KAJIAN METODA EFISIENSI PREP ARASI SAMPEL UNTUK PENGUKURAN GROS-ALFA DALAM AIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN DAN EVALUASI RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR (ATR) DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT)

EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL PEKERJA RADIASI PT-BATAN TEKNOLOGI DENGAN METODE IN-VITRO

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

COMPTON SUPRESI UNTUK mentifikasi RADIONUKLmA DALAM SAMPEL LINGKUNGAN

ISSN PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS GAMMA, BETA DAN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA DALAM SEDIMEN DAN AIR SUNGAI

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KAJIAN RADIOAKTIVITAS AIR LINGKUNGAN DI SEKITAR REAKTOR KARTINI PASCA GEMPA 27 MEI 2006

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Pengukuran TPH padat (EPA 1998) Analisis Kekeruhan (29 Palm Laboratory 2003) Pengukuran TPH cair (EPA 1999) HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keasaman

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN

RADIOAKTIVITAS a. DAN ~ PADA AIR, SEDIMEN DAN UDANG (Metapenaesus Dobson) YANG BERASAL DARI DONAN CILACAP

PREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN ISSN Suratman dad Agus Sulistyono Puslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta.

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

PERBANDINGAN KANDUNGAN Cs-137 DAN Sr-90 DALAM AIR KALI CISALAK DAN CIPELANG

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

216 ISSN IDENTIFIKASI KALSIUM BATU GINJAL YANG TERLARUT OLEB EKSTRAK BENALU PETE DENGAN METODA ANALISA PENGAKTIFAN NEUTRON (APN) :

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS BETA TOTAL SAMPEL AIR LINGKUNGAN DI SEKITAR REAKTOR KARTINI TAHUN 2011

III. METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

STUDI PERBANDINGAN METODE AKTIVASI NEUTRON DAN ELEKTRODEPOSISI PADA PENENTUAN URANIUM DAN THORIUM DALAM CONTOH URIN

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Lampiran 1 Prosedur pengukuran osmolaritas media dan osmolaritas cairan tubuh(hemolim) juvenil udang galah 1. Kabel disambungkan ke sumber listrik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

KEBERADAAN LOGAM-LOGAM BERAT Ph, Cd, Fe, DAN Co DALAM CUPLIKAN RAMBUT KEP ALA PEGA W AI POM BENSIN DI DAERAH ISTIMEW A YOGY AKART A

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005)

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA HASIL PENGUJIAN KARBON AKTIF KAYU BAKAU

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

BAB III METODE PENELITIAN

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KALIBRASI EFISIENSI α/β COUNTER UNTUK ANALISIS RADIONUKLIDA PEMANCAR BETA DALAM CONTOH URIN

KARAKTERISTIKA (K, a, Kd, K tot ) TANAH CALON PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF DI SEMENANJUNG MURIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Bab III Metodologi Penelitian

UNJUK KERJA PENCUPLIK AKTIF TRITIUM DI UDARA MENGGUNAKAN ABSORBEN SILIKA GEL

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

Transkripsi:

296 ISSN 0216-3128 Ngasifudin. dkk. KAJIAN METODA EFISIENSI PREP ARASI SAMPEL UNTUK PENGUKURAN GROS-ALFA DALAM AIR S ry Ngasifudin, Ign. Djoko Sardjono dad Agus Sulistiyono Puslitbang Teknologi Maju Batan, Yogyakarta. ABSTRAK ' "'" KAJ/AN METODA EFISIENSI PREPARASI SAMPEL UNTUK PENGUKURAN GROS-ALFA DALAM AIR Telah dikaji suatu prosedur yang efisien untuk mengoptimalkan hasil yang bait don memperkirakan volume sampel don waktu cacah untuk penentuan gros-alfa dalam air. Prosedur dikembangkan sesuai peraturan air minum yang amon, dengan menekankan batas deteksi 3 pcvl don menyesuaikan dengan lebar/luas rentang sumber air minum di DIY don kandungan variasi mineralnya. Volume sampel yang optimal diperkirakan dari pellgukuran konduktivitasnya. Rencana-rencana telah dikembangkan untuk volume sampel yang direkomendasi don waktu penghitungan yang diinginkan untuk analisis gros-alfa pada air minum DIY. Prosedur ini dapat dipergunakan pada penerapan secara nasional. laboratorium don instrumentasi secara individu. ABSTRACT " INVESTIGATION OF THE METHOD OF SAMPLE PREPARATION EFFICIENCY FOR DETERMINATION GROSS-ALPHA IN WATER. An efficient procedure to optimize and to estimate sample volume and counting timesfor gross-alpha determination in water has been investigated. The procedure was developed for safe drinking water act samples. emphasizing the 3 pci/l detection limit and accomodating the wide range of drinking water sources in DIY and their varying mineral contents. Optimal sample volumes are estimated from conductivity measurement. Tables were developed for recommended sample volumes and counting times required for gros-alpha analysis in DIYd:,if;king wujers. This procedure can be costumized to national application. individual laboratories and instruments. PENDAHULUAN membentuk ketebalan residu yang seragam: Metoda EPA 900 menyarankan tebal sampel P usat Penelitian dan Pengem.bangan Teknologi maksimum 5 mgicm2 diatas planset. Dari penelitian Maju (P3TM) BA TAN sebagai salah satu sebelumnya menunjukkan bahwa jika sejumlah padatan yang ada setelah preparasi sampel, volume sampel air terkecil seharusnya dapat digunakan untuk analisa oleh karena serapan partikel alfa oleh padatan. Sebelumnya hasil yang diperoleh ini telah diulang prosedur menggunakan volume sampel yang lebih kecil dari sisa sampellarutannya. Puslit BAT AN yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat berkompeten untuk ikut berpartisipasi dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah (OTDA). Pada Laboratorium PLKL P3TM BAT AN telah dilakukan deteksi gros-alfa/beta dan lainnya untuk kegiatan pemantauan lingkungan secara rutin dalam radius 5 Km dari Reaktor Kartini. Untuk persiapan jangka panjang maka perlu dilakukan deteksi gros-alfa sesuai peraturan air minum yang ada. DIY memiliki banyak sistem komunitas air minum[l] untuk melayani masyarakatnya. Perolehan sumber air minum be rasa I dari air permukaan maupun air bawah tanah. Sumber air permukaan ini segera disaring. Keanekaragaman st!mber dan kualitas air minum (yaitu berbagai total padatan) digabungkan menjadi satu agar penentuan gros-alfa dalanr air menjadi seefisil:n mungkin. PLKL akan mencoba menggunakan Metoda EP A 900 untuk menganalisa gros-alfa dalam air minum. Preparasi sampel terdiri dari proses pengeringan sam pel dalam suatu planset sehingga Waktu penghitungan juga diperkirakan dengan tria! don error dalam menentukan limit deteksi yang dikehendaki yaitu 3 pci/l untuk gross alfa yang sesuai dengan metoda EPA 900. Dalam beberapa percobaan perlu dilakukan penguapan sampel sebanyak tiga kali sebelum diperoleh hasil yang memuaskan. Tujuan Penelitian ini adalah menyelesaian permasalahan yang sedang dihadapi yaitu: I. Mengetahui apakah banyaknya padatan dalam sam pel yang tidak diketahui akan menjadi diabaikan pada planset setelah preparasi. 2. Berapa waktu penghitungan minimum akan diperlukan untuk menemukan limit deteksi gros alfa 3 pci/l berdasar pada banyaknya Proslding Perternuan dan Presentasilimiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir

ISSN 0216-3128 Ngasifudin, dkk. 297 kepadatan pada ukuran standar planset (yaitu diameter 2 inchi). Laboratorium PLKL akan mengembangkan dua metoda yang menyarankan volume sampel minimum yang dikehendaki bagi analisa gros alfa dan beta untuk menjamin bahwa limit deteksi 3 pci/l untuk gros alfa dapat ditemukan. Metoda ini secara matematika ditampilkan pada makalah ini. Persamaan dapat diterapkan untuk penentuan gros alfa dan beta apakah akan dilakukan secara serentak atau sebagian. Analisa gros alfa dan beta secara serentak menggunakan alat cacah gas yang proporsio~al detektor gas proporsional (Canberra model 2201 dengan jendela 5,1 cm dan Canberra model 2404-F dengan jendela 5,7 cm). Dalam penghitungannya diperoleh juga penemuan limit deteksi EPA gros alfa 4 pci/l [2]. 4. Bersihkan residu di dalam cawan porselin menggunakan asam nitrat 0,1 N. 5. Setelah kering cuplikan dicacah radioaktovitasnya dengan alat cacah alfa/beta Jatar rendah. 6. Perhitungan radioaktivitas air: A.ir =CX loo/vx Ex 60 Bq/L. Dimana, A.ir = Aktivitas air C = Cacah bersih = Cacah cuplikan -cacah air (cpm). E = Efisiensi alat yang bergantung pada berat sam pel. (%) V = Volume air (L) TATA KERJA HASIL DAN PEMBAHASAN Banan yang digunakan 1. Akuades 2. Na"SO4 3. HNO3-O,lN Penggunaan Dan Modifikasi Persamaan Epa Prosedur penentuan untuk pengukuran radioaktif dalam air minum[2], menunjukkan bahwa waktu minimum yang dikehendaki untuk menghitung sampel diberikan dengan porsamaan ;-:- 4. Larutan radionuklida Am-241. 5. Larutan radionuklida Cs-137 t= (4,66)2 B N2 (1) Dimana, Alat yang digunakan t = waktu minimum yang dikehendaki. 1. Tabung sentrifus 9. ph meter N = cacah netto sam pel = A x E x V 2. Alat cacah alfa dan beta 10. Pipet mikro A = aktivitas per volume 3. Gelas Beker 11. Stop watch E = effisiensi V = volume 4. Bak es pending in 12. Pipet ukur B = cacah latar dalam cpm. 5. Pengaduk magnit 13. Kertas tissu Persamaan (1) lebih berguna jika efisiensi 6. Pengaduk gelas 14. Jerigen dipisahkan ke dalam efisiensi instrumen dan efisiensi transmissi, sebagaimana persama.:.n (2) : 7. Planset Aluminium 15. Kompor listrik (4,66)2 B 16. Gelas ukur, 8. Lampu pemanas 1 = (TIA V)2 (2) Metoda 1. Sam pel air 2 liter dituangkan ke dalam cawan porselin dan dipanaskan diaias kompor listrik. 2. Sampel air tersebut diuapkan sampai volumenya tinggal :!: 10 mi. 3. Residunya dituangkan ke atas planset sedikit demi sedikit dan dikeringkan diatas hot plate. Dimana : T = Efisiensi transmisi untuk pemberian ban yaknya massa padatan pada planset 20 cm2 I = Efisiensi instrumen untuk sumber alfa atau beta. Persamaan (2) menunjukkan bahwa untuk meminimalkan waktu penghitungan, usaha-usaha seharusnya dibuat untuk memaksimalkan volume sarnpel, efisiensi transmisi, efisiensi instrumen dan Prosldlng Pertemuan dan Presentasl IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta. 7-8 Agustus 2001

ISSN 0216-3128 Ngasifudin. dkk. untuk meminimalkan latar. Efisiensi instrumen dan latar setelah dioptimasi secara relatif adalah konstan dan dikuatkan melalui analisa standar yang diketahui dan kosongnya bagi tiap set sarnpel yang dianalisa. Efisiensi transmisi dan volume sam pel dihubungkan melewati sarnpel padatan yang memuaskan dan seringkali mewakili suatu keadaan sejak keduanya seharusnya menjadi maksimal yang besarnya mungkin sarna (misalnya seperti penambahan volume sarnpel, pengurangan efisiensi transmissi). Kurva efisiensi transmisi ditentukan melalui analisa standar pacta aktivitas yang diketahui dan berbeda tetapi diketahui massanya dalam set planset. Untuk menguktir kurva efisiensi transmisi[3]. digunakan natrium sulfat (0-260 fig) dengan radionuklida yang sesuai bagi gros alfa (Am-241) atau gros beta (Cs-137) plan set yang berisi 226 Am-241 Dan 608 pci Cs-.137 dengan variasi Na2SO4. menggunakan persamaan diatas disajikan pada Tabe! 1. I Tabel 1. Waktu Teoritis (menit) yang diperlukan untuk analisis gros-alfa. Vol (L)I~ 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,05 Untuk mengefisiensikan pengelompokan sampel dalam menganalisa pada waktu pencacahan tunggal, diperlukan data seperti pada Tabel 2. ~nsitas ~!\, (mjcm2) Tabel 2. Waktu Teoritis (menit) yang diperlukan untuk efisien pada analisis gros-a/fa. -Yol Efisiensi Transmisi i 30I,o i 30!3'(}! 30 Gambar 1. Kurva efisiensi dari pencacahan 0,4lOT 30-30 60I,30~0 Garnbar 1 menunjukkan kurva transmisi bagi gros alfa clan gros beta untuk VDHL Efisiensi transmisi adalah sangat penting pada analisa gros alfa. laea Seibersdorf Laboratory, Austria clan Center for Advanced Technological and Environmental Training (FTU) Forschungszentrum Kalrsruhe;, Germany menggunakan persamaan (2) untuk menghitung waktu cacah minimum bagi limit deteksi gros alfa pada 3 pci/l. Kekhususan nilai gros alfa bagi efisiensi instrumen clan latar masing-masing adalah 0,18 clan 0,118 cpm. Harga ini digunakan untuk persarnaan dibawah ini clan untuk menghasilkan/menyusun tabel. Sesuai dengan persamaan (2.);- Maka: 2,14 (TVY (3) (4) Nilai teoritis dalam menit bagi variasi volume sampel dan faktor-faktor transmisi (L) 1,0 0,5 I- I 0,2:~ -0:"65 60 300 900 0,9 30 30 ~ IWO-'3()0 1100 0,8 0,7 200 500 1800 Sampel dengan efisiensi transmisi antara nilai-nilai tersebut, diberikan dalam Tabel 2 dihitung untuk waktu pencacahan yang lebih panjang. (yaitu mengikuti dari bawah menuju efisiensi transmisi berikutnya yang lebih rendah pacta volume yang sarna untuk menentukan waktu pencacahan). Sebagai contoh : jika 0,2 liter pacta sampel menghasilkan suatu efisiensi sam pel 0,75 kemudian akan dicacah selama 200 menit (waktu pencacahan untuk 0,2 liter sam pel dengan efisiensi transmisi pada 0,700). Waktu menganalisa pad a Tabel 2 juga menentukan limit deteksi EPA gros beta pada 4,0 pci/l ketika dikerjakan secara simultan dengan pencacahan alfa (efisiensi peralatan beta pad a 0,280 dan latar pad a 0,887 cpm). Proslding Pertemuan dan Presentasl IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir ~

Ngasifudin, dkk. ISSN 0216-3128 299 Perkiraan Volume Sam pel Menggunakan Daya Hantar Konsentrasi pada pernisahan suatu ion dalarn sarnpel seringkali diperkirakan rnelalui basil kali Daya hantar Cflrnhos/crn) dengan faktor ernpirik atau C = Daya Hantar x laktar dimana, C = Konsentrasi padatan dalam mg/l Faktor = Konstanta empiris (ditentukan pacta masing-masing Iaboratorium) (5) Tabel 3. Volume sampel yang dianalisis berdasar Daya Hantar Daya hantar (flmhos) 0-73 73-145 145-182 182-242 242-364 364-727 727-1454 Volume sampel (Liter) 1.0 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0.05 "faktor" ditentukan dengan mengukur daya hantar pada lebih dari tiga-puluh sam pel random, kemudian ditentukan konsentrasi aktual padatan "C" dengan menguapkannya diatas planset. Kemudian mensubstitusi harga-harga pada persamaan 5 clan menggunakan "faktor" yang dihasilkan dalam faktor rata-rata 1,1 untuk PLKL. Volume yang diperlukan untuk mengendapkan sejumlah berat sam pel pada planset diperkirakan dari : M=CxV Dimana, M = Berat sam pel (mg) V = Volume (liter). (6) Harga "Y" pada persamaan (6) dapat diperoleh dengan mensubstitusi harga "c" pada persamaan (5) yaitu : M (7) v= (Daya Hantar)(Faklor) EP A menyarankan maksimum ketebalan densitas sam pel padat adalah 5 mg/cm2 atau 100 mg beret sam pel pacta 20 cm2 planset untuk menghindari penyerapan berlebihan partikel alfa dan atau beta oleh Penyelesaian persamaan (7) menggunakan faktor PLKL dan berat sam pel 80 mg memberikan M = 80 mg dan faktor = I, I sehingga Perlakuan Lanjut Terhadap Sam pel " Setelah penetapan Tabel 2 dan 3, dapat dilakukan prosedur dibawah ini untuk semua I. Tentukan daya hantar sampel dan catat volume yang diperlukan untuk menganalisis dari Tabel 3. Tambahkan HNO) untuk menjaga sampel (ph < 2) setelah pengukuran daya hantar 2. Sampel-diuapKan -sesuai-prosedur EP A 900.02 dan hitung efisiensi transmisi dari kurva efisiensi transmisi. 3. Dengan menggunakan volume sampel dan efisiensi transmisi mungkin akan diperoleh waktu cacah minimum dari Tabel dan 2. Tabel 2 dan 3 mungkin juga dikembangkan untuk penentuan grog alfa dan atau beta bukan secara simultan. Setiap Laboratorium harus menentukan tabel-tabel yang dimiliki untuk daya hantar dan waktu analisis karena"' pasti acta perbedaan dalam komposisi air dan spesifikasi dasar peralatan Laboratorium. Oemikian juga untuk parameter-parameter efisiensinya. KESIMPULAN I. Pengukuran-pengukuran daya hantar dan kelengkapan inforrnasi dalam makalah ini mungkin dapat untuk memperkirakan volume sampel dan waktu cacah yang diperlukan pad a anal is is sampel air. 2. Waktu praktis minimum yang diperlukan untuk menganalisa gros-alfa (Tabel 2) ditetapkan dari variasi efisiensi transmisi dan volume untuk efisiensi instrumen yang Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir

3. 300 ISSN 0216-3128 Ngasifudin, dkk. diberikan dan batas deteksi dalam persamaan (2). 3. Volume sam pel yang diperlukan untuk analisis (Tabel 3) berasal dari pengukuran daya hantar yang berhubungan dengan kandungan padatan TANYAJAWAB Supriyo D. -Apaguna dari penelitian ini. DAFTARPUSTAKA 1. Buku Statistik DIY tahun 1999. Ngasifuddin -Untuk mengetahui perhitungan minimum untuk menentukan limit deteksi gross alfa 3 pci/i. 2. Prescribed Procedures for Measurement of Anwar Budiyanto Radioactivity in Drinking Water, EPA-600/4- -Kemana aplikasi dari teknologi ini 80/032, U.S. Environmental Protection Agency, Environmental Monitoring and -Apa dapat segera dimanfaatkan dalam industri 4. Support Laboratory, Cincinnati, OH, August (1980). IAEA Seibersdorf Laboratory, Austria and Center for Advanced Technological and Environmental Training (FTU) Forschungszentrum Kalrsruhe, Germany. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 14th edition, Part 205f., American Public Health Association, Washin~on, D.C., (1975).- -~-~ - terapan Ngasifuddin -Aplikasi metoda ini adalah pada proses pemurnian dan penggunaan air minum baik yang ada dalam lingkungan umunl nlaupun di industri. -Dalam industri terapan seperti industri air minum/ air -mineral, metoda ini mutlak diperlukan. - Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr