BAB III PENUTUP. khususnya Unit B/Subdit III/Tipidter/Dit Reskrimsus. Berbagai upaya telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

BAB III PENUTUP. disimpulkan beberapa hal dalam penulisan ini, yaitu:

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah

BAB III PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang dibuat maka penulis dapat memberikan kesimpulan

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid Dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), PT Refika Aditama, Bandung, 2005

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN SATKER POLDA NTB T.A. 2016

Polda DIY juga memaparkan dampar-dampak dari trafficking. Hal ini agar

BAB III PENUTUP. 1. Perundang-undangan pidana umum yakni KUHP beserta semua perundangundangan

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

JURNAL UPAYA YANG DI LAKUKAN OLEH POLISI DALAM MENANGANI PRAKTEK PENIPUAN MELALUI MEDIA KOMUNIKASI DALAM BENTUK SMS

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Upaya yang dilakukan Polisi DIY dalam Penanggulangan Tindak. pidana Kesusilaan

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) SATKER/SATWIL JAJARAN POLDA NTB TAHUN 2017

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

NOTA DINAS Nomor: B/ND-398/IX/2017/Itwasda. Kepada : Yth. Koorspripim Polda NTB.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

BAB III PENUTUP. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: massa untuk menghindari labelisasi. dari permasalahan yang dialaminya.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan

BAB I PENDAHULAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini. akibatnya banyak pihak-pihak yang merasa dirugikan.

BAB III PENUTUP. Setelah melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh. guna menjawab permasalahan yang diteliti, maka pada bab ini

PEDOMAN WAWANCARA A. Wawancara dengan Kasubag Rohtal Polda Jawa Tengah.

PERATURAN DIREKTUR RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahab Kallaf, Ilmu Ushul Fiqh, Semarang: Dina Utama, Al-Bukhori, Imam Abdullah Muhammad bin Ismail, Terjemah Shahih

BAB I PENDAHULUAN. berbagai implikasi. Disamping ada aspek manfaat tentu ada pula aspek

ANALISA BEBAN KERJA BULAN AGUSTUS 2017 DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA NTB NO URAIAN PEKERJAAN HASIL KERJA

BAB III PENUTUP. kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi kode etik kepolisian, jadi. putusan akhir sebagai polisi melalui sidang komisi kode etik.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016

KENDALA DALAM PENANGGULANGAN CYBERCRIME SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA KHUSUS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN

BIDANG HUKUM POLDA D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

BAB III PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya,

BAB III PENUTUP. 1. Upaya Penegakan Hukum terhadap Cybercrime terkait pembuktian. pembuktian terhadap perkara dibidang cybercrime tidak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (IPTEK) saat ini, berpengaruh besar dalam perubahan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, Teguh Prasetyo, 2005, Bisnis E-Comerce Studi Sistem Keamanan dan Hukum Di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan,

EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JANUARI S.D MARET 2016

SURAT PERINTAH No. Pol.: Sprin/ / /

BAB III PENUTUP. dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah: a. Langkah Preemtif yang meliputi: tindak pidana terorisme.

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN

BAB III PENUTUP. . A. Kesimpulan

STRUKTUR ORGANISASI DIT RESNARKOBA POLDA NTB T.A WADIR RESNARKOBA. AKBP Hj. MARIAM KABAG BIN OPS AKBP I KOMANG SATRA, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

BAB III PENUTUP. dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. online di Polda DIY dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: Investasi melalui Sistem Online di Polda DIY

diuraikan di atas, maka dapat simpulkan sebagai berikut: a. Tindakan Kepolisian Terhadap Pelaku Pelanggaran Pasal 134 Huruf g adalah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus termasuk derajat kesehatannya. dengan mengusahakan ketersediaan narkotika dan obat-obatan jenis tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) di

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang

BAB III PENUTUP. rumusan masalah yakni sebagai berikut :

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

Bab III. Penutup. dalam penulisan hukum/skripsi ini sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan. tidak luput dari perkembangan teknologi.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. Efek positif yang paling nampak yakni interaksi antara masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan pelanggaran hukum khususnya tindak pidana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP. POLRI dalam memberantas peredaran minuman keras illegal khususnya di

ANGGOTA UNIT SATWA MELAKSANAKAN STERILISASI HANDAK PADA STAND DAN PANGGUNG UTAMA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Penanggulangan pelanggaran lalu lintas oleh pengendara sepeda motor di

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS BAG BINOPSNAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS BAG BINOPSNAL

PERATURAN DIREKTUR KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

DIT RESKRIMSUS. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dirreskrimsus menyelenggarakan fungsi sbb :

SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

BAB III PENUTUP. Pencemaran nama baik menurut hukum pidana sebagaimana yang. termaksud dalam Pasal 310 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana merupakan

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil kemungkinan membuat kesalahan, sehingga menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. media dan komunikasi misalkan komputer,handphone, facebook, instagram,

DAFTAR PUSTAKA. Arief Barda Nawawi, 2006, tindak pidana mayantara perkembangan kajian cyber. crime di indonesia, raja grafindo persada, jakarta.

BAB III PENUTUP. II tersebut diatas, maka penulis menarik kesimpulan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan peran Polisi sebagai pelindung

JURNAL UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMANFAATAN TEMPAT HIBURAN SEBAGAI SARANA PROSTITUSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis di dalam bab 2 maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Polri merupakan salah satu institusi pemerintah yang bertanggung

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, (2008), Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. Ke- I, Jakarta: Prenada Media Group.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Menurut Sadjijono dalam bukunya mengatakan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA TINGKAT KEPOLISIAN DAERAH

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penanggulangan tindak pidana yang berbasis teknologi informasi di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan tanggung jawab Polda DIY khususnya Unit B/Subdit III/Tipidter/Dit Reskrimsus. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka penanggulangan tindak pidana yang berbasis teknologi informasi di wilayah hukum Kepolisian Daerah DIY. Unit B/Subdit III/Tipidter Kepolisian DIY sangat diharapkan dapat meminimalisir bahkan memberantas tindak pidana di bidang teknologi informasi. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum Unit B/Subdit III/Tipidter terbentuk, penanggulangan tindak pidana yang berbasis teknologi informas ditangani oleh Unit Jatanras/ Reskrimum Polda DIY. Upaya yang dilakukan Jatanras dalam penanggulangan kejahatan teknologi informasi adalah mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti MABES POLRI dan orang-orang yang ahli di bidang teknologi informasi. Hambatan yang dihadapi Unit Jatanras adalah tidak ada personil yang mengerti tentang penanganan baik lidik maupun sidik kejahatan di bidang teknologi informai, terbatasnya dana dan kurangnya sarana dan prasarana. Melihat kinerja Unit Jatanras yang tidak progresif 63

64 maka dibentuk Unit Cyber di Polda DIY. Unit cyber juga tidak berhasil dalam melakukan fungsinya sehingga unit tersebut dibubarkan. 2. Penanggulangan tindak pidana yang berbasis teknologi informasi setelah Unit B/Subdit III/Tipidter terbentuk di Polda DIY mengalami peningkatan, seperti peningkatan kemampuan personil. Upaya-upaya yang dilakukan Unit B/Subdit III/Tipidter meliputi upaya preventif dan upaya represif. Dalam penaggulangan tindak pidana yang berbasis teknologi Unit B/Subdit III/Tipidter lebih mengedepankan upaya preventif. Hal tersebut sesuai dengan asas preventif yang menjadi salah satu spirit Undang- Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Hambatan yang ditemui di dalam unit ini dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hambatan dari faktor internal yaitu kurangnya jumlah personil yang ahli di bidang teknologi informasi, dana, dan banyak jenis tindak pidana tertentu yang harus ditangani. Hambatan dari faktor eksternal yaitu kurang terbukanya penyedia layanan internet dalam memberikan informasi. Mengoptimalkan personil yang ahli di bidang teknologi informasi, mengajukan dana untuk penambahan peralatan, mengikut sertakan beberapa personil untuk melakukan pelatihan khusus adalah upaya yang dilakukan Unit B untuk mengatasi hambatan. B. Saran adalah : Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan

65 1. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana guna meningkatkan kinerja Unit B/Subdit III/Tipidter dalam penanggulangan tindak pidana teknologi informasi. 2. Melakukan penambahan personel yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang teknologi informasi dan profesional dalam menjalankan tugas. 3. Dibutuhkan peningkatan sumber daya manusia dengan memberi pelatihanpelatihan di bidang teknologi informasi kepada personel yang ada. 4. Polda DIY diharapkan membentuk satu unit khusus yang hanya menangani satu bidang kejahatan saja, seperti tindak pidana di bidang teknologi informasi. 5. Melaksanakan razia/operasi warnet secara berkelanjutan dan terprogram serta mengadakan seminar/penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menghindari teradinya kejahatan teknologi informasi.

66 Daftar Pustaka Buku Abdul Kadir dan Terra CH. Triwahyuni, 2005, Pengenalan Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. Abdul Wahid dan Mohammad Labib, 2005, Kejahatan Mayantara (cybercrime), Refika Aditama, Bandung. Ade Maman Suherman, 2002, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, Ghalia Indonesia, Jakarta. Al.Wisnubroto, 2010, Strategi Penanggulangan Kejahatan Telematika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Andi Hamzah, 1987, Aspek-Aspek Pidana Di bidang Komputer, Sinar Grafika, Jakarta. Anton Tabah, 1991, Menatap Dengan Mata Hati Polisi Indonesia, PT.Gramedia, Jakarta. Bambang Purnomo, 1983, Asas-Asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta., 1998, Pola Dasar Teori Asas Umum Hukum Acara Pidana, Liberty,Yogyakarta. Barda nawawi Arief, 2005, Tindak Pidana Mayantara Perkembangan Kajian Cyber Crime di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.,2006, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam penanggulangan Kejahatan, Kencana, Jakarta. Dikdik M.Arief Mansur dan Elisatris Gultom, 2005, Cyber law aspek hukum dan teknologi informasi, Refika aditama, Bandung. Momo Kelana, 1994, Hukum Kepolisian, PT. Grasindo, Jakarta. Pudi Rahardi, 2007, Hukum Kepolisian (Profesionalisme dan Reformasi Polri), Laksbang Mediatama, Surabaya. Sadjijono, 2005, Fungsi Kepolisian Dalam Pelaksanaan Good Governance, Laksbang, Yogyakarta., 2006, Hukum Kepolisian Perspektip Kedudukan Dan Hubungannya Dalam Hukum Administrasi, Laksbang, Yogyakarta., 2010, Memahami Hukum Kepolisian, Laksbang, Yogyakarta.

67 Soedikno Mertokusumo, 1998, Mengenal Hukum Suatu Pengantar,Liberty, Yogyakarta. Sutanto Hermawan dan Tjuk Sugiarto, 2005, Cyber Crime-Motif dan Penindakan, Pensil 324, Jakarta. Sutarman, 2007, Cyber Crime Modus Operandi dan Penanggulangannya, Laksbang Pressindo, Yogjakarta. Tim Prima Pena, 2006, Kamus Ilmiah Populer Cetakan Pertama, Gita Media Perss, Surabaya. Kamus/Ensiklopedia dalam jaringan Anonim, 2007, Teknologi Informasi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/teknologi informasi, 16 Maret 2012, Pukul 10.40 WIB. Anonim, 2012, Polisi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/polisi, 29 Maret 2012, Pukul 09.00 WIB. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan. Diakses dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, 29 Maret 2012, Pukul 09.20 WIB. Oxford Dictionaries, Information technology. Diakses dari http://oxforddictionaries.com/definition/information2btechnology?q=infor mation+technology, 29 April 2012, Pukul 10.20 WIB. Majalah dalam jaringan Tempo Edisi. 34/XIIIIIII/24-30 Oktober 1987 Merampok Bank Dengan Mesin Canggih. Diakses dari http://www.tempo.co.id/hg/mbmtempo/arsip/1987/10/24/ilt/mbm.19871 024.ilt4.id.html, 20 Agustus 2012, Pukul 16.30 WIB. Makalah Petrus Reinhard Golose, Makalah pada Seminar Nasional yang diselenggarakan di Menara Sjafruddin Prawiranegara Kompleks Perkantoran Bank Indonesia,

68 tentang Perkembangan Cybercrime Dan Upaya Penanganannya Di Indonesia Oleh Polri., Jakarta, 10 Agustus 2006. Website Mr. Coppas, Cyber Crime Indonesia Nomor Satu Dunia. Diakses dari http://www.mrcoppas.com/2011/10/cyber-crime-indonesia-nomor-satudi.html, 18 Februari 2012, Pukul 23.00 WIB. Teguh Arifiadi, Cyber; Tantangan Bagi Perkembangan Hukum di Indonesia. Diakses dari http://teguharifiyadi.blogspot.com/2008/04/cyberlaw-tantangan-bagiperkembangan.html, 29 Maret 2012, Pukul 00.20 WIB. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Koordinasi, Pengawasan, Dan Pembinaan Teknis Terhadap Kepolisian Khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Dan Bentuk- Bentuk Pengamanan Swakarsa Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kebikjakan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah.

69 Tabel 1 : KAPOLDA WAKAPOLDA UNSUR PIMPINAN ITWASDA ROOPS RO RENA RO SDM ROSARPRAS BID PROPAM BID HUMAS BID KUM BID TI POLRI UNSUR PENGAWAS DAN PEMBANTU PIMPINAN/PELAYANAN SPRIPIM SETUM YANMA DIT INTELKAM DIT RESKRIMUM DIT RESKRIMSUS DIT RESNARKOBA SAT BRIMOB DIT BINMAS DIT SABHARA DIT LANTAS DIT PAMOBVIT DIT POLAIR SPKT DIT TAHTI UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK SPN BID KEU BID DOKKES UNSUR PENDUKUNG UNSUR PELAKSANA TUGAS KEWILAYAHAN POLRES

70 Tabel 2 : DITRESKRIMSUS UNSUR PIMPINAN BAG WASSIDIK BAG BINOPSNAL UNIT (3) SUBBAG MINOPSNAL SUBBAG ANEV SUBBAG RENMIN SI KORWAS PPNS UR REN UR MIN UR KEU UR TU SUBSI BANSIDIK SUBSI BINPUAN UNSUR PENGAWAS DAN PEMBANTU PIMPINAN/PELAYANAN SUBDIT I / EKONOMI SUBDIT II / INPRODAG SUBDIT III / TIPITER SUBDIT IV / KORUPSI UNIT A / PERBANKAN UNIT B / FISMONDEP UNIT A / HAKI UNIT B / PERDAGANGAN UNIT A / SUMDAGLING UNIT B / ITE UNIT A / DEPARTEMEN UNIT B / NON DEPARTEMEN UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK Selain kejahatan ITE, Unit B bertugas untuk melakukan lidik dan sidik terhadap kejahatan di bidang : Migas Kesehatan Ketenagakerjaan Traficking