HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan skill dalam

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

Oleh : Suyanti ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

GAMBARAN HASIL PELAKSANAAN KPSP, TDL, TDD ANAK USIA 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Umi Sa adah, Asih Setyorini

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KELURAHAN MEDONO KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

ISSN Vol 5, November 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Jesicca Omega Tarabit Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

BAB 1 PENDAHULUAN. serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI PUSKSMAS ANTANG KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

Ambar Winarti, Ema Kurniawati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan


HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK PRASEKOLAH DI KB DAN TK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA TAHUN 2010

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN Nur Aini Rahmawati ABSTRAK Perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal hal tersebut dikarenakan kurangnya partisipasi orangtua dalam memperhatikan pendidikan anaknya serta kurangnya lembaga pendidikan untuk anak usia dini, dengan demikian pemerintah terus berupaya untuk memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan program PAUD melalui Direktorat pembinanaan pendidikan anak usia dini dengan memberi dukungan untuk mengembangkan berbagai program pelayanan PAUD. Menurut Lembaga Pendidikan Usia Dini bahwa di Indonesia angka partisipasi PAUD masih sangat rendah 2% dari 2 juta anak usia -8 tahun dapat mengikuti PAUD. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan penelitian ini adalah seluruh anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten yang berjumlah 8 anak, jumlah sampel 32 orang, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling alat pengumpulan data angket. Analisis data menggunakan distribusi chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng Klaten Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten adalah sesuai sebanyak 21 orang (65,6%). Pendidikan anak usia dini dapat mempengaruhi perkembangan anak pada aspek : gerak halus, gerak kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten. Simpulan menunjukkan bahwa Pendidikan anak usia dini dapat mempengaruhi perkembangan anak pada aspek : gerak halus, gerak kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten. Disarankan orangtua mengerti pentingya pendidikan anak usia dini sehingga orangtua mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan pendidikan anak usia dini, sehingga perkembangan anak menjadi lebih baik. Kata Kunci : Pendidikan Usia Dini, Perkembangan Anak

24 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 1, Juni 215 I. PENDAHULUAN Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak adalah masa terpanjang dalam rentang kehidupan seseorang, saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung dengan orang lain. Masa kanak-kanak dimulai setelah bayi yang penuh dengan ketergantungan, yaitu kira-kira dari usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual,kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk laki-laki. Masa kanak-kanak dibagi lagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, dan periode akhir pada masa usia 6 sampai tiba saatnya secara seksual. Garis pemisah ini sangat penting, khususnya digunakan untuk anak-anak yang belum mencapai wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari anak yang sudah masuk sekolah,sedangkan para pendidik menyebut sebagai tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia pra sekolah (Ayunita,213). Menurut data Depdiknas di Indonesia keadaan sumber daya manusia hingga saat ini masih cukup memprihatinkan, kondisi yang dimaksud menyangkut masalah perkembangan anak. Dari hasil berbagai penelitian, Indonesia berada di tingkat 12 dari 2 negara yang diteliti, jauh dibawah Negara ASEAN lainnya. Hal ini terjadi karena selama ini perhatian kita terhadap pendidikan, khususnya pendidikan bagi anak usia dini demikian rendah. Padahal pengembangan kualitas sumber daya manusia haruslah dimulai sejak dini. Laporan hasil analisis dari Tim Education for all pada tahun 212 menyadarkan kita bahwa masih banyak anak-anak yang berusia dini -8 tahun yang belum terlayani pendidikannya sehingga perkembangan anak usia dini di Indonesia pun menjadi memprihatinkan. Menurut data Depdiknas perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal hal tersebut dikarenakan kurangnya partisipasi orangtua dalam memperhatikan pendidikan anaknya serta kurangnya lembaga pendidikan untuk anak usia dini, dengan demikian pemerintah terus berupaya untuk memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan program PAUD melalui Direktorat pembinaan pendidikan anak usia dini dengan memberi dukungan untuk mengembangkan berbagai program pelayanan PAUD. Menurut Lembaga Pendidikan Usia Dini bahwa di Indonesia angka partisipasi PAUD masih sangat rendah 2% dari 2 juta anak usia -8 tahun dapat mangikuti PAUD. Dunia Internasional mendefinisikan PAUD sebagai pendidikan anak usia -8 tahun sedangkan di Indonesia kategori PAUD berlaku anak usia -6 tahun saja. Depdiknas menyatakan bahwa jumlah anak usia dini di Indonesia hingga akhir tahun 212 tercatat sebanyak 28.364.3 anak yang mengikuti PAUD sedangkan yang mengikuti jalur formal dan non

Nur Aini Rahmawati, Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini. 25 formal sebanyak 13.228.812 anak. Menurut data Depdiknas total anak usia -6 tahun di provinsi Jawa Tengah 3.14.63, dari jumlah tersebut sekitar 2.123.737 juta anak yang terlayani dan 98.893 anak yang belum terlayani (Depdiknas, 212). Perkembangan adalah adanya pertambahan kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan, seperti : perjalanan menjadi dewasa, proses dari suatu organisme individu tumbuh secara organik, murni biologis atau adanya suatu peristiwa suatu organisme yang berubah secara bertahap dan sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Perkembangan ini sangat bersifat kualitatif, sistematis, progresif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, membutuhkan waktu yang sangat lama. Perkembangan ini menyangkut adanya proses deferesiansi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Yasid, 212). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 213 di desa Tegal Tawanrejo Bareng, Klaten terdapat 8 anak berusia 4-5 tahun. Dari 8 anak terdapat 31 anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini. Hasil pendataan masih banyak terdapat anak yang belum mengikuti pendidikan anak usia dini dan anak-anak tersebut memiliki keterlambatan dalam perkembangannya dibandingkan anak-anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan waktu cross sectional pada penelitian observasional peneliti hanya melakukan observasi atau pengamatan dan pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja. Pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang bersama (Notoatmodjo 212). penelitian dilakukan di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten dilakukan pada bulan Mei 213. Sampel dari penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang mengikuti pendidikan usia dini dan yang tidak mengikuti pendidikan usia dini di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten sebanyak 32 anak.

26 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 1, Juni 215 Teknik sampling pada penelitian ini adalah accidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) dan lembar angket yang bersifat langsung untuk mengumpulkan data anak yang mengikuti pendidikan usia dini dan anak yang tidak mengikuti pendidikan anak usia dini. Pengisian dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan juga menjelaskan kegunaan pertanyaan yang ada pada KPSP dan lembar angket. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariate menggunakan uji chi square. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pendidikan Usia Dini di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten No Pendidikan Usia Dini Frekuensi % 1 2 Ikut Tidak Ikut 5 5 Jumlah 32 1 Sumber: Data Primer 214 Tabel 2. Distribusi Frekuensi perkembangan gerak halus, gerak kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten No Perkembangan Frekuensi % 1 2 3 Sesuai Meragukan Penyimpangan 21 11 65,6 34,4 Jumlah 32 1 Sumber: Data Primer 214 2. Hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun Tabel 3. Hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo, Bareng, Klaten Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Pendidikan Total Sesuai Meragukan Penyimpangan Usia Dini F % F % F % F % χ 2 p Ikut Tidak Ikut 14 7 43,8 21,9 2 9 6,3 28,1 5 5 6.788.23 Jumlah 21 65,6 11 34,4 32 1 Sumber: Data Primer 214

Nur Aini Rahmawati, Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini. 27 B. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa anak yang mengikuti pendidikan usia dini sebanyak anak dengan perkembangan sesuai sebanyak 14 anak (43,8%). Secara umum tujuan pendidikan usia dini adalah memberikan stimulasi atau rangsangan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Senada dengan tujuan diatas, Solahuddin (25) menyatakan bahwa tujuan pendidikan usia dini adalah menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalui pendidikan usia dini, anak diharapkan dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya. Sedangkan menurut Suryanto (25) tujuan pendidikan usia dini adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai filsafah suatu bangsa. Hasil penelitian untuk anak yang tidak mengikuti Pendidikan usia dini sebanyak 11 anak dengan perkembangan sesuai sebanyak 7 anak (21,9%). Menurut Widodo Judarwanto salah satu faktor yang paling sering mempengaruhi perkembangan adalah pendidikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina ambarwati (211), tentang perbedaan perkembangan anak usia 3-4 tahun yang mengikuti pendidikan usia dini dan yang tidak mengikuti pendidikan usia dini di Desa Kadirejo Karanganom Klaten bahwa anak yang mengikuti pendidikan PAUD perkembangannya lebih baik. Didukung juga dengan penelitian Maryani (212) Hubungan status Gizi dengan Perkembangan anak usia 1-3 tahun di Desa Keprabon Kecamatan Polanharjo. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan chi square didapatkan hasil bahwa ada hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo, Bareng, Klaten dengan didapatkan nilai χ 2 = 6,788 dengan nilai p value =,23 (p<,5). Hasil ini dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak jadi ada ada hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo, Bareng, Klaten. Dari 35 anak yang mengalami penyimpangan tidak ada, hal ini dapat terjadi karena dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, di mana diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensi berkembang. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramusinta bahwa status kesehatan serta stimulasi perkembangan anak yang diberikan pada setiap orang tua sangat berpengaruh terhadap

28 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 1, Juni 215 Kesimpulan perkembangan bayi khususnya pada motorik kasar. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina Ambarwati (211), tentang perbedaan perkembangan anak usia 3-4 tahun yang mengikuti pendidikan usia dini dan yang tidak mengikuti pendidikan usia dini di Desa Kadirejo Karanganom Klaten bahwa ada Perbedaan perkembangan anak usia 3-4 tahun yang mengikuti pendidikan usia dini dan yang tidak mengikuti pendidikan usia dini di Desa Kadirejo Karanganom Klaten. Stimulasi perkembangan anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang tua terdekat.kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang bayi bahkan gangguan perkembangan yang menetap. Tetapi stimulasi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan saat pemberian akan sia-sia saja. Untuk stimulasi harus menyesuaikan dengan usia anak (DepKes RI; h. 15). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng Klaten Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten adalah sesuai sebanyak 21 orang (65,6%). 2. Perkembangan anak usia 4-5 tahun yang mengikuti PAUD di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten adalah sesuai sebanyak 14 orang (43,8%). 3. Perkembangan anak usia 4-5 tahun yang tidak mengikuti PAUD di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten adalah meragukan sebanyak 9 orang (28,1%). 4. Pendidikan anak usia dini dapat mempengaruhi perkembangan anak pada aspek : gerak halus, gerak kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak usia 4-5 tahun di Desa Tawanrejo Bareng, Klaten

Nur Aini Rahmawati, Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini. 29 DAFTAR PUSTAKA A.Aziz Alimul Hidayat. Ilmu Kesehatan Anak. Salemba Medika : Jakarta Arikunto. 21. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta Ayunita. 213. Panduan Lengkap Mencerdaskan Otak Anak Usia 1-6 Tahun. Jakarta: Araska Publisher. Burhan Elfanany. 213. Anak Pra Sekolah: Jakarta Chandra Ima. 212. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Dengan Perkembangan Balita Usia 12-36 Bulan. Klaten. Stikes Muhammadiyah Klaten. Depkes RI. Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak : Jakarta,21 Notoadmodjo, S. 21. Dian Andriana. 211. Tumbuh Kembang Anak : Jakarta Hanum Mariambi. 21. Tumbuh Kembang Anak : Jakarta Maryani.212. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun. Klaten. Stikes Muhammadiyah Klaten. Narendra, M.B. 213. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. PT Sagung Seto : Jakarta Nursalam. 25. Hubungan Keperawatan Bayi dan Anak Untuk Perawat Dan Bidan. Salemba Medika: Jakarta Notoadmodjo, S. 21. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta Rina Ambarwati.211. Perbedaan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud. Klaten. Stikes Muhammadiyah Klaten. Sudarna. 214. Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter. Genius Publiser: Jakarta Sugiyono. 21. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta : Bandung Sumanto,M.A. Psikologi Perkembangan: Jakara Suyadi. 213. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta Yasid Bustomi. 212. Panduan Lengkap Paud. Citra Publising. Jakarta