Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

dokumen-dokumen yang mirip
Mengapa perlu sektor publik?

Kegagalan Pasar Dan Peran Sektor Publik. Wahyudi Kumorotomo

Peran Asosiasi Bisnis dalam Mencegah Korupsi di sektor usaha Migas

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

NAMA : HADI PURNAMA JURUSAN : S1 MANAJEMEN N.P.M : MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI KELAS : 1 EA 21 DOSEN : DYAH ESTI

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. yang lebih sesuai dengan karakteristik wilayah serta pengembangan

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengantar: Perbedaan Sifat & Karakteristik Organisasi PUBLIK dengan SWASTA

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari analisis berbagai data dan fakta yang

JIKA SUBSIDI BBM DIPATOK RP PER LITER

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Bambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD

Review Sistem Perekonomian

TIPE INSTRUMEN EKONOMI, KELEBIHAN & KEKURANGAN

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. harga BBM dari Rp 4500,- per liter menjadi Rp 6.000,- per liter. Pemerintah memiliki

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera diberlakukan pada tahun 2015.

III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI DAN HIPOTESIS

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

Ringkasan Analisis Ekonomi Reklamasi. Rimawan Pradiptyo Kepala Laboratorium Ilmu Ekonomi, FEB, UGM 3 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada tingkat pengangguran seperti yang dijelaskan oleh teori trade-off

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR EKONOMI KELEMBAGAAN (ESL224)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Hasil Kajian Penyusunan Model Perencanaan Lintas Wilayah dan Lintas Sektor

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

Untuk : PERTAMA : Melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi dan menghentikan segala bentuk penyalahgunaan pada penyediaan dan pelayanan bahan bakar

Uka Wikarya. Pengajar dan Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara

III. KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KONSEP BARANG PUBLIK KONSEP EKSTERNALITAS PUBLIC CHOICE KEGAGALAN PASAR

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

SAMBUTAN MENEG PPN/KEPALA BAPPENAS

Eksternalitas & Barang Publik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok

+ KOTA-KOTA YANG STAGNAN DAN TUMBUH CEPAT

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

MISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB IV. KESIMPULAN. Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama. dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

Jenis Sistem Ekonomi

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH

I. Pendahuluan Positive vs Normative Economics utilitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi

Kebijakan Fiskal. Kuliah ke 13,10 Desember 2009 Erry Sukriah, MSE

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan


BAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara,

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPERTY RIGHT (HAK KEPEMILIKAN) DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN

SEMARANG. Ngaliyan) Oleh : L2D FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

I. PENDAHULUAN. dalam PDB (Produk Domestik Bruto) nasional Indonesia. Kontribusi sektor

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama pemerintahan orde baru sentralisasi kekuasaan sangat terasa dalam

Materi 7 Bisnis, Politik dan Perekonomian. Marheni Eka Saputri ST., MBA

Kebijakan Kriminal, Penyalahgunaan BBM Bersubsidi 36

BAB II EKSPLORASI ISU BIS IS

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin menarik untuk dicermati, karena terjadi fluktuasi harga BBM

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang telah terkubur selama jutaan tahun.

BAB I PENDAHULUAN. merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi krisis, menimbulkan berbagai

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) LATAR BELAKANG, KONSEP KEPEMERINTAHA, KONSEP GOOD GOVERNANCE

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semenjak merdeka 1945 hingga 1966 atau selama pemerintahan Orde Lama,

Good Governance. Etika Bisnis

Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD

Sambutan Presiden RI pada Sidang Paripurna I Dewan Energi Nasional, Jakarta, 7 Maret 2012 Rabu, 07 Maret 2012

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

Akuntansi Sektor Publik

HAND OUT MATA KULIAH

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

Transkripsi:

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

Pemerintah memegang peranan penting dalam pembangunan. Mengetahui hubungan antara pemerintah dan pasar dalam proses pembangunan ekonomi melalui kebijakan kebijakan. Bagaimana peranan pemerintah, pasar, dan sektor masyarakat dalam pembangunan

The Planning Mystique Pada masa lalu masih banyak yang meragukan pentingnya perencanaan ekonomi (economic planning) dalam proses pembangunan. Saat ini masyarakat mulai sadar akan pentingnya perencanaan ekonomi. Dan perencanaan ekonomi tersebut kemudian hadir dalam kebijakan pemerintah.

The nature of development planning Perencanaan ekonomi mencakup sekumpulan target kuantitatif dalam ekonomi yang berusaha dicapai dalam jangka waktu tertentu menggunakan strategi strategi tertentu. Comprehensive Plan Partial Plan

Comprehensive Plan Perencanaan ekonomi yang menetapkan target mencakup keseluruhan aspek dalam perekonomian nasional Partial Plan Perencanaan ekonomi hanya mencakup aspek aspek tertentu dalam perekonomian. Seperti sektor industri, sektor pertanian, sektor publik, dll..

Planning in mixed developing economies Perencanaan ekonomi pun dipengaruhi oleh pelaku pelaku usaha dalam perekonomian. Pelaku pelaku usaha tersebut terbagi dalam sektor privat dan sektor publik. Sektor privat mencakup : Sektor subsisten Bisnis skala kecil Bisnis skala menengah Perusahaan domestik besar Perusahaan gabungan dan Perusahaan milik asing

The Rationale for Development Planning Kegagalan Pasar (Market failure) Mobilisasi dan alokasi sumber daya Pengaruh psikologis Persyaratan untuk mendapatkan bantuan internasional (foreign aid)

Market Failure

Three General Forms of Market Failure Pasar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak ada pasar. Ada pasar namun alokasi sumber daya tidak efisien. Pasar memproduksi hasil yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

Menurut Mankiw (2004) kegagalan pasar (market failure) adalah situasi di mana pasar gagal mengalokasikan sumber daya (resource) secara efisien. Hal ini dapat terjadi diantaranya akibat eksternalitas (externality) dan kekuatan pasar (market power).

Kegagalan pasar dapat terjadi ketika biaya dan keuntungan sosial berbeda dengan biaya dan keuntungan privat pada individu maupun perusahaan. Kekuatan pasar (monopoly, monopsoni) Public goods : Adanya konsep free rider Externalities : Banyak yang tidak membayar atas aktifitas yang dilakukan. Prisoners Dilemmas Coordination failures

Market and Government Failure Kegagalan pemerintah : terjadi karena birokrat berorientasi maksimasi utilitas bukan maksimasi kepentingan publik. Jadi belum tentu benar teori yang mengatakan bahwa kebijakan pemerintah dapat mengatasi kegagalan pasar. Negara berkembang memiliki kecenderungan kegagalan pasar dan kegagalan pemerintahan yang cukup tinggi.

Goverment Failure

Kegagalan pemerintah mencakup : Permasalahan implementasi kebijakan dan kegagalan kebijakan Theory versus practice

Alasan Kegagalan Kebijakan : Ketidaksesuaian kebijakan dan implementasinya Ketidakcukupan dan ketidaktersediaan data Permasalahan ekonomi yang tidak terduga, baik eksternal maupun internal Kelemahan kelemahan institusi Kurangnya pengetahuan politik Konflik dan pemerintahan yang rapuh

Potensi permasalahan dari intervensi pemerintah di negara berkembang: Individu tahu lebih banyak tentang preferensi mereka Pemerintah dapat meningkatkan risiko dengan mengarahkan semua dalam arah yang sama Pemerintah menjadi kaku dan tidak fleksibel dalam pengambilan keputusan. Pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengelola perencanaan secara rinci

Hambatan birokrasi dapat menghalangi inisiatif sektor swasta Sulit untuk meniru sistem insentif pasar dalam pemerintah Setiap divisi dari pemerintah dapat kurang terkoordinasi Perencanaan dapat dimanipulasi oleh kelompok tertentu

The Market Economy

Agar pasar dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan : Kejelasan property rights Adanya hukum dan pengadilan Kebebasan membangun bisnis Mata uang yang stabil Pengawasan publik terhadap natural monopoli Penyediaan informasi yang memadai

Selera otonom Manajemen eksternalitas Instrumen kebijakan moneter dan fiskal yang stabil Jaring pengaman (safety nets) Dorongan inovasi

Memahami pola pemilu dan pembentukan kebijakan pada suatu negara. Demokrasi vs Autokrasi: mana yang memfasilitasi pertumbuhan yang lebih cepat? Peran LSM dalam pembangunan

Menanggulangi masalah korupsi Penyalahgunaan kepercayaan publik untuk kepentingan pribadi Good governance meningkatkan kemampuan pemerintah untuk bekerja dengan baik Efek korupsi dibebankan pada masyarakat miskin

Pemerintah hendak menetapkan pemberlakuan dua harga untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Terdapat pembedaan harga dan pembedaan SPBU untuk BBM subsidi Rp4.500 per liter dan Rp6.500 per liter Pembedaan SPBU untuk BBM subsidi Rp4.500 per liter dan Rp6.500 per liter, dilihat dari mayoritas kendaraan yang melintas di suatu kawasan

Awalnya pemerintah akan memberlakukan harga Rp 6.500/liter untuk mobil pribadi, dan Rp 4.500/liter untuk motor dan angkutan umum Namun kemudian kebijakan ini tidak jadi diberlakukan karena sebagian masyarakat keberatan dan menolak.

Dampak dan masalah yang ditimbulkan : Implikasi dari rencana ini saja telah menimbulkan kepanikan masyarakat. Karena kepanikan menimbulkan fenomena antrean berhari-hari untuk membeli solar subsidi di berbagai SPBU di daerah. Masyarakat berspekulasi dan melakukan penimbunan Karena disparitas harga BBM subsidi yang terlalu lebar, maka memunculkan peluang bisnis ilegal Kuota BBM subsidi menjadi cepat habis.