JURNAL ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS SERTIFIKAT YANG HILANG (STUDI DI BPN KOTA MATARAM)



dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH JURNAL

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN

JURNAL PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK MILIK DARI TANAH NEGARA DAN PERLINDUNGAN HUKUMNYA DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Journal Of Judicial Review Vol.XV No.2 2 Desember 2013 PENYELESAIAN HUKUM ATAS PENERBITAN SERTIPIKAT YANG CACAD HUKUM ADMINISTRATIF DI KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam arti hukum, tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam

PEMBATALAN ATAS SENGKETA SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH. (Studi Putusan Pengadilan Negeri Sukoharjo No.55/Pdt.G/2014/PN.SKH)

Jurnal Cepalo Volume 1, Nomor 1, Desember 2017 LEGALISASI ASET PEMERINTAH DAERAH MELALUI PENDAFTARAN TANAH DI KABUPATEN PRINGSEWU. Oleh.

I. PENDAHULUAN. memperoleh bahan pangan dengan cara mendayagunakan tanah, lebih dari itu tanah juga

BAB II KEDUDUKAN AKTA PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM KEPUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PEMBAHASAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH DENGAN ADANYA SERTIFIKAT GANDA HAK ATAS TANAH

Fahmi Fadillah

PENDAFTARAN TANAH PERTAMA KALI SECARA SPORADIK MELALUI PENGAKUAN HAK. Oleh Bambang Eko Muljono Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan ABSTRAK

BAB III PRAKTEK PENDAFTARAN TANAH PEMELIHARAAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN SURAT KUASA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk, sementara disisi lain luas tanah tidak bertambah. mendapatkan kepastian hukum atas tanah yang dimilikinya.

IMPLEMENTATION OF DEVELOPMENT AND REGISTRATION AND ELIMINATION ACCEPTANCES OF RIGHTS BASED ON LAW NUMBER REGARDING RIGHTS OF RESPONSIBILITY YUNIMAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Salah satu tujuan pembentukan UUPA adalah untuk memberikan

TERHAMBATNYA PROSES JUAL BELI KARENA TIDAK JELASNYA TANDA BATAS HAK MILIK ATAS TANAH DI KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. tanah.tanah sendiri merupakan modal utama bagi pelaksanaan pembangunan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan

RESUME KUTIPAN BUKU LETER C SEBAGAI ALAT BUKTI PERSIL TERHADAP SERTIFIKAT GANDA

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal juga sebagai sumber penghidupan manusia.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Boedi Harsono, Hukum Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta, 2005, hlm. 560

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar. Hukum tanah disini bukan

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENERBITAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH YANG SYARAT ADMINISTRASINYA TIDAK DI TANDA TANGANI OLEH SAKSI BATAS

Upik Hamidah. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan serta penghidupan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang turun temurun untuk melanjutkan kelangsungan generasi. sangat erat antara manusia dengan tanah.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah. Tanah mempunyai kedudukan dan fungsi yang amat penting

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997 Pasal 1 ayat 1. Pendaftaran tanah adalah

SIFAT PEMBUKTIAN SERTIFIKAT SEBAGAI TANDA BUKTI HAK BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN SEBAGAI MEKANISME ASAS PUBLISITAS DALAM PENCATATAN HAK TANGGUNGAN PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO

Lex Privatum Vol. V/No. 3/Mei/2017

PELAKSANAAN PROSES PEMECAHAN HAK ATAS TANAH DI PPAT UNTUK MENDAPATKAN KEPASTIAN HUKUM

PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH KARENA JUAL BELI DI KABUPTEN BANGLI (STUDY KASUS DI BPN KABUPATEN BANGLI)

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh: CLAUDIA TIARA YULINDA. Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan Lingkungan hidup UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAFTARAN TANAH. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

KEPASTIAN HUKUM SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997

PENYIMPANGAN DALAM PENERBITAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH. Urip Santoso Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar.

BAB II LANDASAN TEORI. berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

KEWENANGAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM MEMBUAT AKTA JUAL BELI TANAH BESERTA AKIBAT HUKUMNYA 1 Oleh : Addien Iftitah 2

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017. Kata kunci: Analisis Yuridis, Pembuatan Sertifikat Tanah,

MENTERI NEGARA AGRARIA/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN AKTA JUAL BELI/HIBAH/APHB. No. Dok : PM SIEPEM - 01 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Batam, Provinsi Kepulauan Riau telah mewujudkan kepastian hukum dan

Lex Privatum, Vol. IV/No. 7/Ags/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwit Khairunisa Pratiwi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusional Undang-Undang Dasar Pasal 33 ayat (3) Undang-

BAB I PENDAHULUAN. penghidupan masyarakat, bukan hanya aspek hubungan sosial-ekonomis, tetapi

BAB III KEDUDUKAN HUKUM TANAH OBYEK SENGKETA Sengketa yang Timbul Sebagai Akibat dari Kelalaian dalam Proses Penerbitan Sertifikat Hak Pakai

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Salah satu tujuan pembentukan Undang Undang No 5 Tahun 1960

5 Lidung Sarolangun Ladang Panjang Sarolangun Bernai Sarolangun Sungai Abang Sarolangun Panti Sarolangun

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN TANAH BEKAS HAK ERFPACHT PERKEBUNAN MILIK WARGA ASING BELANDA YANG DITEMPATI RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. peruntukan, penggunaan dan pemeliharaan.

PENYELESAIAN HUKUM TERHADAP PENERBITAN SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH YANG CACAD HUKUM. ( Studi di Kantor Pertanahan Kota Surakarta ) NASKAH PUBLIKASI

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEROLEHAN TANAH KARENA PEWARISAN DAN PENDAFTARANNYA BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. Oleh AHMAD SHOBARI. Jurnal Ilmiah

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS SERTIPIKAT YANG OBJEK DAN SUBJEKNYA SATU NAMUN KEMUDIAN DIKETAHUI SERTIPIKATNYA GANDA JULI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan negara dan rakyat yang makin beragam dan. atas tanah tersebut. Menurut A.P. Parlindungan 4

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN (UUPA) adalah hukum agraria penjajahan yang mempunyai sifat

: AKIBAT HUKUM PENUNDAAN PROSES BALIK NAMA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yaitu mewujudkan pembangunan adil dan makmur, berdasarkan. Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945.

I. PENDAHULUAN. sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, manusia hidup di atas tanah

BAB I. Kepastian Hukum Pengaturan Tata Cara Pengisian Blanko Akta Pejabat. Pembuat Akta Tanah di Indonesia

FUNGSI SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH DALAM MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PEMBATALAN SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH DALAM PERKARA JUAL BELI TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah

PELAKSANAAN PEWARISAN HAK ATAS TANAH DI KOTA SURAKARTA. ( Studi Kasus Penetapan Pengadilan Negeri Nomor : 170/Pdt.P/2014/PN.Skt

PELAKSANAAN ASAS CONTRADICTOIRE DELIMITATIE DALAM PENDAFTARAN TANAH PERTAMA KALI SECARA SPORADIK DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANGLI

JURNAL KARYA ILMIAH. KEKUATAN HUKUM SERTIPIKAT HAK MILIK SEBAGAI ALAT BUKTI KEPEMILIKAN (STUDI KASUS TANAH DI PENGADILAN NEGERI MATARAM) Cover

JURNAL. Diajukan oleh: PRISKA LARAS DAMASWARI ZEBUA. Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan Lingkungan Hidup UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SURABAYA NOMOR 828/Pdt/.G/2010/PN.Sby. SEBAGAI DASAR UNTUK MENGAJUKAN PERMOHONAN HAK MILIK

BAB V PEMBAHASAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung. Bupati pada saat itu, Bapak

KEPASTIAN HUKUM SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH SEBAGAI BUKTI KEPEMILIKAN BIDANG TANAH

JURNAL PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. masih tetap berlaku sebagai sumber utama. Unifikasi hak-hak perorangan atas

PELAKSANAAN PENINGKATAN HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK UNTUK RUMAH TINGGAL DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. di dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) telah ditentukan bahwa bumi, air,

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan modal dasar pembangunan, serta faktor penting. dalam kehidupan masyarakat yang umumnya menggantungkan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGGUNAAN SURAT KETERANGAN WARIS UNTUK PENDAFTARAN TANAH SILVANA MUKTI DJAYANTI / D ABSTRAK

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ttd. JOYO WINOTO, Ph.D. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ttd. JOYO WINOTO, Ph.

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh

Transkripsi:

1 JURNAL ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS SERTIFIKAT YANG HILANG (STUDI DI BPN KOTA MATARAM) Oleh : R. SUSETIYO KUKUH K D1A009070 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2013

2 Halaman Pengesahan Jurnal Ilmiah PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS SERTIFIKAT YANG HILANG (STUDI DI BPN KOTA MATARAM) Oleh : R. SUSETIYO KUKUH K D1A009070 Menyetujui, Pembimbing Utama, ARIEF RAHMAN, S.H., M.Hum. NIP. 19610816 198803 1 004

1i PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS SERTIFIKAT YANG HILANG (STUDI DI BPN KOTA MATARAM) R. SUSETIYO KUKUH K D1A 009 070 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan bagi pemegang hak atas sertifikat yang hilang pada Kantor Pertanahan Mataram.Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Normatif Empiris. Hasil penelitian pada Kantor Pertanahan Kota Mataram menunjukkan, bila sertifikat hilang, pemegang hak dapat mengajukan permohonan sertifikat pengganti kepada Badan Pertanahan Nasional tetapi bagi BPN ada pertimbangan untuk mengeluarkannya, karena dikhawatirkan menimbulkan sengketa dikemudian hari. Kesimpulan, setelah terbitnya sertifikat pengganti, dilakukan pembatalan terhadap sertifikat yang hilang. Sehingga perlindungan hukum yang diberikan terhadap pemegang sertifikat pengganti sama dengan sertifikat tanah pada umumnya. Kata Kunci : Sertifikat, Hilang, Perlindungan. LEGAL PROTECTION FOR HOLDER OF RIGHTS ON LOST CERTIFICATES (A Study at the Office of the National Agency for Land Affairs of Mataram City) R. SUSETIYO KUKUH K D1A 009 070 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM This study aims at identifying the legal protection given for the holder of rights on the lost certificates at the Land Affairs Office of Mataram City. This is an empirical normative research. The research finds out that, when losing the certificates, the owner can apply for a substitute certificate to the Land Affairs Agency. The Agency would then issue a new one with some considerations to anticipate potential conflicts in the future. After the new certificate is issued, the previous lost certificate must benullified. In conclusion, the legal protection given for the holder of substitute certificate is the same with common land certificates in general. Keywords: lostcertificate, protection

1 I. PENDAHULUAN Tanah merupakan aspek penting dari kehidupan setiap manusia. Hal ini disebabkan tanah merupakan tempat bagi manusia untuk menjalani berbagai aktifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti yang diketahui bahwa tanah luasnya selalu tetap, tidak akan dapat bertambah, sedangkan penduduk terus berkembang, sehingga tidak dapat disangkal bahwa kebutuhan terhadap bidang tanah akan terus meningkat pula dan tidak dapat dipungkiri akan terjadi permasalahan dibidang pertanahan. UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria) merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah pertanahan di Indonesia. Berdasarkan tujuan pokok Undang-Undang Pokok Agraria, disebutkan bahwa UUPA meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum. Menurut Pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria sesuai dengan Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 yang menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah: Untuk menjamin kepastian hukum, oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah. Produk akhir dari kegiatan pendaftaran tanah berupa sertifikat hak atas tanah. Dalam PP No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Pasal 32 ayat (1) berbunyi: Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.

2 Sertifikat tanah berfungsi sebagai alat pembuktian yang kuat terhadap hak atas tanah. Ketika surat ini hilang, hal itu tidak berarti pemegang hak atas sertifikat kehilangan hak atas tanah tersebut., bila hilang dapat dimohonkan dengan mengajukan permohonan sertifikat pengganti kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun, ada pertimbangan-pertimbangan bagi BPN untuk mengeluarkan sertifikat pengganti, demi melindungi hak dari pemegang hak atas sertifikat tersebut karena di khawatirkan adanya sertifikat ganda terhadap sebidang tanah yang sama, yang dapat menimbulkan sengketa di kemudian hari. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditrumuskan beberapa permasalahan yakni: 1) Bagaimana mekanisme beserta persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemegang hak dalam mengajukan permohonan sertifikat pengganti karena hilang?. 2) Bagaimana wujud perlindungan hukum bagi pemegang hak atas sertifikat yang hilang di Kota Mataram?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui mekanisme beserta persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemegang hak dalam mengajukan permohonan sertifikat pengganti karena hilang. 2) Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum bagi pemegang hak atas sertifikat yang hilang di Kota Mataram. Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :1) Manfaat Akademis, yakni dengan penelitian dapat memperoleh data bahan penyusunan sekripsi sebagai salah satu syarat penyelesaian studi di tingkat Strata Satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Mataram. 2) Manfaat Teoritis, yakni bahan hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi dalam menambah informasi atau

3 wawasan serta pengetahuan ilmu hukum perdata, khususnya dalam membahas permasalahan seputar perlindungan hukum bagi pemegang hak atas sertifikat yang hilang di kota Mataram. 3) Manfaat Praktis, yakni untuk memberikan masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti, dan juga berguna bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam hal yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi pemegang hak atas sertifikat yang hilang di kota Mataram. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif-empirisdengan pendekatan yang digunakan yaitu Pendekatan Perundang-Undangan dan Pendekatan Konseptual.Sumber dan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.analisa data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif, dengan maksud untuk memperoleh gambaran, yang sistematis dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang diteliti.hasil analisis di sajikan dalam bentuk uraian secara kualitatif.

4 II. PEMBAHASAN A. `Persyaratan, Mekanisme dan Kendala Permohonan Sertifikat Pengganti karena Hilang. Pengurusan sertifikat yang hilang menurut ketentuan, haruslah menempuh proses permohonan di Kantor Pertanahan dimana sertifikat itu terbit. 1. Persyaratan permohonan sertifikat pengganti karena hilang pada BPN Kota Mataram. Didalam mengajukan permohonan sertifikat pengganti pemohon harus melampirkan beberapa persyaratan dalam berkas permohonan. Beberapa persyaratan tersebut adalah: 1 a. Surat keterangan dari kelurahan dimana lokasi tanah berada b. Surat pernyataan kepemilikan bermaterai 6000 dan diketahui kelurahan c. Surat pernyataan tidak bersengketa ditanda tangani lurah d. Foto copy surat yang hilang e. Foto copy PBB terakhir f. Bukti ahli waris ( yang dibuat oleh PPAT) g. Surat kuasa apabila pemilik berhalangan melaporkan sendiri h. Foto copy KTP pemilik dan KTP penerima kuasa i. Iklan dari dua koran yang berbeda minimal dua bulan sebelum dilaporkan j. Surat keterangan hilang dari Kepolisian k. Semua persyaratan di foto copy rangkap dua dan dimasukkan dalam map. 1 Kantor Pertanahan Kota Mataram, Dokumen Seksi HTPT 2013

5 2. Mekanisme Permohonan Sertifikat pengganti karena hilang Penerbitan sertifikat pengganti pada Kantor Pertanahan Kota Mataram harus diproses melalui beberapa tahapan yakni: a) Tahap pertama dimulai dari penyerahan dokumen (persyaratan yang dibutuhkan untuk permohonan sertifikat pengganti karena hilang) oleh pemohon pada petugas loket untuk diperiksa kelengkapannya oleh petugas Kantor Pertanahan. b) Tahap kedua diteruskan dengan pembayaran biaya pendaftaran oleh pemohon kepada petugas diloket. c) Tahap ketiga diteruskan dengan pengambilan sumpah oleh pemegang hak atau perwakilan bila pemegang hak berhalangan hadir. d) Tahap kempat selanjutnya dilakukan pengumuman pada media massa (biasanya surat kabar). e) Tahap kelima bila tidak ada keberatan oleh pihak yang merasa dirugikan oleh pengumuman tersebut berkas diserahkan kepada Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan untuk dibuatkan salinan surat ukur. f) Tahap keenam selanjutnya dokumen diserahkan kepada Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah untuk dilakukan pencatatan dan pengumuman pada website Bpn oleh Kasub Seksi Pendaftaran Hak, Pengumuman tersebut dilaksanakan selama 30 hari. g) Tahap ketujuh dokumen diserahkan kepada petugas pengetikan dan penjilidan untuk dilakukan pengetikan dokumen.

6 h) Tahap Kedelapan dokumen dikoreksi oleh Kasub Seksi Pendaftaran Hak, yang dilanjutkan oleh Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah kemudian dilanjutkan kembali pemerikasaan oleh Kepala Kantor. i) Tahap Kembilan dokumen diserahkan kepada staf pelaksana untuk dilakukan pencatatan dibuku tanah dan buku. j) Tahap Kesepuluh penerbitan dan penyerahan sertifikat pengganti kepada pemohon. Dalam pelaksanaan penerbitan sertifikat pengganti karena hilang pada BPN Kota Mataram, tidak dilakukannya pengukuran atas tanah yang dimohonkan sertifikat penggantinya tersebut karena BPN Kota Mataram. 2 Sertifikat Pengganti hak atas tanah hanya bisa diserahkan kepada pihak pemohon sertifikat yang bersangkutan atau pihak lain yang dikuasakan olehnya apabila pemohon tersebut berhalangan hadir. Sertifikat Pengganti hak atas tanah yang terbit tidak bisa langsung dimutasi atau dibalik nama. Jadi sertifikat pengganti yang dimohonkan kepada BPN terbitatas nama pemegang hak yang namanya tercantum dalam sertifikat yang hilang sebelumnya,. 3 2 Faot Yohanes, wawancara, Kasubsi Tematik dan Potensi tanah, BPN Kota Mataram (tanggal 17 juni 2013) 3 Sigit Sumarsono, wawancara, kasubsi pendaftaran hak, BPN Kota Mataram (tanggal 5 juni 2013)

7 Jadi menurut hasil pengamatan dan wawancara Kantor Pertanahan Kota Mataram telah menerapkan tata cara penerbitan sertifikat pengganti karena hilang sesuai dengan ketentuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, dan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala badan pertanahan nasional Nomor 3 tahun 1997 Tentang Ketentuan pelaksanaan Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997. c. Kendala yang ditemui para pihak dalam proses penerbitan sertifikat pengganti karena hilang. 1. Kendala yang ditemui oleh BPN Kota Mataram adalah: Apabila tanah yang dimohonkan sertifikat penganti sudah dijual dibawah tangan oleh pemilik/ orang yang namanya tercantum dalam sertifikat. Kemudian sertifikat tanahnya hilang dan pemilik lama/ orang yang namanya tercantum pada sertifikat tidak diketahui keberadaannya.padahal pemilik lama/ orang yang namanya tercantum dalam sertifikat dibutuhkan untuk menjadi saksi. 2. Kendala yang ditemui oleh pemohon Dalam proses penerbitan sertifikat pengganti karena hilang adalah: Berdasarkan wawancara dari beberapa responden yakni Yusan (pemohon untuk / atas nama Kantor Pembendaharaan Negara), Pita Sari (pemohon untuk / atas nama Herminawati), Hj Endang setiyoari (pemohon untuk /atas nama M. Hatta AR). Proses administrasi dirasa

8 berbelit-belit terutama pada proses pembuatan surat keterangan hilang pada Kepolisian oleh pemohon karena permohonan sertifikat pengganti memerlukan mekanisme permohonan yang cukup panjang, dan juga memakan waktu yang cukup lama. 2. Wujud Perlindungan Hukum bagi pemegang hak atas sertifikat pengganti karena hilang. a. Perlindungan Hukum bagi pemegang hak atas sertifikat pengganti karena hilang. Pada dasarnya sertifikat asli yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan nasional untuk pertama kalinya dengan sertifikat pengganti hak atas tanah, mempunyai kekuatan hukum yang sama. Karena di lakukan pembatalan pada sertifikat yang dinyatakan hilang tersebut. Hal ini diatur dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah Pasal 32 ayat (1). Jaminan kepastian hukum bagi pemegang hak atas tanah yang dianut di Indonesia masih mempertimbangkan adanya ketentuan bahwa pemegang hak masih dapat mempertahankan haknya atas gugatan dari pihak lain apabila gugatan tersebut tidak terbukti, dan begitu juga sebaliknya bagi pihak yang menggugat pun bisa mempunyai hak atas tanah tersebut asalkan gugatannya

9 beralasan dan pihak pengadilan memutuskan bahwa tanah tersebut terbukti milik Penggugat. 4 Jadi dalam hal ini keterangan dalam sertifikat itu benar merupakan bukti yang kuat, tapi bukan merupakan bukti yang mutlak. Sehingga masih dapat disangkal kebenarannya. 5 b. Alasan keberatan untuk menolak permohonan serifikat pengganti oleh kepala kantor. Kepala Kantor Pertanahan berhak menolak permohonan sertifikat penganti sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah No 24 tahun1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan berdasarkan wawancara dengan bapak Sigit sumarsono ada beberapa alasan diantaranya yakni : 6 1) Apabila dalam permohonan sertifikat pengganti karena hilang dapat dibuktikan bahwa, sertifikat yang dinyatakan hilang oleh pemohon terdapat dibank sebagai jaminan (dibebani Hak Tanggungan). 2) Apabila dalam permohonan sertifikat pengganti karena hilang dapat dibuktikan bahwa, sertifikat yang dinyatakan hilang oleh pemohon terdapat pada orang lain sebagai jaminan biasanya. 3) Apabila dalam permohonan sertifikatkarena hilang dapat dibuktikan bahwa, sertifikat yang dinyatakan hilang oleh pemohon masih disimpan oleh salah satu ahli waris. Keberatan tersebut ditujukan kepada kepala kantor dengan membawa bukti sertifikat atau bukti lain terhitung dalam jangka waktu tiga bulan setelah pengumuman. Penolakan permohonan yang dilakukan oleh Kepala BPN 4 juni 2013) R Soehadi, Tanya Jawab Hukum Agraria, ( Surabaya; Karya Anda, 1997), hal 27. 5 Ibid., 6 Sigit Sumarsono, wawancara, kasubsi pendaftaran hak, BPN Kota Mataram (tanggal 12

10 tesebut dimaksudkan untuk melindungi hak- hak para pihak yang berkepentingan pada sertifikat tersebut. Contohmya: a. Bila sertifikat tanah tersebut dijadikan sebagai jaminan hutang piutang oleh pemohon kepada kreditur dan sertifikat tersebut ditahan oleh kreditur, karena tidak mau melunasi hutangnya tersebut pemohon bisa saja berura- pura kehilangan sertifikat dan memohonkan kepada BPN untuk diterbitkan sertifikat pengganti b. Ahli waris bila sertifikat tersebut masih disimpan oleh salah satu ahli waris dan ahli waris yang lain karena suatu hal mengaku sertifikat perwarisnya tersebut hilang dan memohonan untuk diterbitkan sertifikat pengganti. c. Perlindungan hukum pemegang hak atas sertifikat tanah yang hilang dalam sengketa hak atas tanah. Bila pemegang hak/ orang yang namanya tercantum dalam sertifikat digugat atas kepemilikan tanahnya oleh pihak lain, namun sertifikat hak atas tanahnya hilang, tetap mendapatkan perlindungan hukum sebagai mana dengan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Undang- undang Pokok Agraria Sertifikat berfungsi sebagai: Surat tanda bukti hak atas tanah yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Sertifikat sebagai surat bukti tanda hak, diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan,sesuai dengan data fisik yang ada dalam surat ukur dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku.

11 Hal ini dikarenakan sertifikat hak atas tanah merupakan salinan dari buku tanah yang masih tersimpan pada Kantor Pertanahan diamana sertifikat tersebut terbit.jadi bila pemegang hak atas sertifikat kehilangan sertifikatnya dapat meminta bukti dan keterangan dari Kantor Pertanahan dimana sertifikat tersebut diterbitkan. d. Perlindungan Hukum Sertifikat Pengganti Karena Hilang Bila Sertifikat Hak atas tanah yang hilang ditemukan kembali. Apabila sertifikat suatu bidang tanah telah dinyatakan hilang oleh pemiliknya, dan telah dimohonkan sertifikat penggantinya, tidak tertutup kemungkinan bahwa sertifikat yang hilang tersebut dapat ditemukan kembali. Oleh karena itu, dilakukan pembatalan atas sertipikat pertama yang dinyatakan hilang. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kemungkinan disalah gunakannya sertipikat tanah terdahulu oleh pihak tertentu yang dapat merugikan pemegang hak. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 58 Peraturan Pemerintah No 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang berbunyi: Dalam hal penggantian sertifikat karena rusak atau pembaharuan blanko sertifikat, sertifikat yang lama ditahan dan dimusnahkan. Didalam ketentuan tersebut memang tidak ada kata yang secara rinci menjelaskan sertifikat yang hilang untuk dimusnahkan, tetapi dapat dimaknai bahwa bila sertifikat telah diterbitkan penggantinya, maka sertifikat yang

12 sebelumnya adalah sertifikat lama. Jadi sertifikat yang dinyatakan hilang oleh pemegang hak dilakukan pembatalan atas sertifikat yang lama tersebut. Selain itu terlihat dari akad sumpah yang diucapkan pemohon didepan kepala BPN pada saat proses permohonan penerbitan sertifikat pengganti yang berbunyi : 7 Bahwa apabila sertifikat yang hilang terssebut telah diketemukan, pemohon akan mengembalikan kepada Kantor Pertanahan yang menerbitkan sertifikat itu. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah adanya sertifikat ganda atas suatu bidang tanah yang bisa saja disalah gunakan oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. e. Pelayanan pengaduan dan informasi kasus pertanahan. Bila telah terjadi permasalahan dalam penerbitan sertifikat pengganti karena hilang, pihak yang merasa dirugikan dapat melakukan pengaduan kepada Kantor Pertanahan.Pengaduan kasus pertanahan harus disampaikan kepada Kepala BPN RI, Kepala Kantor wilayah dan atau Kepala Kantor.Pengaduan ini dapat diajukan secara lisan atau tulis dan dapat disampaikan secara langsung ke Kantor Pertanahan. 7 Kantor Pertanahan Kota Mataram, Dokumen Seksi HTPT 2013

13 III. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari perumusan masalah dan uraian dari hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Bila pemegang hak atas sertifikat tanah kehilangan sertifikat tanahnya, guna kepastian hukum dapat memohonkan sertifikat pengganti kepada Kantor Pertanahan dimana sertifikat yang hilang itu diterbitkan.berdasarkan penelitian, mekanisme penerbitan sertifikat pengganti pada BPN Kota Mataram, telah sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala badan pertanahan nasional Nomor 3 tahun 1997 Tentang Ketentuan pelaksanaan Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 Tentang pendaftaran tanah. 2) Wujud perlindungan hukum terhadap pemegang hak atas sertifikat pengganti karena hilang pada Kantor Pertanahan Kota Mataram adalah dengan melaksanakan ketentuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala badan pertanahan nasional Nomor 3 tahun 1997 Tentang Ketentuan pelaksanaan Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 Tentang pendaftaran tanah dengan teliti dan berhati-hati. Perlindungan hukum yang diberikan terhadap pemegang sertifikat pengganti yang telah diterbitkan sama halnya dengan perlindungan hukum terhadap pemegang sertifikat hak atas tanah pada umumnya, dimana sertifikat tanah merupakan alat bukti yang kuat, yang memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi pemiliknya.

14 Karena setelah terbitnya sertifikat pengganti, maka dilakukan pembatalan terhadap sertifikat yang hilang tersebut. Sehingga sertifikat yang lama tidak berlaku lagi. B. Saran Kepada masyarakat pada umumnya, supaya segera memohonkan sertifikat pengganti bila sertifikat hak atas tanahnya hilang demi kepastian hukum terhadap bidang tanah yang dimilikinya.

15 DAFTAR PUSTAKA A. Buku dan artikel Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan-peraturan Hukum Tanah. Cet. Ke 18, Edisi Revisi. Jakarta: Djambatan. 2007. Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undangundang Pokok Agraria,Isi dan Pelaksanaannya. Cet. Ke 18, Edisi Revisi. Jakarta: Djambatan. 2005. R Soehadi, Tanya Jawab Hukum Agraria, Surabaya; Karya Anda, 1997. B. Peraturan-Peraturan Indonesia. Undang-Undang tentang peraturan dasar-dasar Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 LN. No104 Tahun 1960 TLN No. 2043 Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pendftaran Tanah. PP Nomor 24 Tahun 1997. Indonesia. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.