli taksonomi b.nomenklatur

Protozoa (Proto = pertama/primitif, zoa = binatang)

BAB VI PROTOZOA. Struktur dari sel protozoa terdiri dari dua bagian:

Pencemaran Air. Oleh: Tien Zubaidah

BAB 2 TI JAUA PUSTAKA

Menambah Pengetahuan Tentang Parasitologi

ARTIKEL PARASITOLOGI. Editor: Fircha Silvia Nugraheni G1C PROGRAM DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016

PROTISTA. By: Makhrus Aly Smanpaba

JADWAL BLOK KEDOKTERAN TROPIS TA 2017/2018 Minggu 1 Hari / Tanggal Pukul Kelas A Kelas B

MATA KULIAH ZAT WARNA ALAMI

Protozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A

ABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI SEPTEMBER 2011

2.1. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air

Dasar Biomedis Ilmu Kesehatan

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (RPMK)

BAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Lalat adalah serangga jenis Arthropoda yang masuk dalam ordo Diptera.

PARASTOLOGI. Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktik komputer 1. Editor : Vivi Pratika NIM : G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Dr. Dian Handayani, Apt Dr. Husni Muchtar, MS, Apt BIOKIMIA (3,1)

STANDAR KOMPETENSI ILMU KEDOKTERAN GIGI FKG UNPAD

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND

SATUAN ACARA PERKULIHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di negara

SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014

BIOSFIR. Lingkungan Biosfir. Niche Ekologis. Suksesi Ekologis. Terdiri dari: Fauna. Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem

PENYAKIT ZOONOSIS PADA TELUR, SUSU, DAN DAGING

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

PROTOZOA. Otot-rangka. Pencernaan. Saraf. Sirkulasi. Respirasi. Reproduksi. Ekskresi

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:

By : Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. october

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di

MATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911)

PROTISTA PENGERTIAN CIRI CIRI KINGDOM PROTISTA

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG HASIL BELAJAR, KONSEP PROTISTA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE INTERRUPTED CASE STUDY

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN VETERINER (KODE: FAS 0421)

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT PERIOSTOMUM KOM

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak IF1203

Pengembangan Jejaring Perguruan Tinggi, Pemerintah, Pemangku Kepentingan dalam Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis di Hewan dan Manusia

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Pengantar Parasitologi

Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

BAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health

SIKLUS PARASIT PADA VEKTOR

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT KOMENSALISMA MUTUALISMA PARASIT MIKROSKOPIS BILATERA

PERAN KARANTINA HEWAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGKAL PENYAKIT ZOONOSIS

MODUL PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI (IRS 454)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi

1. PLATYHELMINTHES. Gambar 1. penampang membujur tubuh Planaria dan preparat awetannya Sumber: (

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit usus yaitu cacing dan protozoa. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

TINJAUAN MATAKULIAH 1. Diskripsi Matakuliah 2. Manfaat Matakuliah 3. Tujuan lnstruksional Umum

ABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH

Menerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT PERIODE

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411)

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421)

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

BAB I PENDAHULUAN I.1.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SISTEM PENGHANTARAN OBAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ciri-ciri umum cestoda usus

BAHAN AJAR I Mata Kuliah HELMINTHOLOGI BlO 3154 (MKP/3 SKS/2-1) Oleh: Soenarwan Hery Poerwanto

Transkripsi:

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FARMAKOTERAPI 4 [ 3(0) ] A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Farmakoterapi 4 Matakuliah Farmakoterapi 4 berisi pokok-pokok bahasan mengenai penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit, antara lain: Protozoa yang merupakan fillum bersel satu yang di golongkan berdasarkan alat geraknya (Rhizopoda (Sarcodina): amoebasiasis, Entamoeba histolityca, Giardiasis, Flagellata (Mastigophora): Golongan Zooflagellata, contoh Trypanosoma dan Trichomonas vaginalis, Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium caudatum, Sporozoa: Malaria); Leishmaniasis, fillum bersel banyak (multicellular) seperti Helminthes: Schistomiasis, Ascariasis, elephantiasis, enterobiasis, filariasis, trichuriasis, tapeworn infection dan zoonosis, yaitu penyakit yang dipindahkan dari vertebrata ke manusia atau sebaliknya, antara lain anthropozoonosis (anthrax, rabies, taeniasis, pes, JE, leptospirosis), zoanthrozoonosis, manusia ke hewan vertebrata: streptococci, staphylococci, influenza), dan amphixenosis, dari hewan vertebratake manusia atau sebaliknya (salmonelosis, filariasis malayi, schistosomiasis) 2. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan aspek penting penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit, antara lain: Protozoa yang merupakan fillum bersel satu yang di golongkan berdasarkan alat geraknya (Rhizopoda (Sarcodina): amoebasiasis, Entamoeba histolityca, Giardiasis, Flagellata (Mastigophora): Golongan Zooflagellata, contoh Trypanosoma dan Trichomonas vaginalis, Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium caudatum, Sporozoa: Malaria); Leishmaniasis, fillum bersel banyak (multicellular) seperti Helminthes: Schistomiasis, Ascariasis, elephantiasis, enterobiasis, filariasis, trichuriasis, tapeworn infection dan zoonosis, yaitu penyakit yang dipindahkan dari vertebrata ke manusia atau sebaliknya, antara lain anthropozoonosis (anthrax, rabies, taeniasis, pes, JE, leptospirosis), zoanthrozoonosis, manusia ke hewan vertebrata: streptococci, staphylococci, influenza), dan amphixenosis, dari hewan vertebratake manusia atau sebaliknya (salmonelosis, filariasis malayi, schistosomiasis) 3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan pembagian penyakit yang disebabkan oleh parasit. 2. Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus amoebasiasis 3. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Giardiasis, 1

4. Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Trypanosomiasis 5. Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Trichomoniasis 6. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Balantidiosis 7. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Leishmaniasis 8. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Toxoplasmosis 9. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Malaria 10. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus schistosomiasis 11. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus ascariasis 12. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus enterobiasis, 13. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus trichuriasis 14. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus filariasis 15. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoonosis 16. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus anthropozoonosis 17. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoanthrozoonosis 18. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoanthrozoonosis B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Jadwal Kegiatan an Perkuliahan Pertemuan Topik Substansi Metode Fasilitas 1 Pendahuluan Pengertian parasitologi Ceramah dan Pembagian parasitologi Penyakit2 yang disebabkan oleh parasit Parasit uni celullar Protozoa Parasit multi cellular Protozoa: pengelompokan berdasarkan alat gerak: Rhizopoda: Entamoeba histolytica Flagellata (Mastigophora): phytonagellata: Euglena; Zooflagellata: Trypanosoma, Trichomonas vaginalis Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium Sporozoa: Plasmodium (malaria) Helminthes Klasifikasi helminthes Helminthes pathogen Zoonosis Pengertian Zoonosis 2 Amebiasis Pengertian Amebiasis Ceramah dan Entamoeba hystolitica Perkembangbiakan Entamoeba hystolitica Siklus hidup Entamoeba hystolitica Identifikasi Amebiasis Penyebab Amebiasis Penyebaran Amebiasis Reservoar Amebiasis 2

Cara penularan Amebiasis Penata laksanaan Amebiasis: amebiasis asimptomatik, amebiasis intestinal, granuloma amebika Penanggulangan wabah Pencegahan Amebiasis 3 Giardiasis Pengertian Giardiasis Giardia lamblia Perkembangbiakan Giardia lamblia Siklus hidup Giardia lamblia Identifikasi Giardia lamblia Penyebab Giardiasis Penyebaran Giardiasis Reservoar Giardiasis Cara penularan Giardiasis Penata laksanaan Giardiasis Pencegahan Giardiasis 4 Trypanosomiasis Pengertian Trypanosomiasis Trypanosoma sp Perkembangbiakan Trypanosoma sp Siklus hidup Trypanosoma sp Identifikasi Trypanosomiasis Penyebab Trypanosomiasis Penyebaran Trypanosoma sp Reservoar Trypanosomiasis Cara penularan Trypanosomiasis Penata laksanaan Trypanosomiasis Pencegahan Trypanosomiasis 5 Trichomoniasis Pengertian trichomoniasis Trichomonas vaginalis Perkembangbiakan Trichomonas vaginalis Siklus hidup Trichomonas vaginalis Identifikasi Trichomonas vaginalis Penyebab Trichomoniasis Penyebaran Trichomonas vaginalis Reservoar Trichomonas vaginalis Cara penularan trichomoniasis Penata laksanaan trichomoniasis Penanggulangan wabah Pencegahan trichomoniasis 6 Balantidiosis Pengertian Balantidiosis Balantidium coli Perkembangbiakan Siklus hidup Balantidium coli Identifikasi Balantidium coli Penyebab Balantidiosis Penyebaran Balantidiosis Reservoar Balantidiosis Cara penularan Balantidiosis Penata laksanaan Balantidiosis Penanggulangan wabah Pencegahan Balantidiosis 7 Leishmaniasis Pengertian Leishmaniasis Leishmania donovani Perkembangbiakan Leishmania donovani 3

Siklus hidup Leishmania donovani Identifikasi Leishmania donovani Penyebab Leishmaniasis Penyebaran Leishmaniasis Reservoar Leishmaniasis Cara penularan Leishmaniasis Penata laksanaan Leishmaniasis Penanggulangan wabah Leishmaniasis Pencegahan Leishmaniasis 8 Toxoplasmosis Pengertian Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Perkembangbiakan Toxoplasma gondii Siklus hidup Toxoplasma gondii Identifikasi Toxoplasma gondii Penyebab Toxoplasmosis Penyebaran Toxoplasmosis Reservoar Toxoplasmosis Cara penularan Toxoplasmosis Penata laksanaan Toxoplasmosis Penanggulangan wabah Toxoplasmosis Pencegahan Toxoplasmosis 9 Malaria Pengertian penyakit malaria Plasmodium vivax, plasmodium ovale, plasmodium malariae, plasmodium Perkembangbiakan Plasmodium Siklus hidup Plasmodium Identifikasi Plasmodium Penyebab malaria Penyebaran malaria Reservoar malaria Cara penularan malaria Penata laksanaan malaria Penanggulangan wabah malaria Pencegahan malaria Helminthes Pengertian Helminthes 10 Klasifikasi Helminthes: Annelida, Nematoda, Platyhelminthes, parasitic worm Platyhelminthes Platyhelminthes terbagi 3 kelas: Tubellarian worn Cestoda (cacing pita) Trematoda (cacing pipih): semua pathogen Parasitic worm: Brugia (penyebab filariasis), elephantiasis Nematoda (cacing gelang) 11 Trematoda Schistosomiasis Pengertian schistosomiasis Schistosoma mansoni Perkembangbiakan Schistosoma mansoni Siklus hidup Schistosoma mansoni Identifikasi schistosomiasis Penyebab schistosomiasis Penyebaran schistosomiasis Reservoar schistosomiasis Cara penularan schistosomiasis Penata laksanaan schistosomiasis Penanggulangan wabah schistosomiasis Pencegahan schistosomiasis 4

12 13 14 14 Ascariasis Pengertian Ascariasis Ascaris lumbricoides Perkembangbiakan Ascaris lumbricoides Siklus hidup Ascaris lumbricoides Identifikasi Ascariasis Penyebab Ascariasis Penyebaran Ascariasis Reservoar Ascariasis Cara penularan Ascariasis Penata laksanaan Ascariasis Penanggulangan wabah Ascariasis Pencegahan Ascariasis Cacing pita penyebab Pengertian taeniasis Taeniasis Cysticercus cellulosae Taenia solium, Taenia saginata, Taenia asiatica Perkembangbiakan Taenia solium Siklus hidup Taenia solium Identifikasi Taenia solium Penyebab taeniasis Penyebaran taeniasis Reservoar taeniasis Cara penularan taeniasis Penata laksanaan taeniasis Penanggulangan wabah taeniasis Pencegahan taeniasis Trichuriasis Pengertian trichuriasis Trichuris trichiuria Identifikasi trichuriasis Penyebab trichuriasis Penyebaran trichuriasis Reservoar trichuriasis Cara penularan trichuriasis Penata laksanaan trichuriasis Pencegahan trichuriasis Filariasis (Elephantiasis) Pengertian filariasis Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi Perkembangbiakan Brugia malayi Siklus hidup Brugia malayi Identifikasi filariasis Penyebab filariasis Penyebaran filariasis Reservoar filariasis Cara penularan filariasis Penata laksanaan filariasis Penanggulangan wabah filariasis Pencegahan filariasis 15 Zoonosis Agen penyebab Zoonosis Pengertian Zoonosis Klasifikasi Zoonosis : Antrophozoonosis, Zooantrophozoonosis, amphixenosis Pengertian Antrophozoonosis, Pengertian Zooantrophozoonosis Pengertian amphixenosis Bakteri: antraks, pes, leptospirosis, salmonellosis, brusellosis Virus: rabies, JE, influenza Ricketsia:Q fever, murin typhus 5

Penggolongan Zoonosis 16, 17, 18 Rabies Pes (sampar) Antraks Taeniasis Leptospirosis Protozoa:toxoplasmosis, trypanosomiasis, leishmaniasis Helminthic:echinococosis, taeniasis, shistosomiasis Fungal: histoplasmosis, cryptococosis, superficial dermatofita Ectoparasit:scabies, myasis Berdasarkan siklus hidup agen penyebab Mekanisme penyebaran penyakit zoonosis Hewan yang perlu diwaspadai Pengertian Antrophozoonosis Penyakit rabies Definisi, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Pencegahan rabies Penyakit pes (sampar) Definisi, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan pes (sampar) Penyakit antraks Definisi, Agent penyebab, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan antraks Penyakit taeniasis Definisi, Agent penyebab, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan taeniasis Penyakit leptospirosis Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan, Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan leptospirosis Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan Tatap muka di kelas dengan pelaksanaan sebagai berikut: 6

Dosen menerangkan dengan alat bantu buku ajar, White Board, komputer dan LCD projector dilanjutkan antara dosen dan mahasiswa. Handout sudah dibagikan satu minggu sebelumnya. Selama proses menerangkan, mahasiswa diperkenankan untuk bertanya. Pertanyaan tersebut didiskusikan bersama dan ditarik suatu kesimpulan. Bentuk kegiatan lain, yaitu pemberian tugas mandiri berupa pembuatan makalah dan dipresentasikan. Pemberian tugas mandiri bersifat wajib, dilakukan sebanyak 1 kali dengan tujuan untuk mempersiapkan presentasi dan diskusi kelompok. Tugas mandiri akan dipresentasikan di akhir pertemuan, ditetapkan di awal perkuliahan dengan topik yang berbeda-beda disesuaikan dengan pokok bahasan. Mahasiswa diharapkan sudah menyerahkan makalah paling lambat satu minggu sebelum presentasi berlangsung. C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, dan leadership. Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Skor tertinggi pada tingkat pemahaman. Monitoring dan umpan balik dari mahasiswa dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan permintaan saran langsung kepada mahasiswa. 2. Penilaian (assessment) Aspek penilaian meliputi: Aspek Penilaian Unsur Penilaian Skor Maks Persentase Pemahaman ketrampilan Tugas 100 15% Ujian Mid Semester 100 25% Ujian Akhir 100 35% Kreativitas Keaktifan dalam diskusi 100 5% Penelusuran literatur dan pembuatan makalah 100 5% Leadership Kedisiplinan dalam kuliah dan pengumpulan tugas 100 5% 100 5% Partisipasi di kelas 100 5% Jumlah 1200 100 Hasil akhir ditentukan sebagai berikut: 7

Penilaian disesuaikan dengan buku pedoman akademik D. DAFTAR PUSTAKA 1. I. Edward Alcamo; Jennifer M. Warner (28 August 2009). McGraw Hill Professional 2. Michelle Gunter (1 January 2008). American Book Company, Inc. 3. Protozoa". MicrobeWorld. American Society for Chemistry. 2006. 4. Smothers et al, Science, 16 September 1994, "Molecular evidence that the myxozoan protists are metazoans", 8 June 2010 5. Montresor et al. (2002). Helminth Control in School-Age Children: A Guide for Managers of Control Programs. World Health Organization. 6. Walson JL, Herrin BR, John-Stewart G (2009). Walson, Judd. ed. "Deworming helminth co-infected individuals for delaying HIV disease progression. 7. Crompton, D.W.T. (1993). Human Nutrition and Parasitic Infection. Cambridge University Press. 8