Pelajaran 15 Kostum Karnaval dan memberitakan lagi acara marnava, langsung dari jalan. Mereka melihat berbagai macam kostum, juga mengenal berbagai dialek Jerman yang berbeda-beda. Sesampainya di kantor redaksi Radio D, membalas dendam kepada. Anehnya, hal itu dilakukan dengan menggunakan tradisi Karnaval. Dari kesibukan hiruk pikuk di jalan, dan membuat berita tentang asal-usul kostum karnaval yang berwarn-warni. Mereka bertemu dengan Papageno dari Opera Mozart "Die Zauberflöte" dan Ikarus, seorang pahlawan dari legenda Yunani. Selama acara karnaval dan berkenalan dengan orang-orang Jerman dari berbagai daerah, juga mengenal berbagai dialek Jerman. Di pelajaran ini, penggunaan dialek-dialek harus diperhatikan dengan cermat. Naskah Episode 15 Szene 1: In der Redaktion Compu, du bist sehr chic. mit Krawatte. Was ist heute los? Heute ist Karneval, Karneval... Das war doch sehr lustig. Sehr witzig,. Deutsche Welle dan Goethe-Institut mempersembah-kan Radio D karangan Herrad Meese sebuah kursus bahasa Jerman melalui radio bagi pemula, yang melengkapi kursus Redaktion D. Selamat berjumpa dalam bagian kelima belas kursus Radio D. Dalam siaran terakhir kedua redaktur kita dan berada di tengah keramaian karnaval. Tak terduga, berbuat sangat usil terhadap mereka. Khususnya terkejut sekali dan tidak bersedia melupakan peristiwa itu begitu saja. Ia mau membalas dengan kenakalan khas karnaval. Dengarkan kini, apa yang dilakukannya. Seite 1 von 8
Und das ist auch sehr lustig, oder? Schnipp, schnapp, schneck ist die Krawatte weg. Nein, Hilfe! Hilfe! Na, schon gut, okay. Das war nicht sehr lustig. Entschuldigung. Entschuldigung. Ich spendiere eine Pizza. und Eine? Eulalia Rache ist süß. Schnipp, schnapp, schneck ist die Krawatte weg. Das war doch sehr lustig. Nein, Hilfe! Hilfe! Schon gut, okay. Das war nicht sehr lustig. Entschuldigung. Ich spendiere eine Pizza. Wah, secepat kilat aksi tadi tetapi mungkin juga Anda sempat menangkap bahwa dasi KRAWATTE diguntingnya sampai putus. Di beberapa daerah di Jerman, tindakan usil seperti itu terhadap laki-laki termasuk adat karnaval. Akan tetapi kaum perempuan beraksi dalam pekan sebelum ROSEN- MONTAG yaitu pada hari Kamis yang dianggap hari kekuasaan perempuan. Namun tidak menghiraukan tanggal yang tepat untuk aksinya apalagi yang mengenangkan perbuatannya tempo hari tetap menganggapnya lucu. Setelah berteriak minta tolong, teriakan yang kiranya termasuk permainan, minta maaf. Lalu mengumumkan bahwa ia akan mentraktir rekannya dengan selembar piza PIZZA. Satu lembar piza untuk tiga orang memang tidak terlalu banyak tetapi yang penting, suasana di redaksi baik kembali. Seite 2 von 8
Eulalia Rache ist süß. Hallo, liebe Hörerinnen und Hörer. Willkommen...... bei Radio D. Eulalia, burung hantu yang dapat berbicara, telah mengikuti seluruh pembicaraan dan mengomentarinya dengan peribahasa Dendam itu manis. Ya, tindakan melepas rasa dendam sedikit itu melegakan hati... Bagaimanapun juga dan harus kembali ke pekerjaan: Mereka turun ke jalanan dengan alat perekam dan mengumpulkan aneka kesan mengenai karnaval yaitu musimnya beberapa orang memerankan orang lain dan mengenakan pakaian samaran. Radio D...... die Reportage Szene 2: Auf der Straße Papageno Papageno Der Vogelfänger bin ich ja, stets lustig, heißa, hopsasa. Ich Vogelfänger bin bekannt bei alt und jung im ganzen Land. Frau Is dat nich herrlich? Und dat Köstümken. Schön, woll? Hayatilah suasana dan perhatikanlah apa yang dianggap indah oleh perempuan itu. Papageno Orang-orang bergembira di jalanan. Mereka menari, minum dan menyanyi. Seorang perempuan mengagumi musik dan kostum bulu burung yang dipakai seorang lakilaki. Lelaki itu menyamar sebagai PAPAGENO; yaitu tokoh penangkap burung dari opera Die Zauberflöte gubahan Mozart. Seite 3 von 8
Der Vogelfänger bin ich ja, stets lustig, heißa, hopsasa. Frau Is dat nich herrlich? Und dat Köstümken. Schön, woll? Kalau cara berbicara perempuan tadi terasa agak aneh, memang ada alasannya. Dia tidak memakai bahasa baku, bahasa Jerman tinggi, melainkan cara pelafalan yang lazim di Ruhrgebiet, sebuah kawasan di Jerman bagian barat. Penduduk daerah itu mengatakan umpamanya DAT sebagai ganti DAS. Dalam kerumunan itu memperhatikan sepasang orang yang diduganya ayah dengan anak laki-laki. Mereka memakai sayap yang terbuat dari bulu putih yang indah sekali. dan ingin mengetahui pasangan apa yang diperankan mereka itu. Pertama-tama disapa si bocah. Coba menangkap tokoh apa yang diperankan oleh bocah itu, dan hal apa yang paling penting baginya. Szene 3: Auf der Straße Ikarus Hallo, du bist aber schön. Wer bist du denn? Ick bin Ikarus. Na klar; entschuldige bitte, Ikarus. Sag mal, kennst du die Geschichte von Ikarus? Nö, is doch egal. Hauptsache, ick kann fliegen. Ya, anak laki-laki itu memerankan Ikarus IKARUS, salah satu tokoh mitologi Yunani. Ick bin Ikarus. Sama dengan cita-cita Ikarus, hal terpenting bagi anak itu ialah bahwa ia dapat terbang FLIEGEN. Seite 4 von 8
Hauptsache, ick kann fliegen. Wer bist du denn? Bocah itu menganggap, setiap orang yang melihat kostumnya akan langsung mengetahui siapa dia. Maka pertanyaan ditanggapinya dengan rasa heran. Ia bertanya balik apakah tidak melihat hal itu. Pertanyaan itu diajukannya dalam logat Berlin yang kental. Ick bin Ikarus. Jadi perannya sebagai Ikarus dipahami betul oleh anak itu. Tetapi menyangsikan bahwa ia mengetahui cerita GESCHICHTE mengenai Ikarus. Sag mal, kennst du die Geschichte von Ikarus? Nö, is doch egal. Hauptsache, ick kann fliegen. Ternyata dugaan benar. Ceritanya tidak diketahui oleh bocah itu; dan tidak penting baginya. Cerita dari mitologi ini mengenai Ikarus dan... Saya kira kita dapat menguraikannya dalam siaran berikutnya. Begini, saudara pendengar, kata-kata anak Berlin itu kiranya masih bergema dalam telinga Anda, dan saya dapat isyarat dari Pak Profesor yang ingin menerangkan sesuatu mengenainya. Und nun kommt unser Professor. Radio D...... Gespräch über Sprache. Masih ingatkah Anda komentar seorang perempuan atas kostum lelaki yang memerankan Papageno? Saya tadi bertanya kepada pendengar kita, apakah cara berbicara perempuan itu terasa agak aneh oleh mereka. Seite 5 von 8
Sprecherin Ist das nicht herrlich? Professor Ya, saya ingat. Supaya tidak timbul kesan pada para pendengar kita bahwa dalam musim karnaval bahasa orang dipermak juga, ingin saya jelaskan adanya nada suara yang berbeda-beda dalam bahasa Jerman. Contohnya ucapan perempuan tersebut yang mengungkapkan rasa terpesona. Pertanyaannya, Bukankah itu indah sekali?, akan berbunyi begini dalam bahasa Jerman baku: Frau Is dat nich herrlich? Karena dia berasal dari Ruhgebiet, bunyinya lain. Saya kira dalam semua bahasa ada cara-cara pelafalan, melodi kalimat, dan logat yang berbeda. Professor Saya tidak tahu persis, tetapi saya kira memang begitu halnya. Oleh karena itu saya harap para pendengar mau memperhatikan contoh berikut. Pertanyaan si bocah, Tidak kaulihat itu?, dalam bahasa Jerman baku akan berbunyi: Sprecher Siehst du das denn nicht? Dan dalam logat Berlin bunyinya begini: Professor Ada lagi yang ingin saya bicarakan, yaitu sifat khas beberapa verba dalam bahasa Jerman. Dengarkan ucapan anak Berlin itu sekali lagi dengan memperhatikan bentuk verba dalam kata yang pertama. Dari contoh itu tidak langsung ketahuan bahwa klausa kaulihat SIEHST DU berhubungan dengan bentuk infinitif melihat SEHEN. Professor Ya, justru itulah sifat khas yang ingin saya tekankan: Pada beberapa verba dalam bahasa Jerman yang bentuk infinitifnya mengandung huruf vokal e, terjadi perubahan dari e Seite 6 von 8
Sprecher sehen Siehst du das denn nicht? Compu, du bist sehr chic. mit Krawatte. Was ist heute los? Heute ist Karneval, Karneval... Das war doch sehr lustig. Sehr witzig,. Und das ist auch sehr lustig, oder? Schnipp, schnapp, schneck ist die Krawatte weg. Nein, Hilfe! Hilfe! Na, schon gut, okay. Das war nicht sehr lustig. Entschuldigung. Entschuldigung. Ich spendiere eine Pizza. und Eine? Eulalia Rache ist süß. Papageno Der Vogelfänger bin ich ja, stets lustig, heißa, hopsasa. Ich Vogelfänger bin bekannt bei alt und jung im ganzen Land. Frau menjadi i panjang yaitu pada bentuk orang kedua dan ketiga. Terima kasih, Pak Profesor, sekian saja untuk kali ini. Para pendengar kita masih dapat mendengarkan kembali beberapa adegan. Pertama-tama dengarkan perbuatan usil terhadap. Kini dengarkan perjumpaan dengan lelaki yang memakai kostum Papageno. Seite 7 von 8
Is dat nich herrlich? Und dat Köstümken. Schön, woll? Hallo, du bist aber schön. Wer bist du denn? Ick bin Ikarus. Na klar; entschuldige bitte, Ikarus. Sag mal, kennst du die Geschichte von Ikarus? Perhatian dan tertarik oleh dua orang yang mengenakan sayap putih. Anak laki-lakinya menyamar sebagai Ikarus. Nö, is doch egal. Hauptsache, ick kann fliegen. Dalam siaran berikutnya akan diceritakan lebih banyak lagi mengenai Ikarus dan ayahnya. Liebe Hörerinnen und Hörer, bis zum nächsten Mal. Und tschüs. Herrad Meese Seite 8 von 8