PENGAMBANGAN SKKNI DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA KERJA INDONESIA MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL Disampaikan Pada Kegiatan SOSIALISASI SKKNI DI INDUSTRI KOMINFO 1 APRIL 2015 DI BALIKPAPAN Oleh : Drs. Muhammad Zuhri, M.Si
MODAL BANGSA INDONESIA 1 Sumber Daya Manusia 3 Negara Demokrasi Terbesar ke-3 di Dunia 4 Letak Geografis dan Maritim (Geo Strategis) 2 Sumber Daya Alam
PROFIL SDM INDONESIA Keuangan; 3.03 Jasa Kemasyarakat an; 18.42 Sektor Pekerjaan (juta) Pertanian; 38.97 Lainnya (pertambanga n, Listrik, gas dan air; 1.73 Tingkat Pendidikan yg Bekerja (juta) D I/II/III ; UNIV ; 8.26 SMK ; 2.96 10.52 Perdagangan; 24.83 Industri; 15.26 SMA ; 18.58 SMP ; 20.35 < SD ; 53.96 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi; 5.11 Konstruksi; 7.28 BEKERJA 114,63 jt [94,06 %] Tingkat Pendidikan Penganggur (juta) ANGKATAN KERJA 121,87 jt PENGANGGUR TERBUKA 7.24 (5,94%) D I/II/III ; 0.19 UNIV ; 0.5 SMK ; 1.33 < SD ; 1.7 SMA ; 1.96 SMP ; 1.56 3
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
AGENDA DAN SASARAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN UUD 45 Pasal 27 Ayat 2 Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. VISI MISI PEMERINTAH JOKOWI JK (TRISAKTI) Kedaulatan, Kemandirian dan Berkepribadian AGENDA PRIORITAS KE 5 (NAWA CITA) Peningkatan Kualitas SDM Indonesia Melalui Pendidikan dan Pelatihan (Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Sejahtera dan Indonesia Kerja) AGENDA PRIORITAS KE 6 (NAWA CITA) : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional yang dilakukan melalui peningkatan daya saing tenaga kerja. 5 5
ACUAN KONSTITUTIONAL RANCANG BANGUN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN Ps. 27 ayat 2 (Hak atas Pekerjaan & Penhidupan Layak) UUD. 1945 Ps.28 (Hak Berserikat & Berpendapat) Ps.28 D ayat 2 (HakBekerja,imbal an,keadilan dlm Hub.Kerja) DUNIA KERJA
AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN NAWA KERJA KETENAGA KERJAAN 1. PENGUATAN PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL; 2. PERCEPATAN PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA; 3. PERCEPATAN SERTIFIKASI PROFESI; 4. PERLUASAN KESEMPATAN KERJA FORMAL; 5. PENGUATAN WIRAUSAHA PRODUKTIF; 6. PENCIPTAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG SEHAT DAN PRODUKTIF; 7. PENEGAKKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN; 8. PENINGKATAN PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN; 9. PELAYANAN KETENAGAKERJAAN SEDERHANA, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL. 7
Percepatan Peningkatan kompetensi tenaga kerja Percepatan Sertifikasi Kompetensi Pengendalian Tenaga Kerja Asing 8
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDM KKNI KEBUTUHAN INDUSTRI/ PENGGUNA Standar Kompetensi Kerja LEMBAGA DIKLAT PELATIHAN BERBASIS KOMPETENS I (PBK) SERTIFIKASI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI 9
Keterkaitan 3 KOMPONEN Sislatkernas 1 KKNI SKKNI BNSP LSP Tenaga Kerja 2 S E L E K S I PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA PROGRAM PELATIHAN KERJA SUMBER DAYA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN PELATIHAN KERJA Lulusan 3 UJK SERTIFIKASI KOMPETENSI Tenaga Kerja Kompeten 10
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL Pemberlakuan Akreditasi LDP Penerapan Standar Pelatihan berbasis kompetensi Lisensi LSP Pengembagan Standar SKKNI Harmonisasi Standardisasi Sertifikasi Kompetensi Kerjasama Notifikasi MRA SDM Profesional Kompeten Kompetitif Pembinaan dan Pengendalian
PENERAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA Acuan dalam pengembangan program pendidikan dan pelatihan Acuan dalam sertifikasi kompetensi tenaga kerja Acuan dalam seleksi dan rekrut karyawan Acuan dalam penempatan tenaga kerja Perlindungan tenaga kerja khususnya didalam sistem pengupahan Penjaminan mutu produk barang dan jasa Acuan Pembinaan Karier Pegawai 12
MANFAAT STANDAR KOMPETENSI Untuk institusi pendidikan dan pelatihan Memberikan informasi untuk pengembangan program pelatihan, kurikulum, materi pelatihan, peralatan dan bahan latihan Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja Membantu dalam rekrutmen Membantu penilaian unjuk kerja Dipakai untuk membuat uraian jabatan Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri Untuk promosi/mutasi pegawai Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kulifikasi dan levelnya. Sebagai acuan dalam penyusunan MUK (Materi Uji Kompetensi) 13
PENGEMBANGAN SKKNI Rekognisi kualifikasi dalam frame MRA ASEAN PEMAKETAN KKNI Harmonisasi kualifikasi dengan AQRF 14
Terima kasih