KAMPANYE PENCEGAHAN BULLYING DI LINGKUNGAN SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
KAMPANYE ACTFFECTION UNTUK OPTIMALISASI QUALITY TIME IBU DAN ANAK

PERANCANGAN KAMPANYE PENINGKATAN KESADARAN BERWIRAUSAHA SOSIAL GENERASI PENGUBAH

BAB 4 METODE PERANCANGAN

KAMPANYE PENTINGNYA MENGETAHUI PENGETAHUAN DASAR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LALU LINTAS

ABSTRACT KAMPANYE PENDIDIKAN MANFAAT POSITIF OLAHRAGA JOGGING KEPADA DEWASA AWAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN MASALAH

ABSTRAK. Kata kunci : Program Wajib Belajar 12 Tahun, Kampanye. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI. Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain

BAB IV STRATEGI KREATIF

ABSTRAK. xiii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

ABSTRAK KAMPANYE MENGELOLA TONTONAN GADGET

BAB IV STATEGI KREATIF

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE SOSIAL TIDUR SEHAT

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 KONSEP. Berdasarkan nara sumber bernama Yongki Safanayong. melihat target audien yang menjadi sasaran.

Kata kunci: bullying, ilustrasi, Indonesia, kerukunan, remaja

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB III KONSEP PERANCANGAN

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

Kaprodi DKV. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn NIP UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB III ANALISIS DATA. Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam. 5W+1H Pertanyaan Jawaban. Apa yang menjadi masalah

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT BERMUSIK BAGI PERKEMBANGAN KREATIF ANAK Oleh Rendy Nicholas Goni

ABSTRAK KAMPANYE GAYA HIDUP SEHAT VEGETARIAN UNTUK MENCEGAH PENYAKIT KRONIS BAGI MASYARAKAT DEWASA KOTA BANDUNG. Oleh July Fitri NRP

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI Hasil Wawancara

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB 4 METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE TANAM JAKARTA OLEH JAKARTA BERKEBUN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL PEMAHAMAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KEPADA ORANG TUA USIA TAHUN ALETHEA SAMANTHA

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

KECINTAAN REMAJA TERHADAP PERBULUTANGKISAN INDONESIA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

Tujuan Komunikasi

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

KONSEP PERANCANGAN. A. Tataran Lingkungan / Komunitas

BAB III PERENCANAAN STRATEGI KOMUNIKASI

BAB IV STRATEGI KREATIF

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE PENCEGAHAN PENELANTARAN ANJING BAGI DEWASA MUDA DI KOTA BANDUNG. Oleh Pricillia Candy Noviana NRP

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. disampaikan dapat tepat kepada sasaran, dimana tahapannya dan tujuannya

BAB IV STRATEGI KREATIF

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE UNTUK MEMPERERAT HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA KELUARGA MELALUI GAME BOARD. Oleh Helen Cahya NRP

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI KAMPANYE SOSIAL DIET KANTONG PLASTIK

BAB IV KONSEP DESAIN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... iv

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN


ABSTRACT. Keyword : Healthy Diet, Children s Obesity Risk, Mom s Caring. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III. STATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

tune in the light Kampanye kerja bagi tuna netra untuk bekerja di sektor formal Rahma Utami

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE ETIKA BERPAKAIAN YANG BAIK KEPADA REMAJA PUTRI DI KOTA BANDUNG. Oleh Fransisca Cindy Novianti Kenardi

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE GAYA HIDUP VEGETARIAN UNTUK MENGATASI OBESITAS BAGIWANITA DI KOTA KOTA BESAR. Oleh. Viona Fransisca

DAFTAR ISI COVER DALAM LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN DAFTAR TABEL

BAB 4 METODE PERANCANGAN

STRATEGI PERANCANGAN dan KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. batas kewajaran. Kekerasan yang mereka lakukan cukup mengerikan, baik di

ABSTRAK PERANCANGAN DESAIN MEDIA KAMPANYE ETIKA KERAMAHAN TRADISI SUNDA UNTUK REMAJA MODERN DI KOTA BANDUNG. Oleh : Mariska Regina Lunardi

ABSTRAK. (Kata Kunci : Perancangan Kampanye Kesehatan Sosial dalam Pembentukan Karakter Remaja)

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRINT AD SEBAGAI MEDIA KAMPANYE GO ORGANIC DI WILAYAH SOLO

Transkripsi:

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain KAMPANYE PENCEGAHAN BULLYING DI LINGKUNGAN SEKOLAH Drs. Indarsjah Tirtawidjaja Program Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: hanafi.zulfani@yahoo.com Kata Kunci : bullying, kampanye, komunikasi, remaja Abstrak Bullying, terutama di lingkungan sekolah di Indonesia seakan tidak ada habisnya. Pelakunya mayoritas adalah teman sekolah. Sayangnya, masyarakat cenderung mendiamkan ketika terjadi bullying. Padahal peran teman sebaya sangat penting untuk mencegah bullying. Untuk mendorong agar masyarakat terutama remaja agar mau berperan dalam mencegah bullying, perlu ada kampanye sosial yang dirancang menggunakan konsep yang jelas dengan pendekatan yang sesuai dengan target yang dituju (remaja). Hasilnya adalah sebuah kampanye sosial Be a Real Friend, kampanye yang bersifat fun dan provokatif yang diharapkan mampu mendorong remaja untuk mencegah bullying di sekolahnya. Abstract Bullying is unstoppable case happened right to school hood in Indonesia. Majority, the subject of bullying is the children s contemporary friends in their school. Actually, friends have an important role to prevent bullying. Unfortunately, the society is seen to keep silent on this serious case. Based on the problem explained before, it s important to start an effective effort in order to make the society especially adolescents in Indonesia interest to go along to prevent bullying. The effort can be started with designing a social campaign with the effective concept and approach which appropriate with target (adolescent). The result is a social campaign titled Be a Real Friend, a fun and provocative campaign to persuade adolescents to prevent bullying in their school. 1. Pendahuluan Bullying menjadi isu yang hangat dibicarakan di Indonesia, terutama bullying di lingkungan sekolah (school bullying), Menurut hasil survey Komisi Perlindungan Anak Nasional (KPAN), yang dirilis pada bulan April 2012, sebanyak 87,6% dari 1.026 responden mengaku pernah mengalami kekerasan fisik, verbal maupun mental. Dan 42,1% responden yang mengalami bullying mengatakan bahwa bullying dilakukan oleh teman sekolah, disusul oleh guru sebanyak 29,9%, kemudian oleh non pengajar sebanyak 28%. Hal ini membuktikan bahwa perilaku bullying masih dianggap normal di masyarakat Indonesia. Penelitian terbaru oleh SEJIWA di tahun 2013 kepada 500 mahasiswa yang berasal dari SMA di 89 kota maju di Indonesia menunjukkan bahwa 65,3% siswa SMA pernah terlibat dalam perilaku bullying, baik sebagai pelaku, korban maupun saksi bullying, dimana 86% partisipan memiliki sikap yang cenderung setuju terhadap perilaku bullying. Padahal menurut Andi Priyatna dalam bukunya Let s End Bullying (2010) cara yang paling efektif adalah memberikan pembekalan pada orang yang menjadi penonton bullying. Meskipun upaya mengubah niat baik para saksi menjadi perilaku efektif dalam mengatasi bullying cukup sulit, tetapi hasilnya lebih menjanjikan. Bila dibandingkan dengan memengaruhi pelaku bullying secara individu. Karena banyaknya kasus bullying di dunia pendidikan yang terjadi di Indonesia, dan belum banyak masyarakat yang menganggap bullying adalah masalah yang serius yang perlu penanganan yang serius. Maka diperlukan sebuah kampanye sosial yang bisa mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap segala bentuk bullying di lingkungan pendidikan. Tidak cukup sampai disitu, masyarakat juga harus terdorong untuk ikut berperan serta dalam mencegah terjadi kasus bullying di sekitarnya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan rencana perancangan konsep kampanye yang matang, meliputi strategi desain, komunikasi, dan media yang akan digunakan.

2. Proses Studi Kreatif Kampanye ini dirancang untuk menggugah kesadaran target bahwa peran teman sebaya sangat dibutuhkan dalam mencegah terjadinya bullying dan pada akhirnya mau berperan serta mencegah terjadinya bullying. Berikut adalah bagan bagaimana proses pengerjaan untuk mendapatkan karya desain : Gambar 1. Kerangka pemikiran Untuk menyelesaikan masalah atau topik dengan solusi desain pada suatu kampanye dibutuhkan strategi kampanye yang terdiri dari konsep umum, dan konsep desain. Konsep umum dibagi menjadi analisa STP (segmenting, targetting, dan positioning), konsep kreatif dan konsep komunikasi. Sedangkan konsep desain dibagi menjadi konsep visual dan konsep verbal. Konsep Umum STP Segmenting - Demografis - Remaja Akhir Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 2

- Usia :16-18 tahun - Jenis Kelamin : pria/wanita - Geografis : Kota besar (Bandung, Jakarta) - Sosial Budaya : pendidikan SMA/sederajat - Psikografis : Pada masa ini, remaja sudah menginjak masa remaja akhir. Dimana mereka sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya. Targeting Remaja SMA Bandung yang yang suka bermain gadget, dan akrab dengan media sosial. Positioning Kampanye ini mengajak para remaja untuk menjadi teman sejati dengan berani melakukan tindakan pencegahan jika ada temannya yang dibully. Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang digunakan dalam kampanye ini adalah dengan menggunakan teori atau model AISAS. Model AISAS yang digunakan adalah sebagai berikut : Tahap Kampanye Model AISAS Sifat Cognitive State (Conditioning) Attention Pasif Interest Pasif Affective Stage (Informing) Search Aktif Behavioral Stage (Reminding) Action Aktif Share Aktif Dalam setiap tahap kampanye yaitu conditioning, informing, dan reminding mempunyai pesan khusus yang disampaikan sesuai tujuan yang diharapkan. Konsep Kreatif Kemudian untuk konsep kreatif di dalamnya ada creative brief sebagai landasan untuk membuat konsep verbal, konsep visual dan eksekusi karya. Creative Brief - Why are we advertising? Mansyarakat masih menganggap bullying hal biasa. Sehingga belum banyak yang bertindak ketika terjadi bullying. - To Whom are we Talking? Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 3

a. Demografis - Remaja - Usia : 16-18 tahun - Jenis kelamin : pria/wanita - Geografis : kota besar (Bandung, Jakarta) - Sosial Budaya : pendidikan SMA/sederajat b. Psikografis Pada masa ini, remaja sudah menginjak masa remaja akhir. Dimana mereka sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya. - What insight do we have about them? Remaja akhir menginginkan pengakuan dari teman-temannya. Simbol dan status menjadi hal yang penting. Dia juga berminat pada hal yang bersifat rekreasi seperti permainan, olahraga dan pesta. - What do we want the target audience to think or do after seeing this communication? Ternyata bullying ada disekitarku, aku tidak akan lagi diam terhadap bullying dan menjadi teman yang baik bagi semua orang - What s our Proposition Jangan hanya menjadi bystander, teman sejati tidak akan diam saja ketika terjadi bullying si sekitarnya. - Big Idea Be a Real Friend, karena kami butuh kamu - Tone and Manner Fun, provokatif, modern. Konsep Desain Konsep Visual Visual dalam kampanye ini disesuakan dengan target yang masih di usia remaja akhir, yaitu mengambil dari gaya visual yang populer di kalangan remaja SMA, seperti coretan doodle atau graffiti. Yang memiliki ciri break the rule dan bermain-main. Warna Warna-warna dari logo dan media-media yang digunakan menggunakan warna kuning sebagai warna dominan, Selain karena lebih menarik perhatian, warna kuning juga sesuai dengan karakter target yang berani dan fun. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 4

Kemudian penulis menggunakan warna merah muda sebagai aksen, selain memberikan kombinasi yang menarik bagi remaja secara visual, merah muda juga merupakan lambang dari gerakan anti bullying sedunia yang diperingati dengan Pink Shirt Day Tipografi Terdapat 3 jenis huruf yang digunakan dalam materi kampanye ini. Jenis yang digunakan adalah One Direction, From Where You Are, dan Myriad Pro. Ketiga jenis huruf tersebut dianggap cocok dengan target dan pesan yang disampaikan. Huruf One Direction dipilih sebagai dasar Logotype selain karena bentuknya yang unik, huruf ini juga paling merepresentasikan remaja yang dinamis. Sedangkan huruf From Where You Are digunakan sebagai headline, karena jenis huruf ini didesain seperti tulisan tangan yang terlihat santai dan bermain-main sesuai dengan tema kampanye ini, tapi tetap mempunyai keterbacaan yang bagus. Kemudian jenis huruf Myriad Pro merupakan jenis huruf sans serif yang digunakan untuk konten. Selain itu penulis juga menggunakan tulisan tangan di beberapa media, teks yang menggunakan tulisan tangan berfungsi juga sebagai elemen visual, dibuat menggunakan brush di software photoshop. One Direction From Where You Are Myriad Pro Konsep Verbal Elemen verbal dalam kampanye ini menggunakan bahasa non formal/ tidak baku khas remaja saat ini, yang kadang mencampur adukan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia agar lebih mudah diterima oleh target. Cara menyampaikan pesan (tone and manner) dalam elemen verbal kampanye ini bersifat provokatif, menyindir dan bermain-main di awal, yang kemudian menjadi mengajak di tahap selanjutnya. Nama dari kampanye ini adalah Be A Real Friend, yang artinya mengajak anak muda untuk menjadi teman sejati, diharapkan pemberian status Real Friend bisa menarik target. Sementara tagline kampanye ini adalah Karena Kami, Butuh Kamu, yang artinya peran teman sangat dibutuhkan dalam gerakan pencegahan bullying ini. Dan target akan merasa terpanggil untuk berperan serta. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 5

Konsep Media Kampanye ini dipersiapkan dengan rentang waktu 2 bulan dengan perincian dimulai dari bulan Juli 2014 dan berakhir pada bulan Agustus 2014. Karena disesuaikan dengan mulainya tahun ajaran baru, dimana saat itu timbul senioritas yang berpotensi menimbulkan bullying. Kampanye ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu : conditioning, informing, reminding. Untuk menentukan strategi media, melalui analisa insight dan consumer journey. Sehingga media-media yang digunakan dapat efektif dan efisien untuk target. Media yang digunakan adalah : ambient, poster, print ad, advertorial, TVC, media sosial twitter dan facebook, website, aktivasi, advergame, dan gimmick. 3. Hasil Studi dan Pembahasan Logo Gambar 2. Logo kampanye Logo kampanye berbentuk logotype yang menyerupai coretan tangan (graffiti) untuk menegaskan bahwa kampanye ini untuk anak muda. Dengan aksen di huruf D yang dibentuk sedemikian rupa sehingga terlihat seperti smiley gembira (:D). Bentuk smiley berwarna merah muda ini nanti akan dijadikan icon kampanye dan akan ada disetiap media yang akan digunakan. Poster Gambar 3. Desain poster Poster ini nantinya akan dipasang di tempat-tempat biasanya target berkumpul, seperti kafe, kantin sekolah, mading, dan lain-lain. Selain itu poster ini juga akan diupload di media sosial facebook dan twitter untuk mempercepat penyebaran informasinya. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 6

Print Ad Print ad akan dipasang di majalah HAI yang merupakan majalah remaja sedang populer saat ini. Dibuat lebih interaktif agar dapat mencuri perhatian target, yaitu dengan menggunakan kata-kata bullying yang provokatif yang jika dibuka akan menjadi kalimat bagaimana seharusnya bersikap ketika melihat bullying. Media Sosial Gambar 4. Desain print ad Media sosial adalah media yang paling efektif untuk tetap terhubung dengan target. Selain sifatnya yang realtime, informasi yang diberikan juga cepat menyebar. Untuk itu kampanye juga dilakukan melalui akun twitter dan facebook yang dikelola oleh tim khusus yang tugasnya selain berkomunikasi dengan target audiens, juga mengunggah konten-konten mengenai pencegahan bullying dan segala hal yang berkaitan dengan kampanye ini. Seperti : kompetisi, event, foto, video, konsultasi dan lain-lain.. Gambar 5. Tampilan media sosial twitter Setiap twit yang berkenaan dengan kampanye akan menggunakan hastag #realfriend agar target familiar dengan kampanye ini. Website Digunakan sebagai media utama karena internet merupakan hal yang tidak terpisahkan di kalangan remaja saat ini, dan mudah untuk di akses target kapan saja dan dimana saja. Di website ini selain menginformasikan bagaimana bersikap ketika melihat bullying, target juga bisa berkonsultasi dengan psikolog. Disediakan juga game untuk lebih menarik target, serta info-info lain mengenai kampanye ini. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 7

Gambar 6. Tampilan website Aktifasi Berupa event roadshow ke sekolah-sekolah yang diadakan bersama SEJIWA bekerjasama dengan instansi sekolah, dimana di event ini target diajak bermain dengan berkelompok untuk mempererat pertemanan satu sama lain Gambar 7. Event Di event ini juga akan disosialisasikan bagaimana cara mencegah bullying dengan menjadi teman yang baik, dan target dimotivasi untuk mau membantu mencegah bullying di sekitarnya. Juga ada hiburan dan hadiah-hadiah menarik untuk menarik minat target. Game Berupa simulasi bagaimana jika taget berada dalam posisi sebagai saksi bullying. Media game dipilih karena remaja lebih tertarik kepada permainan. Selain itu pemberian high sore di game juga bisa menjadi suatu kebanggaan bagi target yang membantu penyebaran kampanye ini melalui media sosial secara sukarela. Gambar 8. Tampilan game Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 8

3. Penutup / Kesimpulan Bullying adalah kasus yang terus terjadi di Indonesia, yang sebagian besar terjadi di lingkungan sekolah, dimana korban dan pelakunya adalah para remaja. Sayangnya, masih banyak remaja yang menganggap bullying adalah hal yang biasa saja, padahal dampak bullying pada korban bukan hanya jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Sehingga ketika terjadi bulling sebagian besar remaja memilih bersikap mendiamkan. Selain karena bullying dianggap biasa, sebagian juga tidak mengerti bagaimana harus bersikap ketika melihat bullying. Secara visual, kampanye ini menggunakan pendekatan coretan atau graffiti yang merupakan gaya visual yang banyak diminati kalangan remaja di kota besar. Dan menggunakan media-media yang dekat dengan target audiens. Namun riset yang lebih mendalam terhadap masalah maupun target masih perlu diperlukan untuk membuat kampanye ini lebih efektif lagi, Diharapkan dengan kampanye ini akan memperkecil jumlah kasus bullying yang terjadi pada remaja di lingkungan sekolah. Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Drs. Indarsjah Tirtawidjaja. Daftar Pustaka Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : PT Grasindo. Elizabeth B. harlock. Psikologi Perkembangan (suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan). Penerbit Erlangga.1980. Jakarta. Sugiyama, Kotaro & Andree, tim. 2011, The Dentsu Way, new York : McGraw Hill Priyatna, Andi. 2010. Let s End Bullying (Memahami, Mencegah dan Mengatasi Bullying). Jakarta: Elex Media Komputindo. Nusantara, Ariobimo. 2008. Bullying, Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan. Jakarta: PT Grasindo. http://www.latitudenews.com/story/what-country-has-the-most-bullies-2/ (diakses pada Februari 2014) http://www.thejakartapost.com/news/2012/07/31/bullying-rampant-local-schools-survey.html (diakses pada Februari 2014) http://www.sejiwa.org/ (diakses pada Februari 2014) http://www.kpai.go.id/profil/ (diakses pada Februari 2014) http://news.detik.com/read/2012/07/31/095616/1979005/10/ini-bahaya-bullying-bagi-anak-anak?n991102605 pada Februari 2014) (diakses Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 9

http://tekno.kompas.com/read/2012/05/19/21462793/yuk.kampanye.anti.quotbullyingquot.dengan.sepak.bola (diakses pada Februari 2014) http://www.unicef.org/indonesia/id/media_21861.html (diakses pada Februari 2014) http://expertrese.blogspot.com/2011/01/psikologi-perkembangan-remaja-elizabeth.html?m=1 (diakses pada Februari 2014) http://www.tempo.co/read/news/2012/07/27/064419786/begini-kronologi-bullying-di-sma-don-bosco (diakses pada Februari 2014) http://www.bullying.org/external/documents/bullying_information.pdf (diunduh pada Februari 2014) http://netscaffold.bullying.org/external/documents/making_a_difference_in_bullying.pdf (diunduh pada Februari 2014) http://www.nea.org/assets/docs/bullyfree_bully_free_campaign.pdf (diunduh pada Februari 2014) Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 10