PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG JABUNG TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 PADANG

ABSTRACT. that tcount

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

Key words: Circle The Sage, The Students Mathematics Learning Outcomes

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Motivasi Belajar Siswa

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH

PENGGUNAAN MIND MAP DIIRINGI MUSIK KLASIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS VIII SMPN 1 SAWAHLUNTO

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

dapat menggabungkan keistimewaankeistimewaan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN PETA PIKIRAN

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

ABSTRACK. > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SUNGAYANG ARTIKEL. Oleh: FIONA NPM.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK SPOTLIGHT

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

ABSTRACT. mathematical

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

Monica Mayang Sari 1, Khairudin 1, Fazri Zuzano 1,

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PENGARUH TEKNIK MENCATAT PETA PIKIRAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN 1 MALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI QUANTUM TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RAMBAH HILIR


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Efektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMAN 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENERAPAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN MENGGUNAKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal

Transkripsi:

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG JABUNG TIMUR Wahyuni Nasrul 1, Fazri Zuzano 1, Zulfa Amrina 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail : wahyuninasrul@ymail.com Abstract The research is in background by the less of students learning that are the result of poor students to participate in learning and still shy for exploration of self. The research was aimed to improve student s mathematic learning in class VIII at SMPN 1 Tanjung Jabung Timur in academic year 2013/2014. The hyphotesis in this research was mathematic learning by using Quantum Learning method are better than the outcome of students mathematic learning using convensional method in class VIII at SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. The design of this research was experimential study. The population was the eight classes of SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. They were distributed into five classes. In order to get sample, the reseach used cluster random sampling technique. The data are analyzed by using t-test. The result of hyphotesis testing with α=0,05 and df=41 then t cont =4,85 and t table =t (0,95;79 =1,67 a 95% at confidence level. Obviosly t cont > t+table, meaning that the hyphotesis can be accepted a 95% at confidance level. The result show that mathematic learning by using Quantum Learning method are batter than the outcome of student learning mathematic using convensional method in class VIII SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. Key words : quantum learning, student, outcome of mathematic Pendahuluan Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh pada pola pikir masyarakat khususnya pelajar. Oleh sebab itu pelajar sebagai generasi penerus bangsa diharapkan mampu memahami matematika dengan baik. Dalam mempelajari matematika siswa diharapkan dapat berpikir logis, kritis, aktif dan inovatif. Salah satu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman bagi siswa adalah metode Quantum Learning. Menciptakan suasana kelas yang nyaman dapat dilakukan dengan menyatukan unsur-unsur 1

hiburan, permainan, dan warnawarna. Metode Quantum Learning menggunakan beberapa keterampilan guru untuk memberikan sugesti positif untuk mendudukkan siswa secara nyaman, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menampilkan seni mengajar dan belajar saat proses pembelajaran berlangsung. Metode Quantum Learning merupakan seperangkat metode yang dikembangkan dari berbagai konsep yang beranggapan bahwa siswa tidak perlu belajar mengenai berbagai pengetahuan, tetapi juga perlu bagi siswa untuk belajar cara belajar (learning hoe to learn). Konsep belajar caranya belajar ini dapat membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan dengan lebih mudah dan efektif, serta mendukung siswa untuk belajar lebih cepat dan menyenangkan. Selain itu, metode Quantum Learning juga mengembangkan keterampilanketerampilan belajar seperti: meningkatkan kekuatan pikiran, menerapkan AMBAK (Apa Manfaanya Bagi Ku), menata lingkungan belajar yang nyaman, memupuk sikap positif, menemukan gaya belajar yang tepat, meningkatkan teknik menulis, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kemampuan membaca, dan membuat catatan yang efektif. Secara garis besar asas utama pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning ini adalah dengan membawa dunia guru ke dunia siswa, dan mengantarkan apa yang hendak guru capai terhadap hasil pembelajaran kepada siswa dengan metode yang menyenangkan. Salah satunya caranya adalah dengan mengaitkan materi pelajaran dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dengan diterapkan asas ini, siswa dapat mempelajari materi dengan baik, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode Quantum Learning atau Kerangka Perancangan Pengajaran Quantum Teaching yang disebutkan oleh DePorter dkk (2007b:89) adalah sebagai berikut : 2

a. Tumbuhkan Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK (Apa Manfaatnya BagiKu). b. Alami Berikan pengalaman belajar; tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. c. Namai Berikan data, tepat saat minat memuncak. d. Demonstrasikan Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi. e. Ulangi Rekatkan gambaran seluruhnya. f. Rayakan Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif. Dari pendapat di atas DePorter dkk kemudian menyingkat kerangka pembelajran Quantum Learning dengan TANDUR, yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Selain itu, untuk memaksimalkan penerapan metode Quantum Learning ini, teknik mencatat dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map) mampu memberikan kesan yang lebih dalam pada proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh DePorter dkk (2007b:175) bahwa peta pikiran (Mind Map) yang sesuai dengan kinerja otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan diingat kembali, serta memaksimalkan momen belajar. Teknik mencatat yang baik dapat membantu siswa mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberi wawasan baru. Teknik mencatat dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map) memungkinkan terjadinya semua hal itu. Buzan (2009:5) mengemukakan bahwa : 3

Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Menurut DePoorter (2007a: 157) ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam membuat catatan dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map) yaitu : a. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utamanya. b. Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiaptiap poin kunci- gunakan pulpen warna-warni. c. Tulislah kata kunci/ fase pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan detaildetail. d. Tambahkan simbol dan ilustrasi. e. Gunakan huruf- huruf KAPITAL. f. Tulislah gagasan- gagasan penting dengan hurufhuruf yang lebih besar. g. Hidupkanlah peta pikiran yang dibuat. h. Garis bawahi kata- kata dan gunakan huruf- huruf tebal. i. Bersikap berani dan berani. j. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau gagasangagasan. k. Buatlah peta pikiran secara horizontal. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning yang di bantu oleh teknik mencatat dengan menggunakan peta pikiran (Mind Map) menjelaskan bahwa Quantum Learning terdiri dari rangkaian tahap-tahap kegiatan yang harus di kuasai oleh guru agar guru mampu membawa siswa pada pembelajaran yang menyenangkan dan siswa mampu mengeksplorasikan dirinya baik secara individu maupun secara berkelompok, karena pada metode 4

ini siswa juga di bimbing untuk mampu bersosialisasi dengan kelompok belajar yang telah ditetapkan oleh guru. Implementasi Quantum Learning dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya tahap-tahap tersebut. Oleh karena itu, penerapan metode Quantum Learning pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Tanjung Jabung Timur diharapkan mampu untuk membuat siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran, dan tidak malumalu lagi untuk mengeksplorasikan dirinya. Dengan demikian, harapan akhirnya adalah hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Quantum Learning lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Metodologi Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian eksperimen adalah metode yang membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang tidak memperoleh perlakuan (Sukardi: 2007). Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 1 Tanjung Jabung Timur Tahun Pelajaran 2013/1014. Penentuan sampel menggunakan teknik Random Sampling atau sampling acak yaitu pengambilan sampel secara acak dimana tiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil menjadi sampel (Sudjana, 2005: 169). Variabel terikat yang diukur adalah hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan tes yang diberikan di akhir pokok bahasan. Instrumen yang digunakan yaitu tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis perbedaan rata-ratanya dengan menggunakan uji-t. Hasil dan Pembahasan Untuk menarik kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar, dilakukan analisis secara statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis dengan t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data 5

hasil belajar berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalan data skor hasil belajar digunakan uji liliefors. Uji normalitas dilakukan pada kedua kelas sampel dan didapat harga L 0 dan L tabel, pada taraf nyata 0,05, seperti pada tabel berikut : Tabel 1 : Hasil Uji Normalisasi Data Tes Akhir Matematika Siswa Dari tabel diketahui bahwa harga L hitung (L 0 ) untuk kedua kelas sampel lebih kecil dari L tabel atau L 0 < L tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal. Sedangkan, uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas sampel memiliki variansi yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas digunakan rumus uji F 2 2 dengan hipotesis : H 0 : dan H 1 : Kelas N L 0 L tabel Eksperimen Kontrol 21 22 2 2 1 2 F < F (, ). 0,1292 0,1762 1 2 0,1866 0,1832 dengan kriteria Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh nilai F hitung = 1,12, sedangkan nilai F tabel = 2,09, sehingga diperoleh F < F (, artinya kedua, ) kelas sampel mempunyai variansi homogen untuk α = 0,1 (terima H0). Karena kedua kelas berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan rumus t-test. Dari data yang diperoleh terlebih dahulu dihitung harga simpangan baku gabungan kedua kelompok, didapat nilai s = 9,96. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus t, didapat nilai t = 4,85. Dari daftar distribusi t dengan dk = 41 pada taraf kepercayaan α = 0,05 didapat t (0,95,41) = 1,67 sedangkan t hitung = 4,85. Karena t hitung > t tabel, berarti H 0 ditolak atau terima H 1, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan metode pembelajaran Quantum Learning lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2013/2014. 6

Proses pembelajaran di kelas eksperimen dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Quantum Leraning. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini siswa dapat memahami materi pelajaran dan bersikap aktif serta tidak enggan untuk mengeksplorasikan dirinya. Metode pembelajarab Quantum Learning ini dirancang untuk memudahkan siswa dalam belajar dengan menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Ada enam tahapan pembelajaran Quantum Learning yang di singkat dengan TANDUR; Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan metode pembelajaran Quantum Learning ini, dikarenakan siswa belum pernah melaksanakan proses pembelajaran dengan metode yang seperti ini. Selain itu, masih banyak siswa yang malu-malu untuk mengeksplorasikan dirinya dalam proses pembelajaran, seperti masih malu-malu mengucapkan kata-kata motivasi, malu-malu untuk menepuk pundak temannya untuk saling menyemangati, dan masih saling tolak untuk maju ke depan kelas untuk mendemonstrasikan hasil diskusi kelompoknya. Peneliti yang bertindak sebagai guru, memposisikan diri sebagai fasilitator, mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan metode Quantum Learning. Sikap siswa yang masih malu-malu dan kurang aktif kemudian perlahan terganti dengan sikap siswa yang mengeksplorasi dan aktif dengan seiring dengan pertemuan demi pertemuan selama penelitian berlangsung. Pada metode pembelajaran ini, peneliti membagi siswa atas beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Pembagian kelompok ini berjalan lancar, tidak ada siswa yang protes. Tahap pertama yaitu tahap Tumbuhkan, di awal pembelajaran guru menumbuhkan minat atau ketertarikan siswa untuk belajar matematika dengan menyampaikan yang akan mereka peroleh setelah pembelajaran tersebut. Selanjutnya 7

guru memberikan pengalaman belajar pada siswa dengan mamanfaatkan pengetahuan yang telah mereka miliki, sehingga terjadi kaitan antara materi prasyarat dengan materi yang akan mereka pelajari. Pada tahap Namai, siswa diajari dan dibimbing untuk menemukan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar. Selanjutnya tahap Demonstrasikan, siswa diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dalam bentuk pengerjaan latihan. Tahap Demonstrasikan ini, siswa diminta untuk mengutus duta kelompoknya untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Tahap kelima yaitu tahap Ulangi, siswa merangkum kembali pelajaran yang telah mereka pelajari dalam catatan dengan menggunakan teknik peta pikiran (Mind Map). Siswa yang mempunyai peta pikiran terbaik akan di tempelkan di dinding kelas sebagai penghargaan. Untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan siswa, guru kemudian memberikan penguatan positif berupa tanda bintang pada absensi. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran pada siswa kelas VIII SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. Daftar Pustaka Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia. DePorter, Bobbi, & Mike Hernacki. 2007a. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. DePorter, Bobbi, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie. 2007b. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang- Ruang Kelas. Bandung: Kaifa. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 8

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 9