SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

PENGUATAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA BERBASIS INKUBASI INOVASI UNTUK KEBERHASILAN USAHA MAHASISWA PMW DI POLITEKNIK NEGERI MALANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

I. T U J U A N Memperkuat basis produksi usaha IKM Memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas dilihat dari aspek

PERSOALAN SKALA NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI

Center For Agriculture Development Studies (Pusat Pengembangan Studi Pertanian) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Program Kerja Tahun 2013

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak

PROPOSAL SEMINAR KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA DARI DESA

VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan. CDC dalam PKBL Telkom telah melibatkan mitra binaan mulai dari proses

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

Agreement Comparison Strategi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu di Universitas PGRI Palembang

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

Program Kewirausahaan Mahasiswa. Indonesia (PKMI) 2017

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen November 2012

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

Latar Belakang. Arahan Bapak Presiden RI. Ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia

BAB IV KESIMPULAN DAN RENCANA IMPLEMENTASI

p r o f i l Komunitas Bisnis Tangan Di Atas Tangan Di Atas hp pin.

PENINGKATAN DAN PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN BAGI MAHASISWA STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA MELALUI PROGRAM IbK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

STANDAR PENJAMINAN MUTU PMRI. Quality Assurance Conference Jogyakarta, April 2009

Bab I: Pendahuluan. 2. Pengembangan sistem penjaminan mutu, kegiatan administrasi dan kegiatan akademik di tingkat fakultas dan laboratorium.

COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA

Buku Pedoman. Pameran Program Kewirausahaan Mahasiswa. Lokakarya Pengembangan Wirausaha Mahasiswa. Pemilihan Stand Terbaik

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi

INOVASI PELAYANAN PUBLIK. Lamongan, 7 Juni 2017 BIRO ORGANISASI SETDA PROV. JAWA TIMUR

Pelatihan Fasilitator Sekolah Lapang Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa

MANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan : David Sukardi Kodrat

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KERJA FAKULTAS

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

BAB I PENDAHULUAN. Desi Nur Arifah, Penagruh Pendampingan terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang.

Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul

INTRODUCING SOCIAL BUSINESS MODEL INTO YOUR SOCIAL ACTIVITIES

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Building Up PROFESSIONAL ATTITUDE SOFT SKILLS. Membangun Karakter Sukses & Mulia

PPM Manajemen COMPANY PROFILE

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KOMPETENSI DAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Universitas Esa Unggul

KERANGKA ACUAN. Hibah Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

PENGEMBANGAN LABORATORIUM PEMBELAJARAN PKOPO Oleh : dr. T. Rabitta Cherysse, MPH

NATIONAL/LOCAL CBO STAFF Training for Local CBO Staff on Institutional and Program

BERITA DARI KAMI EDISI JANUARI CISDI Newsletter Januari 2016

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SOSIALISASI RAPERMENRISTEKDIKTI TENTANG MANAJEMEN INOVASI PERGURUAN TINGGI

I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

Penyiapan Kepala Sekolah yang Efektif

CYBERPRENEUR COMPETITION Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat

Pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FMPakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FM

PANDUAN UMUM PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pemberdayaan UPPKS Al-Riska Melalui Inovasi Pengemasan Produk di Kota Tanjung Balai. Alkhafi Maas Siregar

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Centre for Disability Research and Policy

Proposal. Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Produk Daur Ulang

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

DRAFT RENCANA STRATEGIS

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

PANDUAN PROGRAM MAGANG

KUESIONER. Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan/Instansi,

PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang, sebagian besar perekonomiannya ditopang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015

Kantor Urusan Kerjasama Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Kegiatan Kerjasma

Panduan Program Magang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

Komentar dan Rekomendasi

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)

Perempuan dan Industri Rumahan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Transkripsi:

SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING Sulawesi Economic Development Strategy (SEDS) Project atau Proyek Strategi Pengembangan Ekonomi Sulawesi adalah sebuah proyek 5 tahun yang didanai oleh Pemerintah Kanada dan dilaksanakan oleh Humber College yang bekerjasama dengan 7 mitra Perguruan Tinggi di Sulawesi. Ketujuh Perguruan Tinggi yang menjadi mitra SEDS adalah Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Manado (UNIMA), Universitas Klabat (UNKLAB), Universitas De La Salle (DE LA SALLE), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH). Sejak dimulainya proyek SEDS tahun 2012, rangkaian kegiatan berupa Workshop, Canadian Consolidation Capacity Activity dan pengembangan kurikulum kewirausahaan terapan sudah dilakukan dan diujicobakan di tujuh perguruan tinggi yang menjadi mitranya. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas Mitra SEDS untuk memperkuat pengembangan program kewirausahaan di Perguruan Tinggi, menumbuhkan wirausaha muda dari kampus serta mampu memberikan layanan manajemen dan menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sulawesi. Untuk memperkuat kapasitas Mitra, SEDS juga melakukan kegiatan Benchmarking untuk memberikan kesempatan kepada Mitra mempelajari pengembangan Pusat Layanan Bisnis yang telah sukses and berhasil menumbuhkan wirausaha muda dari kampus dan UMKM di Jogjakarta dan Jawa Timur. Benchmarking adalah suatu proses dalam manajemen dimana organisasi bisa mengukur perkembangannya dengan melihat langsung kinerja organisasi lain yang sejenis sehingga bisa mengidentifikasi praktik terbaik (best practices) atau praktik cerdas (smart practices) yang bisa diadopsi dan adaptasi untuk kemajuan organisasi atau Pusat Layanan Bisnis. Ada 37 peserta (20 laki-laki dan 17 perempuan) dari Mitra SEDS mengikuti Benchmarking yang dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama dengan 23 peserta mengikuti

Benchmarking ke Entrepreneurship Club dan Gama Multi Group UGM, Mitra Mandiri 91, Solotechnopark dan Universitas Ciputra, sedangkan kelompok kedua dengan 14 peserta ke Universitas Ciputra, Universitas Brawijaya, Maksindo, Damarayu dan Universitas Muhammadiyah Malang. Benchmarking kelompok pertama berlangsung tanggal 16-20 Agustus sedangkan kelompok kedua tanggal 31 Agustus - 4 September 2015. Tujuan Benchmarking adalah memberikan kesempatan Mitra SEDS mengamati, bertukar pengalaman, belajar dan membangun jejaring dengan Pusat Layanan Bisnis, UMKM dan Pengembangan Program Kewirausahaan yang lebih maju dan sukses di Jogjakarta, Surakarta, Surabaya dan Malang. Untuk melaksanakan Benchmarking agar berlangsung baik dan bisa mencapai tujuan yang ditetapkan maka diperlukan tahapan proses yang harus dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penilaian Kebutuhan Mitra 2. Pemilihan Lokasi 3. Pemilihan Peserta 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi 6. Rencana Tindak Lanjut 7. Adopsi dan Adaptasi Best and Smart Practices. Penilaian kebutuhan Mitra pada dasarnya ditekankan pada bagaimana Pusat Layanan Bisnis yang sedang dibangun dan dikembangkan Mitra bisa lebih optimal operasionalnya setelah melihat best and smart practices serta menggali dan berinteraksi langsung dengan Pusat Layanan Bisnis yang akan di benchmarked. Setelah mendapatkan inputs dari Mitra, langkah berikutya adalah identifikasi Pusat Layanan Bisnis yang sukses dan berhasil di Indonesia dan analysis budget untuk kegiatan Benchmarking. Mitra diberikan kesempatan berdiskusi dalam pemilihan lokasi dengan memaparkan deskripsi dan informasi Pusat Layanan Bisnis yang akan dikunjungi. Hal tersebut akan memotivasi Mitra menyiapkan check list pertanyaan untuk menggali pengalaman dalam pengembangan Pusat Layanan Bisnis.

Peserta menggali pengalaman dalam pengembangan Pusat Layanan Bisnis, Sturktur Organisasi dan Perencanaan Strategi Bisnis dari Direktur Utama Gamamulti Group UGM Hasil dari diskusi dengan Mitra disepakati dan ditindaklanjuti dengan berkomunikasi kepada Pengelola Pusat Layanan Bisnis serta kunjungan langsung untuk memastikan fasilitas dan kinerja Pusat Layanan Bisnis sesuai dengan kebutuhan Mitra. Selain hal tersebut, kesepakatan waktu, jumlah peserta dan agenda kunjungan juga langsung ditetapkan ketika bertemu dengan Pengelola Pusat Layanan Bisnis. Jumlah peserta kunjungan yang mewakili Mitra ditetapkan sesuai dengan budget Benchmarking sehingga dilakukan proses seleksi peserta untuk mendapatkan peserta yang punya komitmen dan kapasitas untuk mengembangkan Pusat Layanan Bisnis. Seleksi dilakukan oleh Koordinator Proyek dengan persetujuan SEDS Project Field Manager. Ada 28 peserta yang mewakili Mitra mendapatkan pendanaan dari SEDS Project sedangkan 17 peserta mendapatkan dana dari Universitas dan biaya sendiri. Peserta Benchmarking sedang mengikuti sharing and learning session dari mahasiswa Universitas Ciputra yang sukses mengembangkan bisnis kuliner.

Pelaksanaan Benchmarking sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati pengelola Pusat Layanan Bisnis. Selama pelaksanaan Benchmarking, peserta sangat bersemangat dan menikmati pembelajaran melalui Benchmarking. Pusat Layanan Bisnis yang dikunjungi sangat terbuka sehingga peserta bisa mendapatkan manfaat langsung dan bertambah semangatnya untuk mewujudkan secara optimal pengelolaan Pusat Layanan Bisnis yang sedang dan sudah dikembangkan di Sulawesi. Program Reboan di Universitas Ciputra sangat menarik karena memberikan kesempatan mahasiswa untuk mempromosikan produk kelompok antar fakultas. Mahasiswa belajar bisnis dilingkungan kampus sebelum ekspansi keluar kampus. Kami akan adopsi dan adaptasi program ini dengan membangun Food Court dan Mall di dalam Kampus Unismus, dengan memberikan ruanga kepada mahasiswa sehingga mempunyai kesempatan belajar dan praktik bisnis secara langsung di Kampus Unismuh (Pak Rachman, Proyek Koordinator SEDS - UNISMUH) Kunjungan ke Maksindo yang memproduksi peralatan pengolahan untuk bisnis UMKM sangat bermanfaat untuk membangun network pelaku usaha. Dosen kewirausahaan dan pengelola laboratorium bisa mendapatkan wawasan dan referensi tentang peralatan pengolahan yang dibutuhkan UMKM maupun mahasiswa yang ingin mengembangkan usahanya dalam bidang pengolahan pangan (Ibu Diyahwati, dosen UNM)

Beberapa best and smart practices telah diidentifikasi oleh peserta yang bisa diadopsi dan adaptasi untuk pengembangan Pusat Layanan Bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menjadikan mahasiswa sebagai motor penggerak kegiatan kewirausahaan sehingga menumbuhkan entrepreneurial ecosystem di kampus. 2. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa dengan memberikan kesempatan untuk mengelola kegiatan PMW yang mendapatkan pendampingan intensif dari Pusat Layanan Bisnis 3. Pengelolaan Pusat Layanan Bisnis secara profesional dengan visi misi dan kinerja yang terukur serta rencana aksi yang bisa dimonitor perkembangannya setiap bulan. 4. Pengembangan kurikulum kewirausahaan terapan dengan tenaga pengajar kombinasi praktisi (pemilik usaha, profesional, dan pendiri perusahaan) dengan dosen kewirausahaan sehingga mahasiswa mendapatkan contoh nyata tentang dunia usaha. 5. Membangun kerjasama dengan pihak swasta, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk program pengembangan kewirausahaan dan menumbuhkan wirausaha muda di kampus dan luar kampus. Program Reboan Universitas Ciputra memberikan kesempatan mahasiswa dari berbagai fakultas untuk belajar wirausaha dari praktisi dan dosen kewirausahaan setiap hari Rabu. Setelah pelaksanaan Benchmarking, peserta yang mewakili masing masing Mitra melakukan sharing hasil learning ke staff pengajar atau dosen lainnya. Proses sharing and learning dengan dosen yang tidak ikut kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pusat Layanan Bisnis yang sukses berkembang dan memberikan kontribusi bagi civitas academica di Perguruan Tinggi dan komunitas di sekitarnnya. Selain itu juga untuk meningkatkan motivasi dan komitmen dosen dalam pengembangan Pusat Layanan Bisnis dan kewirausahaan di lingkungan kampus.

Benchmarking menambah wawasan bagi peserta atau dosen karena banyak program kewirausahaan di Perguruan Tinggi seperti di Universitas Ciputra dan Brawijaya telah melahirkan mahasiswa kreatif dan inovatif menjadi wirausaha muda yang berhasil dengan dukungan Pusat Layanan Bisnis di Kampus. Saya yakin Mitra SEDS bisa melakukan hal yang sama di Sulawesi. (Ibu Mardiana, Proyek Koordinator SEDS - UNHAS) Plaza Agro business model UGM sangat menarik karena bisa mengakomodasi hasil program pendampingan UMKM, mahasiswa dan alumni. Produk yang dipasarkan di Plaza Agro berkualitas dan unique karena jarang dijumpai di mini market sekitarnya. DE LA SALLE bisa mengadopsi business model ini sehingga ada Mini Market di kampus yang dikelola mahasiswa dan bisa melayani kebutuhan civitas academica. Mini Market tersebut juga menjadi tempat promosi produk mahasiswa, alumni dan UMKM yang didampingi Entrepreneurship Center DE LA SALLE (Gracia Kelana, dosen DE LA SALLE)

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan setelah 4 bulan dari Benchmarking, mitra SEDS menindaklanjuti beberapa kegiatan yang diadopsi dan adaptasi dari Benchmarking diantaranya sebagai berikut: Tujuh Mitra (UNIMA, UNSRAT, UNKLAB, DE LA SALLE, UNHAS, UNM, dan UNISMUH) mengadakan market place yang melibatkan multipihak dan memberikan kesempatan lebih luas kepada mahasiswa untuk berkreasi dan mempromosikan inovasi produk dan layanan bisnis baik di dalam dan luar kampus. Mitra meninjau ulang Strategic Planning Pusat Layanan Bisnis dengan mengadopsi dan adaptasi struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pengelola serta model pengembangan organisasi yang dikelola profesional. Komunitas Wirausaha Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) mendapatkan tempat untuk berbisnis di kampus sejak bulan September 2015. Kegiatan usaha tersebut dikelola oleh mahasiswa UNSRAT sehingga mampu menumbuhkan entrepreneurial ecosystem di kampus. Komunitas Wirausaha UNSRAT terlibat langsung dalam pengembangan bisnis mahasiswa sehingga mendorong munculnya kreatifitas dan inovasi mahasiswa serta entrepreneurial ecosystem dengan dukungan dari Innovation and Entrepreneurship Center UNSRAT Memperkuat jejaring mitra dengan menjadikan narasumber dari Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Bank Mandiri dan Solotechnopark sebagai fasilitator workshop. Workshop selama 5 hari yang dilaksanakan oleh Mitra telah memperkuat Coaching dan Mentoring Skills dosen serta manajemen Pusat Layanan Usaha dan Inkubator Bisnis yang sedang dibangun dan dikembangkan oleh Mitra.

Mitra SEDS sedang sharing, learning and networking untuk mempercepat proses pengembangan Pusat Layanan Bisnis dengan Fasilitator yang berpengalaman dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan dan mengintegrasikannya ke dalam start up dan inkubasi bisnis di Universitas Brawijaya UNISMUH Business Center mengadakan Seminar Kewirausahaan berkerjasama dengan Kalla Group untuk mencetak 1,000 wirausaha muda UNISMUH di Makassar serta membangun networking dengan Jaringan Saudagar Muhammadiyah di Indonesia yang berlangsung 3 hari di Surabaya. Kegiatan Benchmarking telah diadopsi oleh UNIMA dan DE LA SALLE dengan mengajak mahasiswa untuk melihat langsung best and smart practices ke Perguruan Tinggi lain dan UMKM yang berhasil dan sukses. Hal tersebut memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk bisa mengadopsi dan adaptasi untuk bisnis mereka yang sedang berkembang dengan pendampingan dari dosen. Berdasarkan evaluasi tersebut, hasil Benchmarking sangat terlihat nyata dimana Mitra telah melakukan identifikasi best and smart practices, mengadopsi dan adaptasinya untuk pengembangan Pusat Layanan Bisnis serta menumbuhkan minat mahasiwa berwirausaha dengan terbukanya kesempatan bisnis di kampus. Percepatan pengembangan Pusat Layanan Bisnis oleh Mitra melalui Benchmarking sangat diperlukan untuk mendekatkan kesuksesan dan keberhasilan organisasi yang diadopsi dan adaptasi oleh Mitra. Dalam hal ini diperlukan komitmen dan kemauan Mitra untuk melakukan identifikasi, adopsi dan adaptasi best and smart practices dari hasil Benchmarking. Setelah adopsi dan adaptasi 3 4 bulan, diperlukan evaluasi secara berkala sehingga dapat diketahui adanya perbaikan yang berkelanjutan terhadap pengelolaan Pusat Layanan Bisnis yang sedang dikembangkan Mitra.

Benchmarking dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi dengan melakukan sharing, learning and networking dengan multi pihak. Semakin banyak pihak yang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dari sharing, learning and networking diluar kampus bisa mempercepat proses pengembangan Pusat Layanan Bisnis yang dikembangkan oleh Mitra SEDS di Sulawesi Penulis : Boedi Sardjana Julianto SEDS Entrepreneurship Technical Advisor Email: boedi.julianto@gmail.com - HP 0817383160