BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diperlihatkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.

Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

BAB II LANDASAN TEORI

Kata kunci : laju aliran udara, tabung venturi dan fiber coupler.

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. akan menyebabkan kulit tidak berfungsi dengan baik, sehingga perlindungan

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik

Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik

BAB 4 PERANCANGAN PERANGKAT OPTIK UNTUK MENGUKUR KOSENTRASI FITOPLANKTON

Sensor Ketinggian Permukaan Oli Berbasis Sensor Pergeseran Fiber Coupler

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

B A B III SINYAL DAN MODULASI

Spektrofotometer UV /VIS

PENERIMA OPTIK OPTICAL RECEIVER

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

Gelombang. Rudi Susanto

SINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

DAN KONSENTRASI SAMPEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMODELAN PERUBAHAN INDEKS BIAS BAHAN OPTIK SEBAGAI FUNGSI FREKUENSI GELOMBANG AKUSTIK

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

INTERFEROMETER MICHELSON DAN CCD WEBCAM SEBAGAI PENENTU FREKUENSI GETAR OBJEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. suatu beton. Standar atau prosedur dalam menggunakan metode pengujian ini

Menghitung Frekuensi Gelombang Permukaan dengan Menggunakan Simulator Sederhana Pembangkit Gelombang

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

PENENTUAN RUGI-RUGI BENGKOKAN SERAT OPTIK JENIS SMF-28. Syahirul Alim Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transmitansi (%) Panjang gelombang (nm)

Jaringan Komputer. Transmisi Data

APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

Scientific Echosounders

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3. Transmisi Data

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-38

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan sampel untuk uji serapan panjang gelombang sampel. Sampel yang digunakan pada uji serapan panjang gelombang sampel adalah 100 ppm. Uji serapan panjang gelombang sampel menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4. 1. Hasil Uji Serapan Panjang Gelombang Sampel Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Setelah dilakukan uji serapan panjang gelombang sampel maka dilakukan uji coba ekperimen 1. Hasil penelitian eksperimen 1 untuk konsentrasi larutan Al(OH) 3 100 ppm dan 200 ppm dapat dilihat pada Tabel 4.1. 29

30 Tabel 4.1. Hasil Ekperimen 1 Sinyal pada konsentrasi larutan Al(OH) 3 100ppm (Eksperimen 1) Sinyal pada konsentrasi larutan Al(OH) 3 200ppm (Eksperimen 1) Pada ekperimen 2 digunakan mikropon sebagai pendeteksi sinyal fotoakustik. Hasil pada eksperimen 2 untuk konsentrasi larutan Al(OH) 3 100 ppm dan 200 ppm dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2. Hasil Eksperimen 2 Sinyal pada konsentrasi larutan Al(OH) 3 100ppm (Eksperimen 2) Sinyal pada konsentrasi larutan Al(OH) 3 200ppm (Eksperimen 2) Langkah pertama pada eksperimen 3 dilakukan untuk mengetahui nilai energi laser Nd:YAG pada setiap tegangan pumping yang digunakan. Hasil data tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Sebelum dilakukan pengujian terhadap

31 sampel larutan Al(OH) 3, maka dilakukan pengujian terhadap cairan tanpa sampel larutan Al(OH) 3. Salah satu gambar sinyal pada penelitian ekperimen 3 untuk bahan cairan tanpa sampel dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pengujian berikutnya dilakukan pada sampel larutan Al(OH) 3 dengan konsentrasi yang bervariasi. Salah satu gambar sinyal pada penelitian ekperimen 3 untuk larutan Al(OH) 3 dengan konsentrasi 1666 ppm dapat dilihat pada Gambar 4.3. Salah satu gambar sinyal pada konsentrasi Al(OH) 3 yang lain dapat dilihat pada Lampiran 2. Gambar 4.2. Sinyal Tanpa Sampel Larutan Al(OH) 3

32 Gambar 4. 3. Sinyal pada Larutan Al(OH) 3 1666 ppm Hasil data nilai tegangan peak to peak untuk bahan cairan tanpa sampel larutan Al(OH) 3 dapat dilihat pada Lampiran 3 sedangkan hasil data nilai tegangan peak to peak pada larutan Al(OH) 3 dengan konsentrasi yang bervariasi dapat dilihat pada Lampiran 4. Plot grafik perubahan tegangan peak to peak terhadap konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 4.4

33 Gambar 4. 4. Grafik Perubahan Tegangan Peak To Peak Terhadap Konsentrasi Larutan Al(OH) 3 Pengujian berikutnya untuk mengetahui hubungan tegangan peak to peak terhadap energi laser Nd:YAG. Hasil data nilai tegangan peak to peak dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari data tersebut dibuat plot grafik. Plot grafik nilai tegangan peak to peak terhadap energi laser Nd:YAG diperlihatkan pada Gambar 4.5 Gambar 4. 5. Grafik Tegangan Peak to Peak Terhadap Energi Laser Nd:YAG

34 4.2 Pembahasan Pada ekperimen 1 digunakan sumber cahaya laser dioda dengan daya 30 mw dan mempunyai panjang gelombang sebesar 532 nm. Sumber cahaya yang termodulasi dikenakan pada sampel yang diletakkan pada sel fotoakustik, pada bagian jendelanya. Kemudian fluktuasi tekanan yang mengenai membran tipis yang telah diberi lapisan pemantul diharapkan dapat terdeteksi oleh sensor pergeseran serat optik sehingga dapat diubah menjadi sinyal listrik dan diterima oleh penguat untuk diteruskan ke osiloskop. Hasil pada eksperimen 1 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Gambar pada Tabel 4.1 merupakan gambar foto digital pada layar osiloskop. Gambar sinyal pada Tabel 4.1 tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak ada sinyal yang terdeteksi oleh sensor pergeseran serat optik. Hal ini diduga dikarenakan fluktuasi tekanan yang dihasilkan sangatlah kecil sehingga amplitudo getaran yang terjadi pada membran tipis yang telah diberi lapisan pemantul tidak sesuai dengan resolusi dari sensor pergeseran serat optik. Fiber coupler dengan nilai coupling ratio 0,27 dan excess loss 1,064 digunakan sebagai sensor pergeseran mikro. Performansi sensor mampu mendeteksi pergeseran obyek sampai rentang 4 mm, sensitivitas 55,4 µw/mm dan resolusi sebesar 5 µm (Samian, 2008). Pada eksperimen 2 digunakan mikropon sebagai pendeteksi sinyal fotoakustik pada bahan cairan Al(OH) 3. Penggunaan mikropon diharapkan dapat mendeteksi sinyal fotoakustik pada bahan cairan Al(OH) 3. Pada eksperimen 2 digunakan sumber cahaya laser dioda yang sama dengan yang digunakan pada eksperimen 1. Mikropon yang digunakan diletakkan di tengah pada dinding sel

35 fotoakustik 3 dengan sudut 120 0. Peletakan mikropon mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Asep Sutiadi (2003). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Pada Tabel 4.2, gambar sinyal yang didapatkan bukanlah sinyal fotoakustik melainkan sinyal noise. Dari kedua eksperimen tersebut, maka dapat diduga sumber cahaya yang digunakan yaitu laser dioda memiliki daya yang tidak sesuai. Berdasar hukum Lambert-Beer apabila serapan yang terjadi sangat lemah maka diperoleh besar sinyal akustik berbanding lurus dengan konstanta sel, daya tanggap mikropon, daya laser dan konsentrasi sampel (Asep Sutiadi, 2003). Oleh karena itu pada eksperimen 3 digunakan sumber cahaya laser Nd:YAG. Laser Nd:YAG yang digunakan mempunyai pulse duration 8 ns dan dioperasikan pada panjang gelombang 532 nm dengan tegangan pumping 730 Volt. Berkas laser Nd:YAG difokuskan untuk memperbesar intensitas laser. Detektor yang digunakan adalah ultrasonic transducer merk Olympus. Bentuk sinyal yang didapatkan pada eksperimen 3 dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3. Hasil yang didapatkan pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 bukan merupakan sinyal fotoakustik melainkan sinyal yang berasal dari shock wave. Alasannya, dikarenakan sinyal yang didapatkan memiliki frekuensi sebesar 2,5 MHz sedangkan sinyal fotoakustik berada sekitar frekuensi bunyi yaitu 20 Hz 20 KHz sesuai dengan frekuensi modulasi yang digunakan. Pada dasarnya apabila laser berkekuatan tinggi difokuskan dalam udara atau cairan, maka fenomena optical breakdown dihasilkan. Fenomena fisik yang disebut optical breakdown ditandai dengan munculnya photodisruption berupa

36 munculnya shock wave. Semakin tinggi energi laser Nd:YAG yang digunakan maka semakin tinggi sinyal shock wave yang terjadi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.5. Fenomena optical breakdown menjadi kajian yang menarik apabila dikaitkan dengan produksi shock wave pada larutan Al(OH) 3 dengan konsentrasi yang berbeda. Terdapat interaksi antara berkas laser dengan sampel. Selama optical breakdown, energi dikirim ke sampel baik ditransmisikan, direfleksikan, disebarkan atau diabsorpsi. Adanya energi laser yang diserap oleh sampel maka mempengaruhi produksi shock wave. Sampel digunakan seperti penghalang energi laser untuk memproduksi shock wave. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.4. Adanya pengaruh konsentrasi larutan Al(OH) 3 terhadap perubahan tegangan peak to peak sinyal shock wave. Berbeda dengan peristiwa fotoakustik, energi yang terserap oleh molekul-molekul sampel digunakan untuk membangkitkan sinyal akustik sehingga semakin tinggi konsentrasi sampel maka semakin tinggi sinyal fotoakustik yang dihasilkan.