BAB 6 PERANCANGAN GEDUNG PARKIR

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN GEDUNG PARKIR MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN SOMBA OPU DI JALAN PATTIMURA KOTA MAKASSAR DISUSUN OLEH :

BAB 4 PERENCANAAN PERPARKIRAN DAN SIRKULASI BANDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Umum

BAB 3 METODOLOGI 3.1 IDENTIFIKASI MASALAH

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Parkir dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori berikut ini.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB II. Landasan Teori. setiap tempat baik di rumah maupun tempat tempat tujan manusia melakukan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUDAHAN MANUVER PARKIR (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB II LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB III LANDASAN TEORI

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pranata Pembangunan Pertemuan 10 Pemenuhan kebutuhan tempat parkir Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

PERATURAN TATA BANGUNAN

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR

KUALITAS PELAYANAN PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN ISTANA PLAZA BANDUNG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 ANALISIS DATA. Tabel 5.1 Rekapitulasi Data Survey Parkir Pelataran. Pelataran Parkir Sabuga Atas Waktu. Pelataran Parkir Timur

Perhitungan panjang landasan menurut petunjuk dari. persyaratan yang ditetapkan FAA, dengan pesawat rencana:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

KRITERIA PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. lapangan tetapi seiring perkembangan jaman dan pusat pusat perbelanjaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI TAMAN PARKIR DI KAWASAN PASAR KLEWER SOLO

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR TERPUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 130 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tentang keguruan. Batas wilayah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah sebagai

Manajemen Pesepeda. Latar Belakang 5/16/2016

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PASAR KLATEN KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwujud (intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN ANALISIS KONSEP PARKIR PADA PLAZA EKALOKASARI BOGOR. Dian Anggraini 1, Syaiful 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

BAB VI PERENCANAAN TEKNIS RUANG PARKIR

DAMPAK PERUBAHAN DIMENSI PETAK PARKIR TERHADAP WAKTU MANUVER PARKIR PARALEL

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

BAB II. Landasan Teori. elemen-elemen tersebut berupa pesawat,lintasan udara dan bandar udara.

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

SIMPANG BER-APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD. SULTAN IMANUDDIN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 6 PERANCANGAN GEDUNG PARKIR 6.1 Umum Dalam perancangan gedung parkir, dibuat beberapa skenario sirkulasi kendaraan dan posisi modul parkir. Dari beberapa skenario tersebut akan dipilih skenario dengan sirkulasi dan posisi modul yang optimal. 6.2 Kondisi Lapangan Lokasi situs perancangan gedung ini terletak pada bagian tenggara dari Sarana Olahraga Ganesha. Berikut ini dijelaskan letak gedung secara umum: Batas-batas gedung: o Utara : Kolam renang o Timur : Jalan lokal dua arah o Selatan : Jalan lokal dua arah o Barat : Terowongan dan selasar pejalan kaki. Elevasi dari lokasi gedung berkisar antara 762.5 m dpl. di bagian utara dan barat hingga 775 m dpl. di bagian timur dan selatan. Peta lokasi gedung parkir dapat dilihat pada Gambar 6.1. Lokasi Gedung Gambar 6.1 Lokasi Gedung Parkir 77

6.3 Aspek Fungsional Gedung Berikut ini akan diuraikan beberapa ukuran-ukuran utama dalam merancang layout gedung parkir rencana : o Jumlah petak parkir gedung ditentukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan parkir mahasiswa. Dari bab sebelumnya, diketahui besarnya kebutuhan parkir adalah 390 mobil. Dengan demikian, gedung ini dirancang untuk mampu menampung 390 kendaraan atau lebih. o Satuan Ruang Parkir Berdasarkan Tabel 2.3, diketahui bahwa mahasiswa termasuk pengguna fasilitas parkir golongan I dengan ukuran ruang parkir 2.3 m x 5 m (tabel 2.4). Namun demikian, dengan mempertimbangkan kemudahan maneuver kendaraan digunakan SRP golongan II, yakni 2.5 m x 5 m. o Konfigurasi parkir Dalam perencanaan ditetapkan konfigurasi parkir tegak lurus sumbu jalan, untuk mempermudah penempatan kolom. o Gang parkir Semua gang parkir direncanakan satu arah dengan lebar minimum 6 m. o Ramp Lebar ramp ditentukan berdasarkan pedoman, yakni sebesar 3.5 m. Kemiringan ramp disarankan kurang dari 14%, dengan menggunakan kemiringan peralihan sepanjang 3.5 m pada kedua ujung ramp, dengan kemiringan setengah dari kemiringan ramp. 6.4 Skenario Layout Gedung Berikut ini akan dijelaskan beberapa skenario yang dibuat dan analisis mengenai keuntungan dan kerugian dari masing-masing skenario. o Skenario 1: Dimensi Gedung : 76 m x 47.5 m GPA : 3120,56 m 2 per lantai Jumlah Petak : 104 petak per lantai Efisiensi : 30.00 m 2 /petak per lantai Jumlah lantai minimum : 4 lantai Posisi gerbang : dua gerbang dua arah (masuk/keluar) pada lantai dasar Lebar ramp per arah : 3 m Lebar gang parkir : 6.5 m Lebar jalur sirkulasi : 4.68 m Ramp : 12% Tipe bentang : bentang pendek Sirkulasi pejalan kaki : sepanjang sisi gang parkir 78

Analisis: Pada skenario ini, sirkulasi kendaraan dirancang satu arah dengan aturan belok kanan pada semua jalur sirkulasi maupun gang. Keuntungan aturan ini adalah ruang penglihatan pengemudi lebih luas saat memasuki belokan, sehingga gerakan manuver lebih aman dan leluasa. Kelemahan aturan ini, jarak jelajah pengemudi dalam mencari petak parkir lebih panjang, terutama pada situasi gedung parkir penuh. Jarak jelajah terpendek untuk melewati semua petak pada satu lantai sepanjang 250.8 m. Lebar gang parkir sebesar 6.5 m dirancang untuk sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki. Sistem dua pintu masuk/keluar digunakan untuk memberikan pilihan arah bagi pengendara, namun demikian lebar pintu sebesar 6 m menimbulkan risiko konflik pergerakan masuk-keluar. Layout gedung dapat dilihat pada gambar 6.2. Gambar 6.2 Skenario Gedung 1 o Skenario 2: Dimensi Gedung : 79 m x 41.5 m GPA : 2842.31 m 2 per lantai Jumlah Petak : 84 petak per lantai Efisiensi : 33.84 m 2 /petak per lantai Jumlah lantai minimum : 5 lantai Posisi gerbang : dua gerbang dua arah (masuk/keluar) pada lantai dasar Lebar ramp per arah : 3.5 m Lebar gang parkir : 6.5 m Lebar jalur sirkulasi : 3.5 m Ramp : 12% Tipe bentang : bentang pendek 79

Sirkulasi pejalan kaki : sepanjang sisi gang parkir Analisis: Pada skenario 2, aturan yang digunakan sama dengan skenario 1, kecuali penempatan modul/gang parkir. Sistem pencarian petak parkir pada satu lantai lebih baik dari skenario pertama, dengan jarak jelajah terpendek untuk melewati semua petak pada satu lantai sepanjang 160.5 m. Akan tetapi dari segi pemanfaatan ruang, sistem ini lebih boros, terlihat pada penggunaan petak yang lebih kecil dari skenario pertama. Gambar layout gedung parkir untuk skenario 2 dapat dilihat pada Gambar 6.3. Gambar 6.3 Skenario Gedung 2 o Skenario 3: Dimensi Gedung : 98.5 m x 37 m (termasuk ramp eksternal) GPA : 2830.5 m 2 per lantai Jumlah Petak : 84 petak per lantai Efisiensi : 33.70 m 2 /petak per lantai Jumlah lantai minimum : 5 lantai Posisi gerbang : dua gerbang satu arah pada lantai atas Lebar ramp per arah : 6 m (heliks, naik); 7.5 m (gang parkir, turun) Lebar gang parkir : 7.5 m (sloping floor) Lebar jalur sirkulasi : 7.5 m (sloping floor dan turning bay) Ramp : 3% Tipe bentang : bentang pendek Sirkulasi pejalan kaki : sepanjang sisi modul parkir 80

Analisis: Pada skenario 3, jenis lantai yang digunakan adalah ramp lantai miring. Posisi petak parkir berada pada kedua sisi masing-masing ramp. Setiap ramp menurun setinggi setengah lantai dengan kemiringan ramp sebesar 3%. Jarak jelajah terpendek untuk melewati semua petak pada satu lantai sepanjang 173 m. Gerakan keluar dari gedung difasilitasi dengan ramp spiral, sehingga tidak terganggu oleh sirkulasi internal. Lokasi gerbang diletakkan pada bagian atas gedung sehingga memudahkan akses menuju jalan lokal yang terletak di bagian timur dan selatan gedung. Lokasi gerbang diletakkan pada bagian atas gedung sehingga memudahkan akses menuju jalan lokal yang terletak di bagian timur dan selatan gedung. Gambar layout gedung parkir untuk skenario 3 dapat dilihat pada Gambar 6.4. Gambar 6.4 Skenario Gedung 3 o Skenario 4: Dimensi Gedung : 93 m x 36.75 m GPA : 1890 m 2 per lantai Jumlah Petak : 84 petak per lantai Efisiensi : 22.5 m 2 /petak per lantai Jumlah lantai minimum : 5 lantai Posisi gerbang : dua gerbang satu arah pada lantai atas Lebar ramp per arah : 6 m Lebar gang parkir : 6 m Lebar jalur sirkulasi : 6.75 m Ramp : 10.6% Tipe bentang : bentang panjang Sirkulasi pejalan kaki : sepanjang sisi modul 81

Analisis: Pada skenario 4, digunakan lantai normal dengan dua ramp semi-spiral dua arah di kedua sisi gedung. Sistem pencarian pada satu lantai maupun antar lantai terfasilitasi dengan baik, dengan jarak jelajah terpendek untuk melewati semua petak pada satu lantai sepanjang 156 m. Sistem bentang panjang meningkatkan kemudahan manuver kendaraan saat akan memarkir. Lokasi gerbang diletakkan pada bagian atas gedung sehingga memudahkan akses menuju jalan lokal yang terletak di bagian timur dan selatan gedung. Posisi jalur pejalan kaki terletak di sisi modul sehingga mengurangi resiko konflik dengan pergerakan kendaraan di gang parkir. Gambar layout dapat dilihat pada Gambar 6.5. Gambar 6.5 Skenario Gedung 4 o Skenario 5: Dimensi Gedung : 98.55 m x 42 m GPA : 3578.44 m 2 per lantai Jumlah Petak : 100 petak per lantai Efisiensi : 35.78 m 2 /petak per lantai Jumlah lantai minimum : 4 lantai Posisi gerbang : dua gerbang satu arah pada lantai atas Lebar ramp per arah : 4 m Lebar gang parkir : 6 m Lebar jalur sirkulasi : 5 m Ramp : 13.6% Tipe bentang : bentang pendek Sirkulasi pejalan kaki : sepanjang sisi modul 82

Analisis: Pada skenario 5, sistem pencarian petak parkir mengikuti arah gang parkir, dengan arah berlawanan pada dua gang yang berdampingan. Sistem ini meningkatkan kemudahan pencarian petak dan gerakan naik/turun kendaraan. Jarak jelajah terpendek untuk melewati semua petak pada satu lantai sepanjang 233 m. Lokasi gerbang diletakkan pada bagian atas gedung sehingga memudahkan akses menuju jalan lokal yang terletak di bagian timur dan selatan gedung. Sirkulasi pejalan kaki keluar gedung diarahkan menuju terowongan di bagian barat gedung. Sirkulasi pejalan kaki dari petak parkir menuju jalan keluar dirancang di antara dua modul yang saling berdampingan sehingga risiko konflik antara kendaraan dengan pejalan kaki dapat diperkecil. Layout gedung parkir untuk skenario 3 dapat dilihat pada Gambar 6.6. Gambar 6.6 Skenario Gedung 5 Ikhtisar dari kelima layout tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan 6.2 Tabel 6.1 Ikhtisar Aspek Fungsional Layout Rencana Keterangan Layout 1 Layout 2 Layout 3 Layout 4 Layout 5 Dimensi 76 m x 47.5 m 79 m x 41.5 m 98.5 m x 37 m 97.25 m x 33.75 m 98.55 m x 42 m Luas lahan 3610 m 2 3278.5 m 2 3644.5 m 2 3282.19 m 2 4139.1 m 2 GPA per lantai 3120,56 m 2 2842.31 m 2 2830.5 m 2 2505.94 m 2 3578.44 m 2 Petak per lantai 104 petak 84 petak 84 petak 84 petak 100 petak Efisiensi parkir 30.00 m 2 /petak 33.84 m 2 /petak 33.70 m 2 /petak 29.83 m 2 /petak 35.78 m 2 /petak Efisiensi lahan 34.71 m 2 /petak 38.99 m 2 /petak 43.39 m 2 /petak 39.07 m 2 /petak 41.39 m 2 /petak Jumlah lantai minimum 4 lantai 5 lantai 5 lantai 5 lantai 4 lantai 83

Tabel 6.2 Ikhtisar Aspek Fungsional Layout Rencana (lanjutan) Keterangan Layout 1 Layout 2 Layout 3 Layout 4 Layout 5 Posisi gerbang dua gerbang dua arah (masuk/keluar) pada lantai dasar dua gerbang dua arah (masuk/keluar) pada lantai dasar dua gerbang satu arah pada lantai atas dua gerbang satu arah pada lantai atas dua gerbang satu arah pada lantai atas Lebar gang parkir 6.5 m 6.5 m 7.5 m 6 m 6 m Lebar jalur sirkulasi 4.68 m 3.5 m 7.5 m 6.75 m 5 m Lebar ramp 3 m 3.5 m 6 m 6 m 4 m Kemiringan ramp 12% 12% 3% 10.6% 13.6% Bentang Pendek Pendek Pendek Panjang Pendek Sirkulasi pejalan kaki Sisi gang Sisi gang Sisi modul Sisi modul Sisi modul Jarak jelajah minimum per lantai 250.8 m 160.5 m 173 m 156 m 233 m Untuk menentukan layout yang akan dipilih sebagai rencana, dibuat pembobotan terhadap desain fungsional dari masing-masing layout. Layout dengan bobot nilai tertinggi selanjutnya direkomendasikan sebagai layout gedung parkir rencana. Pembobotan layout dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3 Pembobotan Layout Layout 1 Layout 2 Layout 3 Layout 4 Layout 5 Luas lahan 3 5 2 4 1 Efisiensi lahan parkir 4 2 3 5 1 Efisiensi lahan total 5 4 1 3 2 Lt. min 2 1 1 1 2 Lebar ramp 1 2 4 4 3 Lebar gang 2 2 3 1 1 Lebar sirkulasi 2 1 5 4 3 Kemiringan ramp 2 2 4 3 1 Tipe bentang 1 1 1 2 1 Kemudahan pejalan kaki 1 1 2 2 2 jumlah 23 21 26 29 17 Peringkat 3 4 2 1 5 Dari penilaian, layout dengan nilai bobot tertinggi adalah layout 4 dengan jumlah nilai pembobotan paling besar di antara kelima scenario layout yang dibuat. Berikut ini adalah rincian skenario 4 yang dipilih sebagai layout gedung rencana: o Jumlah petak: 420 petak pada 5 lantai untuk memenuhi syarat kebutuhan minimum. o Lebar jalur pejalan kaki : 0.5 m diantara modul parkir dengan kolom; 1.5 m sepanjang sisi modul tanpa kolom o Lebar modul: 16 m 84

Up Up o Dimensi petak: 2.5 m x 5 m o dimensi ramp: radius luar 12 m, radius dalam 6 m, lebar 6 m, slope 10.6% o lebar gerbang: 6.75 m untuk masing-masing arah (masuk dan keluar). Peta lokasi, ilustrasi akses kendaraan dan pejalan kaki dari dan menuju gedung dapat dilihat pada Gambar 6.7 s.d. Gambar 6.9. Gambar 6.7 Akses Kendaraan dan Pejalan Kaki 85

Up Up Up Up Jalan Tamansari Babakansiliwangi Gedung parkir Gambar 6.8 Posisi Gedung Parkir Skenario Gedung 4 Lapangan Sepak Bola Taman Jalan Tamansari Jalan Taman Sari Gambar 6.9 Akses Masuk-Keluar Kendaraan di Gedung Parkir 86