TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

Analisis Kebutuhan Parkir

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwujud (intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN SOMBA OPU DI JALAN PATTIMURA KOTA MAKASSAR DISUSUN OLEH :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Z.Tamin dituliskan bahwa tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang. Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II. TINJAl AN PI STAKA. Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman, dan menurut Kamus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

BAB III LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUDAHAN MANUVER PARKIR (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA)

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR. oleh PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, M.SC. IR. ADE SJAFRUDDIN, M.SC. PH.D.

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Parkir dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori berikut ini.

ANALISA KAPASITAS RUANG PARKIR PASAR MODERN KOTA PASIR PENGARAIAN. Khairul Fahmi

Studi Penggunaan Lahan Parkir Mobil di Kampus Itenas Bandung

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD. SULTAN IMANUDDIN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

BAB II TINJUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Satuan Ruang Parkir

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI PASAR GOTONG ROYONG KOTA MAGELANG, JAWA TENGAH

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan / barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju,1996). Tempat dimana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Penyediaan fasilitas yang baik tidak akan menimbulkan konflik di ruas jalan sekitarnya. Permasalahan parkir pada dasarnya terjadi apabila jumlah kebutuhan parkir lebih besar dari pada kapasitas parkir yang ada. Sehingga kendaraan yang tidak tertampung pada tempat parkir akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas pada ruas jalan di sekitarnya (Hirtanto dkk, 2006). B. Permasalahan Parkir Aktifitas suatu pusat kegiatan akan menimbulkan aktifitas parkir kendaraan yang berpotensi menimbulkan masalah antara lain: 1. Banyaknya kendaraan yang tidak tertampung oleh fasilitas parkir di luar badan jalan yang tersedia, sehingga meluap ke badan jalan. Luapan parkir di badan jalan akan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.

5 2. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan sehingga bangkitan parkir secara otomatis memanfaatkan badan jalan untuk parkir. a. Pasar, penyediaan dan pengaturan parkir belum memadai sehingga pada jam puncak pagi hari umumnya menimbulkan masalah terhadap kelancaran arus lalu lintas. b. Kompleks Pertokoan/Perdagangan, pada saat jam puncak menimbulkan permasalahan karena kapasitas jalan berkurang dengan adanya aktifitas parkir pengunjung. c. Kompleks Sekolah, parkir kendaraan penjemput anak sekolah sering menimbulkan masalah terhadap kelancaran arus lalu lintas karena tidak tersedia fasilitas parkir dan pengaturan parkir di badan jalan yang belum baik. d. Kompleks Perkantoran, umumnya sudah menyediakan fasilitas parkir, namun ada kantor-kantor tertentu yang bangkitan parkirnya cukup besar, sehingga tidak tertampung oleh fasilitas yang ada. e. Tempat ibadah, umumnya tidak tersedia fasilitas parkir untuk kendaraan roda empat yang memadai sehingga pada hari-hari tertentu sering terjadi lonjakan bangkitan parkir yang besar sehingga tidak tertampung oleh fasilitas parkir yang ada (bersifat insidental). f. Pemukiman, umumnya tidak tersedia fasilitas parkir untuk tamu sehingga menimbulkan kendaraan parkir di badan jalan.

6 C. Jenis Pola Parkir Dari beberapa jenis pola parkir yang ada saat ini diantaranya adalah: 1. Pola Parkir Paralel Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Gambar 1. Pola Parkir Paralel 2. Pola Parkir Menyudut a. Sudut 30 Gambar 2. Pola Parkir Menyudut

7 b. Sudut 90 Gambar 3. Pola Parkir Sudut 90 3. Pola Parkir Daerah Tanjakan Gambar 4. Pola Parkir Daerah Tanjakan

8 4. Pola Parkir Daerah Turunan Gambar 5. Pola Parkir Daerah Turunan 5. Pola Parkir Pulau Membentuk Sudut 90 Gambar 6. Pola Parkir Pulau Membentuk Sudut 90

9 6. Pola Parkir kedua Sisi Membentuk Sudut 30,45,60 Gambar 7. Pola Parkir Kedua Sisi Membentuk Sudut 30,45,60 7. Pola Parkir Kedua Sisi Membentuk Sudut 90 Gambar 8. Pola Parkir Kedua Sisi Membentuk Sudut 90

10 D. Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu. SRP digunakan untuk mengukur kapasitas ruang parkir. Dalam kaitannya dengan keamanan kendaraan terhadap benturan atau goresan kendaraan lain atau bagian bangunan (pilar, dinding, atau kolom) maka diperlukan ruang bebas arah samping dan arah memanjang. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang. Satuan ruang parkir digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain. Pada ruang parkir dikendalikan, ruang parkir harus diberi ruang marka pada permukaan jalan. Ruang parkir dibagi dalam dua bentuk, yaitu : 1. Ruang parkir sejajar, lebih diinginkan jika kendaraan-kendaraan berjalan melampaui ruang parkir tersebut dan kemudian masuk mundur. Ukuran standar untuk bentuk ini adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter. 2. Ruang parkir bersudut, makin besar sudut masuknya, maka makin kecil luas daerah masing-masing ruang parkirnya, akan tetapi makin besar juga lebar jalan yang diperlukan untuk membuat lingkaran membelok bagi kendaraan yang memasuki ruang parkir.

11 E. Parameter Dalam Menentukan Satuan Ruang Parkir Sehingga untuk menentukan SRP didasarkan atas pertimbangan : 1. Dimensi kendaraan standar 2. Ruang bebas kendaraan parkir Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar pintu kebadan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir disampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan di dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm. 3. Lebar bukaan pintu kendaraan ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir.

12 Penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan seperti yang ada pada Tabel berikut ini : Tabel 1. Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk Mobil Penumpang Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m²) 1. a. Mobil penumpang untuk golongan I b. Mobil penumpang untuk golongan II c. Mobil penumpang untuk golongan III 2,30 x 5,00 2,50 x 5,00 3,00 x 5,00 2. Bus / Truk 3,40 x 12,50 3. Sepeda motor 0,75 x 2,00 Keterangan : a. Mobil penumpang untuk golongan I : Karyawan/pekerja kantor, perdagangan, pemerintahan, universitas. b. Mobil penumpang untuk golongan II : Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop. c. Mobil penumpang untuk golongan III : Orang cacat.

13 Gambar 9. Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk Mobil Penumpang (dalam cm) Keterangan : B a1,a2 R L O = Lebar total kendaraan = Jarak bebas arah longitudinal = Jarak bebas arah lateral = Panjang total kendaraan = Lebar bukaan pintu Dimana ; 1. Golongan I : B = 170 a1= 10 Bp = 230 = B + O + R O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 2. Golongan II : B = 170 a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 3. Golongan III : B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 50 a2 = 20

14 Gambar 10. Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm) Besaran ruang bebas arah samping berkisar 2 20 cm, sedangkan arah memanjang berkisar 20 40 cm. Umumnya ruang bebas arah samping diambil 5 cm dan ruang bebas arah memanjang sebesar 30 cm dengan rincian bagian depan 10 cm dan bagian belakang 20 cm. Sedangkan ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh lebar bukaan pintu kendaraan dari karyawan kantor pemerintah akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan dari pengunjung suatu pusat kegiatan pertokoan atau perbelanjaan. Untuk pusat kegiatan pertokoan atau perbelanjaan, besaran lebar bukaan pintu umumnya maksimum karena suasana rileks dan adanya barang bawaan, sehingga ukuran lebar bukaan untuk pintu depan / belakang adalah sebesar kurang lebih 75 cm.

15 Ukuran lebar bukaan pintu kendaraan merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan yang didasarkan atas lebar bukaan pintu kendaraan yang dapat dilihat pada Tabel 2. Sebagai berikut. Tabel 2. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Jenis Bukaan Pintu Pintu depan/belakang terbuka tahap awal 55cm Pintu depan/belakang terbuka penuh 75 cm Pengguna dan/atau Peruntukan Fasilitas Parkir Karyawan/pekerja kantor Tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran, perdagangan, pemerintahan, universitas Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceran/swalayan, rumah sakit dan bioskop Gol I II Pintu depan terbuka penuh dan ditambah untuk pergerakan kursi Orang cacat III F. Perhitungan Karakteristik Parkir Parameter yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir menurut (Hirtanto dkk, 2006): 1. Standar Kebutuhan Parkir Standar Kebutuhan Parkir adalah jumlah tempat parkir yang dibutuhkan untuk menampung kendaraan yang membutuhkan parkir berdasarkan fasilitas dan fungsi dari sebuah tata guna lahan.

16 2. Akumulasi Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu. Satuan akumulasi adalah kendaraan. 3. Volume parkir Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk ketempat parkir selang waktu tertentu, biasanya volume parkir dihitung per hari. 4. Durasi parkir Durasi parkir adalah lamanya kendaraan parkir, dihitung berdasarkan selisih waktu masuk dan waktu keluar tempat parkir. 5. Jam sibuk Jam sibuk yaitu waktu dimana pemakaian ruang parker mendapat beban yang paling tinggi, ditandai dengan banyaknya kendaraan yang masuk dan keluar pada tempat parkir. 6. Okupansi / Indeks Parkir Okupansi adalah perbandingan antara akumulasi kendaraan parkir tertinggi dengan jumlah petak parkir yang tersedia, satuannya adalah persen. 7. Pergantian parkir (parking turn over/pto). Pergantian parkir adalah tingkat pemakaian ruang parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir jumlah ruang yang tersedia untuk periode tertentu, satuannya adalah kendaraan / petak parkir.

17 G. Studi Terdahulu Tentang Perpakiran 1. Menurut Darmanto (2012), disimpulkan bahwa, perhitungan dan perbandingan jumlah kendaraan mobil dan motor yang parkir di lokasi kajian bervariasi kepadatannya, sedangkan kebutuhan SRP di masing masing mall/plaza dapat dilakukan dengan memperhatikan luas bangunan sebagai indikator variabel bebas yang dibedakan antara luas lantai bangunan yang digunakan sebagai luas lantai pertokoan, luas lantai bebas pertokoan, dan luas lantai areal parkir yang tersedia dan variabel pendukung antara lain ketersediaan lahan parkir di badan jalan dan letak lokasi dari pusat kota agar dapat diprediksi kebutuhan SRP kendaraan mobil dan motor secara parsial untuk menggambarkan setiap peningkatan luas lantai komersial cenderung menambah luas SRP mobil dan sepeda motor terhadap mall/plaza, pasar pada pusat pusat pertokoan. 2. Menurut Suthanaya (2010), tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengevaluasi karakteristik parkir pada pusat perbelanjaan di Kabupaten Bandung dan menganalisis standar kebutuhan ruang parkirnya. Data yang diperlukan meliputi data primer yang diperoleh dari survei lapangan digunakan untuk memperoleh karakteristik parkir dan data sekunder yang diperoleh dari manajemen pusat perbelanjaan digunakan untuk menganalisis standar kebutuhan ruang parkir. Hasil kajian menunjukkan bahwa, untuk kendaraan ringan, indeks parkir dengan akumulasi parkir rata-rata sebesar 0,72. Sedangkan untuk sepeda motor, indeks parkir dengan akumulasi parkir rata-rata sebesar 3,09. Dan dapat ditentukan bahwa untuk luas bangunan maksimum 75.648 m2 diperlukan akumulasi

18 parkir rata-rata per jam sebesar 178 kendaraan ringan per jam dengan 194 petak dan 434 sepeda motor per jam dengan 1.209 petak. Untuk luas bangunan minimum 5.000 m2 diperlukan akumulasi parkir rata-rata per jam sebesar 19 kendaraan ringan per jam dengan 21 petak dan 141 sepeda motor per jam dengan 393 petak. 3. Menurut Alsya (2002), dari hasil penelitian di pusat perbelanjaan lainnya seperti di Pusat Perbelanjaan Toserba Chandra Tanjung Karang, bahwa akumulasi parker tertinggi terjadi pada hari minggu sebesar 136 kendaraan. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa durasi rata rata dalam tiga hari penelitian (Sabtu, Minggu, dan Rabu) berturut turut adalah 27 menit, 31 menit, dan 37 menit. Berdasarkan penelitian pada Pusat Perbelanjaan Chandra Tanjung Karang ini diketahui indeks parkir terbesar pada hari minggu sebesar 105 % hal ini menyatakan bahwa kapasitas parkir di lokasi penelitian tidak mencukupi kebutuhan areal parkir. 4. Menurut Praja (2007) menyatakan bahwa akumulasi parkir di Super Store Chandra Teluk Betung tertinggi sebanyak 87 kendaraan mobil dan 184 kendaraan sepeda motor pada hari sabtu. Durasi parkir kendaraan rata rata dalam tiga hari pengamatan adalah hari sabtu 65 menit untuk kendaraan mobil dan 73 menit untuk kendaraan sepeda motor. Apabila nilai indeks parkir telah melebihi kapasitas yang tersedia.