Kata kunci: umpan balik (feedback), model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), penguasaan konsep.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

PEMBERIAN UMPAN BALIK (FEEDBACK) TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

I. PENDAHULUAN. baik dan meningkatnya penguasaan konsep materi yang telah diajarkan.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Keywords : Critical Thinking Skills, Learning Outcome, Empirical Inductive Learning Cycle, and Modified Free Discovery Inquiry.

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN PENDEKATAN NILAI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL TUTORIAL MATERI IMPULS DAN MOMENTUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Oleh: Rohman wahyu hidayat dan Sutopo, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PBL DAN DISCOVERY LEARNING. (Artikel) Oleh: Puspita Indah Rahayu

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANDUNGREJOSARI 3

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Penggunaan Komik pada Pembelajaran Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kota Jambi Tahun 2017

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

III. METODE PENELITIAN

Henni Susiani (1), Agus Suyatna (2), Undang Rosidin (3)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Pembelajaran Aktif Team Quiz

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Penilaian Konvensional, Penilaian Otentik.

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

*Mariana **Hayati *Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning *Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning

Transkripsi:

PERBANDINGAN PENGGUNAAN FEEDBACK PADA LEMBAR JAWABAN SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Mustofa Abi Hamid (1), I Dewa Putu Nyeneng (2), Undang Rosidin (2) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, m.abihamid@gmail.com (2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila Abstract: Comparison use of feedback on student's answersheet toward student's skill of physics concept by using contextual learning. Learning Physics often not reached of KKM. Inaccessibility of KKM by most of student showed less concept skill. The aims of the research (1) to investigate difference of average of students Fluid Static concept s skill after and before being given feedback, and (2) investigate the increasing students skill of Fluid Static concept after being given feedback. Design that used Posttest-Only Control Design. Result of this research showed that there was difference average of students Fluid Static concept s skill after and before being given feedback and there was a significant increasing student's concept skill after being given feedback by using CTL model, which increased the average score about 22%. The average score of concept skill on experimental class was 73.77 and control class was 55.74. Abstrak: Perbandingan penggunaan feedback pada lembar jawaban siswa terhadap penguasaan konsep fisika melalui pembelajaran kontekstual. Pembelajaran fisika seringkali tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Ketidaktercapaian KKM oleh sebagian besar siswa menunjukkan rendahnya penguasaan konsep. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis antara menggunakan feedback dengan tidak menggunakan feedback, (2) mengetahui peningkatan penguasaan konsep Fluida Statis setelah diberi feedback. Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA antara menggunakan feedback dengan tidak menggunakan feedback, terjadi peningkatan signifikan penguasaan konsep siswa setelah diberi feedback melalui model CTL sebesar 22 %. Rata-rata nilai penguasaan konsep pada kelas eksperimen sebesar 73,77 dan kelas kontrol sebesar 55,74. Kata kunci: umpan balik (feedback), model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), penguasaan konsep. 79

PENDAHULUAN Pembelajaran fisika seringkali tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Ketidaktercapaian KKM oleh sebagian besar siswa menunjukkan rendahnya penguasaan konsep. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran di kelas kurang efektif serta umpan balik (feedback) yang diterima siswa kurang optimal dan tidak sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada siswa sehingga menyebabkan siswa sulit mempelajari, memahami, dan menguasai konsep pelajaran yang diberikan oleh guru. Arikunto (2008: 5) mengartikan umpan balik (feedback) adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik (feedback) ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun transformasi. Input disini diartikan sebagai siswa yang baru memasuki pembelajaran. Output adalah siswa setelah melalui proses pembelajaran, sedangkan transformasi adalah pengolah itu sendiri atau dalam hal ini pembelajaran tersebut. Umpan balik (feedback) dalam kegiatan pembelajaran merupakan peristiwa yang memberikan kepastian kepada peserta didik bahwa kegiatan belajar telah atau belum mencapai tujuan. Menurut Suke (1991: 148) bahwa umpan balik (feedback) adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki pencapaian hasil belajar. Umpan balik (feedback) tersebut diperlukan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Umpan balik (feedback) tersebut berguna bagi siswa untuk mengevaluasi diri, mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses penyelesaian masalah, mengetahui kelemahan diri, serta membantu siswa untuk meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan konsep materi yang telah diberikan. Merujuk pada pendapat Suke yang dikemukakan di atas, umpan balik (feedback) ini digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. Menurut Romli (2011: 50), umpan balik (feedback) dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa dalam mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Umpan balik (feedback) ini memiliki karakteristik dan keunggulan dalam mencapai hasil belajar dan penguasaan konsep siswa serta berbeda dengan remidial yang sering digunakan guru apabila hasil belajar siswa belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Penguasaan konsep sangatlah penting, karena merupakan syarat dalam menguasai sepenuhnya suatu bahan ajar. Dengan memahami dan menguasai suatu konsep, siswa dapat memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan aturan-aturan dari konsep yang diperolehnya. Penguasaan konsep meliputi mendefinisikan kon- 80

sep, mengidentifikasi, dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep. Menurut Bloom (dalam W. Gulo, 2008: 58), dimensi pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge), yaitu hubungan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar yang memungkinkan mereka untuk berfungsi bersama-sama. Pengetahuan konseptual ini diantaranya adalah pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori (knowledge of classification and categories), pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, pengetahuan tentang teori, model, dan struktur (knowledge of theories, models and structures). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) mengetahui perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA antara menggunakan umpan balik (feedback) dengan tidak menggunakan umpan balik (feedback), (2) mengetahui peningkatan penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA setelah diberikan umpan balik (feedback) melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Metro. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu penentuan sampel dari anggota populasi dengan pertimbangan tertentu dalam memilih satu kelas sebagai sampel dengan melihat prestasi hasil belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas, satu variabel terikat dan satu variabel moderator. Variabel bebas adalah umpan balik (feedback) pada lembar jawaban siswa sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep, serta variabel moderatornya adalah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar soal posttest dan soal uji blok. Analisis instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Sedangkan, pengujian hipotesis menggunakan uji independent sample t test. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif (penguasaan konsep) yang selanjutnya diolah dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dan program SPSS versi 17. 1. Data Posttest Penguasaan Konsep Siswa Data ini diperoleh dari pengambilan data melalui pemberian soal posttest pada setiap akhir proses pembelajaran. Soal posttest diberikan pada masing-masing kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 6 Metro. Adapun 81

perolehan nilai posttest penguasaan konsep hasil belajar siswa dari masingmasing kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Perolehan Skor Posttest Penguasaan Konsep Perolehan Skor Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Rata-rata Posttest 52,57 52,03 Kategori Cukup Cukup Langkah pertama yang dilakukan dalam uji statistik ini adalah menguji data nilai rata-rata posttest dari kedua kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hasil Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 2. No 1 2 3 4 5 Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Rata-Rata Posttest Parameter Kelas Kontrol Eksperimen Jumlah Siswa 23 26 Rata-rata 52,57 52,03 Nilai Tertinggi 70 69 Nilai Terendah 32 32 Asymp. Sig (2-tailed) 0,99 0,86 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa data rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 0,05 yaitu 0,99. Demikian juga pada kelas eksperimen dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 0,05 yaitu 0,86. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa data rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol dan bebas berdistribusi normal. 2. Data Ujian Blok Penguasaan Konsep Siswa Data ujian blok penguasaan konsep siswa ini diperoleh dari pengambilan data melalui pemberian soal ujian blok pada pertemuan ke-6. Soal ujian blok diberikan pada masingmasing kelas eksperimen dan kelas kontrol yang terdiri dari 5 butir soal penguasaan konsep dalam bentuk uraian. Adapun data nilai penguasaan konsep siswa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perolehan Nilai Ujian Blok Penguasaan Konsep Perolehan Skor Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Rata-rata Ujian Blok 55,74 73,77 Kategori Cukup Baik Langkah berikutnya adalah menguji data nilai ujian blok dari kedua kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hasil Uji normalitas me- 82

nunjukkan bahwa data ujian blok kelas kontrol dan eksperimen memiliki distribusi normal, dimana nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 0,05 yaitu 0,98 dan 0,43 untuk kelas eksperimen. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa data ujian blok penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Adapun data hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. No 1 2 3 4 5 Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Nilai Ujian Blok Parameter Kelas Kontrol Jumlah Siswa 23 Rata-rata 55,74 Nilai Tertinggi 70 Nilai Terendah 35 Asymp. Sig (2-tailed) 0,98 Eksperimen 26 73,77 87 56 0,43 Berdasarkan data hasil uji normalitas disimpulkan bahwa data penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal. Nilai Asymp. Sig. (2- tailed) lebih besar dari 0,05 merupakan syarat untuk melakukan uji 2 sampel tidak berhubungan dengan menggunakan Independent Sample T Test. Selanjutnya melakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Lavene s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Adapun perbedaan hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Perbedaan Penguasaan Konsep Parameter Kelas Eksperimen Kelas Kontrol F 0,296 Sig 0,589 T 6.388 Df 47 Sig (2-tailed) 0,000 Berdasarkan Tabel 5, nilai signifikansi pada uji F (Lavene s test) adalah 0,296 atau lebih besar dari 0,05, maka H 0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa varian kelompok kelas kontrol dan bebas adalah sama. Nilai thitung Equal Variances Assumed pada tabel di atas sebesar 6,388 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,679. Nilai t > t hitung tabel (6,388 > 1,679) dan signifikansi (0,000 < 0,05) maka H 0 ditolak. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat 83

Persentase disimpulkan bahwa Ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep fisika siswa antara posttest yang diberikan umpan balik (feedback) dan posttest yang tidak diberikan umpan balik (feedback). Penguasaan konsep siswa di kelas kontrol atau kelas yang diberi treatment umpan balik (feedback) lebih tinggi dibandingkan kelas bebas yang tidak diberi treatment berupa umpan balik (feedback). PEMBAHASAN Penelitian ini dimulai dengan proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas eksperimen dan kontrol menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Setelah proses pembelajaran usai, sebelum mengakhiri pertemuan di kelas tersebut diberikan posttest sesuai materi yang telah diperoleh pada pertemuan tersebut. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan yang sama dalam pemberian soal posttest untuk mengetahui sejauh mana penguasaan konsep awal siswa pada masing-masing kelas setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Data persentase posttest penguasaan konsep siswa dapat dilihat pada gambar 1. 70 60 50 40 30 20 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 10 0 Sangat Baik Cukup Kurang Kelas Eksperimen Baik 0 11.54 69.23 19.23 Kelas Kontrol 0 26.09 52.17 22.74 Gambar 1. Grafik Persentase Posttest Penguasaan Konsep Siswa Data pada gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki kemampuan penguasaan konsep yang hampir merata. Hal ini berarti pembelajaran yang dilaksanakan di kedua kelas tersebut dapat merepresentasikan kemampuan siswa dan penguasaan konsep yang hampir sama antara kedua kelas ter-sebut. Data kemampuan awal dan penguasaan konsep siswa ini sebagai acuan awal 84

untuk melihat peningkatan penguasaan konsep dan pengaruh pemberian umpan balik (feedback) terhadap penguasaan konsep siswa. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan pemberian umpan balik (feedback) pada lembar jawaban posttest siswa yang telah dikoreksi oleh guru, sedangkan kelas kontrol tidak diberi umpan balik (feedback). Umpan balik (feedback) ini diberikan kepada siswa bersamaan dengan hasil posttest siswa yang sudah dikoreksi. Umpan balik (feedback) ini diberikan pada setiap posttest yang telah dilakukan yaitu sebanyak lima kali. Umpan balik (feedback) berisi pemberitahuan atau informasi mengenai jawaban yang benar dari kesalahan yang dilakukan siswa pada saat menjawab soal posttest. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Umpan balik (feedback) juga berisi penguatan berupa konsep tambahan dan informasi materi sehingga penguasaan konsep siswa dapat ditingkatkan. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sesuai diterapkan bersamaan dengan pemberian treatment umpan balik (feedback) ini sehingga mampu memaksimalkan hasil out put berupa penguasaan konsep siswa yang tinggi. Alokasi waktu yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran terutama dalam pembagian waktu untuk posttest maupun waktu untuk proses pembelajaran yang lain diharapkan juga berperan dalam peningkatan penguasaan konsep ini, sehingga model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat dikombinasikan dengan beberapa tipe/ jenis umpan balik (feedback) yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis pada uji Independent Sample T Test maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan penguasaan konsep fisika siswa antara posttest yang diberikan umpan balik (feedback) dan posttest yang tidak diberikan umpan balik (feedback). Hal ini terlihat pada data kuantitatif yang menunjukkan kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa umpan balik (feedback) memiliki hasil penguasaan konsep lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan berupa pemberian umpan balik (feedback) pada lembar jawaban posttest siswa. Kesimpulan tersebut didukung oleh data nilai penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui nilai penguasaan konsep pada kelas eksperimen sebesar 19,23% memperoleh kategori sangat baik sebanyak 5 siswa. Sebanyak 16 siswa atau 61,54% memperoleh kategori baik, dan sebanyak 5 siswa atau sebesar 19,23% berkategori cukup. Sedangkan pada kelas kontrol, diketahui penguasaan konsep siswa sebesar 26,09% berkategori baik, 65,22% memperoleh kategori cukup dan 8,69% memperoleh kategori kurang. Hasil ini didukung oleh penelitian yang di- 85

Persentase lakukan oleh Romli (2011:59) yang menyatakan bahwa umpan balik (feedback) dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan karakteristik dan keunggulan sehingga dapat meningkatkan nilai aspek kognitif siswa dengan signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat melihat Gambar 2, grafik tingkat penguasaan konsep siswa. 70 60 50 40 30 20 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 10 0 Sangat Baik Cukup Kurang Kelas Eksperimen Baik 19.23 61.54 19.23 0 Kelas Kontrol 0 26.09 65.22 8.69 Gambar 2. Persentase Penguasaan Konsep Siswa Berdasarkan data persentase penguasaan konsep siswa pada gambar 2 tersebut, terlihat bahwa penguasaan konsep Fisika siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan dalam pemberian perlakuan pada kelas tersebut yang menentukan tinggi rendahnya tingkat penguasaan konsep tersebut. Meskipun diterapkan model pembelajaran yang sama pada kedua kelas tersebut, yaitu model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) namun pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa umpan balik (feedback) pada lembar jawaban siswa yang kemudian dikembalikan lagi kepada siswa. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji independent sample t test, maka dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep fisika siswa antara posttest yang diberikan umpan balik (feedback) dan posttest yang tidak diberikan umpan balik (feedback). Penguasaan konsep siswa di kelas eksperimen atau kelas yang diberi treatment umpan balik (feedback) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak diberi treatment berupa umpan balik (feedback). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Nagara (2008), dengan judul Pengaruh Pemberian Umpan Balik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI di Jurusan Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang 86

signifikan antara prestasi belajar peserta didik yang diajar dengan pemberian kuis dengan umpan balik dan peserta didik yang hanya diajar dengan pemberian kuis saja. Pada kelas eksperimen yaitu pemberian kuis dengan umpan balik memiliki rata-rata 81,7 dan varians 281,4 sedangkan pada kelas kontrol memiliki rata-rata 61,5 dan varians 180,9. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA antara menggunakan umpan balik (feedback) dengan tidak menggunakan umpan balik (feedback). Rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA dengan menggunakan umpan balik (feedback) lebih tinggi daripada rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA dengan tidak menggunakan umpan balik (feedback); (2) Terjadi peningkatan yang signifikan penguasaan konsep siswa setelah diberi umpan balik (feedback) melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), dengan kenaikan nilai rata-rata sebesar 22% dan nilai N-gain rata-rata 0,45 yang termasuk dalam kategori sedang. Adapun saran peneliti dari kesimpulan yang diperoleh adalah: Hendaknya dalam pembelajaran dengan menerapkan penggunaan umpan balik (feedback) secara kontinu melalui beberapa model pembelajaran dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa; Dalam menerapkan penggunaan umpan balik (feedback) yang diberikan secara tidak langsung hendaknya harus disesuaikan dengan materi dan model pembelajaran yang sesuai agar kemampuan dan kompetensi siswa terekplorasi dengan baik sehingga penguasaan konsep dapat meningkat signifikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Nagara, F.S. 2008. Pengaruh Pemberian Umpan Balik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI di Jurusan Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Bengkulu Tahun Ajaran 2008/ 2009. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Romli, M. 2011. Pengaruh Feedback Terhadap Penguasaan Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Kuasi eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung. Suke, Silverius. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo. 87