ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS EKSTRAK SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) 50% DIBANDINGKAN KETOKONAZOL 2% TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA SP. PADA KETOMBE

ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

EFEKTIVITAS EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) DIBANDINGKAN DENGAN KETOKENAZOL 2% TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA SP. PADA KETOMBE

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH WORTEL DENGAN KETOKONAZOL 1% SECARA INVITRO TERHADAP PERTUMBUHAN PITYROSPORUM OVALE PADA KETOMBE

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Perbandingan Minyak Biji Singkong (Manihot esculenta) dengan Ketokonazol 2 % dalam Menghambat Pertumbuhan Candida sp pada Kandidiasis Interdigital

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

UJI BANDING EFEKTIVITAS MERANG (Rice straw) 50 % DENGAN KETOKONAZOLE 1% SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN. Pityrosporum ovale PADA KETOMBE

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. PenolongPersalinan. Tenaga Kesehatan. Chi-Square Tests. Asymp. Sig. (2-

ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Strata-1 Kedokteran Umum

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011

Perbandingan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) dengan Ketokonazole 2% dalam Menghambat Pertumbuhan Pityrosporum Ovale pada Ketombe

KUISIONER PENELITIAN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

EFEKTIVITAS AIR PERASAN JERUK LEMON (CITRUS LIMON BURM) 25% DIBANDINGKAN KETOKONAZOL 2% TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA SP.

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Strata-1 Kedokteran Umum FRANSISKA SUTRISNO G2A008084

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA

Artikel Karya Tulis Ilmiah

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table

KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN


Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PENELITIAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Strata-1 Kedokteran Umum

DAFTAR PUSTAKA. 1. diakses pada tanggal 1 Februari diakses pada tanggal 1 Februari 2013

Crosstabulation Jenis Kelamin dengan Kelengkapan Laporan Operasi

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

UJI BANDING EFEKTIVITAS MENGKUDU 2% DENGAN KETOKONAZOL 2% SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN Malassezia furfur PADA PITIRIASIS VERSIKOLOR

Lampiran 2

Universitas Sumatera Utara

N X Y XY X Total

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :


LAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)

Kuesioner Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015

KUESIONER HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Perbandingan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan Ketokonazol 2% dalam Menghambat Pertumbuhan Candida sp. pada Kandidiasis Vulvovaginalis

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

EFEKTIFITAS EKSTRAK JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) 3,13% DIBANDINGKAN KETOKONAZOL 2% TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA SP.

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN DENGAN KELUHAN KESEHATAN PADA MASINIS KERETA API DIPO LOKOMOTIF MEDAN TAHUN 2011 No.

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

KUESIONER PENELITIAN. 2. Penyakit penyebab HD: DM Diabetes Mellitus Hipertensi Lainnya (sebutkan)...

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden. 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom)

NIP : : PPDS THT-KL FK USU. 2. Anggota Peneliti/Pembimbing : Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.THT-KL(K)

KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PEMUNGKIN DAN KEBUTUHAN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS PARONGIL KABUPATEN DAIRI

Umur Diagnosis Jenis kelamin Jumlah Kolesterol

Lampiran III : Tabel Frekuensi. Frequency Table. Universitas Sumatera Utara. Infeksi kecacingan STH

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI

IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik?

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

Kuesioner Penelitian

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA PARDEDE ONAN KECAMATAN BALIGE TAHUN 2010

Kuesioner Penelitian. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja. Pada Pegawai Negeri Sipil Kantor Inspektorat

INSTRUMEN PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth : Rekan rekan Perawat Bayi/VK. Di RS Budi Lestari Bekasi

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

LEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008

KUESIONER PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PELATIHAN DAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. YULUDDIN AWAY TAPAKTUAN

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana

Jenis Kelamin Pasien * Diagnosa Utama Crosstabulation

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mikrobiologi, dan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2016.

LEMBAR KUESIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASI EKSKLUSIF TERHADAP IBU YANG MEMPUNYAI BAYI 7-12 BULAN DI DESA

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITI. Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon

Transkripsi:

UJI BANDING EFEKTIVITAS AIR RENDAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans) DENGAN KETOKONAZOL 1% SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN Pityrosporum ovale PADA KETOMBE ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Disusun oleh : SEPTIAN SENO NUGROHO NIM : G2A004162 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008

2 LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH UJI BANDING EFEKTIVITAS AIR RENDAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans) DENGAN KETOKONAZOL 1% SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN Pityrosporum ovale PADA KETOMBE Yang disusun oleh : SEPTIAN SENO NUGROHO NIM : G2A 004 162 Telah dipertahankan di depan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang pada tanggal 27 Agustus 2008 dan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang diberikan. TIM PENGUJI Ketua Penguji, Penguji, dr.retno Indar W, M.Si, Sp.KK NIP. 131 875 464 Prof.Dr.dr. Prasetyowati Subchan Sp.KK(K) NIP. 130 530 279 Pembimbing, dr. Muslimin, Sp.KK NIP. 132 320 300

3 COMPARATIVE TEST OF EFFECTIVENESS BETWEEN WATER-IMMERSED KANGKUNG (Ipomea reptans) AND 1% KETOCONAZOLE IN VITRO ON THE GROWTH OF Pityrosporum ovale IN DANDRUFF Septian Seno Nugroho 1, Muslimin 2. ABSTRACT Background: Pityrosporum ovale, a lipophilic yeast of the genus Malasezzia that is a common comensal of the scalp, increases in dandruff. Ketoconazole is an antimycotic of imidazole group. The use of ketoconazole as an active ingredient in antidandruff is based on the role of Pityrosporum ovale as causal microorganism. Traditional treatment to eliminate dandruff can be found in the population too. The water-immersed kangkung can be used to eliminate dandruff. In this case the antimicrobial or antifungal effects of this plant are suspected as having important role. Objective: To find out the effectivity of water-immersed kangkung (Ipomea reptans) in comparison with 1% ketoconazole in vitro on the growth of Pityrosporum ovale in dandruff. Method: This research was done by using an experimental study. The samples were 30 patients of dandruff with clinical founding. The specimen for investigation are scrapped scales from the scalp of the patients. It was followed by culture in Sabaroud Dextrose Agar (SDA) olive oil at temperature of 37 0 C for 3 days. The result of the culture (+) are diluted in sterile solution of 0.9% NaCl and its turbidity is made equal with 0.5 McFarland solution, then 0.1 cc was taken and cultivated in medium of SDA olive oil that contained water immersed kangkung and 1% ketoconazole. Then the medium was entered in an incubator at temperature of 37 0 C for 3 days. The data were analyzed using chi square test with degree of significance of p<0,05. Result: 30 media of olive oil SDA that contained water-immersed kangkung, 30 (50%) were stated as (+) that revealed growth of Pityrosporum ovale and none (0%) was stated as (-) that revealed no growth of Pityrosporum ovale. Whereas from 30 media of SDA olive oil that contained 1% ketoconazole, 5 (8.3%) were stated as (+) that revealed growth of Pityrosporum ovale and 25 (41.7%) were stated as (-) that revealed no growth of Pityrosporum ovale. The chi square test is significant p=0,0000. Conclusion: Water-immersed kangkung is not effective compared with ketoconazole 1% in retarding the growth of Pityrosporum ovale in dandruff. Key words : Water-immersed kangkung, 1% ketoconazole, Pityrosporum ovale dandruff. 1 Undergraduate at Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang 2 Lecturer Staff in Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang

4 UJI BANDING EFEKTIVITAS AIR RENDAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans) DENGAN KETOKONAZOL 1% SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN Pityrosporum ovale PADA KETOMBE ABSTRAK Septian Seno Nugroho 1, Muslimin 2. Latar belakang : Pada ketombe didapati peningkatan jumlah jamur Pityrosporum ovale, suatu yeast lipofilik dari genus Malassezia yang merupakan flora normal pada kulit kepala. Ketokonazol adalah suatu antimikotik golongan imidazol. Penggunaan ketokonazol sebagai bahan aktif antiketombe berdasarkan pada peran Pityrosporum ovale sebagai mikroorganisme penyebabnya. Pengobatan tradisional untuk menghilangkan ketombe juga dapat ditemukan di masyarakat. Salah satunya dengan cara menggunakan air rendaman kangkung untuk menghilangkan ketombe. Dalam hal ini efek antimikroba atau antijamur tanaman ini diduga memiliki peranan penting. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas air rendaman kangkung (Ipomea reptans) dibandingkan dengan ketokonazol 1% secara in vitro terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Sebagai sampel adalah penderita ketombe berdasarkan kriteria klinis. Bahan pemeriksaan berupa kerokan skuama kulit penderita. Dilanjutkan dengan pembiakan pada Sabouraud Dekstrose Agar (SDA) olive oil pada suhu 37 0 C selama 3 hari. Hasil biakan (+) diencerkan dalam larutan NaCl 0,9% steril dan dibuat sama kekeruhannya dengan larutan Mc-Farland 0,5 kemudian diambil 0,1 cc dan ditanamkan pada media SDA olive oil yang mengandung air rendaman kangkung dan ketokonazol 1%. Selanjutnya media dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 37 0 C selama 3 hari. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil : Dari 30 media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung air rendaman kangkung, 30 (50%) dinyatakan (+)/tumbuh Pityrosporum ovale dan tidak ada (0%) yang dinyatakan (-)/tidak tumbuh Pityrosporum ovale. Sedangkan dari 30 media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung ketokonazol 1%, 5(8,3%) dinyatakan (+)/tumbuh Pityrosporum ovale dan 25(41,7%) dinyatakan (-)/tidak tumbuh Pityrosporum ovale. Dengan uji chi square didapatkan hasil terdapat perbedaan yang bermakna, yaitu p=0,0000(p<0,05). Kesimpulan : Air rendaman kangkung tidak efektif dibandingkan dengan ketokonazol 1% dalam menghambat Pityrosporum ovale pada ketombe. Kata kunci : Air rendaman kangkung, ketokonazol 1%, Pityrosporum ovale, ketombe 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2 Staf pengajar bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

5 PENDAHULUAN Ketombe dikenal juga sebagai dandruff, pitiriasis sika, pitiriasis simpleks atau furfuracea. 1,2,3 Ketombe dewasa ini merupakan masalah yang cukup menonjol di kalangan umum. Selain banyak ditemukan juga tidak jarang menyebabkan rasa khawatir atau tidak nyaman bagi penderitanya. Kelainan ini ditandai dengan skuama abu-abu keperakan berjumlah banyak dan kadang disertai dengan rasa gatal. 4 Diyakini bahwa mikroorganisme yang berperan penting dalam menyebabkan ketombe adalah jamur Pityrosporum 5,6. Pityrosporum ovale adalah yeast atau jamur bersel tunggal yang merupakan anggota genus Malassezia dan termasuk famili Cryptococcaceae. Jamur ini merupakan bagian dari flora normal kulit dan terdapat pada 90% orang dewasa. 7 Pada ketombe didapati peningkatan jumlah jamur Pityrosporum ovale. Selain itu didapati pula hiperproliferasi dari sel epidermis kulit kepala. Namun demikian, sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai faktor mana yang menjadi penyebab primernya, bahkan sangat mungkin keduanya bersifat sinergistik dan augmentatik. 8 Penatalaksanaan ketombe perlu memperhatikan faktor patofisiologis dari ketombe itu sendiri. Obat-obatan topikal yang biasa dipakai untuk pengobatan ketombe antara lain selenium sulfide, ketokonazol, asam salisilat, sulfur, tar, zinc pyrithione dan kortikosteroid. 9 Ketokonazol adalah suatu antimikotik golongan imidazol. Ketokonazol biasa digunakan dalam konsentrasi 1-2% dan diberikan 1-3 kali seminggu. Penggunaan ketokonazol sebagai bahan aktif antiketombe berdasarkan pada peran

6 Pityrosporum ovale sebagai mikroorganisme penyebabnya. Cara kerjanya yaitu sebagai fungistatik dan fungisida. 1 Selain pengobatan secara medis, pengobatan tradisional untuk menghilangkan ketombe juga dapat ditemukan di masyarakat. Salah satunya dengan cara menggunakan air rendaman kangkung untuk menghilangkan ketombe. 10 Dalam hal ini efek antimikroba atau antijamur tanaman ini diduga memiliki peranan penting. 10,11 Namun demikian, sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa tanaman ini mampu bekerja sebagai antijamur dalam pengobatan ketombe. Dengan memperhatikan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah apakah air rendaman kangkung mempunyai efektivitas yang sama dengan ketokonazol 1% secara invitro di dalam menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas air rendaman kangkung dibandingkan dengan ketokonazol 1% secara invitro terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Sebagai sampel adalah 30 penderita yang berketombe berdasarkan pemeriksaan klinik, baik laki-laki atau perempuan berusia antara 19-25 tahun, serta setuju untuk mengikuti penelitian ini dengan menaati peraturan yang ada.

7 Bahan pemeriksaan berupa kerokan skuama kulit kepala yang diambil secara aseptik menggunakan skalpel steril dan ditampung di kaca gelas steril untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan KOH. Dinyatakan positif (+) bila ditemukan yeast cells dari Pityrosporum ovale 10/LP. Kerokan skuama kulit kepala yang dinyatakan (+) dibiakkan pada Sabouraud Dekstrose Agar olive oil + amoxycillin pada suhu 37 C selama 3 hari di Laboratorium Mikrobiologi FK UNDIP. Bila tumbuh koloni yeast pada media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil maka dinyatakan biakan Pityrosporum ovale (+), dan bila tidak tumbuh koloni yeast pada media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil maka dinyatakan biakan Pityrosporum ovale (-). Hasil biakan (+) dilarutkan dengan NaCl 0,9% dan disesuaikan dengan Mc Farland 0,5 kemudian diambil 0,1 cc dan ditanamkan pada masing-masing media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung air rendaman kangkung dan media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung ketokonazol 1%. Dari satu sampel biakan (+) Pityrosporum ovale dipakai untuk satu kali. Jadi digunakan 30 biakan (+) Pityrosporum ovale. Kemudian media dimasukkan ke inkubator pada suhu 37 C selama 3 hari dan dilihat pertumbuhannya pada hari kedua. Bila tumbuh koloni yeast pada media tersebut maka dinyatakan biakan Pityrosporum ovale (+), dan bila tidak tumbuh koloni yeast pada media tersebut maka dinyatakan biakan Pityrosporum ovale (-). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program SPSS 15.00 for Windows. Uji hipotesis menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan p<0,05.

8 Skema Cara Kerja Skuama kulit kepala Pityrosporum ovale (+) Dengan pemeriksaan mikroskopis Ditanam pada SDA + olive oil Biakan (+) Pityrosporum ovale Dibuat larutan disesuaikan dengan Mc Farland 0,5 SDA + olive oil Sebagai kontrol (+) SDA olive oil + Ketokonazol 1% SDA olive oil + Air rendaman kangkung Inkubasi 37 C, 3 hari Diamati ada atau tidaknya pertumbuhan Pityrosporum ovale

9 HASIL PENELITIAN Dari 30 sampel biakan Pityrosporum ovale pada Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung air rendaman kangkung, 30 (50%) dinyatakan Pityrosporum ovale (+) dan tidak ada (0%) yang dinyatakan Pityrosporum ovale (-). Sedangkan dari 30 tabung dengan biakan Pityrosporum ovale pada Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang mengandung ketokonazol 1%, 5 (8,3%) dinyatakan Pityrosporum ovale (+) dan 25 (41,7%) dinyatakan Pityrosporum ovale (-). (Tabel-1). Dengan uji chi square, didapatkan hasil p=0,0000 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara efektivitas air rendaman kangkung (Ipomea reptans) dengan ketokonazol 1% terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe. Tabel 1. Tabulasi silang antara Sabouraud Dekstrose Agar olive oil + air rendaman kangkung / ketokonazol 1% terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale. Pertumbuhan P.ovale Total + - SA + olive oil +Air rendaman kangkung 30 (50%) 0 (0%) 30 (50%) SA + olive oil +Ketokonazol 1% 5 (8,3%) 25(41,7%) 30 (50%) Total 35 (58,3%) 25(41,7%) 60(100%) X 2 = 42,857 df = 1 p = 0,000

10 30 25 20 15 10 Tumbuh Tidak Tumbuh 5 0 Ketokonazol 1% Air rendaman kangkung Grafik 1. Perbandingan Pertumbuhan P.ovale pada media SDA olive oil + air rendaman kangkung dan pada media SDA olive oil + ketokonazol 1% PEMBAHASAN Ketokonazol mempunyai efek fungistatik dan fungisida. 1 Seperti halnya obat-obat golongan azol lainnya, aktivitas antijamur ketokonazol dihasilkan dari pengurangan sintesis ergosterol melalui penghambatan enzim-enzim sitokrom P450 pada jamur. Spesifisitas obat ini dihasilkan oleh afinitasnya yang lebih besar terhadap jamur dibandingkan terhadap enzim-enzim sitokrom P450 pada manusia. 12 Tanaman kangkung mengandung zat-zat antara lain air, kalsium, fosfor, besi, karoten, tiamin, serta vitamin C. 13 Kandungan fitokimia dalam tanaman ini,

11 seperti fitosterol dan karoten diperkirakan memiliki efek antioksidan, antikanker, antimikroba, dan antijamur. 11 Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pityrosporum ovale lebih banyak tumbuh pada media Sabouraud Dektrose Agar olive oil yang ditambahkan dengan air rendaman kangkung. Hal ini terbukti dari 30 media Sabouraud Dektrose Agar olive oil yang mengandung air rendaman kangkung, 30 media ditumbuhi Pityrosporum ovale. Sedangkan dari 30 media Sabouraud Dekstrose Agar olive oil yang ditambahkan dengan ketokonazol 1%, hanya 5 media saja yang ditumbuhi Pityrosporum ovale. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai p = 0,0000 (<0,05) sehingga terdapat perbedaan yang bermakna antara efektivitas ketokonazol 1% dengan air rendaman kangkung dalam menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe. Hal ini membuktikan bahwa kangkung tidak efektif menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe apabila dibandingkan dengan ketokonazol 1%. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air rendaman kangkung tidak efektif dibandingkan dengan ketokonazol 1% dalam menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe.

12 SARAN Dengan ini diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai sediaan lain dari tanaman kangkung di dalam menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale pada ketombe, misalnya dapat berupa ekstrak atau sediaan-sediaan lainnya. Selain itu juga diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai efek tanaman kangkung ini pada ketombe secara in vivo. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Prasetyowati Subchan Sp.KK(K), dr. Retno Indar W, M.Si, Sp.KK selaku penguji artikel, dr. Subakir, Sp.MK, Sp.KK(K) selaku konsultan Mikrobiologi, staf laboratorium mikrobiologi FK UNDIP, serta rekan-rekan mahasiswa yang telah turut membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

13 DAFTAR PUSTAKA 1. Prawito SP. Cosmeceuticals Anti Ketombe. Dalam : Wasitaatmadja SM, Rata IGAK, editor. Cosmeceuticals. Jakarta; 2001 : 41-52. 2. Cardin C. Isolated Dandruff. In : Baran R, Maibach HI, ed. Textbook of Cosmetic Dermatology 2nd ed. London : Martin Dunitz; 1998 : 193-9 3. Norawati L. Gambaran Klinis Ketombe dan Penyakit yang Menyerupai. Dalam : Kesehatan dan Keindahan Rambut. Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia; 2002 : 13-6. 4. Bramono K. Pitiriasis Sika / Ketombe: Etiopatogenesis. Dalam : Wasitaatmadja SM, Menaldi SLS, Jacoeb TNA, Widaty S, editor. Kesehatan dan Keindahan Rambut. Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia; 2002 : 1-11. 5. Leyden JJ, Kligman AM. Dandruff. In : Kligman AM, Leyden JJ. Safety and Efficacy of Topical Drugs and Cosmetics. New York : Grune & Stratton; 1982 : 281-7. 6. Champion RH, Burton JL, Ebling FJG ed.textbook of Dermatology 5 th ed. Vol 1. Oxford : Blackwell Scientific Publications; 1992 : 546-51. 7. Larone DH. Medically Important Fungi 2 nd ed. Washington : ASM Press; 1995. 8. Handoko RP. Penatalaksanaan Ketombe. Dalam : Wasitaatmadja SM, Menaldi SLS, Jacoeb TNA, Widaty S, editor. Kesehatan dan Keindahan Rambut. Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia; 2002 : 17-28.

14 9. Arndt KA, Bowers KE. Manual of Dermatologic Therapeutics with Essentials of Diagnosis. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2002 : 192-5. 10. Kloppenburgh J, Versteegh. Tanaman Berkhasiat Indonesia. Bogor: IPB Press; 2006. 11. Kangkung Si Pengusir Racun [homepage on the internet]. No date [cited 2007 Dec 8]. Available from: http://www.depkes.go.id.php. 12. Bahry B. Obat Jamur. Dalam: Ganiswarna SG editor. Farmakologi dan Terapi edisi 4. Jakarta: FKUI; 2005: 560-70. 13. Mahmud MK. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Persagi; 2005.

15 LAMPIRAN Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent BHNUJI * PTMBHN 60 100,0% 0,0% 60 100,0% BHNUJI * PTMBHN Crosstabulation PTMBHN Total tidak tumbuh tumbuh BHNUJI Ketokonazol 1% Count 25 5 30 Expected Count 12.5 17.5 30.0 Kangkung Count 0 30 30 Expected Count 12.5 17.5 30.0 Total Count 25 35 60 Expected Count 25,0 35,0 60,0 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (2-sided) (2-sided) (1-sided) Pearson Chi-Square 42.857 b 1.000 Continuity Correction 39.497 1.000 Likelihood Ratio 54.470 1.000 Fisher's Exact Test.000.000 Linear-by-Linear Association 42.143 1.000 N of Valid Cases 60 a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,50.