MIKRO Fungsi Linier pada Penerapan Ekonomi Fungsi Penawaran dan Pemintaan, Pengaruh Pajak Spesifik Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Pajak Proporsional Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar, Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang, Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan, Keuntungan- Kerugian-Pulang Pokok, Fungsi Anggaran Fungsi Konsumsi-Tabungan dan Angka Pengganda, Pendapatan Disposibel, Fungsi Pajak, Fungsi Investasi, Fungsi Impor, Pendapatan Nasional, Analisis IS-LM MAKRO
Fungsi Permintaan & Penawaran Fungsi Permintaan (Demand): Yaitu menghubungkan variabel harga dan variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta. Fungsi Penawaran (Supply): Yaitu menghubungkan variabel harga dan variabel jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan.
Bentuk Fungsi Umum Permintaan & Penawaran Hukum Permintaan: Apabila harga naik maka permintaan barang akan menurun, dan sebaliknya. P Permintaan Q Hukum Penawaran: Apabila harga naik maka penawaran barang akan naik dan sebaliknya. P Penawaran Q
Keseimbangan Pasar Equilibrium (EQ) P 7 E P=3+0,5Q P=15-Q Apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang diminta, dimana Qd=Qs Sehingga: Q =-6+2P Q =15-P, maka: 15-P = -6+2P 21 = 3P Pe = 7 8 Q Pe = 15-Q --- Permintaan Qe = 8
EQ Sesudah Pajak Spesifik Yang dimaksud Pajak Spesifik adalah Pajak yang dikenakan oleh pemerintah dalam ini ada sebesar x rupiah perunit. P E E P=3+0,5Q+3 P=3+0,5Q P=15-Q Q Adanya pengenaan Pajak (t) misal sebesar 3 per unit maka akan memperngaruhi kurva penawaran. Sehingga: Q = 3+ 0,5P + 3 Q = 6+ 0,5P Q = -12 + 2P, maka 15 P = -12 + 2P 27 = 3P Pe = 9 Qe = 15 - P --- Permintaan Qe = 15-9 = 6
EQ Sesudah Pajak Proporsional Pajak Proporsional adalah Pajak yang dikenakan oleh pemerintah dalam ini ada sebesar % dari harga perunit. P E E P=3+0,5Q P=15-Q Adanya pengenaan Pajak (t) misal sebesar 25%=0,25 maka akan memperngaruhi kurva penawaran. Sehingga: P = 3+0,5PQ+0,25P P-0,75P = 3+0,5Q 0,75P = 3+0,5Q Q = -6+1,5P, maka: Q 15-P =3+1,5P 21 =2,5P, Pe = 8,4 Qe = 15 - P --- Permintaan Qe = 15-8,4 = 6,6
P Pengaruh Subsisidi Kepada Equilibrium P=3+0,5Q P P 2P Q = 3+0,5PQ+-1,5 = 1,5+0,5Q = 3+ Q = -3+2P, maka: 7 6 E 8 9 P=15-Q Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, Subsisdi dapat bersifat spesifik dan proporsional. Dengan adanya subsidi, produsen merasa biaya produksi menjadi lebih murah (dan konsumen?), sehingga harga keseimbangan yang tercipta juga akan bergeser. E Q 15-P =-3+2P 18 =3P, Pe = 6 Qe = 15 - P --- Permintaan Qe = 15-6 = 9 Subsidi yang dinikmati konsumen: sk = Pe-Pe = 7-6=1, maka 6/9=67% Subsidi yang dinikmati produsen sp = s-sk = 1,5-1=0,5, maka 0.5/1.5- =33,3% Subsidi yang dibayar pemerintah: sp = Qs x s = 9x1,5=13,5 (semua barang terjual x total subsisidi)
Keseimbangan Pasar pada Dua Macam Barang Qd = a bp, merupakan bentuk linier/ persamaan dari yang lazim terjadi, akan tetapi didalam kelanjutannya akan terdapat banyak sekali ditemukan anomali. Fungsi akan termodifikasi, contoh: bilamana barang tersebut memiliki barang pengganti (subsitutif-subsitutive) dan pelengkap (komplementer-complementer)
Kasus Keseimbangan Pasar pada Dua Macam Barang Qdx= Jumlah Permintaan Barang X Qdy= Jumlah Permintaan Barang Y Px = Harga x per unit Py = Harga y per unit Keseimbangan Pasar barang X: Qdx=Qsx 10-Px+2Py=-6+6Px 10Px-6Px=16. (1) Keseimbangan Pasar barang Y: Qdy=Qsy 9-3Py+4Py=-3+7Py 4Py-10Py = -12. (2) 1 dan 2: 10Px-6Px=16 1x 4Py-10Py=-12 2x 10Px-2Px = 16 4Py-25y =-24 25Py = 46 Py = 2
Keseimbangan Pasar pada Dua Macam Barang Kemudian Qx dan Qy dapat dihitung dengan memasukkan nilai Px dan Py yang telah dimasukkan ke dalam persamaan permintaan atau penawaranya. (Py=Px=2) Qsy = -6+6P = 6 Qsy = -3+7P = 11
Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan Kebanyakan Perusahaan mengelompokkan Total Biaya (TC) equal Biaya Tetap (Fixed Cost) & Biaya Variabel (Variable Cost). TC = FC+VC Penentuan Laba: π = R-TC = (PxQ)-TC
Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan C, R, π 60.000 50.000 40.000 10,000 BEP R C VC Dik : C=200+100Q R=200Q Dit : BEP, bila Q=300 Jawab: π = R-C 0 = R-C 200Q = 20.000+100Q Q = 200 20.000 FC Bila Q= 300, maka R = 200(300)= 60.000 100 200 300 Q C = 20.000 + 100(300) = 50.000
Fungsi Biaya Anggaran Dalam Ekonomi Mikro, terdapat dua teori yang membahas fungsi anggaran yaitu teori produksi dan teori konsumsi. Teori Produksi mencerminkan dua input atau lebih (gambar anggaran seperti ini disebut isocost). Teori Konsumsi mencerminkan dua output atau lebih batas maksimum berkenaan dengan jumlah pendapatannya (gambar anggaran seperti ini disebut budgetline).
Fungsi Biaya Anggaran M = x.px + y.py Pada TEORI PRODUKSI Pada TEORI KONSUMSI M : Jumlah dana produsen M : Jumlah dana Konsumsi x : Jumlah masukan X x : Jumlah keluaran X y : Jumlah masukan Y y : Jumlah keluaran Y Px : Harga unit X per unit Px : Harga unit X per unit Py : Harga unit Y per unit Py : Harga unit Y per unit
Kasus Fungsi Anggaran Bentuklah persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan barang Y, apabila pendapatan yang disediakannya sebesar Rp 100,000,- sedangkan harga barang Y dan X masing-masing Rp 500,- dan Rp 1,000,- per unit. Jika semua pendapatan diasumsikan semuanya dibelanjakan barang X, berapa berapa banyak jumlahnya? Berapa unit Y dapat dibeli bila ia hanya membeli 100 unit X M = xpx + yp 100,000 = x(500) + y(1,000) 100,000 = 500x + 1,000y Jika y=0, maka jumlah barang X: 500x =100,000 - + 1,000(0) x =100,000 : 500 = 200 unit Jika x =100, maka: M = xpx +x ypy 100,000 = 100(500) + y(1,000) 100,000 = 50,000 + 1,000y 1,000y = 50,000 y = 50,000 ; 1,000 = 50 unit
Kasus Fungsi Anggaran M/Py y 100 M = xpx +ypy 100,000= 500x + 1,000y 50 (100,50) 100 200 x M/Px