OSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak muda

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Osmoregulasi Pada Ikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

SISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Review Osmoregulasi Hewan Air (Desember, 2012)

ADAPTASI FISIOLOGI. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA

BIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran)

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Ani Rahmawati, S.Pi, M.Si Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian- UNTIRTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. jual dan permintaan yang cukup tinggi (Szuster & Albasri, 2010). Harga jual ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

VII. EKSKRESI 7.1. KONSEP.

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Sifat Koligatif Larutan

OSMOSIS LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)

FAKTOR PEMBATAS EKOSISTEM PERAIRAN

PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

PENDAHULUAN Latar Belakang

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL

I Sifat Koligatif Larutan

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hama Keong. memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat tingkat mortalitas, efikasi, dan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

20 % w/w = 100% 26.67% x =

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor BOGOR.

HASIL PENELITIAN. Kondisi Kualitas Air

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

TINJAUAN PUSTAKA. tahapan dalam stadia hidupnya (larva, juwana, dewasa). Estuari merupakan

PENGARUH PERUBAHAN SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch)

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Padi

PENDAHULUAN Latar belakang

Perhitungan isotonis. Arif Budiman

OSMOREGULASI PADA HEWAN AKUATIK. Sartje Lantu

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FISIOLOGI HEWAN I. April 2008 DARAH DAN SIRKULASI

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN AIR PRAKTIKUM II OSMOREGULASI

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGENCERAN- PEMEKATAN, ALIGASI

Sulistyani M.Si

Sifat-sifat Fisis Larutan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) PADA SALINITAS YANG BERBEDA

Fisiologi Tumbuhan. PNA 2462 B/D Didik Indradewa Eka Tarwaca Susila Putra

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sectio Caesaria (operasi sesar) didefinisikan sebagai proses kelahiran janin

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Nila Merah (O. niloticus)

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

ADAPTASI TUMBUHAN MANGROVE PADA LINGKUNGAN SALIN DAN JENUH AIR. berkembang pada daerah landai di muara sungai, dan pesisir pantai yang

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR

- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam

Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.

MODUL TUTORIAL MATERI FISIOLOGI

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

OSMOREGULASI Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA

OSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak mudah berpindah ke larutan konsentrasi tinggi) dalam tubuh Kegunaan: supaya proses fisiologis dapat berjalan dengan baik Proses fisiologis hanya dapat terjadi pada keadaan tertentu Kenapa terjadi: hidup pada lingkungan tidak iso osmotik, perlu mempertahankan keseimbangan (homeostasis)

Pengaturan osmoregulasi Iso osmotik Lingkungan hiperosmotik Lingkungan hipoosmotik

Isoosmotik (kadar garam sama)

Lingkungan hiperosmotik mekanisme adaptasi untuk menghindari kehilangan air dari tubuhnya. Kehilangan air dari tubuhnya terjadi melalui insang. Ikan akan minum air laut dalam jumlah banyak (menyebabkan garam yang ikut masuk ke dalam tubuh menjadi banyak pula). Kelebihan garam ini harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Pengeluaran kelebihan garam dalam jumlah besar dilakukan melalui insang, karena insang ikan mengandung sel khusus yang disebut sel klorit. Sel klorit adalah sel yang berfungsi untuk mengeluarkan NaCl dari plasma ke air laut secara aktif 80% H2O 20% NaCl; 65% H2O Minum 35% NaCl; Sel cloride insang: NaCl (transpor aktif)

Lingkungan hipoosmotik 100% H2O 0% NaCl; 7% NaCl; Sel cloride insang: NaCl (transpor aktif) 93% H2O Ikan membatasi pemasukan air (dan kehilangan ion) dengan cara membentuk permukaan tubuh yang impermeable terhadap air, dimana air dan ion tetap dapat bergerak melewati insang yang relatif terbuka. Air yang masuk ke dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk urin. Laju aliran urin lebih tinggi. Pengeluaran urin juga menyebabkan pengeluaran ion. Oleh karena itu, ikan perlu melakukan transport aktif untuk memasukkan ion ke dalam tubuhnya terutama melalui insang..

Ikan laut Schmidt-Nielsen (1995)

Ikan air tawar Schmidt-Nielsen (1995)

Ikan hidup di lingkungan perairan: tawar, payau, laut Kulit ikan bersifat impermeabel, tetapi ikan memiliki insang dan membran oral yang berperan dalam pertukaran gas. Air juga akan tertelan saat makan Ikan laut memiliki cairan tubuh lebih encer (hipoosmotik) daripada lingkungannya cenderung kehilangan air dan mendapat tambahan ion-ion Ikan air tawar memiliki cairan tubuh yang konsentrasinya lebih besar daripada lingkungan (hiperosmotik) ikan kehilangan garam dan mengambil air melalui insang Ikan yang bermigrasi dapat merubah sistem osmoregulasinya saat berpindah lingkungan (tawar ke laut atau sebaliknya)

Sifat Osmokonformer: tekanan osmotik tubuh berubah mengikuti perubahan tekanan osmotik lingkungan Contoh: dapnia Osmoregulator: tekanan osmotik tubuh tetap walau terjadi perubahan tekanan osmotik lingkungan Contoh: udang, ikan, dsb

Pengontrolan lingkungan internal (dalam tubuh) Sebagian besar hewan hidup pada lingkungan yang terlalu ekstrim buat individu sel 2 proses homeostasis: 1. Osmoregulasi pengaturan keseimbangan cairan tubuh dan kelebihan/ kehilangan air 2. Ekskresi membuang zat yang terkandung dalam sisa metabolisme

Prinsip Dasar (Rankin & Davenport, 1981) Air Pelarut osmosis Membran semipermeabel Osmosis melewati membran semipermeabel (garis putus-putus). Semipermeabel tidak dapat dilewati oleh pelarut

Euryhaline (euri = lebar, halo = garam) Stenohaline (stenos = sempit) Satuan: mol per liter atau mmol per liter Osmolarity (osmolaritas) yaitu osmol per liter. Osmolaritas suatu larutan tergantung kepada jumlah partikel2 terlarut. Air laut mengandung 470 mmol sodium (Na + ) dan 550 mmol chlorida (Cl - ) ditambah dengan jumlah ion2 divalen (magnesium dan sulfat), memiliki konsentrasi osmotik 1000 miliosmol (mosm) per liter. Isotonic isosmotic. Sel hidup dikatakan isotonik jika dimasukkan ke dalam larutan tidak mengkerut atau membengkak (ukuran, bentuk dan volume tetap). Contoh: sel mamalia dicelupkan ke dlm larutan NaCl 150 mmol per liter (0,9%) akan tetap. Namun jika dicelupkan ke dalam larutan urea 0,3 mol per liter, sel tersebut akan membengkak dan pecah karena penetrasi urea ke dalam sel sehingga Konsentrasi urea dalam larutan dan dalam sel sama. Elektrolit tidak bergerak meninggalkan sel.

Avertebrata yang hidup di air tawar dan air payau Hewan air laut akan beradaptasi terhadap perubahan salinitas (pada level yang tidak Ekstrim). Avertebrata laut yang masuk perairan payau terdiri dari 2 tipe: 1. Pasif osmoconformer 2. Aktif osmoconformer (memiliki daya tahan lebih baik) Mekanisme osmoregulasi pada avertebrata Jika hewan bersifat hiperosmotik terhadap lingkungan, maka: (a) Air akan cenderung masuk ke dalam tubuhnya (b) Bahan2 terlarut akan berkurang Hal ini dpt dikurangi dengan membuat permukaan tubuh impermeabel, tetapi pada organ respirasi hal ini tidak dapat dihindari. Untuk itu perlu transport aktif, yaitu mengambil bahan-bahan terlarut tadi yang diperoleh dari makanan.

Avertebrata yang menempati salinitas tinggi (melebihi normal air laut): hyporegulation Pada udang Palemonetes dan Leander, berbeda dengan hewan lainnya. Jika dalam kondisi normal, mereka hipotonik terhadap medium. Jika pada kondisi salinitas ekstrim terjadi hyporegulation (mengatur konsentrasi osmotik tubuh tetap lebih rendah dari medium) Artemia salina yang ditemukan di danau garam dan kolamkolam di daerah pantai yang mengalami evaporasi tinggi. Pada air laut yang salinitasnya rendah berperilaku seperti hewan yang hidup di air payau. Jika hidup dikondisikan pada air laut dengan kadar garam tinggi (sampai 300 gram garam per liter) berperan sebagai hyporegulator

Hewan air vertebrata (a) Hewan yang konsentrasi osmotiknya sama atau sedikit lebih tinggi dari air laut (Hagfish, Elasmobranchii, Latimeria, dan kodok pemakan kepiting (crab-eating, frog) (b) Hewan yang konsentrasi osmotik tubuhnya sekitar sepertiga dari konsentrasi osmotik air laut (lampreys dan teleostei). Elasmobranchii laut (hiu dan pari) - Konsentrasi garam dalam tubuh sekitar sepertiga dari konsentrasi garam air laut - Mempertahankan keseimbangan osmotik dengan bahan organik, terutama urea (Urea yang dilepas sebagai urin diserap kembali oleh ginjal, sehingga tertahan dalam darah). Namun urea dapat mendestabilisasi protein dan enzim. Tetapi mekanisme ini diredam dengan adanya TMAO (Trimethylamine oxide) dalam darah. Selain TMAO juga terdapat amines, betaine, dan sarcosine yang peranannya sama dengan TMAO. Elasmobranchii tawar Memiliki konsentrasi darah lebih rendah daripada spesies laut. Hal ini mengurangi Problem osmoregulasi karena jumlah zat terlarut yang lebih sedikit.

IKAN TELEOSTEI Spesies air laut mempertahankan tekanan osmotik tubuh sekitar 1/4-1/3 tekanan osmotik air laut. Beberapa memiliki toleransi yang tinggi thd salinitas sehingga dapat bergerak antara laut, payau dan air tawar (contoh salmon dan sidat). Terjadi proses perubahan mekanisme osmoregulasi sesuai dengan stadia hidupnya. Ikan air laut: - Hypoosmotik terhadap lingkungan - Air cenderung keluar dari tubuhnya terutama melalui insang yang bersifat permeabel - Meminum air, tetapi sekaligus menambah garam dalam tubuhnya, oleh sebab itu garam tersebut harus dibuang melalui insang melalui transport aktif. - Permeabilitas yang rendah terhadap ion. Transport ion dilakukan melalui sel-sel klorida yang memiliki enzim Na+/K+ ATPase atau dikenal dg pompa sodium Ikan air tawar: - Hiperosmotik terhadap medium - Air cenderung masuk dari lingkungan. Kelebihan air dibuang melalui urin yang encer - Insang agak permeabel terhadap ion, sehingga kehilangan ion dikompensasi dengan ion uptake (pengambilan ion dari lingkungan)