KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KERSA GUNUNG WASADA SAMARINDA. Endah Septiana Michael Hadjaat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. MAROS JAYA DI PENAJAM PASER UTARA

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk.

Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN ( STUDI KASUS PADA PT. KHARISMA PRIMA ABADI YOGYAKARTA) Leonardo Yongki Ari Wibowo

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PENGALOKASIAN DANA BANK

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

KERANGKA PEMIKIRAN III.

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1 1 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan Timur aji@untag-smd.ac.id Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis diskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kebijakan bank BTN cabang Samarinda dalam mengkaji permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah dan untuk mengetahui seberapa jauh peranan analisa laporan keuangan dalam pengambilan keputusan atas permohonan kredit dan penerapan prinsip pemberian kredit yaitu 5C dan 7P. Alat analisis yang digunakan dalam pemberian kredit modal adalah dengan perhitungan rasio keuangan yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Hasil kajian tersebut dapat menentukan apakah permohonan kredit yang diajukan layak atau tidak layak diberikan oleh bank BTN setelah melalui adanya ketentuanketentuan yang diberlakukkan kepada nasabah sesuai keadaan sebenarnya dan memenuhi semua aspek, dan pihak bank juga melihat letak bangunan apakah strategis atau tidak. Dari teknik penilaian kredit modal yaitu rasio keuangan yang diterapkan dengan jaminan ditaksir (dinilai) oleh bank BTN 80% saja dan batas plafon adalah 80%. Dengan ketetapan angsuran maksimal 25% dari laba perusahaan. Dan pihak bank BTN juga menerapkan prinsip 5C yang terdiri dari Character, Capacity, Capital, Colleateral, Condition dan prinsip 7P yang terdiri dari Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability dan Protection. Kata kunci : Kajian Pemberian Kredit, Analisa Laporan Keuangan 219

PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang menjadi pusat perekonomian dan pendukung pembangunan. Perana bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu Negara baik di sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa dan bidang lainnya. Perbankan sebagai lembaga keuangan berperan dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi lemah yang membutuhkan skala investasi modal untuk kemajuan usahanya. Pemberian modal ini akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pendapatan masyarakat tersebut. Dalam hal ini pihak bank memberikannya dalam bentuk pelayanan pemberian kredit. Aktivitas kredit sendiri merupakan aktivitas utama dalam dunia perbankan. Pendapatan bunga mempunyai peranan menonjol dalam keseluruhan pendapatan bank, oleh karenanya keguncangan dalam pendapatan bunga seperti adanya penunggakan pembayaran cicilan baik cicilan utama maupun cicilan bunga akan membawa dampak yang signifikan akan kesehatan bank tersebut yang berujung pada terjadinya kredit macet. Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya usaha untuk mencegah dan mengantisipasnya, salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip penilaian pemberian kredit modal dengan prinsip 5C yaitu Character, capacity, capital, condition, collateral dan prinsip 7P yaitu personality, party, perpouse, prospect, payment, profitability dan protection. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah pemberian kredit modal bank tabungan negara cabang samarinda telah memperhatikan prinsip 5C dan 7P yang distandarkan oleh pihak perbankan. DASAR TEORI Pengertian Manajemen Keuangan Beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang manajemen keuangan diantaranya adalah R.AgusSartono(2001;6) mendefinisikan : Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efesien. Menurut Zaki baridwan(2000:9) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut S. Munawir(2000:8) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : 220

Dua daftar yang di susun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan kebiasaan bagi perseroan - perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu surplus atau daftar laba yang tak dibagikan METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Tabungan Negara Cabang Samarinda yang mana penelitian di fokuskan pada pemberian kredit modal kerja pada calon nasabah Bank BTN pada periode tahun 2009 2010. B. Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian meliputi : kepustakaan (Library Research), observasi di lapangan ( Field Observasiton), wawancara (Interview) C. Alat Analisis data dan jenis data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi : Profil Bank BTN (Company Profile), data laporan keuangan calon nasabah (prospective customer financial data reporting). Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah: Aspek yang terkandung dalam prinsip 5C yaitu character, capacity, capital, condition, collateral dan Prinsip 7P yaitu personality, party, perpouse, prospect, payment, profitability, protection. Disamping itu pula menggunakan analisis Rasio Likuiditas meliputi : 1. Current ratio dengan rumus : Aktiva Lancar Current rasio = x 100 % Hutang lancar Rasio solvabilitas meliputi : Rasio utang (Debt Rasio)dengan rumus Total Hutang Debt Rasio = x 100% Total aktiva Rasio utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Rasio)dengan rumus : Total Hutang D E R = x100% Modal Sendiri Rasio aktivitas meliputi : Total Asset Turn Over dengan rumus : Penjualan TATO = x 100% Total Aktiva Rasio Profibilitas meliputi : Gross Profit Margin dengan rumus : Penjualan - HPP GP M = Penjualan x 100 % 221

Net Profit Margin dengan rumus : NPM = LabaBersih x 100 % Penjualan Return On Invenstment dengan rumus : Laba Setelah Pajak ROI = x 100 % Total Aktiva HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil analisis penilaian aspek aspek yang ada maka dapat ditarik kesimpulan untuk penialaian masing masing calon nasabah pengajuan permohonan kredit di Bank Tabungan Negara Cabang Samarinda, yaitu : penilaian terhadap aspek character dan personality untuk kedua calon nasabah memenuhi persyaratan untuk diberikan bantuan kredit modal, kedua menunjukkan niat baik dengan menjawab wawancara dengan petugas bank sesuai dengan kondisi dan keadaan keuangan perusahaan mereka masing masing. Umtuk penilaian aspek collateral dan protect masing masing dari calon nasabah menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah yang memenuhi nilai taksasi bank dalam menjamin pinjaman yang diajukan. Untuk penilaian aspek capacity dan payment bank BTN memakai perhitungan current ratio sebagai acuan kelayakan pemberian bantuan kredit modal kerja kepada calon nasabah melalui analisis laporan keuangan periode tahun 2009 menunjukkan persentase 298% yang berarti tiap Rp. 1 kewajiban jangka pendek calon nasabah A akan dijamin sebesar Rp. 298,- dari aktiva lancar yang dimiliki pada tahun 2009 dan meningkat di tahun 2010 menjadi 508% dari hasil analisis tersebut merupakan penilaian yang baik untuk calon nasabah A. semakin besar nilai current ratio menunjukkan semakin besar kemampuan calon nasabah dalam menjamin hutang jangka pendeknya. Sementara untuk calon nasabah B penilaian terhadap aspek capacity dan payment menunjukkan pada tahun 2009 sebesar 67% dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178%. Ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,- untuk kewajiban lancar calon nasabah B akan di jamin sebesar Rp. 67 dari aktiva lancar dan meningkat pada tahun 2010 menjadi Rp. 178,-. Sedangkan untuk menilai aspek prospect dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio total asset turn over. Bila dilihat dari perputaran aktiva untuk calon nasabah A pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan sebesar 77%, hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut calon nasabah A sedang membangun kantor cabang baru sehingga menyebabkan penurunan aktiva yang cuku signifikan. Namun hal tersebut dinilai positif oleh pihak bank karena ada indikasi di periode mendatang usaha calon nasabah A akan mengalami kenaikan omset penujalan dengan adanya pembangunan kantor cabang baru. Untuk perusahaan B dilihat dari perputaran aktiva untuk periode tahun 2009 dan 2010 juga mengalami penurunan yang cukup 222

signifikan yaitu dari 43,2% menjadi 23,4%, hal ini dikarenakan calon nasabah B pada periode tersebut sedang melakukan pembelian peralatan dengan harapan dapat meningkan omset penjualan dalam waktu singkat. Penilaian aspek profitability dengan menggunakan analisa rasio profitabilitas yang terdiri dari rasio margin laba kotor, perhitungan margin laba bersih, dan return of investement (ROI). Rasio margin laba kotor digunakan untuk mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan dibandingkan dengan total nilai penjualan. Perhitungan laba kotor untuk calon nasabah A masing masing sebesar 28,4% untuk tahun 2009 dan 2010. Ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 dari hasil penjualan akan menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 28,4. Margin laba bersih digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih dari sejumlah penjualan tertentu. Sesuai dengan hasil perhitungan margi laba bersih untuk calon nasabah A dalam 2 periode berturut turut adalah 9,93% pada tahun 2009 dan 10,3% pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 penjualan yang dihasilkan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 9,93 pada tahun 2009 dan Rp. 10,3 pada tahun 2010. Bila dari hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa kemampuan calon nasabah A dalam menghasilkan laba bersih cukup baik sehingga dapat diasumsikan bila diberikan pinjaman dapat mengembalikan secara teratur dan sampai lunas. Perhitungan aspek profitability untuk calon nasabah B dengan hasil perhitungan margin laba kotor untuk perhitungan selama 2 periode masing masing sebesar 30% untuk tahun 2009 dan 34% pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp.1 penjualan yang dihasilkan dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 300,- dan Rp. 340 ada tahun 2010. Perhitungan margin laba bersih untuk untuk perusahaan B selama 2 periode masing masing menunjukkan 19% pada tahun 2009 dan 24% pada tahun 2010. Ini berarti bahwa terjadi peningkatan laba bersih selama tahun 2010 sebesar 5,8%, hal ini menujukkan kemampuan calon nasabah B dalam menghasilkan laba bersih cukup baik. Sesuai dengan hasil perhitungan return of investement untuk perusahaan B pada tahun 2009 dan 2010 masing masing sebesar 82,2% dan 58,4%, dibandingkan dengan tahun 2009, nilai ROI I hpada tahun 2010 cendrung mengalami penurunan, oleh karena itu disarankan calon nasabah B agar meningkatkan volume labanya dengan cara mengurangi penambahan aktiva dan volume penjualan. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian didapat hasil perbandingan perhitungan rasio dan penilaian prinsip 5C dan 7P dari kedua calon nasabah yang mengajukan permohonan kredit modal adalah sebagai berikut : 1. Dalam pemberian kredit modal kerja, bank BTN cabang Samarinda telah melakukan penerapan prinsip prinsip 5C 223

dan 7P yang telah distandarkan oleh pihak perbankan. Penilaian terhadap aspek character, collateral, personality, dan purpose telah dilaksanakan dalam analisis laporan keuangan dengan menggunakan perhitungan rasio keuangan. 2. Permohonan kredit modal juga harus memenuhi standar rasio keuangan yang diberlakukan di Bank BTN cabang Samarinda. Penerbit : Kencana, Prenada group. Jakarta. Cetakan Kedua [5] Manduh Hanafi. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit UPP AMP YPKN. Yogyakarta [6] Kasmir. 2002. Dasar dasar Perbankan. Penerbit : Raja Grafindo Persada, divisi perguruan tinggi. Jakarta Mengacu pada hasil pembahasan dan kesimpulan yang dikemukakan tersebut di atas maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut : 1. Kredit yang diberikan oleh bank mengandung suatu resiko yang cukup besar, sehingga dalam proses pemberian dana kredit patut memperhatikan prinsip perkreditan yaitu prinsip prinsip 5C dan 7P. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus R, Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2001. [2] Baridwan Zaki, 2000, Intermediate Accounting, Edisi Kesembilan, Penerbit BPFE, Yogyakarta [3] Eugene F Brigham And,Joel F, Weston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga. Jakarta. [4] Ismail. 2011. Akuntansi Bank, Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. 224