Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

dokumen-dokumen yang mirip
Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

KECENDERUNGAN SENTIMEN EKONOMI- POLITIK 2008

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

PROSPEK ISLAM POLITIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PELAKSANAAN NILAI PANCASILA PADA ERA REFORMASI

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

Metodologi Quick Count

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

ARAH BARU PERILAKU PEMILIH

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

Mengkonsolidasikan Demokrasi Indonesia. Refleksi Satu Windu Reformasi

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti:

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

ISU-ISU PUBLIK DAN PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA 2007

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

LEGITIMASI DEMOKRATIK WAKIL RAKYAT: PARTAI, DPR DAN DPD

PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

Jakarta, 12 Juli 2007

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Peran. Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

BAB V PENUTUP. seperti Nasionalisme Radikal, Tradisi Jawa, Komunisme, Sosial Demokrat dan Islam,

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

BAB 1 PENDAHULUAN. Partai Gerindra sebagai realitas sejarah dalam sistem perpolitikan

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kehidupan politik di Indonesia sangat dinamis. Ini dapat

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

MEMAKNAI ULANG PARTISIPASI POLITIK WARGA: TAHU, MAMPU, AWASI PUSAT KAJIAN POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA 28 JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

BAB VIII Politik Hukum Pada Masa Reformasi Oleh: Prof.Gunarto.SH.SE,Akt.Mhum. Pada masa reformasi, konfigurasi politik di DPR dan MPR tidak berubah,

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

BAB I PENDAHULUAN. untuk masyarakat seperti kebebasan berpendapat atau freedom of

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU)

Mencari Calon Presiden 2014

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

EXIT POLL PILGUB DKI JAKARTA 11 Juli 2012

JAKARTA, 11 Juli 2007

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

Presiden Seumur Hidup

Pembaruan Parpol Lewat UU

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

MEDIA WATCH DAN PELAKSANAAN KEBEBASAN PERS. Djoko Walujo 1

Transkripsi:

WARISAN POLITIK SOEHARTO Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) 391-9582, Fax (021) 391-9528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id

Latar belakang Cukup sering muncul suara dan aktivitas politik yang mendelegitimasi demokrasi yang sedang kita jalani sekarang dalam berbagai bentuk aktivitas dan opini. Muncul framing media massa yang melaporkan opini warga yang mengesankan kemarahan pada pemerintahan demokrasi sekarang, dan menilai bahwa Indonesia akan lebih baik kembali ke bentuk pemerintahan seperti yang dipraktekkan Presiden Soeharto atau Orde Baru. Ada yang mulai melupakan pengorbanan rakyat untuk reformasi 1998 dengan memberikan penilaian lebih positif pada rezim Orde Baru dan Soeharto. Kemudian ada kekuatan yang ingin melupakan kejahatan Orde Baru yang terekam selama lebih dari 30 tahun, dengan mengusulkannya menjadi PAHLAWAN NASIONAL. Apakah memang masyarakat kita sudah lupa dengan kekejaman Orde Baru, dan mulai mencampakkan buah reformasi sekarang yang memang tidak jarang berasa pahit? 2

Latar belakang (lanjutan) Hasil beberapa kali Pemilu menunjukkan partai-partai p pelanjut dan pewaris Orde Baru yang paling utama gagal. Hampir tidak ada rakyat yang memilih partai yang didirikan Mbak Tutut, pewaris inti politik Soeharto. Apa bukti ini tidak cukup? Setelah Tutut, muncul opini dan aktivitas yang menunjukkan keterkaitannya dengan keinginan politik Tommy Soeharto, pewaris utama lain dari keluarga Soeharto, yang mungkin maju sebagai calon presiden. Seberapa besar dukungan rakyat pada Tommy kalau ia mencalonkan diri sebagai presiden? Bagaimana sebenarnya rakyat menilai sosok Tommy untuk kepemimpinan nasional? Apakah rakyat mendukungnya sebagai bentuk kekecewaan terhadap demokrasi dan pemerintahan yang sekarang? Untuk menjawab rangkaian pertanyaan ini kita perlu menggali pendapat rakyat secara nasional. 3

Pengukuran Pertama, kita ingin tahu seberapa kuat penolakan rakyat terhadap demokrasi dalam 10 tahun terakhir? Seberapa kuat atau lemah keinginan rakyat dengan demokrasi untuk negara kita? Seberapa kuat masyarakat menilai bahwa demokrasi tidak cocok untuk negara kita? Kalau rakyat menilai demokrasi cocok, maka apakah mereka menilai rezim Soeharto sebagai rezim demokrasi? Seberapa positif rakyat menilai politik di bawah Soeharto dibanding politik kita sesudahnya? Krisis ekonomi 1998 adalah pemicu runtuhnya otoritarianisme Orde Baru, dan kita perlu tahu siapa menurut rakyat yang paling bertanggung jawab terhadap krisis tersebut? Apakah anti-orde Baru Soeharto hanya ada di kepala para aktivis reformasi? Akhirnya, apakah ada peluang bagi bangkitnya warisan politik Suharto? Untuk ini fokus observasi diberikan pada Tommy Soeharto, setelah Tutut gagal memulihkan kejayaan politik warisan Soeharto. 4

DATA Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan t itu digunakan data-data d t survei nasional yang pernah dilakukan 10 tahun terakhir lebih, 1999-2010. Survei terakhir yang relevan dengan masalah ini adalah 7-20 Oktober 2010. Ukuran sampel saintifik bervariasi antara 1200 sampai 2500. Margin of error bervariasi antara +/- 2% hingga +/- 3%. 5

PENOLAKAN TERHADAP DEMOKRASI

80 Demokrasi sistem terbaik untuk negara kita (%) Persepsi (net): setuju minus tidak setuju 70 60 63 70 70 50 40 42 30 20 10 0 1999 2004 2009 2010 7

Seberapa demokratis Indonesia diinginkan? (%) 1 = Demokrasi sama sekali tidak diinginkan 10 = Demokrasi sepenuhnya diinginkan i 40 Mean = 8,46 (Diinginkan) 35 30 25 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Tidak diinginkan Diinginkan tahu 8

30 Seberapa cocok demokrasi untuk Indonesia? (%) 1 = Sama sekali tidak cocok, 10 = sangat cocok Mean = 7,88 (cocok) 25 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak tahu Tidak cocok Cocok tahu 9

Seberapa demokratis pemerintahan di bawah Presiden Suharto dulu? (%) 1 = Sama sekali tidak demokratis, 10 = sangat demokratis Mean = 4,68 (tidak demokratis) 16 14 12 10 8 6 4 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak tahu Tidak demokratis Demokratis 10

TEMUAN Umumnya masyarakat bersikap positif pada demokrasi, dan dalam 10 tahun kecenderungannya makin positif. Rakyat mengidealkan demokrasi sebagai sistem yang cocok untuk pemerintahan kita. Rakyat juga menginginkan negara kita semakin demokratis. Rakyat juga mampu menilai bahwa rezim Soeharto tidak demokratis, dan karena itu rezim tersebut tak dinginkan rakyat. Karena itu klaim-klaim masyarakat merindukan bentuk pemerintahan seperti yang dipraktekan Soeharto melawan keinginan, dan menghianati aspirasi rakyat. 11

PENILAIAN TERHADAP REZIM SOEHARTO SURVEI 1999

Politik Masa Transisi 1998-19991999 (%) Net: persepsi positif minus persepsi negatif -86 Pemilu di zaman Soeharto -79-75 Kebebasan berpartai dizaman Soeharto Kebebasan bicara di zaman Soeharto -49 Kembali ke cara Suharto Pemerintah hasil pemilu 99 33 Pemerintahan Habibie 27 Pemerintahan Suharto 0.1-100 -80-60 -40-20 0 20 40 Pemilu di zaman Soeharto dibanding Pemilu 1999; kebebasan berpendapat, berpartai, zaman Soeharto dibanding sekarang (1999). Lebih baik kembali pada cara Soeharo dalam memimpin pemerintahan; pemerintah hasil pemilu 1999, pemerintahan di bawah Presiden Habibie, dan pemerintahan di bawah Presiden Soeharto, baik atau buruk. 13

Siapa paling bertanggung jawab terhadap krisis i ekonomi atau keuangan 1998? (%) 0 10 20 30 40 50 Orde Baru Soeharto pribadi 18 20 Pengusaha dalam negeri Golkar Pengusaha Cina Pengusaha asing Kelompok reformis 3 2 2 1 0.5 lainnya 5 tidak tahu 46 14

TEMUAN Setelah setahun Od Orde Baru tumbang, rakyat bersuara sangat negatif terhadap politik di bawah Soeharto. Sangat sedikit rakyat yang menilai positif politik di bawah soeharto. Rakyat tidak memimpikan kembali ke cara-cara politik zaman Soeharto. Sebaliknya, meskipun masih lemah, rakyat menilai positif pemerintahan Habibie dan pemerintahan dari hasil Pemilu 1999. Bahkan rakyat menilai bahwa Soeharto, Orde Baru, dan antek-anteknya yang paling bertanggung jawab atas krisis 1998, bukan kekuatan asing, dan apalagi kelompok reformis. 15

PERFORMA ELEKTORAL PARTAI KARYA PEDULI BANGSA (PKPB)

Perolehan PKPB 20.00 15.0 10.0 5.0 2.1 1.4 0.0 Pemilu 2004 Pemilu 2009 17

Temuan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) didirikan pada tanggal 9 September 2002 di Jakarta. Partai ini dipimpin oleh R. Hartono, mantan KSAD dan mantan menteri dalam negeri pada Kabinet Pembangunan VII. Menjelang akhir tahun 2003, setelah diluluskan sebagai partai peserta pemilu 2004, PKPB mendeklarasikan putri sulung Mantan Presiden Soeharto, Hj. Siti Hardijanti Rukmana yang akrab disapa Mbak Tutut sebagai calon presiden dari PKPB. PKPB secara terbuka menjual keberhasilan Soeharto. Namun niat mengusung Mbak Tutut akhirnya urung dilaksanakan setelah pada hasil Pemilu 2004, PKPB yang bernomor urut 14 hanya memperoleh 2,11% suara secara nasional atau hanya memperoleh 2 kursi di DPR RI. Pada Pemilu 2009, perolehan suara PKPB secara nasional malah turun menjadi hanya 1,4% dan gagal melampaui parliamentary threshold. Dua pemilu terakhir menunjukkan bahwa gagasan untuk menghidupkan kembali ruh Soeharto dan Orde Baru ditolak rakyat. 18

PROSPEK TOMMY SOEHARTO SURVEI OKTOBER 2010

Tahu dan Suka Tommy Soeharto (%) 28 12 41 72 47 Tahu Tidak tahu Suka Tidak tahu Tidak suka 20

Tommy Suharto orangnya (%) Persepsi net: ya minus tidak Ramah 20 Berwibawa 9 Tegas 5-15 Perhatian pada orang lain -38 Bisa dipercaya -39 Mampu memimpin -43 Bersih dari masalah korupsi -50-40 -30-20 -10 0 10 20 30 21

Bila pemilihan presiden diadakan sekarang siapa yang akan dipilih? Tommy dan 27 nama lain (%) 0.8 26 73.2 Tommy Nama-nama lain Belum tahu 22

Temuan Setelah partai-partai pewaris Soeharto gagal, Tommy diharapkan bisa mengambilalih. Tommy sudah cukup dikenal oleh rakyat Indonesia (71%). Tingkat awareness publik seperti ini jarang dimiliki oleh tokoh-tokoh lain yang belum pernah menjadi pejabat publik. Tapi rakyat yang aware umumnya tidak suka dengan Tommy. Sikap masyarakat seperti ini tidak pernah terjadi pada tokoh nasional lain. Walapun tidak dipilih, rakyat Indonesia umumnya tidak bersikap negatif terhadap tokoh-tokoh nasional masa sekarang. Pandangan masyarakat terhadap Tommy sangat negatif: menurut persepsi masyarakat tokoh ini tidak bersih, tidak bisa dipercaya, tidak mampu memimpin, dan tidak peduli pada orang lain. Karena itu hanya 0,8% yang memilih Tommy kalau ia maju sebagai calon presiden dan pemilihan diadakan sekarang. Tokoh yang sudah cukup dikenal tapi tidak disukai biasanya sulit untuk mendapat dukungan pemilih. Lebih baik kurang dikenal tapi disikapi positif oleh yang mengenalnya. Tommy kelihatannya sulit untuk menjadi penerus warisan politik Soeharto. Resistensi terhadap Tommy ini konsisten dengan penilaian negatif terhadap Soeharto dan otoritarianisme Orde Baru. 23

Kesimpulan Pemerintahan demokrasi sekarang dinilai sangat lambat oleh banyak kalangan dalam melaksanakan pemerintahan. Tapi ini tidak pernah membuat surut dukungan rakyat terhadap demokrasi. Karena itu, tidak ada tempat di hati rakyat untuk mengajak kembali pada cara-cara menjalankan pemerintahan Orde Baru Soeharto yang tidak demokratis meskipun rakyat merasakan pahitnya menelan buah demokrasi sekarang. Di tengah-tengah sulitnya menjalankan demokrasi sekarang, rakyat tidak pernah membuka hatinya pada Otoritarianisme, dan tidak pernah menghargai warisan politik Soeharto. Soeharto tetap dinilai buruk. Dinilai paling bertanggung jawab atas krisis 1998. Penerus politik Soeharto, dalam bentuk partai politik yang didirikan Siti Hardiyati Rukmana (Mbak Tutut) tak bernilai di mata rakyat sehingga hampir tidak ada yang memilih. 24

Kesimpulan (lanjutan) Setelah itu upaya untuk mengorbitkan Tommy sebagai pelanjut warisan politik Soeharto nampaknya akan dilawan oleh rakyat. Tidak ada tokoh nasional sekarang yang dinilai begitu negatif oleh rakyat seperti Tommy. Warisan politik Soeharto nampaknya sudah berakhir. Segala upaya untuk memulihkan nama baik, dan warisan politik Soeharto bertabrakan dengan aspirasi rakyat. Gagasan untuk menjadikan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional bisa mencederai hati nurani rakyat, karena itu gagasan untuk mempahlawankan Soeharto sebaiknya ditolak. 25

Jl. Lembang Terusan D-57, Menteng - Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 3919582, Fax (021) 3919528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id